Anda di halaman 1dari 8

Makalah Ekonomi Islam

Nama : Abigail
Kelas : XI Mipa 1
Tugas : PAI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi Islam telah lahir sejak Rasulullah Saw menyebarkan ajaran Agama
Islam, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki kemajuan yang begitu
pesat pada masa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya masih juga dilakukan sampai
zaman sekarang, walaupun saat ini masih banyak campur aduk ekonomi Barat dalam
aktifitas perekonomian masyarakat khususnya Umat Islam.
Kemunculan ekonomi Islam bukan karena ekonomi ortodok, melainkan karena
sejarah membuktikan bahwa kemunculan ekonomi Islam sejak Rasulullah Saw hidup.
Ekonomi Islam merupakan bagian integral ajaran Islam, bukan dampak dari sebuah
keadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karena ekonomi ortodok yang
memaksa kehadiran ekonomi Islam. Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang sangat
penting yaitu menciptakan kesejahteraan umat manusia khususnya terpenuhinya
kebutuhan setiap individu dengan cara yang disahkan oleh Undang-Undang
Pemerintah maupun hukum syariat (Agama).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Ekonomi Islam ?

2. Apa Kegiatan Ekonomi dalam Islam ?

3. Apa Sistem Ekonomi dalam Islam ?

4. Apa prinsip Dasar Ekonomi Islam ?

5. Apa karakteristik dari Ekonomi Islam ?

6. Apa Landasan Ekonomi Islam ?

7. Apa metode Ekonomi Islam ?


BAB II

PEMBAHSAN

Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi dimana dalam
pelaksanaannya berlandaskan syariat Islam dengan berpedoman kepada Al-quran dan
Al Hadis.
Dalam sistem ekonomi Islam mengatur berbagai kegiatan perekonomian seperti jual-
bel, simpan-pinjam, investasi, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Pada
pelaksanaan kegiatan ekonomi Islam, semuanya harus sesuai dengan syariat Islam
dengan menghindaari semuanya yang sifatnya Maisyir, Gharar, Haram, Dzalim, Ikhtikar
dan Riba.
Menurut berbagai sumber, sistem ekonomi Islam mengandung sifat-sifat baik dari
sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, namun melepas sifat-sifat buruk dari kedua
sistem ekonomi tersebut.
A. Kegiatan ekonomi dalam pandangan islam

Kegiatan ekonomi dalam pandangan islam merupakan tuntutan kehidupan. Di


samping itu juga merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah.hal ini dapat di
buktikan dengan ungkapan, “Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian di
muka bumi ini dan kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat
sedikitlah kamu bersyukur. “ ( QS. Al-A’raf;10).pada kesempatan lain dikatakan, “Dialah
yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalan lah (mencari rezeki
kehidupanlah,pen) di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekinya. Hanya
kepada nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. “(QS. Al-Mulk: 15). Untuk itulah
Allah berfirman, “Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.”(QS. An-Naba’:11).

B. Sistem Ekonomi Islam

Ekonomi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani dari kata ” Okios ” yang berarti
keluarga, rumah tangga, dan ”Nomos” yang berarti peraturan, aturan, dan hukum.
Secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga, atau manajemen
rumah tangga. Sedangkan dalam pandangan Islam ekonomi atau iqtishod berasal dari
kata “ qosdu” yang berarti keseimbangan dan keadilan. Dalam Al-Qur`an kata-kata
qosdu disebutkan dalam beberapa ayat diantaranya artinya “ Dan sedernahakanlah
dalam berjalan” dan dengan arti “ Diantara mereka terdapat golongan yang
pertengahan”. Dalam Hadis Nabi Muhammad menyebutkan artinya tidak akan menjadi
fakir orang yang berhemat. HR. Tabroni.
Menurut Dr Muhammad Syauqi Al-Fanjari pengertian ekonomi Islam adalah semua
aktifitas perekonomian yang diatur berdasarkan nilai-nilai Islam dari Al-Qur`an dan
Sunah juga berlandasakan pada asas-asas ekomoni . Menurut Ir. Adiwarman Azwar
Karim, ekonomi Islam adalah sebuah system ekonomi yang menjelaskan segala
fenomena tentang prilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap uint
ekonomi dengan memasukkan tata aturan syariah sebagai variable independen dan
ikut mempengaruhi segala pengambilan keputusan ekonomi.
Yang dimaksud dengan system ekonomi islam adalah ilmu ekonomi yang
dilaksanakan dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat maupun pemerintah/penguasa dalam rangka
mengorganisasi factor produksi, distribusi, dan pemanfaatan barang dan jasa yang
dihasilkan tunduk dalam peraturan perundang-undangan isalm (Sunnatullah).
Dengan demikian, sumber terpenting peraturan / perundang-undangan
perekonomian islam adalah Alquran dan Sunnah. Namun demikian, sangat
disayangkan hingga saat ini belum ada suatu literature yang mengupas tentang system
ekonomi islam suatu penyakit pluralisme ekonomi (berada di tengah-tengah system
ekonomi liberal, komunis, dan social).
Adapun yang membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem sistem ekonomi
lainnya adalah:
1. Asumsi dasar/norma pokok ataupun aturan main dalam proses maupun interaksi
kegiatan ekonomi yang diberikan. Dalam sistem ekonomi islam yang menjadi asumsi
dasarnya adalah syariat islam tersebut diberlakukan secara menyeluruh baik secara
individu, keluarga , kelompok masyarakat dalam memenuhi kebetuhan hidupnya baik
untuk kebutuhan jasmani maupun rohani.
2. Prinsip ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan alam.
3. Motif ekonomi islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku
khaliffatullah dengan jalan beribadahdalam arti yang luas.
Hal tersebut didasarkan kepada ketentuan yang terdapat didalam perintah yang
terdapat dalam ajaran islm.
1. Ajaran islam dilaksanakan secara totalitas.
Perintah ajaran islam dilaksanakan di dalam seluruh kegiatan umat islam.
2. Asas efisiensi dan menjaga kelestarian lingkungan.
3. Motif ekonomi adalah keberuntungan di dunia dan di akhirat.
Berkaitan dengan dasar-dasar ekonomi islam yaitu:
1. Ekonomi islam ingin mencapai masyarakat yang berkehidupan sejahtera didunia dan
diakhirat.
2. Hak relative perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
3. Dalarang menimbun harta benda dan menjadikan terlantar.
4. Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta.
5. Pada batas tertentu hak milik itu dikenakan zakat.
6. Perniagaan diperkenankan akan tetapi riba dilarang.
7. Tidak ada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi
ukuran perbedaaan hanyalah prestasi kerja.
C. Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Ekonomi islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan insani. Disebut
ekonomi Rabbani karena sarat dangan arahan dan nilai ilahiah. Lalu ekonomi islam
dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi insansi karena sistem ekonomi ini
dilaksanakan dan ditunjukkan untuk kemakmuran manusia.
Prinsip- prinsip Ekonomi Islam secara garis besar :
a. Dalam ekonomi islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai pemberian
atau titipan tuhan kepada manusia.
b. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam batas- batas tertentu termasuk
kepemilikan alat produksi dan faktor produksi.
c. Islam melarang setiap pembayaran bunga atau riba atas berbagai bentuk pinjaman,
apakah pinjaman itu berasal dari teman maupun perusahaan maupun institusi lain.

D. Karakteristik Ekonomi Islam

Ada beberapa karakteristik ekonomi islam:


1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta
Karakteristik ini terdiri dari :
Semua harta baik benda baik benda maupun alat produksi milik Allah. Manusia
adalah khalifah atas harta miliknya.
2. Ekonomi terikat dengan aqidah, Syariah (hokum) dan Moral
Hubungan ekonomi islam dengan aqidah islam tampak jelas dalam banyak hal,
seperti pandanagan islam terhadap alam semesta ditundukkan untuk kepentingan
manusia. Hubungan ekonomi islam dan moral dalam islam adalah pertama, larangan
terhadap pemilik dalam penggunaaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas
harta orang lain atau kepentingan masyarakat. Kedua,larangan melakukan penipuan
dalam transaksi, larangan menimbun emas, perak atau sarana moneter lainnya.
3. Kebebasan individu di jamin dalam islam
Individu dalam perekonomian islam diberikan kebebesan untuk beraktivitas baik
secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan.namun kebebasan tersebut
tidak boleh melanggar aturan-aturan yang telah digariskan Allah.
Prinsip kebebasan ini sangat berbeda dengan prinsip kebebasan sistem ekonomi
kapitalis maupun social. Dalam kapitalis kebebasan individu dalam berekonomi tidak
dibatasi norma-norma ukhrawi sehingga tidak ada urusan halal atau haram. Sementara
dalam sosialisasi justru tidak ada kebebasan sam sekali, karena seluruh aktivitas
ekonomi masyarakat diatur dan ditunjukkan hanya untuk Negara.
4. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian
Isalm memperkenanakan Negara untuk mengatur masalah perekonomian agar
kebutuhan masyarakat baik secara individu maupun social dapat terpenuhi secara
proporsional. Dalam islam Negara berkewajiban melindungi kkepentingan masyarakat
dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang ataupun dari
Negara lain.
E. Landasan Ekonomi Islam

Pada pembahasan ekonomi konvensional semua aktifitas berdasarkan perilaku


individu-individu yang secara nyata terjadi di setiap unit ekonomi. Karena tidak adanya
batasannya syariah yang digunakan, maka prilaku dari setiap individu dalam unit
ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma atau aturan
menurut persepsinya masing-masing.
Sedangkan dalam ekonomi Islam berlandaskan dari syariat. Jika kita telaah lebih dalam
landasan ekonomi Islam dibagi menjadi dua, yaitu: landasan tetap dan landasan tidak
tetap. Pertama, Landasan tetap berkaitan dengan dasar-dasar utama agama Islam.
Atau dapat diibaratkan sebagai kumpulan pokok ekonomi yang diambil dari Nash Al-
Qur`an dan Sunah dan diharuskan bagi seorang Muslim untuk mengikutinya pada
setiap zaman dan tempat. Landasan ini tidak bisa berubah dalam kondisi apapun.
Adapun landasan tersebut diantaranya;
1. Pokok bahwa harta pada hakikatnya adalah milik Allah SWT, dan manusia hanya
diperbolehkan untuk memanfaatkan dan mengelolanya. Seperti terdapat dalam Al-
Qur`an yang artinya “ Dan hanya kepunyaan Allah lah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi”. Juga terdapat pada Firman Allah SWT, artinya “ Dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.
2. Pokok bahwa Islam menjamin kebutuhan setiap individu umat Muslim, seperti Firman
Allah SWT, artinya “ Dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang miskin yang
meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa(yang tidak mau meminta)”
3. Pokok penetap keadilan social dan memelihara keseimbangan ekonomi antara
individu umat muslim artinya “ Supaya harta itu jangan hanya beradara diantara orang-
orang kaya saja diantara kamu.” Dan masih banyak dalil-dalil Al-Qur`an lainnya
menerangkan hukum-hukum yang berkaitan dengan perekonomian dalam Islam,
seperti larangan riba, kewajiban membayar Zakat dan lain sebagainya. Selain dari Al-
Qur`an ekonomi Islam berlandaskan pula dari perkataan Nabi Muhammad SAW yang
diutus sebagi penuntun umat manusia dalam seluruh unsur kehidupannya. Diantaranya
. Perkataan Rasul ini yang menjadi landasan para Khulafa Rasyidin dalam pelarangan
ihtikar atau penimbunan barang. Karena dengan penimbunan ini akan menaikan haraga
barang jauh diatas harga asli, dan akan terjadi kerusakan harga sehingga menyulitkan
masyarakat. Kedua, landasan tidak tetap dan berkaitan dengan aplikasi. Yaitu
penyelesaian permasalahan ekonomi yang diambil dari berdasarkan hasil ijtihad para
ulama sesuai dengan dalil yang diambil dari Al-qur`an dan Sunah. Seperti penjelasan
tentang jenis mu`amalah yang teradap unsur riba, penjelasan tentang upah minimum
pekerja, dan batasan keadilan social atau keseimbangan ekonomi diantara individu
muslim. Semua kesimpulan yang diambil para ulama ini bukan bersifat tetap dan bisa
terjadi perbedaan pendapat atau sesuai dengan situasi dan kondisi.
F. Metode Ekonomi Islam

Ada beberapa landasan yang dianut dalam system perekonomian Islam,


diantaranya :
Pertama, Ekonomi Islam satu-satunya system ekonomi yang diarahkan langsung oleh
Wahyu Allah SWT, maka semua aktifitas yang terjadi tidak boleh bertentangan dengan
perintah Allah, atau membolehkan semua larangan Allah. Tidak ada waktu, tenaga, dan
harta yang bertujuan untuk mengahalalkan semua yang haram atau pengharaman
semua yang halal ataupun semua hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
Ekonomi Islam juga diambil dari ilmu-ilmu Usul Fikih, Maqasid Syariah, Ilmu Fikih,
Sejarah, Psikologi dan juga Sosiologi.
Kedua, ekonomi Islam menggunakan metode deduksi (istinbath) hukum syariah dari
sumber hukum Al-Qur`an dan Hadits. Dengan cara meletakan kaidah dasar kemudian
menerapkannya dalam kehidupan masyarakat. Ketiga, ekonomi Islam menggunakan
metode induksi (al-istiqra) terhadap fakta-fakta yang terjadi pada sejarah terdahulu,
data-data statistic dan undang-undang yang berlaku. Kemudian dijadiakan sebagai
suatu konsep atau kaidah umum. Bagian ini tidak harus mempunyai dasar konsep dari
Al-Qur`an dan Hadist, tapi cukup disyaratkan tidak bertentangan dengan keduanya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu'amalah adalah suatu sistem yang
baik karena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.
Karena itu, sebaiknya kita menerapkan sistem ekonomi islam (syariah) didalam
kehidupan sehari-hari dan oleh itu kita dapat mengajarkannya kepada orang lain.
Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang sangat penting yaitu menciptakan
kesejahteraan umat manusia khususnya terpenuhinya kebutuhan setiap individu
dengan cara yang disahkan oleh Undang-Undang Pemerintah maupun hukum syariat
(Agama).

Anda mungkin juga menyukai