TENTANG
ILMU EKONOMI ISLAM
DOSEN PENGAMPU :
LUTFI HERI R,M.E
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
1. M HAFIZH ASA WIGUNA (2051010383)
2.
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2021 M / 1442
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “HADIST-HADIST
TENTANG LINGKUNGAN HIDUP”Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini
adalah untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah “ISLAM DAN LINGKUNGAN
HIDUP” Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang hadist
lingkungan hidup bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari, bahwa laporan yang penulis buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I PEMBAHASAN 3
A. Deskripsi umum hadist hadist tentang lingkungan hidup 3
B. hadist tentang lingkungan hidup 5
1. kewajiban memelihara dan melindungi hewan
2. penanaman pohon dan penghijauan
3. penghidupan lahan mati
4. udara
5. air
6. menghindari kerusakan dan menjaga alam
BAB II PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
A.Ekonomi Islam
yang apriori (apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima. 1
ekonomi islam adalah ilmu sosial yang tentu saja tidak bebas dari nilai-
1
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 14.
dimasukkan dalam analisis fenomena ekonomi serta dalam pengambilan
b. M. Umer Chapra
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang
2
Muhammad Abdul Manan, Islamic Economics, Theory and Practice, (India: Idarah
Adabiyah, 1980), h. 3.
3
Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), h. 16
c. Menurut Syed Nawab Haider Naqvi,
moderen.4
atau perilaku manusia secara aktual dan empirikal, baik dalam produksi,
Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta Ijma‟ para ulama dengan tujuan untuk
4
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, terj. M. Saiful Anam dan
Muhammad Ufuqul Mubin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 28
5
Muhammad Abdul Mannan, Teori Dan Praktik Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT.
Dana Bhakti Wakaf, 1997), h. 20-22.
6
Abdul Mannan, Hukum Ekonomi Syari’ah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), h. 29.
Hakikat Ekonomi Islam
Sebab setiap masyarakat yang menjalankan proses produksi dan distribusi barang-
barang kebutuhan harus memiliki sebuah metode yang dengannya mereka dapat
menggerakkan aktivitas-aktivitas perekonomian tersebut.Masyarakat Eropa dalam
sepanjang peradabannya, khususnya
1
15 Muhammad Baqir Ash-Shadr, Buku Induk Ekonomi Islam, terj. Yudi (Jakarta:
Zahra Publishing House, 2008), h
16 Ibid., h. 65.
17 Adam Smith, An Inquiryinto The NatureandCausesof The Wealthof The Nation,
(New York: The Modern Library, 1776), h. 423. Lihat juga dalam Manuel G Velasquez,
Business Ethics, Concepts andCases (New Jersey: Prentice-Hall, 1998), h. 172-173.
Selain itu, Smith juga menegaskan bahwa dengan
mengarahkan usahanya pada suatu cara untuk menghasilkan nilai yang
mungkin paling besar, individu hanya bermaksud meraih kepentingannya,
dan seperti halnya dalam berbagai kasus lain, usaha melakukan hal itu
diarahkan oleh sebuah tangan tak terlihat pada sebuah tujuan yang bukan
merupakan bagian dari maksudnya. Dengan mencari kepentingannya
sendiri ia berarti mendukung kepentingan masyarakat secara lebih efektif
dibandingkan dengan yang menjadi tujuannya.18 Semuanya itu adalah
doktrin kapitalisme yang mengajarkan tentang model ekonomi pasar,
melahirkan ideologi liberalisme dan individualisme.
18 Ibid., h.
19)Lihat Karl Max andFrederichEngels, Manifesto of The CommunistParty, (New York:
International Publisher, 1884), h. 48. Lihat juga dalam Velasquez, Business…, h. 181-182.
(20)Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 81-
82.
Kedua doktrin itu, kemudian dijadikan fondasi
terbangunnya gagasan-gagasan. Kecenderungan umum dikonstruk dan
melahirkan teori-teori. Dari situ terciptalah sebuah ilmu ekonomi yang
kapitalisme atau sosialisme. Jadi, lahirnya ilmu ekonomi kapitalis itu dari
doktrin kebebasan individu dalam membiarkan kepentingan pribadinya.
Demikian juga ilmu ekonomi sosialis ditelorkan dari doktrin tentang
kebersamaan dan pembelaan terhadap kaum buruh.21
2
(21) Muhammad Baqir Ash-Shadr, Buku Induk..., h. 64.
(22) Muhammad Anas Zarqa’, “IslamizationofEconomics: Conceptand
Methodology”, dalam J.KAU: Islamic Economics, Vol. 16, No. 1, 1424/2003, h. 13.
(23) Muhammad Baqir Ash-Shadr, Buku Induk …, h. 61.