Anda di halaman 1dari 4

MATERI PERTEMUAN II

PENGETAHUAN
UMUM

Komponen Pendapatan Nasional


Komponen pendapatan nasional dapat dilihat dari pendekatan perhitungannya. Pada
pembahasan ini, kita akan melihat komponen pendapatan nasional atas dasar pendekatan
pendapatan dan pendekatan pengeluaran.
1. Komponen Pendapatan Nasional atas dasar Pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut :
❖ Kompensasi untuk pekerja (compensation for employees).
❖ Keuntungan perusahaan (corporate profits).
❖ Pendapatan usaha perorangan (Sole proprietor's income).
❖ Pendapatan sewa (rental income of person).
❖ Bunga neto (net interest).

2. Komponen Pendapatan Nasional atas dasar Pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut :
❖ Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
❖ Pengeluaran investasi.
❖ Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa.
❖ Ekspor neto.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


Untuk bisa menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional, salah satu
caranya adalah dengan menggunakan metode perhitungan pendapatan nasional. Di samping itu,
metode ini juga berguna untuk menjadi alat menilai dan evaluasi kinerja para sumber daya
manusianya, serta mengukut produktivitas negaranya. Dengan begitu, kita pun jadi tahu apakah
suatu negara benar-benar berkembang dan, jika iya, seberapa besar perkembangannya.
Ada 3 metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mencari tahu jumlah atau nilai dari
pendapatan nasional tersebut. Metode-metode ini antara lain metode perhitungan dengan
pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pemasukan.
1. Pendekatan Pengeluaran
Metode perhitungan dengan pendekatan pengeluaran ini dilakukan dengan cara
menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yakni rumah tangga,
pemerintah, perusahaan dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.
Pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis
pengeluaran ini terdiri dari:
❖ Pengeluaran untuk konsumsi (C)
❖ Pengeluaran untuk investasi (I)
❖ Pengeluaran untuk pemerintah (G)
❖ Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M)

Berikut adalah rumus pendekatan pengeluaran:

Y=C+I+G+(X–M)
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = consumption (konsumsi rumah tangga)
I = investment (investasi )
G = government expenditure (pengeluaran pemerintah)
X = ekspor
M = impor

2. Pendekatan Pendapatan
Metode pendekatan pendapatan (income a product) memperoleh besaran pendapatan
nasional dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Dengan kata lain, metode ini mendapatkan
hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam
suatu negara selama satu periode tertentu atau satu tahun.
Apa saja yang termasuk ke dalam faktor produksi? Adapun hal-hal yang termasuk ke
dalam faktor produksi, antara lain tenaga kerja, modal, tanah dan keahlian/kewirausahaan.
Masing-masing faktor produksi ini akan menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,
contohnya:
❖ Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah

❖ Pemilik modal akan mendapat bunga

❖ Pemilik tanah dapat memperoleh sewa

❖ Keahlian atau skill dapat memperoleh laba

Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y=r+w+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan Produksi
Kegiatan yang menciptakan nilai tambah (added value) disebut juga kegiatan produksi.
Oleh karena itu, metode ini hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada setiap
sektor/lahan produksi. Melalui pendekatan ini, pendapatan nasional dapat dihitung dengan
cara menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu
atau satu tahun.
Apakah nilai tambah yang dimaksud di sini? Nilai tambah adalah selisih antara nilai
produksi (nilai output) dengan biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat
dalam proses produksi, termasuk bahan baku dan bahan penolong.

Klasifikasi Perekonomian Indonesia


Menurut International Standard Industrial Classification (ISIC), pereokonomian
Indonesia dibagi menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi ke dalam tiga
kelompok, antara lain:
a. Sektor Primer
Sektor ini mencakup kebutuhan pokok rakyat Indonesia pada umumnya, yakni sandang,
papan dan pangan. Sektor ini terdiri dari pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,
serta pertambangan dan penggalian.
b. Sektor Sekunder
Sektor ini adalah sektor yang masih berisi kebutuhan manusia di kehidupan sehari-hari,
meskipun bukan termasuk kebutuhan pokok. Sektor ini terdiri dari industri pengolahan,
listrik, air dan gas.
c. Sektor Tersier
Sektor ini adalah sektor yang berisi hal-hal yang bukan kebutuhan pokok, bahkan bisa
dikategorikan sebagai kemewahan di kehidupan sehari-hari. Sektor ini terdiri dari
perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi dan jasa lain-lain.

Berikut adalah cara menghitung pendekatan produksi:

Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)


Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1
Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1
Qn= jenis barang ke-n

Selamat belajar ☺
NB: Supaya makin mantap ilmunya. Jangan lupa di tonton video
pembelajaranya ya…..

Anda mungkin juga menyukai