Anda di halaman 1dari 21

KEMAJUAN DAN

KEMUNDURAN
EKONOMI ISLAM
KELOMPOK 4
1 Anisa Aprila (21122011)
2 Bunga Pertiwi (21122015)
3 Della Puspita (21122018)
4 Lili Nur Komala Sari (21122029)
5 Nurwegiya (21122039)
6 Pearliza Paradise (21122040)
7 Riana Fransisca (21122045)
8 Royhan (21122048)
9 Yecha Dwi Oktavia (21122056)
10 Yogi Pranata (21122057)
11 Zatila Fani Arviola (21122058)

DOSEN PENGAMPU

Romiko,S.Kep.,Ns.,M.NS
A,PENGERTIAN EKONOMI
ISLAM
Ekonomi, secara umum, didefinisikan sebagai hal
yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam
menggunakan sumber daya yang langka untuk
memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan
manusia. Sementara, Islam sebagai agama Allah,
mengatur kehidupan manusia baik kehidupan di dunia
maupun akhirat. maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan Ekonomi Islam itu adalah sistem yang
mengaplikasikan prinsip ekonomi yang sesuai dengan
ajaran Islam, bagi setiap kegiatan ekonomi yang
bertujuan menciptakan barang & jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Dilihat dari tujuannya, sekilas tidak ada
perbedaan antara ekonomi Islam dan
sistem ekonomi lainnya, yaitu untuk
mencari pemenuhan berbagai keperluan
hidup manusia, baik bersifat pribadi atau
kolektif. Demikian juga dengan prinsip dan
motifnya, di mana setiap orang atau
masyarakat berusaha mendapatkan hasil
yang sebesar-besarnya dengan tenaga atau
biaya yang sekecil-kecilnya dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Definisi ekonomi Islam yang diberikan oleh mereka bervariasi, tetapi pada
dasarnya mengandung makna yang sama, salah satunya yaitu sebagai
berikut:
Mohammad Akram Khan (1994: 33)
menegaskan bahwa ekonomi Islam merupakan studi yang memusatkan
perhatian pada kesejahteraan manusia yang dicapai dengan
mengorganisasikan sumber daya di bumi ini atas dasar kerjasama dan
partisipasi. Dari defisini-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ekonomi
Islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh individu dan komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan
perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam. Oleh
karena itu, ia mencakup cara memandang permasalahan ekonomi,
menganalisis dan mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan
ekonomi
B, PRINSIP- PRINSIP
EKONOMI ISLAM
Terkait dengan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam, Adiwarman
Karim (2007: 33-46) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip yang
membentuk keseluruhan kerangka ekonomi Islam, sebagai berikut:
1.Nilai-Nilai Universal: Teori Ekonomi Bangunan ekonomi Islam
didasarkan atas lima nilai universal yakni: Tauhid (Keesaan
Tuhan), ‘Adl (Keadilan), Nubuwwah (Kenabian), Khilāfah
(Pemerintahan) dan Ma’ad (Hasil).

a. Tauhid (keesaan Tuhan)merupakan fondasi ajaran Islam. Oleh


karena itu Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya diberi
amanah untuk memiliki sementara waktu.Tujuan manusia
diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya , karena itu segala
aktivitas yang ada hubungannya dengan alam dan manusia
dibingkai dalam kerangka hubungan dengan Allah.
Lanjutan .....

B. Adl(keadilan) didefinisikan sebagai tidak menzalimi dan tidak


dizalimi.
Tanpa keadilan, manusia akan terkelompok-kelompok dalam
berbagai golongan. Golongan yang satu akan menzalimi golongan
yang lain sehingga terjadi eksploitasi manusia atas manusia.
c. Nubuwwah (Kenabian). Allah mengutus para nabi dan rasul untuk
memberikan bimbingan dan petunjuk dari Allah tentang bagaimana
hidup yang baik dan benar di dunia dan mengajarkan jalan untuk
kembali ke asal muasal segala, yaitu Allah. Rasul terakhir dan
sempurna yang harus diteladani sampai akhir zaman adalah Nabi
Muhammad SAW. Sifat-sifat Rasul yang harus diteladani, yaitu:
siddīq , amānah , fatānah dan tablīgh
Lanjutan .....

d. Khilāfah (Pemerintahan) Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi,


karena itu pada dasarnya manusia adalah pemimpin. Nilai ini mendasari
prinsip kehidupan kolektif manusia dalam Islam. Peran utamanya adalah untuk
menjamin perekonomian agar berjalan sesuai syariah dan untuk memastikan
supaya tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak manusia

e. Ma’ad (Hasil). Hidup manusia tidak hanya di dunia, karena kita semua akan
kembali kepada Allah. Allah melarang kita terikat pada dunia sebab bila
dibandingkan dengan kesenangan akhirat, kesenangan dunia tidaklah
seberapa. Prinsip ini menjadi motivasi dalam ekonomi dan bisnis, bahwa laba
tidak hanya laba dunia tetapi meliputi laba akhirat
PRINSIP- PRINSIP
DERIVATIF

Lorem ipsum dolor sit amet,


consectetur adipiscing elit.
a. Multiple Ownership (Kepemilikan dengan Berbagai Jenis). b. Freedom to Act (Kebebasan untuk Berusaha). Pelaku-pelaku
Nilai tauhid dan ‘adl melahirkan konsep multiple ownership. ekonomi yang menjadikan nabi dan rasul sebagai teladan dan
Prinsip ini terjemahan dari nilai Tauhid: pemilik primer langit model dalam melakukan aktivitasnya akan melahirkan
dan bumi dan seisinya adalah Allah s.w.t, sedangkan manusia pribadi-pribadi profesional dan prestatif dalam segala bidang
diberi amanah untuk mengelolanya
Lanjutan .....

C.Social Justice (Keadilan Sosial). Gabungan nilai khilāfah dan ma’ad


melahirkan prinsip keadilan sosial. Dalam Islam, pemerintah
bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan dasar
rakyatnya dan menciptakan keseimbangan sosial si kaya dan si
miskin. Semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama,
yaitu menciptakan sistem perekonomian yang adil.
3 AKHLAK

Perilaku Islami dalam Perekonomian. Semua nilai dan


prinsip di atas dipayungi oleh konsep akhlak. Akhlak
menempati posisi puncak, karena inilah tujuan Islam
dan dakwah para Nabi, yakni menyempurnakan akhlak
manusia.Perekonomian umat Islam baru dapat maju
bila pola pikir dan pola tingkah laku muslimin dan
muslimat sudah professional (ihsān, itqān). Akhlak
menjadi indikator, penentu keberhasilan bisnis yang
dijalankan.
TUJUAN EKONOMI ISLAM

Ekonomi konvensional telah mencanangkan dua tujuan.Tujuan yang


pertama bersifat positif dan berhubungan dengan realisasi efisiensi
dan pemerataan dalam alokasi dan distribusi sumber-sumber daya.
Tujuan yang lain dapat dianggap sebagai normatif dan diungkapkan
dalam bentuk tujuan sosioekonomi yang secara universal diinginkan,
seperti pemenuhan kebutuhan,keadaan kesempatan kerja penuh, laju
pertumbuhan ekonomi yang optimal, distribusi pendapatan yang adil ,
stabilitas ekonomi dan keseimbangan lingkungan hidup .
Bahkan negara-negara yang kaya tenyata tidak mampu memenuhi
tujuan normatifnya, sekalipun mereka memiliki sumber-sumber daya
yang besar. Jika sebagian tujuan ini terwujud, hal ini hanya dapat
dilakukan dengan merugikan tujuan yang lain
Lanjutan......

Misalnya, tujuan efisiensi dengan penggunaan mesin industri


diperoleh dengan merugikan tujuan perluasan kesempatan
kerja,atau sebaliknya. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa
tujuan utama syariah adalah mendorong kesejahteraan
manusia, yang terletak pada perlindungan terhadap agama
mereka , diri , akal,keturunan dan harta benda . Keimanan
ditempatkan pada urutan pertama, karena berpengaruh secara
signifikan terhadap hakikat,kuantitas dan kualitas kebutuhan
materi maupun psikologi serta cara memuaskannya.
Dengan berpatokan pada penjelasan maqās*id sharī’ah di atas, maka dapat
dirumuskan bahwa tujuan ekonomi Islam itu sebagai berikut:
a. Kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma moral Islam (dasar pemikiran
yaitu: QS. al-Baqarah ayat 2 & 168, al-Maidah ayat 87-88, al-Jumu’ah ayat 10).
b. Membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid, berdasarkan
keadilan dan persaudaraan yang universal (dasar pemikiran yaitu: QS. al-Hujurāt
ayat 13, al-Maidah ayat 8, al-Shu’arā’ ayat 183).
c. Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata (dasar
pemikiran yaitu: QS. al-An’am ayat 165, al-Nahl ayat 71, al-Zukhruf ayat 32).
Menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial (dasar
pemikiran yaitu: QS. al-Ra’du ayat 36, Luqman ayat 22)
D. MANFAAT EKONOMI ISLAM

Ada beberapa manfaat dilaksanakannya ekonomi Islam


dalam kehidupan. sehari-hari diantaranya adalah:
1. Menjaga Iman dan Agama
2. Menjaga Jiwa
3.Menjaga akal pikiran
4. Menjaga kemurnian harta
5. Menjaga keturunan
E. PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM
DI INDONESIA

Perkembangan ekonomi islam dalam kalangan perdesaan dan


masyarakat sangat baru bagi penduduk yang beragama islam. Bukan
melaikan dari hal-hal yang konvensiaonal atau tidak bersyariah islam.
Dalam kehidupan masyarakat perdesaan ekonomi islam untuk
perkembangan dan pertumbuhan ekomoni islam diperdesaan di
indonesia, apalagi diperdesaan yang mayoritas petani yang kerjanya
disawah akan mudah dipengaruhi untuk menerima perubahan dari
luar dan kebanyakan masyarakat perdesaan dijawa menganut agama
islam semua
Dalam ekonomi syariah di indonesia dari tahun ketahun
akan semakin berkembang, yang sudah dibuktikan dengan
adanya praktek nilai-nilai yang berdasarkah syariah islam
yang sudah diterapkan oleh masyarakat indonesia seperti
halnya:

1. Berhutang dengan akad tanpa adanya riba


2. Akad jual beli bisnis online
3. Bank syariah
4. Jual beli produk halal
F. HAMBATAN EKONOMI ISLAM
Beberapa upaya Perbankan Syariah antara lain sebagai berikut:

a.Pembiayaan Modal Kerja Syariah


Hal krusial yang dimiliki setiap lembaga adalah modal yang belum tercukupi.
Setiap usaha, gagasan, serta perencanaan tidak akan terwujud tanpa adanya
modal yang terpenuhi. Keinginan yang kuat pun tidak dapat menjadikan
perencanaan lancar

b.Regulasi Dunia Perbankan


Regulasi Perbankan yang masih belum dapat mengakomodir bank Syariah.
Padahal, secara umum undang-undang seharusnya turut membantu dalam
pelayanan serta kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan pentingnya
undangundang dalam memperoleh aspek kesejahteraan spiritual dan
material.
lanjutan....

c. Minimnya Sumber Daya Manusia


Bertambah banyaknya Lembaga keuangan Syariah di Indonesia tidak
berbanding lurus dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM
yang memiliki latar belakang ilmu perbankan, dan juga memiliki pengalaman
yang baik. Banyak faktor yang memengaruhi hal ini, di antaranya keterbatasan
Lembaga Pendidikan dan pelatihan, tenaga pengajar, serta kurangnya ahli di
bidang pelaksana atau pengawas dari perbankan Syariah

d. Tingkat Pemahaman dan Kepedualian Ummat.


Tingkat kepedulian dan pemahaman yang masih kurang terkait prinsip bank
Syariah- menjadi masalah tersendiri bagi perkembangan perbankan Syariah.
Belum adanya keseriusan dari ulama dan cendekiawan yang dapat memajukan
eksistensi perbankan Syariah
KESIMPULAN

Pemahaman ajaran Islam pertama, Islam secara universal dimana secara


segala ruangan dan waktu cocok menurut aktualisasi nilai-nilai islam dan
konteks dinamika kebudayaan, berdaya daerah, berbeda negara,berbeda
ras tentu yang membedakan aplikasi pemahaman dalam mengarungi
kehidupan ini,namun perbedaan tersebut disatukan dengan pandangan
islam secara universal. Islam mempunyai keunggulan-keunggulan ideologis
yang memungkinkan untuk menawarkan cetak biru bagi suatu pemecahan
yang adil dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Islam maupun bagi seluruh umat manusia.
Terimakasihhh

Anda mungkin juga menyukai