Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PRINSIP KERJA DAN TAHAP PENGEMBANGAN


Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan
Dosen pengampu : Dr. Fitriani,S.pd.i,M.pd.

Di

Oleh :

KELOMPOK 7

Anggota Kelompok : -Feri Saputra (1052021004)


-Dara Mutia (1052021025)
Semester / Unit : 4/1
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

IAIN ZAWIYAH COT KALA LAGSA

TAHUN AJARAN 2023/2034


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “ PRINSIP KERJA DAN TAHAP
PENGEMBANGAN” dapat selesai dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Profesi
Keguruan dari Ibu Dr. Fitriani,S.pd.i,M.pd. . selain itu, penyusunan makalah ini bertjuan
menambah wawasan kepada pembaca mengenai prinsip kerja dan pengembangan profesi
guru.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu, berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Penulis meyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalah dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Langsa, 27 Maret 2023

Kelompok 7

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................I
DAFTAR ISI....................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar belakang..........................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Prinsip Kerja Berdasarkan Tupoksi Dalam Regulasi Tentang Guru...........................3
1. Profesi guru...........................................................................................................3
B. Prinsip Profesi Guru.....................................................................................................4
C. Pengembangan Karir Guru...........................................................................................6
1. Pengertian pengembangan karir guru...................................................7\
2. Upaya Pemerintah Dalam Pengembangan Karir Guru........................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah mungkin salah satu kegiatan sosial yang paling penting dal am
kehidupan manusia. Guru dan pendidik memainkan peran penting dalam mendukung
dan memotivasi siswa. Mereka harus selalu memperbaiki diri untuk menjadi visioner
dan baik-bulat di bidang yang mereka ajarkan. Mereka harus disiplin di tempat kerja
Dikarenakan, tujuan utama dari pembelajaran adalah untuk mempersiaan peserta didik
menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja1.
Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal.
Guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-
baiknya. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan dan oleh karena guru sendiri wajib memiliki persyaratan berupa
seperangkat kompetensi tertentu agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi profesional. Demikian
juga bahwa guru bisa dikatakan sebagai “guru profesioanl” ketika ia memiliki
kompetensi dasar sebagai guru. Kompetensi guru menjadi suatu hal yang sangat
penting dalam mengelola pengajaran kepada peserta didik.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat (1),
menyatakan bahwa guru adalah “Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.” Dari definisi guru di atas dapat diketahui bahwa guru dalam
konteks pendidikan mempunyai peranan besar dan stategis. Hal ini disebabkan karena
guru langsung berinteraksi dengan siswa untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tentu saja harus sesuai dengan indikator-indikator yang telah
ditentukan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Oleh karena itu di butuhkannya pemahaman prinsip kerja dan tahapan
pengembangan profesi guru agar tercapainya kompetensi guru yang baik untuk
menjadi pendidik profesional sebagaimana yang diharapkan oleh bangsa dan negara.

1
Ayu Dwi Kesuma Putri dan Nani jurnal pengembangan profesi guru dalam meningkatkan kinerja guru,2017,
Hal : 203

IV
A. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, yaitu :
1. bagaimana prinsip kerja guru berdasarkan tupoksi dan regulasi ?
2. bagaimana pengembangan karir guru ?

B. Tujuan
Berikut tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Untuk lebih memahami kewajiban sebagai seorang guru
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip kerja profesi guru
3. Untuk mengetahui bagaimanan pengembangan karir profesi guru

BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Berdasarkan Tupoksi Dalam Regulasi Tentang Guru


1. Profesi guru
Pekerjaan guru dapat dipandang suatu profesi yang secara keseluruhan harus
memiliki kepribadian yang baik dan mental yang tangguh, karena mereka dapat
menjadi contoh bagi siswnya dan masyarakat sekitarnya. Dzakiyh drajat
mengemukakan tentang kepribadian guru sebagai berikut “setiap guru hendaknya
mempunyai kepribadian yang akan di contoh dan diteladani oleh anak didiknya, baik
secara sengaja maupun tidak”.2
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat dipahami bahwa pengertian
guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya, baik
secara klasikal maupun individual. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru
/pengajar adalah mengelola pengajaran secara lebih efektif, dinamis, efisien, dan
positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua
subyek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing,

2
Zakiyah Darajat, Kepribadian Guru ( Jakarta: Bulan Bintang Edisi VI, 2005), h. 10.

V
sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan diri dalam pengajaran.
Berdasarkan pendapat diatas, jelaslah betapa pentingnya peranan guru dan beratnya tugas
serta tanggung jawabnya terutama dalam pengembangan potensi manusia (anak didik ).
Pekerjaan guru adalah suatu jenis pekerjaan yang tidak bisa dilihat hasilnya,
seorang guru akan merasa bangga, puas dan merasa berhasil dalam tugasnya mendidik
dan mengajar apabila diantara muridnya dapat menjadi seorang pelopor atau berguna
bagi bangsanya. Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan
manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat tergantung kepada unsur manusianya.
Unsur manusia yang sangat menetukan berhasilnya pendidikan adalah pelaksanaan
pendidikan, yaitu guru sebagaimana menurut Nana Sudjana tentang guru, yaitu :
“Guru adalah ujung tombak pendidikan sebab guru secara langsung
berupaya mempengaruhi, dan mengembangkan kemampuan siswa menjadi
manusia yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi.
Sebgaimana ujung tombak guru dituntut memiliki kemampuan dasar yang
diperlukan sebagai pendidik dan pengajar”.3
Guru adalah suatu tugas yang sangat mulia karena dia mempersiapkan anak
didiknya supaya berguna bagi nusa bangsa dan bertakwa kepada Allah SWT.

B.Pinsip Profesi Guru


Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen jelas
dinyatakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsi
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
Hal yang menjadi prinsip utama yaitu menjadi profesi guru adalah sebuah pilihan
bukan pelarian. Profesi guru harus menjadi passion ( panggilan jiwa ) yang benar-
benar melekat pada diri sang guru. Passion ini adalah sebagai komitmen pada profesi
dan dedikasi untuk pembelajaran para siswa atau bagaimana antusiasme guru dalam
mengajar.
2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimannan,
ketakwaan, dan akhlak mulia.
Komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati seorang
guru. Komitmen tercakup arti usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak
3
Nana Sudjana, Pedoman Praktis Mengajar (Bandung: Dermaga Cet k IV, 2004), h. 2.

VI
untuk menjalankannya. Di dalam komitmen terdapat beberapa unsur antara lain
adanya kemampuan memahami diri dan tugasnya, kekuatan batin dan kekuatan dari
luar, serta tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban ygang menjadi komitmen seorang sehingga tugas
tersebut dilakukan dengan baik dan penuh keikhlasan.
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas
Kualifikasi akademik guru yang merupakan salah satu indikator keberhasilan
pendidikan. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru telah dinyatakan bahwa:
1). Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal
mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman
Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA),
guru sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah
atas luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah
4
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) sebagai berikut.
a) Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA Guru pada PAUD/TK/RA harus
memiliki kualifikasi akademikpendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalambidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.
b) Kualifikasi Akademik Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang
sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV)atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1
PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
psikologi
c ) Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain
yang sederajat, harusmemiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
d) Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA Guru pada SMA/MA, atau bentuk
4
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

VII
lain yang sederajat, harusmemiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi
e) Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB Guru pada
SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
f) Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK Guru pada SMK/MAK atau bentuk
lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
2.) kulifikasi akademik guru melalui uji kelayakan dan kesetaran
kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru
dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di
perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan
dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh
perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
4. Memiliki kompeteni yang diperlukan sesuai bidang tugas
Berikut keempat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu :
a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap perserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan berbagai potensi yang
dimiliknya.
b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencermikankan
kepribadian yang mantap, stabil,dewasa,arif dan beribawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.
c. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuannya.

VIII
d. Kompetensi sosial adalah kemapuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Tugas dan tanggung jawab guru ada tiga yaitu :
a) Guru sebagau pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan
melaksanakan pengajaran
b) Guru sebagai pebimbing memberi tekanan kepada tugas serta memberikan bantuan
kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya.
c) Guru sebagai administrator kelas pada hakikatnya merupakan jalinan antara
pengajaran dan ketatalaksanaanya pada umumnya.
6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
Adapun sertifikat pendidik yaitu sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan
sebagai tenanga profesional. Tujuan utama guru mengikuti bersertifikasi seharusnya bukan
untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi, melainkan untuk dapat menunjukan bahwa yang
bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana yang disyaratkan dalam standar
kompetensi guru.
7. untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
dengan sepanjang hayat
Dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kompetensi guru di
Indonesia, pemerintah membuat salah satu program pengembangan keprofesan
berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi yang dilakukan guru sesuai
kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan sehingga dapat meingkatkan
profesionalitasnya.Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan terbagi dalam 3 jenis,
yaitu:
a) Pengembangan diri merupakan upaya guru dalam meningkatkan kemampuan dan
keterampilan melalui kegiatan pendidikan dan latihan fungsional dan kegiatan
kolektif guru yang dapat meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya.
b) Publikasi ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pemngembangan dunia pendidikan secara umum.
c) Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan
baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses

IX
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi dan
seni.
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan
Guru berhak menadapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk
rasa aman dan jaminan keselamatan pemerintah daerah, satuan pendidikan, organisasi profesi
guru dan masyarakat sesuai wewenang masinh-masing dan hal ini pun juga diperkuat dengan
Permendikbud No 10 Tahun 2017 tantenag Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga
Pendidikan.
9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai wewenang mengaatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005 salah satu ciri profesi adalah ketersediaan
organisasi profesi yang mengawal pelaksanaan tugas-tugas profesional anggotanya melalui
tru dharma organisasi.

C. Pengembangan Karir Guru


1. Pengertian Pengembangan Karir Guru
Guru yang profesional/kompeten tidak hanya menguasai bahan ajar, dan bidang
ilmu, Guru profesional juga mesti mempunyai pemahaman yang luas/mendalam akan
hakikat manusia dan masyarakat. Atribut ini hendak menjadi dasar mentalitas serta
model kerja guru dan disiplin terhadap industri pendidikan. Selain itu, dalam aktivitas
pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkannya budaya organisasi kelas pada
guru, serta suasana organisasi pembelajaran yang berarti, inovatif, energik,
bersemangat, serta komunikatif, sehingga dapat menghadirkan kegembiraan bagi
siswa dalam sesuai dengan kebutuhan sistem pendidikan nasional Pasal 40 ayat (2a)
UU Nomor 20 Tahun 2003.
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam pengamalan ilmu dan
pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses
belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. Pengembangan
profesi merupakan peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk
mencapai suatu rencana profesi 5. Profesi ialah suatu jabatan atau pekerjaan biasa
seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan lain. Pengembangan profesi guru
merupakan hal penting untuk diperhatikan guna mengantisipasi perubahan dan
5
Hani, PENGEMBANGAN PROFESI GURU, 2001, Hal : 123

X
besarnya tuntutan terhadap profesi guru yang utamanya ditekankan pada penguasaan
ilmu pengetahuan Pengembangan profesional dapat didefinisikan sebagai proses karir
panjang di mana pendidik menyempurnakan mengajar mereka untuk memenuhi
kebutuhan siswa. 6
Secara fundamental pengembangan profesi guru hanya dapat berhasil apabila
pengaruhnya bisa mendorong sikap kreasi baru/inovatif. Sikap ini hendak menjadi
menguatkan kompetensi profesional guru. Menurut Profesor Idochi, dibutuhkan tujuh
pembelajaran untuk memotivasi guru menjadi inovatif serta mau berinovasi. Ketujuh
pembelajaran tersebut adalah:
a. Belajar imajinatif.
b. Belajar bagai kupu-kupu.
c. Pelajari keelokkan dunia serta keelokkan menjadi seorang guru.
d. Mulailah dengan pembelajaran simple serta konkret.
e. Mempelajari sirkulasi kehidupan
f. Belajar berkoordinasi dengan para profesional
g. Belajar keluar dengan kesatuan pikiran.
Mempelajari tujuh pembelajaran tersebut dalam solidaritas menggambarkan
pelajaran penting untuk para pendidik pada usaha mereka untuk berkembang sebagai
profesional. Berkaitan dengan hal tersebut, ketujuh pembelajaran tersebut merupakan
satu kesatuan dan silih terikat pada pembentukan tenaga pengajar yang profesional
dan inovatif.
Belajar kreatif adalah belajar dengan berbagai cara baru untuk mendapatkan
pengetahuan baru, belajar kreatif menuntut upaya-upaya untuk terus mencari, dan
dalam hal ini bercermin pada kupu-kupu amat penting. Kupu-kupu selalu peka dengan
sari yang ada pada bunga serta selalu berupaya untuk mencari dan menjangkaunya.
Dengan belajar yang demikian, maka sekaligus juga belajar tentang keindahan dunia,
dan bagian dari keindahan dunia ini adalah indahnya jadi pendidik (guru).
Guru adalah perancang masa depan siswa, dan sebagai perancang yang
profesional, maka tenaga pendidik menginginkan dan berusaha untuk membentuk
peserta didik lebih baik dan lebih berkualitas dalam mengisi kehidupannya di masa
depan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, maka guru perlu memulainya dari
yang kecil dan konkrit, dengan tetap berpikir besar. Mulai dari yang kecil pada tataran

6
Risdiany , jurnal, PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN
INDNESIA, 2021, Hal : 198

XI
mikro melalui pembelajaran di kelas, maka guru sebagai tenaga pendidik sebenarnya
sedang mengukir masa depan manusia.
Masa depan bangsa, dan ini jelas akan menentukan kualitas kehidupan manusia
di masa yang akan datang. Dalam upaya tersebut pendidik juga perlu menyadari
bahwa dalam kehidupan selalu ada perputaran atau rotasi. Kesadaran ini dapat
menumbuhkan semangat untuk terus berupaya mencari berbagai kemungkinan untuk
menjadikan rotasi kehidupan tersebut sebagai suatu hikmah yang perlu disikapi
dengan upaya yang lebih baik dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Dalam upaya untuk memperkuat keprofesionalan sebagai tenaga pendidik, maka
diperlukan upaya untuk selalu berhubungan dan berkoordinasi dengan orang
profesional dalam berbagai bidang, khususnya profesional di bidang pendidikan.
Dengan cara ini maka pembaharuan pengetahuan berkaitan dengan profesi pendidik
akan terus terjaga melalui komunikasi dengan orang profesional. Belajar koordinasi
ini juga akan membawa pada tumbuhnya kesatuan fikiran dalam upaya untuk
membangun pendidikan guna mengejar ketinggalan serta meluruskan arah pendidikan
yang sesuai dengan nilai luhur bangsa.
2. Upaya Pemerintah Dalam Pengembangan Karir Guru
Pemerintah telah bekerja keras untuk megembangkan profesionalisme guru,
pemerintah juga berusaha memajukan profesionalisme guru. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan mengembangkan kualifikasi serta persyaratan guru dari sekolah
ke perguruan tinggi. Bersama dengan sertifikasi, Indonesia juga sudah mengambil
langkah lain untuk memajukan profesionalitas guru, seperti dengan menjalankan PKG
(Pusat Kegiatan Guru), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan KKG
(Kelompok Kerja Guru), sehingga guru dapat berbagi keahlian dalam menyelesaikan
persoalan dalam kegiatan mengajar.
Profesionalisasi mesti ditilik menjadi sistem yang berkelanjutan; didalam sistem
ini, pendidikan prakerja, termuat peningkatan pendidikan, organisasi profesi serta
bimbingan area kerja, apresiasi masyarakat atas profesi guru, penerapan tata cara
profesi, sertifikat, pengembangan kualitas calon guru dan kesejahteraan bersama-sama
meyakinkan pengembangan profesionalitas. Oleh karena itu, peningkatan
profesionalisme guru menjadi kewajiban bersama antara LPTK sebagai penghasil
guru dan lembaga pembina guru (Kementerian Pendidikan atau yayasan swasta),
PGRI serta masyarakat. Di antara berbagai usaha yang telah dilakukan oleh
pemerintah di atas, aspek terpenting dalam meningkatkan kualifikasi guru adalah

XII
menjadikan jam kerja setara dengan upah guru. Setiap rencana yang akan
dilaksanakan pemerintah, namun apabila upah guru rendah, jelas untuk mencukupi
keperluan sehari-hari, guru bakal mencari lebih banyak pekerjaan untuk mencukupi
keperluannya. Tidak mengherankan bila guru di negara maju memiliki kualitas yang
unggul atau disebut profesional, karena apresiasi terhadap layanan guru yang tinggi.
3. Dasar Pengembangan Profesi Guru
Dasar pengembangan profesi guru Sebagai suatu profesi, guru harus
berkembang sesuai dengan persyaratannya sebagai profesi. Karena profesi guru
memberikan layanan kepada masyarakat dan anak didik, maka diperlukan
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan yang selalu berkembang.
Adapun dasar yang digunakan mengapa profesi guru harus dikembangkan adalah:
a) Dasar Filosofis. Guru pada hakekatnya adalah pendidik yang bertugas sebagai
pemimpin atau pelayan (agogos). Sebagai pemimpin dan pelayan, guru harus dapat
memberikan pimpinan dan layanan kepada masyarakat sebaik-baiknya kepada anak
didik. Sementara tuntutan jaman dan tuntutan anak didik selalu berkembang dari
waktu ke waktu. Untuk itu profesi guru harus selalu dikembangkan agar tidak
tertinggal dari kemajuan zaman.
b) Dasar psikologis. Guru selalu berhadapan dengan individu lain yang memiliki
keunikan dan kekhasan masing-masing. Setiap individu memiliki pikiran, perasaan,
kehendak, keinginan, fantasi, inteligensi, cita-cita, instink, perangai, dan performansi
yang berbeda dengan individu lain. Jika guru tidak selalu meningkatkan pemahaman
terhadap individu lain (anak didik), maka ia tidak akan dapat menerapkan strategi
pelayanannya sesuai dengan keunikan anak didik. Di sinilah pentingnya guru
mengembangkan pemahaman aspek psikologis individu lain.
c) Dasar pedagogis. Tugas profesional utama guru adalah mendidik dan mengajar.
Untuk dapat menjalankan tugas mendidik dan mengajar dengan baik, guru harus
selalu membina diri untuk mengetahui dan menerapkan strategi mengajar baru,
metode baru, teknik-teknik mendidik yang baru, menciptakan suasana pembelajaran
yang bervariasi, dan kemampuan mengelola kelas dengan baik. Guru yang tidak
mengembangkan kemampuan pembelajarannya akan selalu menerapkan cara
pembelajaran yang telah puluhan tahun digunakan, dan sudah ketinggalan jaman.
Guru akan selalu mengikuti perkembangan inovasi di bidang metode pembelajaran.
d) Dasar Ilmiah. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) selalu berkembang
dengan pesat. Guru harus dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah agar dapat

XIII
selalu mengikuti perkembangan IPTEKS tersebut. Dalam melaksanakan tugas sehari-
hari pun prinsip-prinsip ilmiah selalu dipegang teguh, agar tercipta keadilan,
kejujuran, dan keobyektifan dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini. Penggunaan sumber belajar yang monoton dan ketinggalan jaman harus
dihindarkan. Salah satu ciri orang ilmiah adalah adanya rasa ingin tahu yang besar
terhadap IPTEKS yang ditekuninya.
e) Dasar sosiologis. Masyarakat modern dewasa ini menuntut guru untuk melakukan
hubungan dengan orang, organisasi dan masyarakat dengan cara-cara modern juga.
Profesi guru dituntut untuk selalu dikembangkan mengikuti teknik-teknik komunikasi
yang multi sistem ini. Perkembangan sarana komunikasi lisan dan tertulis melalui
media grafis, media massa, media elektronik, media organisatoris, dan media proses
kelompok yang serba canggih harus dikenal dan diterapkan dalam proses mendidik.
Guru harus pandai-pandai mengadakan hubungan sosial dengan mendayagunakan
sarana dan media yang berkembang begitu pesat ini. Hal inilah yang mengharuskan
profesi guru dikembangkan.

XIV
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat (1),
menyatakan bahwa guru adalah “Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.”
Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal.
Guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-
baiknya. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam peningkatan
mutu pendidikan dan oleh karena guru sendiri wajib memiliki persyaratan berupa
seperangkat kompetensi tertentu agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi profesional. Demikian
juga bahwa guru bisa dikatakan sebagai “guru profesional” ketika ia memiliki
kompetensi dasar sebagai guru. Kompetensi guru menjadi suatu hal yang sangat
penting dalam mengelola pengajaran kepada peserta didik. Adapun kompetensi yang
harus dimiliki yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.
Jadi Perkembangan profesi guru merupakan syarat mutlak untuk majunya negara.
Meningkatnya mutu pendidik akan mendorong meningkatnya pula mutu proses dan
hasil pendidikan. Usaha pemerintah agar terus mengembangkan profesi guru terlihat
dari lahirnya UU Nomor 14 Tahun 2005 mengenai Guru dan Dosen berusaha
mengembangkan profesi guru yang dilindungi undang-undang. Pemerintah telah

XV
bekerja keras mengembangkan profesionalisme guru, termasuk memajukan
kualifikasi akademik serta persyaratan pendidikan tinggi untuk pengajar dan staf dari
tingkat sekolahan sampai perguruan tinggi. Guru sekolah dasar memiliki program
setara dengan Diploma II, guru sekolah menengah pertama memiliki program untuk
Diploma III, dan guru sekolah menengah memiliki ijazah sarjana (sarjana). Usaha lain
yang dilakukan oleh pemerintah adalah sertifikasi dan pemutusan agenda PKG (Pusat
Kegiatan Guru) serta KKG (kelompok kerja guru ). Tambahan pula adanya
pegembangan kesejahteraan dengan mengupayakan adanya tunjangan profesi guru.

DAFTAR PUSTAKA

Putri ayu, nani imaniyati(2017) JURNAL PENGEMBANGAN PROFESI GURU DALAM


MENINGKATKAN KINERJA GURU, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis: Universitas
Pendidikan Indonesia

Usa,muslih(2015). JURNAL GURU DALAM UU NO. 14/2015

Prihartini,yogia(2017), DASAR-DASAR PENGEMBANGAN PROFESI GURU MENURUT


TEORI DAN PRAKTIS PENDIDIKAN

Mustofa (2017), JURNAL UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DI


INDONESIA,Yogyakarta

Sma.pariangan.sch.id(2016), di akses dari https://sman1pariangan.sch.id/editorial/editorial-


oleh-kepsek/

Uny.ac.id (2020), di akses dari


http://eprints.uny.ac.id/18193/3/4140180001%203.%20BAB%201.pdf

XVI

Anda mungkin juga menyukai