Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP EKONOMI ISLAM

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH
MEDAN
2021
Kelompok 6 :

1. Dina Veranika (212114080)


2. Sri Ria Ranti (212114085)
3. Rista Rafliza (21214086)
4. Merida Sasnita (212114089)
5. Afrizani (212114088)

Dosen Pengampu :
Muhammad Hizbullah, MA
Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang


berdasarkan ketuhanan. Ekonomi Islam bertitik
tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah,
dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari
syariat Allah. Menurut agama Islam kegiatan
ekonomi merupakan bagian dari kehidupan
yang menyeluruh, dilandasi oleh nilai-nilai yang
bersumber dari alquran dan hadits yang
diaplikasikan pada hubungan kepada Allah dan
kepada manusia secara bersamaan.
Tujuan Ekonomi Islam

1. Membangun kehidupan umat manusia yang adil dan merata, dengan


memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat manusia untuk berkreasi
dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya.
2. Mewujudkan kehidupan ekonomi yang serasi, bersatu, damai dan maju
dalam suasana kekeluargaan dengan sesama umat manusia, serta
menghilangkan nafsu menguasai, menumpuk harta dan dan menindas yang
lemah
3. Membangun peradaban ekonomi yang tidak menimbulkan kerusakan di
bumi.
4. Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang stabil dengan jalan
mencegah inflasi, depresi, dan stagnasi.
5. Membangun kehidupan ekonomi umat manusia yang makmur dan selalu
mendorong untuk lebih maju dengan jalan untuk selalu meningkatkan kualitas
dan kuantitas.
6. Membanguan kehidupan ekonomi yang merdeka dan menumbuhkan sikap
kebersamaan.
7. Mewujudkan kehidupan ekonomi umat manusia yang mandiri, tanpa adanya
ketergantungan dengan kelompok teretntu yang berkuasa.
 
PERBEDAAN EKONOMI ISLAM DENGAN KONVENSIONAL

Dalam bahasa Inggris, secara berturut-


turut padanan istilah-istilah
ilmu ekonomi adalah studi mengenai
tersebutialah economy dan economics.
bagaimana manusia mengalokasikan
Perekonomian adalah fenomena riil yang
sumber daya untuk memenuhi
berkaitan dengan kegiatan manusia
kebutuhannya.
mengalokasikan sumberdaya dalam
memenuhi kebutuhannya.

secara sederhana dapat dikatakan bahwa perekonomian adalah tentang apa


yang terjadi, dan ilmu ekonomi adalah bidang ilmu yang mempelajari hal
tersebut. Ekonomi yang dimaksud dalam pembahasan kali ini adalah ilmu
ekonomi (atau diistilahkan pula sebagai ekonomika) Dalam diskursus ilmu
ekonomi, terdapat istilah yang lebih sering digunakan untuk merujuk hal ini
yaitu mainstream economics (ilmu ekonomi arus utama)..
Telah banyak pemikir serta ekonom muslim yang mengajukan definisi bidang ilmu
ini, dan sejauh ini dapat dikatakan tidak ada definisi tunggal yang disepakati.
Beberapa diantara definisi tersebut antara lain:

Hasanuz Zaman (1984), bahwa ilmu ekonomi Islam adalah “pengetahuan dan aplikasi
dari perintah-perintah serta aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam
pemerolehan dan pembagian sumber daya material dengan tujuan memenuhi
kebutuhan manusia dan memungkinkan manusia untuk melaksanakan kewajibannya
pada Allah dan masyarakat.

oleh Muhammad Arif (1985), yang mendefinisikannya sebagai “studi terhadap


perilaku muslim dalam mengelola sumber daya, yang mana merupakan sebuah
amanah, untuk mencapai falah”.

Akram Khan (1984) menyampaikan bahwa ilmu ekonomi Islam adalah “studi
mengenai falah (kesejahteraan) manusia yang dicapai melalui pengorganisasian
sumber daya di dunia dengan dasar kooperasi dan partisipasi”.
perbedaan lebih mendasar antara ilmu ekonomi Islam dan ilmu
ekonomi konvensional. Anatara lain:

Menurut Choudury (1990) menjelaskan bahwa ilmu ekonomi Islam memiliki pondasi
yang berbeda dengan paradigma barat, karena ilmu ekonomi Islam berlandaskan
pada worlview tauhid, sementara paradigma barat memisahkan agama dengan
sains (dualisme).

Susamto (2018) secara lebih jelas memaparkan bahwa ilmu ekonomi Islam “secara
ontologis tidak memisahkan permasalahan duniawi dengan permasalahan ukhrawi”
dan “secara epistemologis tidak membatasi pengetahuan hanya dapat diperoleh
melalui indera dan rasio (akal)”.

Berdasarkan hal tersebut, ilmu ekonomi Islam bukan sedekar ilmu ekonomi
konvensional yang aspek normatifnya diganti dengan ajaran-ajaran Islam, tetapi lebih
jauh dari itu, ilmu ekonomi Islam memandang apa yang ada dan yang terjadi sebagai
sebuah fenomena dalam dunia yang tunduk pada sunatullah, serta menempatkannya
dalam kacamata tauhid.
KESIMPULAN

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Ekonomi Islam bertitik
tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syariat Allah.
Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang mandiri dan dibangun
berdasarkan nilai-nilai etika dan moralitas keagamaan yang bersumber kepada al-Qur’an
dan al-Sunnah serta ijtihad para ulama. Selama berabad-abad para pemikir muslim
melakukan pengkajian dan penelitian tentang prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam
dari sumbernya agar dapat dijabarkan dalam kehidupan nyata umat Islam. Dapat
disimpulkan ada lima nilai universal ekonomi Islamyakni :
1. Tauhid (keimanan)
2. Adl (keadilan)
3. Nubuwwah (kenabian)
4. Khilafah (pemerintah)
5. Ma’ad (hasil).
Saran

Demikian makalah singkat, kami menyadari ada banyaknya


kekurangan kekurangan dalam penyusunannya. Maka dari pada itu
kami meminta dan kami mengharapkan kepada para pembaca,
teman-teman dan Bapak/Ibu dosen Islamologiuntuk memberikan
kritik dan saran agar makalah kami menjadi lebih baik dimasa yang
akan datang . Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai