Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ekonomi Islam merupakan sebuah studi tentang masalah-masalah ekonomi dari setiap individu
dalam masyarakat yang memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai kehidupan Islami. Yang mempunyai
tujuan tidak hanya terbatas pada kesejahteraan (kebahagiaan) dunia yang bersifat material, tetapi juga
kebahagiaan spiritual dan kesejahteraan akhirat. Kemudian, ilmu ekonomi Islam senantiasa didasarkan
kepada al-Qur'an dan Sunnah.
Islam sebagai agama rahmah lil 'alamin mencakup ajaran-ajaran yang bersifat manusiawi dan
universal, yang dapat menyelamatkan manusia dan alam semesta dari kehancuran. Karena itu, Islam
menawarkan nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan hidup yang bersifat manusiawi dan universal itu
kepada dunia modern dan diharapkan mampu memberikan alternatif-alternatif pemecahan terhadap
berbagai problematika hidup manusia.
Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Salah
satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dalam pendistribusian harta, baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun individu.Keadilan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada sistem ekonomi
yang dianut
Salah satu ajaran penting dalam Islam adalah adanya tuntunan agar manusia berupaya menjalani
hidup secara seimbang. memperhatikan. kesejahteraan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat.
Sebagai prasyarat kesejahteraan hidup di dunia adalah bagaimana sumber-sumber daya ekonomi dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan benar dalam kerangka Islam

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi islam?
2. Bagaimana Dasar Hukum Ekonomi Islam?
3. Bagaimana Karakteristik Ekonomi Islam?
4. Bagaimana Tujuan Ekonomi Islam?
5. Bagaiamana Peran Al-Qur`an dan As-Sunnah Dalam Pengembangan Ekonomi Islam?
6. Bagaimana Problematika Ekonomi Islam dan Eksistensi Tafsir Quran?

C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu ekonomi islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana Dasar Hukum Ekonomi Islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Ekonomi Islam
4. Untuk mengetahui Tujuan Ekonomi Islam
5. Untuk mengetahui Peran Al-Qur`an dan As-Sunnah Dalam Pengembangan Ekonomi Islam
6. Untuk mengetahui Problematika Ekonomi Islam dan Eksistensi Tafsir Quran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Ekonomi islam

Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah perekonomian.
Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai Islam
menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.

Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalan usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas
dalam kerangka syariah. Namun, definisi tersebut mengandung kelemahan karena menghasilkan konsep
yang tidak kompatibel dan tidak universal. Karena dari definisi tersebut mendorong seseorang
terperangkap dalam keputusan yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima.

Definisi yang lebih lengkap harus mengakomodasikan sejumlah prasyarat yaitu karakteristik dari
pandangan hidup islam. Syarat utama adalah memasukkan nilai-nilai syariah dalam ilmu ekonomi. Ilmu
ekonomi islam adalah ilmu sosial yang tentu saja tidak bebas dari nilai- nilai moral. Nilai-nilai moral
merupakan aspek normatif yang harusdimasukkan dalam analisis fenomena ekonomi serta dalam
pengambilan keputusan yang dibingkai syariah.

a. Muhammad Abdul Manan


Islamic economics is a sosial science which studies the economics problems of a people
imbued with the values of Islam. Jadi, menurut Abdul Manan ilmu ekonomi islam adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang dülhami oleh
nilai-nilai Islam.
b. M. Umer Chapra
Islami economics was defined as that branch which helps realize human well-being
through and allocation and distribution of scurce resources that is inconfinnity with Islamic
teaching without unduly curbing Individual fredom or creating continued macroeconomic and
ecological imbalances. Jadi, menurut Chapra ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang
membantu upaya relisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang
terbatas yang N berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa
memeberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan
dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan."
c. Menurut Syed Nawab Haider Naqvi
Ilmu ekonomi Islam, singkatnya merupakan kajian tentang perilaku ekonomi orang Islam
representatif dalam masyarakat muslim moderen."

1
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), h. 14.
2
Muhammad Abdul Manan, Islamic Economics, Theory and Practice, (India: Idarah Adabiyah, 1980), h. 3.
3
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 16
4
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, terj. M. Saiful Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 28

2
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhimya
menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Menurut Abdul Mannan, ilmu ekonomi Islam tidak hanya mempelajari individu sosial
melainkan juga manusia dengan bakat religius manusia itu sendiri.
Ilmu Ekonomi Syari'ah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku manusia
secara aktual dan empirikal, baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan
Syari'at Islam yang bersumber Al-Qur'an dan As-Sunnah serta Ijma' para ulama dengan tujuan
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

B.Dasar Hukum Ekonomi Islam

Sebuah ilmu tentu memiliki landasan hukum agar bisa dinyatakan sebagai sebuah bagian dari
konsep pengetahuan. Demikian pula dengan. penerapan syariah di bidang ekonomi bertujuan sebagai
transformasi masyarakat yang berbudaya Islami.Aktifitas ekonomi sering melakukan berbagai bentuk
perjanjian. Perjanjian merupakan pengikat antara individu yang melahirkan hak dan kewajiban. Untuk
mengatur hubungan antara individu yang mengandunng unsur pemenuhan hak dan kewajiban dalam
jangka waktu lama, dalam prinsip syariah diwajibkan untuk dibuat secara tertulis yanng disebut akad.
ekonomi dalam Islam. Ada beberapa hukum yang menjadi landasan. pemikiran dan penentuan konsep
ekonomi dalam Islam.

Beberapa dasar hukum Islam tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Al-Qur'an
Al-Qur'an memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang sebagian besar
berbentuk kaidah-kaidah umum, kecuali itu jumlahnya pun sedikit. Misalnya, dalam QS. Al-
Baqarah ayat 188 terdapat larangan makan harta dengan cara yang tidak sah, antara lain melalui
suap yaitu sebagai berikut:

۱۸۸( ‫َو اَل َتْأُك ُلوا َأْم َو ا َلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل َو ُتْد ُلوا ِبَها ِإَلى اْلُحَكاِم ِلَتْأُك ُلوا َفِريًقا ِم ْن َأْم َو اِل الَّناِس ِباِإْل ْثِم َو َأْنُتْم َتْع َلُم وَن‬

Artinya: "Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,Padahal kamu
mengetahui”(QS. Al-baqarah ayat 188).

Dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 terdapat ketentuan bahwa perdagangan atas dasar suka rela
merupakan salah satu bentuk Muamalat yang halal yaitu sebagai berikut,

﴿ ‫َيَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل َتْأُك ُلوا َأْم َو ا َلُك ْم َبْيَنُك ْم ِباْلَباِط ِل ِإاَّل َأْن َتُك وَن ِتَج اَر ًة َع ْن َت َر اٍض ِم ْنُك ْم َو اَل َتْقُتُل وا َأْنُفَس ُك ْم ِإَّن َهَّللا َك اَن ِبُك ْم َرِح يًم ا‬
٢٩﴾

5
Muhammad Abdul Mannan, Teori Dan Praktik Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1997), h. 20-22.
6
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syari’ah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group), h. 29.

3
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama- suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu: Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu"."

b. Hadits
Hadist memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang RADE lebih terperinci
dari pada Al-Qur'an, hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ad-Dariquthni, dan
lain-lain dari Sa'id Al-khudri ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‫ألضرر وال ضرار‬

Artinya: "Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan orang lain"."

C. Karakteristik Ekonomi Islam

Tidak banyak yang dikemukakan dalam alquran dan banyak prinsip-prinsip yang mendasar saja,
karena dasar-dasar yag sangat tepat, alquran dan sunah banyak sekali membahas tentang bagaimana
seharusnya kaum muslimin berprilaku sebagai konsumen produsen dan pemilik modal, tetapi hanya
sedikit system ekonomi. Ekonomi syariah menekankan kepada 4 sifat, antara lain:

a. Kesatuan (unity)

b. Keseimbangan (equilibrium)

c. Kebebasan (free will)

d. Tanggung Jawab (responsibility)

Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk mengusai dan memanfaatkan sektor-sektor dan
kegiatan ekonomi dalam skala yang lebih luas dan komprehensif, seperti perdagangan, industri,
pertanian, keuangan jasa, dan sebagainya, yang ditujukan untuk kemaslahatan dan kepentingan
bersama.

Dalam melakukan kegiatan ekonomi, Al-Qur'an melarang Umat Islam mempergunakan cara-cara
yang batil seperti dengan melakukan kegiatan riba, melakukan penipuan, mempermainkan takaran, dan
timbangan, berjudi, melakukan praktik suap-menyuap, dan cara-cara batil lainnya.

D.Tujuan Ekonomi Islam

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk:

a.Memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia.

7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Teremahnya, (Jakarta : CV. Toha Putra, 1971), h. 46
8
.Ibid., h. 122.
9
.Ibnu Majah , Sunan Ibnu Majah, Juz 2, CD. Maktabah Kutubil Mutun, Seri 4, hlm. 743
10
.Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, (Jakarta : Gema Insani, Jakarta, 2003), h. 29
11
.Depatemen Agama RI, Op. Cit., h. 916.

12
.Ibid., h. 550.
4
b. Nilai Islam bukan semata hanya untuk kehidupan muslim saja tetapi seluruh makluk hidup

dimuka bumi.

c. Esensi proses ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-
nlai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah).
Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas. oleh ekonomi, sosial,
budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu mampu menangkap nilai fenomena
masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber teori Ekonomi Islam.

E.Peran Al-Qur`an dan As-Sunnah Dalam Pengembangan Ekonomi Islam

Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai sumber hukum Islam yang abadi menjadi petunjuk bagi umat
manusia. Bukan hanya tuntutan dalam bidang keagamaan saja, namun menjelaskan juga dalam bidang sosial,
politik, dan semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi. Dua sumber hukum ini menjadi
pedoman umat manusia supaya tidak tersesat. Sebagai mana sabda Nabi Muhammad Saw: “Aku tinggalkan
dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selamanya jika kalian berpegang teguh kepada keduanya:
Kitabullah wa Sunnati. Keduanya tidak akan berpisah hingga bertemu di telagaku.” (HR Al-Qur’an dan As
Sunnah sebagai sumber hukum Islam yang abadi menjadi petunjuk bagi umat Hakim, Shahih).

Ekonomi Islam memposisikan Al Qur’an dan As-Sunnah sebagai dasar hukum tentu memiliki rambu-rambu
akan halal dan haram. Diantaranya melarang transaksi ribawi (bunga), maisir (judi), tadlis (Penipuan),
ihtikar (menimbun), ghisysy (menutupi cacat), ghabn (harga menipu) dan gharar (spekulasi), menekankan
aspek keadilan, efisiensi, kesejahtaraan sosial yang didukung oleh instrumen zakat, infaq, shadaqah dan amal
sholeh lainnya. Perkembangan Ekonomi Islam tidak bisa lepas dari peran Al Qur’an dan As Sunnah, Ilmu
Fiqh, Ijtihad, Turats (Sejarah) dan Alhadatha (Modernitas).

F. Problematika Ekonomi Islam dan Eksistensi Tafsir Quran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas produksi,
distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan. Ekonomi dapat juga diartikan dengan
pemanfaatan uang, tenaga, waktu dan sebagainya yang dipandang berharga.

Dalam mempelajari ekonomi, seorang peneliti sering berhadapan dengan masalah


terjemahan dari bahasa asing ke bahasa Indonesia. Kata “ekonomi” misalnya, sering diartikan
dengan term “economics”, “economic” dan “economy”. Padahal kata-kata itu memiliki arti yang
berbeda-beda. Menurut kamus bahasa Inggris-Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan
Shadily,

5
13
Ibid., h. 69
14
https://alhikmah.ac.id/spirit-hijrah-dalam-bisnis-syariah/
economics (kata benda) yang berarti ilmu ekonomi, economic (kata sifat) artinya (bersifat)
ekonomis, (bersifat) hemat yang menyangkut produksi, pembangunan, manajemen kekayaan dari
negara, rumah tangga, perusahaan dan sebagainya dan economy (kata benda) artinya ekonomi
atau perekonomian.

Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi dapat didefnisikan sebagai kajian tentang perilaku
manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumbersumber produktif yang langka untuk
memproduksi barang-barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi.

Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas Muslim terbesar di dunia. Hal
ini menjadi dampak pertimbangan peraturan serta kebijakan pemerintah dalam menentukan
strategi untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam penelitian tentang data
demograf agama, Agus Indriyanto mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang
mencakup sensus penduduk dan defnisi agama. Dari data terakhir BPS pada tahun 2010
menunjukan persentase agama di Indonesia. Persentase umat Islam 87, 18%, Kristen 6,69%,
Katolik 2, 91%, Hindu 1,69%, Budha 0,72%, Konghucu 0,05% dan lainya 0,13%. Selain itu ada
kelompok yang tidak terjawab 0,06% dan tidak ditanyakan 0,32%.

Sebagian masyarakat cenderung berasumsi bahwa implementasi sistem ekonomi Islam


hanya bisa dilihat dalam sistem perbankan Islam berlabel Syariah, yang secara teoritis
menggunakan kontrak-kontrak atau akad muamalah. Implementasi ini tidak hanya dalam
masalah perbankan saja yang cakupanya terlihat lebih luas, melainkan dimulai dari interaksi
yang lebih sederhana seperti kegiatan jual beli atau perdagangan maupun perburuhan.

Indonesia menjadi salah satu negara yang bersaing dengan negara Timur Tengah dan
Turki untuk menjadi pusat koordinasi pengembangan industri keuangan dan industri keuangan
mikro berbasis syariah. Pertimbanganya ialah Indonesia merupakan negara Islam terbesar di
dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memperdepankan serta mengembangkan
industri perbankan berbasis syariah.

Menurut Mulaimin D. Hadad yang menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mengemukakan, Islamic Development Bank (IDP) Group sedang mengkaji dua
negara yang salah satunya akan ditunjuk menjadi pusat industri keuangan syariah dunia.

6
Pengembangan otoritas lembaga keuangan berbasis syariah akan berdampak kepada roda
kehidupan masyarakat di Indonesia. Hal ini menjadi prioritas industri yang bernaung dalam
bidang jasa perbankan syariah. Industri keuangan merupakan pilar utama dalam kerjasama antar
lembaga otoritas keuangan di Indonesia dengan Islamic Development Bank (IDB), sesuai dengan
kerangka Member Country Partnership Strategy (MCSP) Indonesia 2011-2014, yang
dilaksanakan pada 2010.13 Untuk itu, pengembangan sektor perbankan yang dilakukan otoritas
ekonomi harus lebih meningkatkan pertumbuhan industri keuangan syariah serta
mengembangkan potensi besar yang belum dapat diprioritaskan terhadap perkembangan pasar
ekonomi.

Integrasi ekonomi berbasis syariah bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya
ekonomi yang berjalan sesuai dengan peraturan negara dan agama. Pertimbangan negara dengan
mayoritas Muslim menjadi keutamaan yang relevan dengan konsep ekonomi berbasis syariah
tersebut. Dengan demikian, hal ini juga sepenuhnya mendapatkan perhatian terhadap
perbaikanperbaikan sistem, kebijakan serta ketentuan yang dapat menguatkan sumber daya
ekonomi secara menyeluruh.

15
Abd. Muin Salim, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Alquran, h.20-21.
16
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
h.121.
17
Machnun Husein, Islamic Economy: Analatical of the Functioning of the Islamic Economic System,
diterjemahkan oleh Monzer Kahf dengan judul Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem
Ekonomi Islam, (Yogyakarta: t.p, 1995), h.2.
18
Ignatius Dwiana, “Demograf Agama Menunjukan Pluralitas Indonesia”, dalam www.Satuharapan.com,
diunduh 5 Februari 2014.
19
Raden Jihad Akbar dan Romys Binekasri, “OJK: Indonesia Pantas Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia”,
dalam Vivanews 25 Mei 2015. 7
20
Raden Jihad Akbar dan Romys Binekasri, “OJK: Indonesia Pantas Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia”,
dalam Vivanews 25 Mei 2015.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.
Sebuah ilmu tentu memiliki landasan hukum agar bisa dinyatakan sebagai sebuah
bagian dari konsep pengetahuan. Demikian pula dengan. penerapan syariah di bidang ekonomi
bertujuan sebagai transformasi masyarakat yang berbudaya Islami.Aktifitas ekonomi sering
melakukan berbagai bentuk perjanjian. Perjanjian merupakan pengikat antara individu yang
melahirkan hak dan kewajiban. Untuk mengatur hubungan antara individu yang mengandunng
unsur pemenuhan hak dan kewajiban dalam jangka waktu lama, dalam prinsip syariah
diwajibkan untuk dibuat secara tertulis yanng disebut akad. ekonomi dalam Islam.
Tidak banyak yang dikemukakan dalam alquran dan banyak prinsip-prinsip yang
mendasar saja, karena dasar-dasar yag sangat tepat, alquran dan sunah banyak sekali
membahas tentang bagaimana seharusnya kaum muslimin berprilaku sebagai konsumen
produsen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit system ekonomi. Ekonomi syariah
menekankan kepada 4 sifat, antara lain: Kesatuan (unity), Keseimbangan (equilibrium),
Kebebasan (free will), dan Tanggung Jawab (responsibility). Al-Qur’an dan As Sunnah sebagai
sumber hukum Islam yang abadi menjadi petunjuk bagi umat manusia. Bukan hanya tuntutan dalam
bidang keagamaan saja, namun menjelaskan juga dalam bidang sosial, politik, dan semua aspek
kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ekonomi adalah ilmu mengenai asas-asas
produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan. Ekonomi dapat juga diartikan
dengan pemanfaatan uang, tenaga, waktu dan sebagainya yang dipandang berharga.
B. SARAN

8
DAFTAR PUSTAKA
1
.Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), h. 14.
2
Muhammad Abdul Manan, Islamic Economics, Theory and Practice, (India: Idarah Adabiyah, 1980), h. 3.
3
.Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 16
4
.Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, terj. M. Saiful Anam dan Muhammad
Ufuqul Mubin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 28
5
.Muhammad Abdul Mannan, Teori Dan Praktik Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf,
1997), h. 20-22.
6
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syari’ah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group), h. 29.
7
.Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Teremahnya, (Jakarta : CV. Toha Putra, 1971), h. 46
8
.Ibid., h. 122.
9
.Ibnu Majah , Sunan Ibnu Majah, Juz 2, CD. Maktabah Kutubil Mutun, Seri 4, hlm. 743
10
.Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, (Jakarta : Gema Insani, Jakarta, 2003), h. 29
11
.Depatemen Agama RI, Op. Cit., h. 916.
12
.Ibid., h. 550.
13
Ibid., h. 69
14
.https://alhikmah.ac.id/spirit-hijrah-dalam-bisnis-syariah/
15
Abd. Muin Salim, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Alquran, h.20-21.
16
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h.121.
17
Machnun Husein, Islamic Economy: Analatical of the Functioning of the Islamic Economic System, diterjemahkan
oleh Monzer Kahf dengan judul Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, (Yogyakarta:
t.p, 1995), h.2.
18
Ignatius Dwiana, “Demograf Agama Menunjukan Pluralitas Indonesia”, dalam www.Satuharapan.com, diunduh 5
Februari 2014.
19
Raden Jihad Akbar dan Romys Binekasri, “OJK: Indonesia Pantas Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia”, dalam
Vivanews 25 Mei 2015.
20
Raden Jihad Akbar dan Romys Binekasri, “OJK: Indonesia Pantas Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia”, dalam
Vivanews 25 Mei 2015.

9
10

Anda mungkin juga menyukai