Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH EKONOMI ISLAM PADA MASA RASULULLAH SAW

Disusun oleh :

Nama : Laili Khairunnisa

NIM :22050400001

Prodi Perbankan syariah


BAB I

PENDAHULUAN

Secara umum ilmu ekonomi berkaitan dengan perilaku manusia proses dan metode
pengumpulan dan penggunaan, produksi, distribusi dan konsumsi. Ilmu ekonomi berkaitan
dengan perilaku fundamental manusia serta prinsip-prinsip yang menjadi dasar acuannya.
Ekonomi Islam sebagai Penelitian ilmiah modern baru muncul pada tahun 1970-
an .Pemikiran mengenai ekonomi Islam sudah ada sejak Islam diturunkan melalui Nabi
Muhammad, SAW Rujukan atau landasan utama pemikiran ekonomi Islam adalah Alquran
dan hadis

Islam mendorong pengikutnya untuk bekerja, Allah menjamin bahwa Dia


melakukannya menentukan sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup yang diciptakan-
Nya.Islam juga melarang pengikutnya memohon atau memohon.Dalam salah satu hadisnya,
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mencari dunianya dengan cara yang halal, maka
ingatlah Mohon, menafkahi keluargamu dan berbuat baik tetangganya maka dia akan
menemui Tuhan dengan wajah atau wajah yang cerah bulan purnama". Jelas Islam
mengajarkan umat Islam untuk berhati-hati martabat dan harga diri dengan menghindari
mengemis, mengemis dan cara-cara lainnya haram untuk mencari makan.

Pelaksanaan sistem ekonomi islam telah ada dan dilaksanakam oleh Nabi Muhammad
SAW. Pada kepemimpinan nya, semua aturan yang tidak kondusif dan menentang dari ajaran
islam, semua di rubah oleh rasulullah. Kemudian kebijakankebijakan yang akan dibuat
rasulullah, semuanya akan didasarkan dengan ajaran islam yang sesuai syariat, dan
berlandaskan Al-Qur’an dan Assunnah. Kebijakan yang pertama difokuskan adalah
pembuatan masjid yang akan menjadi ikon di kota madinah.Kemudian Rasulullah fokus
terhadap perekonomian kota nya yang tidak kondusif dan tidak ada kekayaan negara sedikit
pun yang tertinggal, sehingga rasulullah harus memulai semua nya dari nol.

Fokus rasulullah kemudian beralih pada kebijakan fiskal yang dibuatnya, guna
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negaranya. Sumber keuangan saat itu sangat
bergantung pada kebijakan zakat yang telah dibuat. Zakat sangat berpengaruh dalam
pengembangannya. Sumber-sumber keuangan lainnya seperti zakat fitrah, jizyah, khums, dll,
dijelaskan pada bagian isi. Lahirnya kebijakan fiskal di dalam dunia Islam dipengaruhi oleh
banyak faktor salah satunya karena fiskal merupakan bagian dari instrumen ekonomi publik.
Untuk itu faktor-faktor seperti sosial, budaya dan politik inklud di dalamnya. Tantangan
Rasulullah sangat besar dimana beliau dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik
dari kelompok internal maupun kelompok eksternal. Kelompok internal yang harus
diselesaikan oleh Rasulullah yaitu bagaimana menyatukan antara kaum Anshor dan kaum
Muhajirin pasca hijrah dari mekah ke Madinaha (Yastrib). Sementara tantangan dari
kelompok eksternal yaitu bagaimana Rasul mampu mengimbangi rongrongan dan serbuan
dari kaum kafir Quraiys. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengkaji kebijakan ekonomi
serta kebijakan fiskal pada masa Rasulullah SAW, dimana kebijakan- kebijakan ini dalam
sejarah merupakan pondasi serta langkah awal dalam peradaban Islam. Dan berbagai
kebijakan yang dirancang oleh Rasulullah juga akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Tidak hanya sampai disitu, ketika Rasulullah SAW telah wafat, sistem ekonomi islam
tetap berjalan dengan semestinya. Kemudian dilanjutkan oleh para sahabat rasul dari
kalangan khulafaurrasyidin. Ada 4 sahabat dari khulafaurrasyidin yang ikut berpengaruh
dalam sistem ekonomi islam.
BAB II

PEMBAHASAN

Pembahasan masalah dan analisa tentang perdebatan ekonomi islam telah berlangsung
lama, meskipun ilmu ekonomi ini belum berusia lebih dari dua abad. Ekonomi sendiri dikenal
terbentuk di eropa di era abad ke delapan belas. Namun analisi ini memiliki garis keturunan
yang lebih panjang, pernyataan ini dapat di temukan pada tulisan-tulisan dari para filsuf
yunani kuno, aliran abad pertengahan, cendikiawancendikiawan islam. Pemikiran ekonomi
Islam muncul bersamaan dengan diturunkannya Al Qur‟an dan masa kehidupan Rasulullah
pada akhir abad 6 M hingga awal abad 7 M. Pelaksanaan sistem ekonomi Islam telah ada dan
dilaksanakan oleh Rasulullah SAW sebagai seorang Rasul tauladan bagi umat muslim.
Bahkan bangsa Arab telah terkenal sebagai bangsa pedagang sebelum periode Rasulullah
Saw.

Setelah masa itu banyak sarjana Muslim yang memberikan kontribusi karya
pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot yang memiliki argumentasi religius
dan intelektual yang kuat pula serta didukung oleh fakta-fakta empiris. Istilah ekonomi
syariah dalam wacana pemikiran ekonomi Islam kontemporer kerap diidentifikasi dengan
sebagai sebutan yang berbeda. Ada yang menyebutnya dengan istilah “ekonomi Islam”,
“ekonomi ilahiyah”, atau “ekonomi qur‟ani”. Bahkan ada pula yang menyebutnya “ekonomi
rahmatan lil „alamin”. Perbedaan istilah ini sekaligus menunjukkan bahwa istilah “ekonomi
Islam” bukanlah nama baku dalam terminologi Islam.

Disimpulkan bahwa perbedaan antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional,


yakni bahwa ekonomi islam selalu merujuk pada wahyu ilahi yang tidak sedikitpun ada
kekeliruan di dalam nya. Apapun masalah , perdebatan, dan keraguan yang muncul akibat
perbedaan zaman, peradadan dan lainnya, pada sistem ekonomi islam, pasti akan kembali lagi
merujuk ke dalam alquran dan as-sunnah , akan ada jalan dari semua masalah yang terjadi.
Allah SWT berfirman:

‫َو َم ا َيۡن ِط ُق َع ِن اۡل َهٰو ؕى ِاۡن ُهَو ِااَّل َو ۡح ٌى ُّيۡو ٰح ۙى‬

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut keinginannya, melainkan


(Alquran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS.An-najm : 3-4)

Al-Quran dan As-sunnah merupakan dua sumber yang mutlak pada ekonomi islam,
berbeda dengan sistem ekonomi konvensioan yang pedoman hukum nya tidak kokoh, lebih
dipengaruhi dengan adanya perkembangan zaman dan peradaban pada saat itu. Oleh dari itu,
sejarah di masa rasulullah SAW dan para sahabat merupakan potongan sejarah yang penting
dan tidak boleh telewat dalam kajian sejatah pemikiran ekonomi islam .

PENGERTIAN EKONOMI ISLAM

Ekonomi islam memiliki arti sendiri yaitu sebuah sistem ekonomi yang segala aturan
dan tata tertibnya di dasari dengan aturan-aturan syariat islam yang di landasi oleh Al-Qur’an
dan As-sunnah. Perbedaan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya ada
bahwasanya sistem ekonomi islam tidak semena-mena hanya untuk mengejar keuntungan
namun juga memperhatikan berbagai aspek lain, seperti kejujuran dalam sistem, etika bisnis
yang baik dan benar, dan kebaikan lainnya.

Islam mendorong pemeluknya untuk bekerja, Allah menjamin bahwa Ia telah


menetapkan rezeki setiap makhluk yang diciptakanNya. Islam juga melarang umatnya untuk
meminta-minta atau mengemis. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW menyatakan,
“Barangsiapa yang mencari dunianya dengan cara yang halal, menahan diri dari mengemis,
memenuhi kebutuhan keluarganya, dan berbuat kebaikan, kepada tetangganya maka ia akan
menemui Tuhan dengan muka atau wajah bersinar bagai bulan purnama”. Telah jelas bahwa
Islam mengajarkan kepada Muslim untuk menjaga martabat serta harga diri dengan
menghindari meminta-minta, mengemis, dan cara-cara haram dalam mencari rezeki.

Konsep persaudaraan dan perlakuan setara terhadap setiap individu di dalamnya masyarakat
dan di hadapan hukum harus diimbangi dengan keadilan ekonomi. Kesenjangan pendapatan
dan kekayaan yang wajar terjadi di masyarakat memang bertolak belakang dengan semangat
dan komitmen Islam terhadap persaudaraan dan keadilan sosial ekonomi. Ciri-ciri sistem
ekonomi dalam Islam adalah sebagai berikut:
 Multitype Ownership (Kepemilikan Multijenis). Dalam Islam, berlaku prinsip
kepemilikan multijenis, yakni diakuinya bermacam-macam bentuk kepemilikan, baik
oleh swasta, negara atau campuran.
 Freedom to act (Kebebasan Bertindak/Berusaha). Para pelaku ekonomi dan bisnis
menjadikan Nabi sebagai teladan dan model dalam melakukan aktivitas
perekonomian.
 Sosial Justice (Keadilan Sosial).

Prinsip keadilan social lahir dari gabungan nilai Khilafah dan nilai ma‟ad. Kahf
berpendapat, orang Islam tidak harus orang Muslim. Tetapi, selama orang tersebut
berkeinginan untuk menerima paradigm Islam maka ia dapat disebut sebagai Islamic Man.
Jika seseorang sudah bisa menerima tiga pilar sistem ekonomi Islam, maka segala keputusan
yang ia buat pastinya akan berbeda dengan orang yang menjalankan ekonomi konvensional.
Tiga pilar tersebut adalah:

o Segala sesuatu adalah mutlak milik Allah; umat manusia adalah sebagai Khalifah-Nya
(memiliki hak/bertanggung jawab).
o Tuhan itu satu, hanya hukum Allah yang dapat diberlakukan.
o Kerja adalah kebajikan;kemalasan adalah sifat buruk.

Perekonomian Islam adalah perekonomian ketuhanan karena titik tolaknya adalah Allah
yang tujuannya mencari keridhaan Allah dan cara-cara-Nya tidak bertentangan hukumnya.
Ekonomi Islam juga bertujuan untuk memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhannya
kebutuhan pokok hidup sesuai peraturan. Masyarakat harus hidup sesuai dengan pola hidup
Siapakah Rabbani sekaligus manusia, sehingga dapat menunaikan kewajibannya terhadap
Tuhanku, terhadap diriku sendiri, terhadap keluargaku, dan terhadap manusia pada umumnya
ringkasan.Keyakinan bahwa segala sesuatu sepenuhnya milik Allah dapat bersifat
membangun kesadaran bahwa semua yang dimiliki manusia di dunia ini hanyalah itu saja
adalah amanah dan dalam misi Allah ini, ada hak orang lain yang harus diberikan Mengirim.
Kesadaran akan hak orang lain merupakan sesuatu yang bisa dicapai nantinya membangun
hubungan sosial dalam pengaturan dan inisiatif komunitas aktivitas ekonomi.

BIODATA NABI MUHAMMAD SAW

Nabi muhammad memiliki nama asli Muhammad bin Abdullah bin Abdul mutholib bin
Hasyim. Lahir pada hari senin 12 Rabiul awal . Hari lahir nabi muhammad dikenal sebagai
tahun gajah, ( karna bertepatan dengan peristiwa bergajak abrahah yang menyerang ka’bah).
Bapak beliau bernama Abdullah bin abdul muthalib dan ibunya bernama Aminah binti
Wahab. Nabi muhammad juga saat kecil diasuh oleh seorang pengasuh yang membantu
ibunya, dia bernama Barakah Al-Habsyyah yang di beri julukan “ummu aimman”, ia
merupakan pengaruh pertama nabi Muhammad. Rasullulah saat kecil tidak hanya disusui
oleh ibu-nya melainkan mempunyai ibu susuan , yang bernama Thuwaibah ( ibu susuan
pertama) dan Halimah Assa’diyah ( ibu susuan ke dua).

MASA KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

Kehidupan Rasulullah SAW dan masyarakat Muslim di masa beliau adalah teladan
yang paling baik implementasi Islam, termasuk dalam bidang ekonomi. Pada periode Makkah
masyarakat Muslim belum sempat membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan
perjuangan untuk mempertahankan diri dari intimidasi orangorang Quraisy. Barulah pada
periode Madinah Rasulullah memimpin sendiri membangun masyarakat Madinah sehingga
menjadi masyarakat sejahtera dan beradab. Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif
masih sederhana, tetapi beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bagi
pengelolaan ekonomi. Secara umum, tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan. Islam mempunyai pandangan
yang jelas mengenai harta dan kegiatan ekonominya sebagaimana telah dicontohkan oleh
teladan kita Muhammad Rasulullah SAW. Rasulullah diangkat untuk memimpin kota ,
disitulah gerakan- gerakan baru untuk membangkitkan kota muncul.

Reformasi yang dipimpin Nabi merupakan peninjauan kembali terhadap aturan-aturan


berbagai aspek dalam skala besar dan global.Semua aturan tersedia pada jaman dahulu yang
memuat aturan-aturan yang di luar hakikat Islam dihapuskan oleh Rasulullah SAW.
 Membangun masjid yang dijadikan sebagai Islamic Center.
 Menjalin Ukuwah islamiyah antara kaum anshor dan kaum muhajirin.
 (Bertujuan agar anshor dan muhajirin semakin dekat dan memutus permusuha antar
kaum)
 Membuat Konstitusi negara.
 Menjamin kedamaian negara .
 Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya
 Meletakkan dasar – dasar negara
Tahap setelah menentukan arah politik dan menyelesaikan semuanya Dalam urusan politik,
Nabi beralih ke reformasi dan determinasi. peraturan baru di bidang ekonomi dan keuangan
pada saat itu negara sangat krisis keuangan dan dalam kebutuhan ekonomi akibat dari
kebijakan sebelum rasulullah memimpin. Melihat dari banyak nya masalah yang terjadi,
rasulullah langsung membuata beberapa kebijakan keuangan dan ekonomi yang dilandasi
oleh hukum-hukum syariat yang bersumber dari Al-qur’an dan Assunnah. Beberapa prinsip-
prinsip yang telah dibuat tersebut adalah sebagai berikut :
 Penguasa tertinggi dan pemilik seluru h alam semesta adalah Allah SWT
 Semua titipan yang dimiliki dan didapat adalah sepenuh nya dari Allah SWT dan atas
seizin Allah SWT. Maka dari itu manusia a manusia yang kurang beruntung
mempunya hak atas kekayaan yang dimiiliki oleh manusia yang beruntung.
 Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.
 Manusia bukanlah pemilik alam semesta, melainkan hanyalah seorang khalifah Allah
SWT.
 Menerapkan sistem warisan sebagau media retribusi kekayaan
 Menetapkan kewajiba bagi seluruh individu termasuk orang miskin.
 Menyusun sistem pertahanan.

KEBIJAKAN MONETER
Pengelolaan sistem moneter di bawah rezim Islam dipercayakan kepada Organisasi
pusat perbelanjaan Baitul. Baitul mal merupakan jabatan yang diperuntukkan bagi pengurus
Segala pemasukan atau pengeluaran harta benda adalah milik umat Islam. Pengelolaan
moneter ini mengalokasikan dana untuk penyebaran Islam, pendidikan dan kebudayaan,
pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan infrastruktur dan penyediaan layanan
perlindungan sosial. Alokasi Dana Baitul Mall Hal ini berdampak positif terhadap
pertumbuhan dan peningkatan ekonomi Permintaan agregat dan penawaran agregat.
Karena jumlah penduduknya akan bertambah meningkat dan penggunaan sumber daya alam
menjadi maksimal

KEBIJAKAN FISKAL DIMASA RASULULLAH SAW


Arti dari kebijakan fiskal sendiri adalah kebijakan yang mempengaruhi anggaran
pendapatan dan belanja negara. Kebijakan ini meliputi tentang perubahan dalam sistem
pembangunan dan masalah tentang perpajakan.Tujuan dari Kebijakan Fiskal dalam
perekonomian adalah tercapainya kesejahteraan sebagai adanya manfaat yang maksimal bagi
setiap individu dalam kehidupan, terutama merujuk pada pencapaian alokasi sumber daya
secara efisien, stabilisasi ekonomi, pertumbuhan dan distribusi kepemilikan dan pendapatan.
Kebijakan fiskal merupakan suatu tindakan yang diambil oleh pemerintah di bidang APBN
untuk mencapai stabilitas perekonomian mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik dan
diinginkan. Dalam politik Pajak modern merupakan sumber utama penerimaan negara,
karena Fungsi pajak adalah memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke dalam kas negara dan
mengelola implementasi kebijakan di segala bidang. Pemerintah mengikuti politik keuangan,
yaitu manipulasi pajak dan pengeluaran pemerintah mungkin merupakan suatu upaya
mencapai pendapatan atau kesempatan kerja yang memadai, serta tingkat stabilitas harga
(inflasi).Selanjutnya mengenai kebijakan fiskal pada awal Islam kita dapat melihat bahwa
zakat memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan kebijakan fiskal, yaitu
membiayai belanja publik dan menjalankan fungsi regulasi untuk mencapai tujuan ekonomi
tertentu, seperti pertumbuhan ekonomi dan menciptakan investasi dan lapangan kerja

Di awal masa pemerintahan Rasulullah, negara sama sekali tidak mempunyai


kekayaan karna ketidakadaan sumber pemasukan negara. Mulai pada abad ke-2, saat adanya
perang badar, disitulah negara memiliki pemasukan kekayaan yang berasal dari satu perlima
rampasan perang (ghanimah) yang disebut dengan Khums. Pembagian harta ghanimah sesuai
dengan ayar dalam alquran, yaitu surat Al-anfal : 41 yang berbunyi : “ Dan ketahuilah, segala
yang kamu peroleh, sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, rasul, kerabat
rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, ( demikian ) jika kami beriman kepada allah
dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami ( Muhammad ) dihari Furqon, yaitu pada
hari dimana bertemunya dua pasukan. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.” Dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhori pembagian nya adalah : “ Seperlima untuk Allah, dan empat
perlima lainnya untuk tentara”

Sebagai pionir, Nabi banyak mengalami kondisi Sulit karena harus memulai
semuanya dari awal. Dari pengaturan tata kelola, kebijakan yang berbeda untuk sistem yang
berbeda, kondisi ekonomi dan sosial, budaya lokal, semuanya diatur dari awal. Mengingat
kondisi tersebut Suatu negara harus memiliki pemimpin yang memiliki pemikiran yang
tangguh dan jiwa yang tulus. dan kesabaran, yang dengannya pemimpin harus mengatur
rumah negara yang tidak berdasar memberikan manfaat dan mempertemukan mereka yang
mengalami perpecahan. Dimana setiap kelompok masyarakat saling menonjolkan budaya dan
kepribadiannya setiap. Langkah pertama diambil oleh Rasulullah SAW untuk menyatukan
umat Islam berarti menyatukan Ansar dan umatnya Muhajirin, agar keperkasaan kaum
muslimin bertambah.
Rekomendasi Nabi yang diberikan kepada kedua kelompok itu adalah, padahal
sebenarnya Ansor ada suatu kekayaan tertentu yang dapat membantu muhajirin, suatu kaum
pendatang, sehingga lambat laun akan berkembang akulturasi budaya di kalangan kelompok
tersebut. Dakwah Rasulullah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan setiap orang
adalah upaya untuk mencegah lebih banyak perpecahan di antara kaum muslim. Semakin
kuat iman dan takwa seseorang, maka lebih banyak perpecahan akan terjadi. Semakin sedikit
konflik yang terjadi. Selain itu, upaya tambahan seperti mengeluarkan kebijakan bahwa
Rasulullah sendiri akan memimpin daerah Madinah, sehingga akan Rasulullah membuat
kebijakan baru sebagai hasil dari kepemimpinannya Rasul, munculah banyak kebijakan dan
kreativitas baru. memihak kaum muslimin. salah satu jenis inovasi yang dilakukan adalah
kebijakan untuk membangun masjid sebagai lokasi untuk kegiatan kaum muslimin yang
digunakan disebut sebagai Pusat Muslim Madinah atau MMC.

Ketika perjuangan Rasulullah dalam tataran ideologi telah teratasi, langkah


selanjutnya yang diambil Rasul adalah merombak seluruh kebijakan pada bidang ekonomi,
yang dimana kondisi ekonomi pada saat itu adalah nol. Ditandai dengan kondisi geografis
yang tidak menguntungkan, kas negara dalam keadaan kosong, dan seluruh kegiatan ekonomi
masih dilakukan secara tradisional. Melihat kondisi ekonomi yang seperti itu, maka
Rasulullah segera membuat beberapa kebijakan, yaitu :
 Memfungsikan Baitul Maal
Pendirian Baitul Maal ini masih banyak sumber yang berbeda
pendapat, ada yang mengatakan didirikan oleh Rasulullah s.a.w. dan ada
sumber yang mengatakan bahwa secara resmi baitul maal didirikan oleh
Sayidina Umar ibn Khaththab r.a. Di dalam buku Kebijakan Ekonomi Umar
Bin Khaththab dikatakan bahwa salah satu keberhasilan beliau adalah mampu
mendirikan Baitul Maal. Namun disisi lain secara implisit fungsi akan Baitul
Maal sudah dibentuk oleh Rasulullah s.a.w terbukti dengan membangun
masjid bersama kekayaan fungsi di dalamnya (Muslims Centre).
Akan tetapi secara eksplisit pendirian Baitul Maal dilakukan oleh
Khalifah Umar ibn Khaththab r.a. Kesimpulannya, tidak ada perbedaan yang
mendasar dari semua pendapat, hanya saja dikompromikan kapan fungsi
secara implisit dari Baitul Maal dan kapan pendirian secara eksplisit.Untuk itu
fungsi dari Baitul Maal disini adalah sebagai mediasi kebiajakan fiskal
Rasulullah s.a.w. dari pendapat negara Islam hingga penyalurannya. Tidak
sampai lama harta yang mengendap di dalam Baitul Maal, ketika
mendapatkannya maka langsung disalurkan kepada yang berhak menerimanya
yaitu kepada Rasul dan kerabatnya, prajurt, petugas Baitul Maal dan fakir
miskin.
Rasulullah sengaja membentuk Baitul Maal yang berfungsi sebagai
pusat pengumpulan dana dan atau pusat pengumpulan kas dan kekayaan
negara islam yang akan digunakan untuk beberapa pengeluaran. Karena pada
awal pemerintahan sumber keuangan negara berasal dari zakat, khums, kharaj,
jizyah. Fungsi lain dari baitul maal adalah sebagai tempat penyimpanan harta
negara hingga tempat perputaran harta untuk disalurakan kepada yang berhak
menerimanya, seperri Rasulullah, kerbat dan keluarga Rasululah, prajurit,
fakir miskin dan petugas yang mengurusi baitul maal.
 Kebijakan Perpajakan
Kebijakan pajak adalah kebijakan yang dikeluarakan pemerintah
muslim berdasarkan atas jenis pajak tertentu dan jumlah nya ( proporsional).
 Pendapatan Nasional dan Partisipasi Kerja
Kebijakan yang dibuat adalah peningkatan pendapatan dan kesempatan
kerja dengan cara memperkerjakan kaum Anshor dan kaum Muhajirin. Hal
tersebut akan berdampak oada peningkatan distribusi pendapatan dan
kekayaan yang menyebabkan peningkatan jumlah agregat terhadap output
yang akan diproduksi. Program lain yang dibuat adalah Rasulullah
membagikan tanah untuk kaum muhajirin dan kaum ansor yang bertujuan
untuk modal kerja. Karna dilihat dari keahlian kaum muhajirin dan anshor
yaitu dalam bidang bertani serta bercocok tanam. Dengan adanya pemberian
modal tersebut, maka kaum anshor dan muhajirin memiliki kesempatan lebih
besar untuk mengasah keahliannya. Dan program ini dapat memberi hasil bagi
kehidupan perekonomian yang lebih maju.
 Kebijakan Fiskal Berimbang
Dampak dari kebijakan ini adalah ekonomi mengalami defisit neraca
anggaran belanja saat terjadi peristiwa Fathu makkah dan mengalami surplus
kembali pada saat terjadi peristiwa perang Hunain.
 Kebijakan Fiskal Khusus
Cara kerja dari kebijakan ini ada dengan diadakannya sukarelawan
untuk meminta bantuan kepada para muslim kaya.
 Kebijakan pemasukan dari muslim
1. Zakat
Peraturan diwajibkan nya zakat baru ditetapkan pada tahun ke 9
hijriyah. Dan zakat menjadi sumber utama pendapatan pada
pemerintahan islam. Beberapa benda yang diwajibkan untuk dizakati
pada zaman Rasulullah SAW yaitu:
 Benda logam yang terbuat dari emas (koin,perkakas)
 Benda logam yang terbuat dari perak
 Binatang ternak (unta,sapi,dll)
 Berbagai jenis dagangan
 Berbagai jenis hasil pertanian
 Luqtah (harta yang ditinggalkan musuh)
 Barang temuan

Penentuan besarnya zakat berdasarkan :


 Emas dan perak berdasarkan beratnya
 Binatang ternak berdasarkan jumlahnya
 Buah-buahan berdasarkan kuantitasnya
 Luqtah dan bahan tambang berdasarkan nilainya
2. Ushr
Memiliki arti bea impor yang dikenakan kepada para pedagang dimana
sistem pembayarannya hanya dilakukan sekali dalam satu tahun dan
hanya berlaku pada barang-barang yang memiliki kadar nilai yang
lebih dari 200 dirham. Tingkatan bea 5% untuk orang-orang yang
dilindungi,dan 2,5% untuk pedagang. Pada masa kepemimpinan
Rasulullah masalah ushr adalah dihilangkan nya bea untuk para
pedagang dengan tujuan para pedagang lancar yang akan berdampak
juga pada arus ekonomi.
3. Wakaf
Harta benda yang diberikan Ikhlas karena Allah dan diberikan untuk
umat islam, dan ditampung pendapatannya oleh Baitul maal.
4. Nawaib
Pajak yang jumlahnya besar dan berlaku untuk umat muslim yang
kaya. Tujuannya untuk menutupi pengeluaran negara dalam
perekonomian yang darurat.
5. Amwal fadhla
Merupakan harta benda umat islam yang telah meninggal tanpa ada
ahli waris ,atau bisa bersumber dari kaum muslim yang meninggalkan
negeri nya tanpa ada kabar berita ataupun wasiat.
6. Zakat fitrah
Diwajibkan bagi kaum muslimin satu tahun sekali pada bulan
Ramadhan bertujuan sebagai pembersih harta.
7. Khums
Barang temuan
8. Kafarat
Denda atas yang dilakukan seorang muslim pada acara keagamaan atau
kesalah seorang muslim karna tidak mengerjakan suatu kewajiban.

 Kebijakan pemasukan dari Non-muslim


1. Jizyah
Pajak yang dibayarkan dari seorang non muslim khususnya ahli kitab
sebagai perlindungan jiwa, ibadah, bebas dan tidak wajib militer. Pada
masa Rasulullah s.a.w. besarnya jizyah satu dinar pertahun untuk orang
dewasa yang mampu membayarnya. Perempuan, anak-anak, pengemis,
pendeta, orang tua, penderita sakit jiwa dan semua yang menderita
penyakit dibebaskan dari kewajiban ini. Di antara ahli kitab yang harus
membayar pajak sejauh yang diketahui adalah orang-orang Najran
yang beragama Kristen pada Tahun keenam setelah Hijriyah. Orang-
orang Ailah, Adhruh dan Adhriat membayarnya pada perang Tabuk.
2. Kharaj
Merupakan pajak tanah yang diwajibkan bagi kaum Non- muslim
ketika khaibar ditaklukan. Tanah tersebut diambil alih oleh seorang
muslim dan yang memiliki tanah menawarkan agar tanahnya diolah
untuk produksi, dan hasil peoduksi nya akan dibagi sebagian , masuk
kedalam keuangan negara. Rasul menunjuk seseorang yang ahli dalam
bidang pembagian tersebut agar tidak ada kesalahpahaman. Setelah
mengurangi sepertiga sebagai kelebihan perkiraan, dua pertiga bagian
dibagikan dan mereka bebas memilih yaitu menerima atau menolak
pembagian tersebut. Prosedur yang sama juga diterapkan di daerah
lain. Kharaj ini menjadi sumber pendapatan yang penting.

 Kebijakan Pengeluaran Pemerintah Islam


Pengeluaran pemerintah islam pada zaman rasulullah diguanakan untuk pengembagan
ilmu pengetahuan, pembangunan infrastruktur, penyebaran islam, pembangunan
armada perang dan penjaga keamanan, serta penyediaan layanan kesejahteraan
nasional, pendidikan dan kebudayaan.
 Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Pada saat terjadi perang Haibar, kemajuan ilmu pengetahuan sudah terlihat. Dengan
diciptakannya senjata perang berupa benteng yang dapat bergerak dan alat
pelemparan batu.

 Pembangunan Infrastruktur
Perkembangan yang sangat terlihat yaitu ketika terdapat bangunan baru yang modern
dan mempermudah kehidupan masyarakat. Pada masa rasulullah indrastruktur yang
sudah terbangun adalah jalan raya , kantor pos, sumur umum, dll.
 Penyebaran Islam
Selama penyebaran agama Islam, etika dan peraturan yang sesuai dengan syariat
masih digunakan. Hasilnya adalah peningkatan populasi di negara-negara yang masuk
Islam. Kaum muhajirin mengambil alih tanah yang dimiliki kaum anshor tetapi tidak
berhasil, dan mereka kemudian bercocok tanam di sana. Meningkatnya pendapatan
baitul maal sebagai keuangan publik adalah efek tambahan.
 Penyediaan Layanan Kesejahteraan Sosial
Dengan memberikan subsidi negara kepada fakir dan misqin dalam jumlah besar,
program ini bertujuan untuk memberi mereka modal untuk menjadi ladang usaha,
sehingga derajat sosial mereka dapat ditingkatkan melalui bisnis. Subsidi negara yang
besar diberikan kepada fuqara dan masakin, dan pemerintah menjamin bahwa mereka
tidak akan kekurangan selama satu tahun. Imam Nawawi menekankan pentingnya
memberi orang-orang yang tidak mampu memulai bisnis modal yang cukup besar.
terangkat dari garis kemiskinan. Langkah-langkah untuk mewujudkannya sebagai
berikut:
a) Pemenuhan kebutuhan dasar para mustahiq
b) Peningkatan distribusi pendapatan sehingga mustahiq menjadi kelompok
masyarakat dengan penghasilan mid – income.
Setiap sumber pendapatan negara dimanfaatkan untuk tujuan tertentu:
a) Membantu orang yang tidak mampu
b) Menolong fakir miskin
c) Menyiapkan perumahan bagi orang yang miskin
d) Membayar gaji bagi orang yang mengumpulkan / mengelola zakat
e) Melunasi utang orang yang tidak mampu melunasinya
f) MenyebarkanIslamdikalangannonmuslim
g) Membebaskan budak
h) Membiayai kegiatan sosial.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW Menjabat sebagai kepala negara Madinah kemudian
merubah sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan
Assunah. M Rasulullah SAW membentuk Lembaga Baitul al maal untuk
penyimpanan kekaayaan harta negara. Pemasukan kekayaan negara berasal dari zakat,
kharaj, jizyah, dan perimaan lainnya. Kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintah
dalam bidang anggaran belanja negara dengan tujuan untuk mencapai kestabilan
ekonomi yang lebih baik dan laju pembangunan ekonomi yang cepat dan stabil.
Dalam kebijakan fiskal modern, pajak merupakan sumber penerimaan negara
yang paling utama, karena pajak berfungsi untuk memasukkan uang
sebanyakbanyaknya kedalam kas negara dan mengatur penyelenggaraan politiknya
disegala bidang. Pemerintah lewat kebijakan fiskal, yaitu manipulasi pajak dan
pengeluaran pemerintah sebagai upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau
kesempayan kerja penuh, serta stabilisasi tingkat harga (inflasi).
Sedangkan terhadap kebijakan fiskal pada masa awal Islam, terlihat bahwa
zakat memainkan peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan kebijakan
fiskal, yaitu untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan untuk melakukan fungsi
pengaturan dalam rangka mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan investasi dan lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai