Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NATASYA ALIFYA

NIM :210101102
MATA KULIAH : HUKUM ISLAM (04)

“POTENSI PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN”


ISLAM

A. Pengertian Perekonomian Islam


Prinsip utama dalam sistem ekonomi Islam yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an hidup
hemat dan tidak bermewah-mewah, makna juga bahwa tindakan-tindakan ekonom hanya
sekedar untuk memenuhi kebutuhan bukan memuaskan keinginan. Menjalankan usaha-usaha
yang halal dari produk atau komoditas, manajemen, proses produksi hungga proses sirkulasi
atau distribusi penting ada dalam kerangka halal. Usaha-usaha tadi tidak boleh berhubungan
dengan judi atau tindakan-tindakan lainnya yang dilarang secara syariah.
Ekonomi Islam dapat didefenisikan sebagai sebuah studi tentang pengelolaan harta
benda menurut perspektif Islam. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang belajar perilaku
ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan peraturan agama Islam dan dengan
tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun Islam dana rukun iman. Ilmu ekonomi Islam
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang belajar masalah-masalah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai islam.
B. Sejarah Perekonomian Islam
Kemunculan ekonomi Islam diawali ketika Nabi Muhammad SAW melakukan
aktivitas perdagangan pada usia 16-17 tahun di sekitar masjidil haram dengan
menggunakan sistem Murabahah. Pandangan terhadap harta dan aktivitas ekonomi
dalam Al-Qur’an berangkat dari naluri alami manusia. Manusia secara naluri memiliki
kecintaan terhadap harta benda, hewan ternak, anak-anak, serta ladang sawah.Harta dan
kekayaan yang banyak merupakan sebuah kebaikan jika memenuhi syarat tertentu, dan
pastinya didapatkan dengan cara yang baik/halal.

Puncak kejayaan dari ekonomi Islam terjadi sejalan dengan puncak kejayaan
peradaban Islam, yaitu pada abad 6 Masehi hingga abad 13 Masehi. Ekonomi Islam
berkembang sangat pesat dan diterapkan di berbagai wilayah di dunia, terutama di
daerah yang berada di bawah kepemimpinan Islam. Di Indonesia sendiri, sejarah
pemikiran ekonomi Islam muncul bersamaan dengan datangnya ajaran Islam yang
dibawa oleh para pedagang Arab, Persia, dan India. Ajaran serta pemikiran Islam di
Indonesia semakin dikenal dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun
1912 yang bertujuan untuk menghadapi persaingan perdagangan di industri Batik Jawa
Tengah. 
Pada tahun 1914, SDI berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI) dibawah
kepemimpinan Tjokroaminoto. SI dianggap lebih politis dan lebih fokus untuk
melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan mengadakan berbagai program selain
di bidang ekonomi, seperti pendidikan pribumi, politik, dan aksi massa.

C. Potensi Perkembangan Sistem Ekonomi Islam


Perkembangan ekonomi syariah mengalami perkembangan signifikan ,eskipun
relatif melambat jika dibandingkan pada saat awal kemunculan pada tahun 1990 an.
Ekonomi syariah banyak terkonsetrasi pada sektor finansial yang akan melambat jika
tidak didukung sektror riil. Tantangan dalam mengembangkan ekonomi syariah akan
lebih mudah diatasi jika ada upaya yang serius dari semua pemangku kepentingan.
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tentu harus berada di garis depan memberi
pemikiran dan mengungkapkan permasalahan yang ada.
Diperlukan langkah-langkah sebagai upaya pengembangan ekonomi syariah di
antaranya membangun teori dan kebijakam, mendorong adanya payung hukum yang
kuat, mensosialisasikan dan mempromosikan ekonomi syariah,

Anda mungkin juga menyukai