Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ISLAM DAN EKONOMI

DISUSUN OLEH:

Intan Sesri Winarni (2110070100037)

Kurnia Sholihat Nadra (2110070100043)

Salsabila Maharani.S (2110070100044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah " Islam dan Ekonomi".
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah agama yang telah memberikan tugas terhadap kami. Selain
itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempuna. Dan ini merupakan upaya yang baik dan studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu dengan keterbatasan waktu dan kemampuan
dalam pembuatan makalah ini, maka saran yang membangun senantiasa diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk kami sendiri maupun pihak lain
yang berkepentingan.

Padang, 09 Oktober 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pandangan islam, ekonomi telah lahir sejak Rasulullah Saw menyebarkan
ajaran Agama Islam,kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki
kemajuan yang begitu pesat pada masa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya masih
juga dilakukan sampai zaman sekarang,walaupun saat ini masih banyak campur aduk
ekonomi Barat dalam aktifitas perekonomian masyarakat khususnya Umat Islam.
Kemunculan ekonomi Islam bukan karena ekonomi ortodok, melainkan karena
adanya sejarah membuktikan bahwa kemunculan ekonomi Islam sejak Rasulullah
Saw hidup. Ekonomi merupakan bagian integral ajaran Islam, bukan dampak dari
sebuah keadaan yang memaksa kemunculannya.
Perkembangan sistem ekonomi dalam Islam yang terbawa oleh zaman akan
banyak memunculkan pemikiran-pemikiran yang kontemporer atau kekinian. Semua
tidak lepas dari pemikiran dan praktisi ekonomi Islam klasik terdahulu. Banyaknya
konsep yang bermunculan tentang ekonomi Islam, seharusnya memperkuat sistem
perekonomian yang masih dalam tahap perkembangan.
Selain itu ekonomi dalam islam memiliki satu tujuan penting yakni, al-maslahah
(kesejahteraan) bagi umat manusia, yaitu dengan mengusahakan segala aktivitas
demitercapainya hal-hal yang berakibat pada adanya kemaslahatan bagi manusia,atau
dengan mengusahakan aktivitas yang secara langsung dapat merealisasikan
kemaslahatan itu sendiri. Aktivitas lainnya demi menggapai kemaslahatan adalah
dengan menghindarkan diri dari segala hal yang membawa al-mafsadah (kerusakan)
bagi manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Prinsip-prinsip ekonomi Islam
2. Sistem ekonomi pada masa Rasulullah SAW.
3.Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dalam Islam
4.Bank. saham. MLM, online shop
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Prinsip Ekonomi Islam
Prinsip-prinsip ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yang meliputi
tauhid (keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan
ma'ad (hasil). Pertama ada prinsip tauhid merupakan pondasi ajaran Islam. Dengan
tauhid, manusia menyaksikan bahwa “Tiada sesuatupun yang layak disembah selain
Allah dan “tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain daripada Allah” karena
Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya dan sekaligus pemiliknya, termasuk
pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada. Karena itu, Allah adalah pemilik
hakiki. Manusia hanya diberi amanah untuk memiliki untuk sementara waktu, sebagai
ujian bagi mereka.
Yang kedua dalah prinsip A’dl, dimana maksud dari prinsip ini yaitu Allah
sebagai pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil. Dia tidak
membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim. Manusia sebagai
khalifah di muka bumi harus memelihara hukum Allah di bumi dan menjamin bahwa
pemakaian segala sumber daya diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya
semua mendapat manfaat daripadanya secara adil dan baik.
Yang ketiga ada prinsip Nabuwwah, Karena sifat rahim dan kebijaksanaan Allah,
manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itu
diutuslah para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada
manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan
jalan untuk kembali (taubat) keasal-muasal segala sesuatu yaitu Allah.
Yang keempat adalah prinsip Khilafah, Di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman
bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah dibumi artinya untuk menjadi
pemimpin dan pemakmur bumi. Karena itu pada dasarnya setiap manusia adalah
pemimpin. Nabi bersabda: “setiap dari kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”. Ini berlaku bagi semua manusia,
baik dia sebagai individu, kepala keluarga, maupun pemimpin Masyarakat.
Yang terakhir ada prinsip Ma’da. Walaupun seringkali diterjemahkan sebagai
kebangkitan tetapi secara harfiah ma’ad berarti kembali. Dan kita semua akan
kembali kepada Allah. Hidup manusia bukan hanya di dunia, tetapi terus berlanjut
hingga alamakhirat. Pandangan yang khas dari seorang Muslim tentang dunia dan
akhirat dapat dirumuskan sebagai “Dunia adalah ladang akhirat”. Artinya dunia
adalah wahana bagi manusia untuk bekerja dan beraktivitas (beramal shaleh) ,namun
demikian akhirat lebih baik daripada dunia. Karena itu Allah melarang manusia
hanya untuk terikat pada dunia
B. Sistem Ekonomi Pada Masa Rasulullah SAW.
Kehidupan Rasulullah SAW. dan masyarakat Muslim di masa beliau adalah
teladan yang paling baik implementasi Islam, termasuk dalam bidang ekonomi. Pada
periode Makkah masyarakat Muslim belum sempat membangun perekonomian, sebab
masa itu penuh dengan perjuangan untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-
orang Quraisy. Barulah pada periode Madinah Rasulullah memimpin sendiri
membangun masyarakat Madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan
beradab.
Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi beliau
telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi.Secara
umum, tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan.Islam mempunyai pandangan yang jelas
mengenai harta dan kegiatan ekonominya sebagaimana telah dicontohkan oleh
teladan kita Muhammad Rasulullah SAW.
Karakter umum pada perekonomian pada masa ini adalah komitmennya yang
tinggi terhadap etika dan norma, serta perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan
etis dalam bingkai syariah Islam, sementara sumber daya ekonomi tidak boleh
menumpuk pada segelintir orang melainkan harus beredar bagi kesejahteraan pada
seluruh umat. Pasar menduduki peranan penting sebagai mekanisme ekonomi, tetapi
pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan kesejahteraan
dan menegakkan keadilan Sebagaimana pada masyarakat Arab lainnya, mata
pencaharian mayoritas penduduk madinah adalah berdagang, sebagian yang lain
bertani, beternak, dan berkebun.
Berbeda dengan Makkah yang gersang, sebagian tanah di Madinah relatif subur
sehingga pertanian, peternakan dan perkebunan dapat dilakukan di kota ini. Kegiatan
ekonomi pasar relatif menonjol pada masa itu, dimana untuk menjaga agar
mekanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan moralitas Islam Rasulullah
pengawas pasar (market controller).Rasulullah SAW membuang sebagian besar
tradisi dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam dari seluruh aspek
kehidupan masyarakat Muslim
C. Bentuk Bentuk Kegiatan Ekonomi dalam Islam
1.Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan dimana seseorang memakai serta
menggunakan suatu produk barang maupun jasa yang telah diproduksi maupun dibuat
dari produsen. Mengonsumsi barang dapat diartikan menghabiskan sekaligus atau
berulang-ulang dengan mengurangi manfaat dari barang tersebut. Tujuan dari
kegiatan konsumsi yaitu untuk menyusutkan nilai guna suatu barang maupun jasa
secara berkala, menghabiskan nilai guna suatu barang, serta dapat memuaskan
kebutuhan mereka secara fisik, serta rohan
Berdasarkan tujuannya konsumsi dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1) Konsumsi produktif, adalah konsumsi dengan bertujuan untuk menghasilkan
suatu barang atau jasa lain.
2) Konsumsi konsumtif/ahir, yaitu konsumsi yang memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri.
Kegiatan konsumsi pada setiap konsumen tidaklah sama. Hal ini bergantung pada
masing-masing pelanggan terhadap barang ataupun jasa. Beberapa faktor dapat
berdampak pada tingkat konsumsi seorang konsumen diantaranya pendapatan, harga,
kebiasaan, selera, dan barang pengganti.

2. Kegiatan Produksi
Secara sederhana, produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan suatu
barang maupun jasa.Kegiatan produksi menurut ilmu ekonomi adalah kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan untuk meningkatkan nilai guna dan
keuntungan barang tersebut.Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan
produksi memiliki tujuan seperti, meningkatkan barang atau jasa, menghasilkan nilai
guna barang maupun jasa, meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat,
meningkatkan keuntungan, mempeluas lapangan usaha, serta menjaga
keberlangsungan usaha dalam suatu perusahaan
Ketika melakukan suatu kegiatan produksi diperlukan hal-hal yang nantinya
dapat dipergunakan pada proses produksi yang biasa disebut dengan faktor produksi.
Faktor-faktor produksi yang biasanya digunakan di dalam suatu proses dari produksi
yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, dan
kewirausahaan.
3. Kegiatan Distribusi
Distribusi merupakan suatu kegiatan pemasaranyang digunakan untuk
mempermudah serta memperlancar pengiriman barang dari produsen hingga
konsumen, sehingga penggunaanya dapat di sesuaikan dengan kebutuhan baik dari
segi jenis, jumlah, harga, lokasi, serta waktu yang dibutuhkan. Sedangkan proses
distribusi yaitu aktivitas pengiriman dengan tujuan untuk menggunakan fungsi
pemasaran
Bertujuan untuk menambah nilai suatu produk sehingga dapat mencapai
kegunaan bentuk, tempat, waktu, kepemilikan, dan untuk memperlancar arus
pemasaran baik secara fisik maupun non fisik. Aspek fisik tersebut meliputi
perpindahan barang ketempat yang mereka butuhkan. Sedangkan aspek non fisik
yaitu informasi terkait sesuatu keinginan dari seorang pembeli yang harus diketahui
penjual maupun sebaliknya.
D. Bank, Saham, MLM, dan Online Shop
Persoalan bunga bank sampai saat ini masih menjadi sesuatu yang masih
diperdebatkan.Perdebatan ini melahirkan dua pandangan, yaitu pandangan
pragmatis dan pandangan konservatif. Dalam pandangan pragmatis riba berbeda
dengan bunga bank. Karena di dalamnya bunga bank tidak ada unsur
penambahan keuntungan yang berlipat ganda atau melampaui batas. Selama
keuntungan dari hasil pinjaman dengan menggunakan transaksi perbankan tidak ada
unsur tersebut, maka hal itu tidak dapat dikatakan dengan riba.
Pandangan paragmatis sangat berbeda dengan pandangan konservatif,dalam
pandangan ini riba sama seperti bunga bank. Karena di dalamnya terdapat
unsur penambahan. Dalam al-Qur’an dan Hadits sendiri tidak disebutkan kata-
kata tentang bunga bank.Meskipun demikian, al-Qur’an dan Hadits
memberikan kaidah-kaidah umum dan menjelaskan prinsip-prinsip mu’amalat
yang darinya setiap kasus dapat dirujukpada keduanya.
Prinsip-prinsip ini diantaranya,saling rela, tolong-menolong, pelarangan
adanya unsur gharar, maisir, riba, dan eksploitasi. Karenaitu, masalah bunga
bank sendiri dalam Islam termasuk ijtihadiyah, artinya dalam memecahkan
masalah tersebut diperlukan peranan akal pikiran.
Menurut hukum Islam, investasi saham dianggap halal asalkan tidak melanggar
aturan-aturan yang ditetapkan oleh agama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam berinvestasi saham dari segi keislaman adalah sebagai berikut:
 Perusahaan yang dipilih untuk diinvestasikan harus memenuhi syarat halal,
yaitu tidak menjalankan bisnis yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
Islam seperti perjudian, perdagangan alkohol, riba, dan sebagainya.
 Investasi harus dilakukan dengan cara yang halal, tanpa adanya unsur
spekulasi atau judi.Keuntungan yang diperoleh dari investasi harus digunakan
untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Investasi harus dilakukan dengan cara yang jujur dan tidak merugikan pihak
lain.Namun, perlu diingat bahwa pendapat tentang halal atau haramnya suatu
investasi bisa bervariasi tergantung dari pandangan dan interpretasi masing-masing
individu atau kelompok. Sebagai seorang muslim, disarankan untuk selalu
memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang telah disebutkan di atas dan berkonsultasi
dengan ahli agama untuk mendapatkan nasihat yang tepat.
MLM adalah sebuah system pemasaran modern melalui jaringan distribusi
yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan Perusahaan
sekaligus sebagai tenaga pemasaran.Pada dasarnya, hukum MLM ditentukan oleh
bentuk muamalatnya. Jika muamalat yang terkandung di dalamnya adalah
muamalat yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, maka absahlah MLM
tersebut. Namun, jika muamalatnya bertentangan dengan syariat Islam, maka
haramlah MLM tersebut
Memang pada dasarnya segala bentuk mu’amalah atau transaksi
hukumnya boleh (mubah) sehingga ada argumentasi yang mengharamkannya.
Islam mempunyai prinsip-prinsip tentang pengembangan sistem bisnis yaitu harus
terbebas dari unsur dharar (bahaya), jahalah (ketidakjelasan) dan zhulm
( merugikan atau tidak adil terhadap salah satu pihak). Jika kita ingin
mengembangkan bisnis MLM, maka ia harus terbebas dari unsur-unsur di atas.
Oleh karena itu, barang atau jasa yang dibisniskan serta tata cara penjualannya
harus halal serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari’ah di atas.
Dalam Islam, jual beli diatur dalam satu bab tersendiri yakni muamalah. Jual beli
merupakan perbuatan halal dalam agama Islam.
Dalam surah Al-Baqarah/2: 275 dijelaskan bahwa Allah swt. telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang meninggalkan riba akan
mendapatkan keberuntungan, sedangkan yang tidak mau meninggalkan riba akan
mendapatkan siksa neraka.
Terdapat beberapa bentuk jual beli yang sah tetapi dilarang dalam syariat,
seperti berikut ini:
• Membeli barang yang telah dibeli orang lain yang masih dalam penawaran
(khiyar)
• Membeli barang di tengah jalan, mencegat di tengah jalan barang yang
hendak di bawa ke pasar
• Menimbun barang dagangan agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi
• Transaksi jual beli yang mengandung unsur penipuan, baik pada ukuran,
timbangan, penggunaan uang palsu, keaslian barang dan lain sebagainya
• Penentuan harga barang yang terlalu tinggi.
Dalam konteks jual beli online, jika ditemukan indikasi satu atau lebih dari kriteria
di atas maka hukumnya haram. Namun jika terbebas dari kelima unsur tersebut
maka hukum jual beli online adalah sah dan mubah (boleh). Tuntutan syariat
Islam terhadap jual beli sangat ketat sehingga berpeluang atau berpotensi
menimbulkan kenyamanan bagi siapa saja yang bertransaksi menggunakan
cara-cara Islam. dan memang inilah tujuan syariat Islam diturunkan yakni agar
terciptanya kehidupan yang jujur dan berkeadilan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem ekonomi Islam tidak sama dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Ia
berbeda dengan sistem ekonomi yang lain. Ia bukan dari hasil ciptaan akal manusia
seperti sistem kapitalis dan komunis. Ia adalah berpandukan wahyu dari Allah
SWT.Sistem ciptaan akal manusia ini hanya mengambil kira perkara-perkara
lahiriahsemata-mata tanpa menitikberatkan soal hati, roh dan jiwa manusia.
Hasilnya,matlamat lahiriah itu sendiri tidak tercapai dan manusia menderita dan
tersiksa karenanya. Berlaku penindasan, tekanan dan ketidakadilan. Yang kaya
bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Ekonomi Islam pula sesungguhnya sangat berbeda.Sistem Ekonomi Islam
merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Bukan untuk menyaingi sistem
ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari
suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan untuk menutupi kekurangan dari
sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan kemuka bumi ini dimaksudkan
untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan
kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi.
Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memnuhi kebutuhan hidup secara
limpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan sebagai bekal di akhirat
nanti.

Anda mungkin juga menyukai