Anda di halaman 1dari 15

DEKOLONISASI

Kelompok 12 : Adrian Salim ( 14150205 ), Meisyca ( 14150221 ), Tifanny Wijaya ( 14150203 )


DEKOLONISASI
DE ( TIDAK ) COLONIZATION( PENJAJAHAN )

KEMERDEKAAN

Dekolonisasi adalah lepasnya negara – negara jajahan dari tangan negara penjajah /
tercapainya kemerdekaan oleh berbagai koloni dan proktektorat Barat di Asia dan
Afrika seusai Perang Dunia II.
DEKOLONISASI ASIA - AFRIKA
ABAD 20 bangsa – bangsa di kawasan Asia – Afrika mulai bangkit menentang
kekuasaan bangsa – bangsa Eropa.

Semangat perjuangan bangsa Asia dan Afrika ini semakin


meningkat setelah kemenangan pasukan Jepang terhadap Rusia
tahun 1905. Akibat kemenangan itu, dimulailah proses dekolonisasi
di kawasan Asia Afrika.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
DEKOLONISASI ASIA - AFRIKA
Kenangan Kejayaan Masa Lampau

Penderitaan dan Kesengsaraan Akibat Imperialisme

Munculnya Golongan Cendekiawan

Kemenangan Jepang atas Rusia ( 1905 )

Kemajuan Dalam Bidang Politik, Sosial, Budaya


GERAKAN NASIONALISME YANG
BERKEMBANG DI ASIA - AFRIKA
GERAKAN RESTORASI MEIJI
NASIONALISME JEPANG

GERAKAN PERGERAKAN
NASIONALISME BANGSA INDIA

GERAKAN KEBANGSAAN
FILIPINA
GERAKAN NASIONALISME CHINA

PERGERAKAN TURKI MUDA

GERAKAN NASIONALISME DI MESIR

GERAKAN NASIONALISME DI LIBYA


GERAKAN NASIONALISME GERAKAN NASIONALISME GERAKAN NASIONALISME GERAKAN NASIONALISME
BIRMA ( MYANMAR ) AFRIKA SELATAN MOZAMBIQUE ANGOLA
KELAHIRAN NEGARA – NEGARA BARU DI
ASIA - AFRIKA

RRC Korea Selatan Korea Utara Kamerun Vietnam

Laos Thailand Kamboja Sri Lanka Malaysia

Singapura Pakistan Ethiopia Libya


DEKOLONISASI POLITIK

DEKOLONISASI POLITIK DIPAHAMI SEBAGAI PERNYATAAN KEHENDAK UNTUK


MENENTUKAN DIRI SENDIRI (SELF-DETERMINATION ) TERUTAMA DI WILAYAH JAJAHAN ASIA DAN
AFRIKA PADA PERTENGHAN HINGGA AKHIR ABAD XX.
Pada puncak kejayaan kaum imperialis Barat
masa lampau terjadi dua kali perang besar,

akibat krisis ekonomi setelah Perang Dunia I, negara-negara kolonial


berusaha untuk lebih meningkatkan pemerasan kekayaan di daerah-
daerah jajahannya di Asia-Afrika.
Berakhirnya Perang Dunia II (1939-1945) melahirkan Piagam Atlantik (Atlantic Charter)
yang terdapat beberapa hal penting yang menyangkut HAM (Hak Asasi Manusia), antara
lain setiap negara dilarang mengambil wilayah negara lain dengan penegasan bahwa
setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri (self determination)
Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
pada prinsipnya merupakan upaya untuk
merealisasikan hak-hak asasi manusia melalui
solidaritas antar bangsa. Tanpa mengecilkan
peran PBB, dekolonisasi politik tampil sebagai
hubungan baru akibat globalisasi ekonomi dan
ilmu pengetahuan serta tekhnologi.

Oleh sebab itu keharusan membangun solidaritas antar bangsa merupakan salah satu
bentuk dekolonisasi politik sekaligus membuka ruang untuk kolonisasi dalam bentuk lain
di perbatasan antara sistem birokrasi dan hubungan-hubungan komunikasi dunia
kehidupan, baik oleh kekuasaan politik maupun ekonomi
DEKOLONISASI BAHASA
BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI TIDAK BERHASIL MEWUJUDKAN TUJUAN HAKIKINYA
APABILA HUBUNGAN ANTARA DUNIA SISTEM (BIROKRASI POLITIK DAN EKONOMI PASAR) DAN DUNIA
KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHARI-HARI BERADA DALAM SITUASI KONFLIKTUAL.

PROSES DEKOLONISASI BAHASA DALAM BIROKRASI POLITIK DAPAT DILAKUKAN MELALUI PENINGKATAN
MUTU APARAT NEGARA UNTUK MEMAHAMI KEKUASAAN POLITIK SEBAGAI PELAKSANAAN KEPENTINGAN
UMUM MENURUT KEHENDAK RAKYAT.
Proses dekolonisasi bahasa ini
merupakan elemen penentu dalam
evolusi sosial sebagai sebuah proses
rasionalisme yang meliputi semua
komponen dunia kehidupan. Yakni
pemerintah, ekonomi, dan masyarakat.
Pencapaian tahapan ini melalui
demokratisasi politik, ekonomi, dan
kebudayaan memungkinkan stabilitas
politik, ekonomi, dan sosial dalam wujud
satu masyarakat warga negara yang
mandiri ( robust civil society).

Anda mungkin juga menyukai