Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,
dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang
mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme
sebagai berikut :
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise
bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur,
kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang
kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk
bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-
negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India,
Filipina, Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular
ke Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi
fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik
Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang signifikan.
Runtuhnya kekuasaan kolonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari
berubahnya struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih
banyak. Tercatat pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan
saat ini telah mencapai 192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-
gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara di Asia dan Afrika.
Tercatat seperti Gerakan Turki Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan
Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme India, dan berbagai gerakan serupa yang
muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang, Mesir, Libya,India, dan lainnya.

1
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kiranya perlu dikemukakan adanya rumusan
masalah agar nantinya dapat menjadi pedoman untuk mencapai sasaran.
Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penyusun adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gerakan nasionalisme di Asia Afrika?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Secara teoritis, guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah dan masalah nasionalisme
globalisme
2. Untuk memahami tentang gerakan nasionalisme yang terjadi di Asia Afrika

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lahirnya Nasionalisme Asia-Afrika


Yang dimaksud dengan nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang
mencerminkan bangunnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap
imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa barat. Dengan demikian nasionalisme
Asia dan Afrika merupakan gerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme
bangsa barat.
Nasionalisme negara-negara di Asia yang bangkit menentang kolonialisme antara
lain terjadi di India, Philipina, Indonesia, Turki, Jepang, dan Cina. Sedangkan negara di
kawasan Afrika yang mengembangkan ajaran nasionalisme akibat imperialisme antara
lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan. Gerakan Nasionalisme Asia-Afrika pada
dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib,
yaitu mereka terjajah oleh keberadaan bangsa asing.
2. Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa
kesetiakawanan yang agung.
3. Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di
daerah yang sama.

Perkembangan Nasionalisme negara-negara Asia dan Afrika yang dilandasi oleh


paham-paham di atas membangkitkan semangat bangsa Asia-Afrika untuk
mengembalikan harga dirinya yang hilang akibat penindasan kolonialisme dan
imperialisme bangsa Barat. Dalam prakteknya, nasionalisme setiap negara memiliki ciri
khusus yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya.

B. Peristiwa Penyulut Nasionalisme Asia-Afrika


Selain penyebab-penyebab di atas, gerakan-gerakan nasionalisme Asia dan Afrika juga
banyak dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa mutakhir pada abad ke-19 dan abad ke-20
berikut ini:
3
1. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang tahun 1905 di Manchuria. Peristiwa ini
telah menghilangkan keraguan bangsa-bangsa di Asia bahwa bangsa Barat tidak dapat
dikalahkan. Kemenangan Jepang ini juga sekaligus melahirkan kepercayaan diri sendiri
dari bangsa-bangsa Asia-Afrika.
2. Perang Dunia I yang berlangsung dari tahun 1914 sampai 1918. Peristiwa ini telah
menyebabkan bangsa-bangsa Eropa memusatkan perhatiannya pada daratan Eropa
sebagai ajang peperangan. Dalam periode ini bangsa-bangsa di Asia-Afrika memiliki
peluang untuk meningkatkan tuntutan kemerdekaan dan kebebasan nasionalnya dalam
berbagai bidang kehidupan.
3. Revolusi Rusia pada tahun 1917. Peristiwa tersebut meningkatkan lahirnya gerakan anti
penjajahan dan anti kapitalis serta berkembangnya paham sosialisme dan komunisme.
4. Krisis ekonomi tahun 1929. Negara-negara kolonial berusaha meningkatkan eksploitasi
bahan-bahan mentah terhadap daerah-daerah koloni sebagai daerah produsen dan
sumber bahan baku. Pemerasan ini menimbulkan gerakan perlawanan yang radikal.
5. Lahirnya Piagam Atlantik pada akhir Perang Dunia II. Piagam tersebut dijadikan
landasan perjuangan hak-hak asasi internasional bagi negeri-negeri yang terjajah untuk
menegakkan kemerdekaan nasionalnya.

C. Faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan nasionalisme


Gerakan nasionalisme yang dilakukan oleh negara-negara yang terdapat di
kawasan asia adalah bentuk reaksi atas tindakan imperialisme yang dilakukan oleh
bangsa eropa di kawasan asia. Nasionalisme adalah bentuk kecintaan dan kesetiaan
setiap individu ataupun kelompok terhadap bangsa dan negaranya.
Adapun faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan nasionalisme adalah sebagai
berikut
1. Faktor kenangan kejayaan di masa lampau
Sebelum imperialisme bangsa barat masuk kekawasan asia,pada umumnya
negara-negara yang berada di kawasan asia pernah memiliki masa-masa berdaulat dan
berkuasa seperti negara indonesia misalnya pada masa kerajaan majapahit dan kerajaan
sriwijaya ataupun negara india pada masa kerajaan ashoka. Hal tersebutlah yang
menimbulkan semangat untuk mengulang kembali masa-masa kejayaan tersebut.

4
2. Faktor penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme
Muncul dan berkembangnya imperialisme dikawasan asia membawa pengaruh
yang sangat besar terhadap rakyat yang menjadi korban imperialisme tersebut. Hal ini
disebabkan karena kaum imperialis hanya memiliki satu tujuan yaitu memperkaya dan
mengambil keuntungan sebanyak mungkin tanpa memikirkan nasip negara-negara yang
menjadi korban imperialis,Inilah salah satu faktor yang mendorong timbulnya
perlawanan yang bersifat nasionalis
3. Faktor munculnya golongan cendikiawan
Para kaum cendikiawan merupakan salah satu faktor pendorong gerakan
nasionalisme hal ini di sebabkan adanya kaum cendikiawan pribumi tampil di panggung
politik di dalam negaranya dan menjadi penggerak atau pemimpin pergerakan
nasionalisme. Contohnya Dr sun yat sen ia merupakan tokoh pergerakan nasionalisme
dari cina,mustapha kemal adalah tokoh militer pergerakan nasionalisme dari turki dan
mahatma gandhi yang merupakan tokoh pergerakan nasionalisme dari india.
4. Faktor kemenangan jepang atas rusia(1905)
Kemenangan yang di raih oleh jepang atas rusia memberikan semangat bagi
negara-negara yang berada di kawasan asia untuk menetang kekuasaan imperialisme
barat yang ada di kawasan asia. Di indonesia gerakan nasionalisme dimulai dengan
mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama organisasi budi utomo (1908)
5. Faktor kemajuan dalam bidang politik,sosial-budaya dan ekonomi
Rasa nasionalisme suatu bangsa dapat tumbuh dengan baik karena kemajuan di
bidang politik,sosial-budaya dan ekonomi
a. Aspek politik
Nasionalis bersifat menumbangkan dominasi politik imperialis dan bertujuan
menghapuskan pemerintahan kolonial dengan tujuan utama membangun politik yang
bersifat nasionalis.
b. Aspek sosial-ekonomi
Nasionalisme mempunyai sifat menghilangkan kesenjangan sosial yang
diciptakan oleh pemerintahan kolonial dan bertujuan menghentikan ekploitasi ekonomi
c. Aspek budaya
asionalisme bersifat menghilangkan pengaruh kebudayaan asing yang buruk dan
mempunyai tujuan menghidupkan kebudayaan yang mencerminkan harga diri bangsa
setara dengan bangsa lain.

5
Ketiga aspek tersebut merupakan kesatuan yang di perjuangkan secara serentak oleh
tokoh-tokoh penggerak nasionalisme di negara-negara yang menjadi korban
imperialisme dan kolonialisme bangsa barat.

D. Gerakan Nasionalisme dikawasan Asia


Berikut ini adalah gerakan-gerakan nasionalisme yang tumbuh dan berkembang di
kawasan di asia
1. Gerakan nasionalisme cina
Tokoh yang mempolopori gerakan nasionalisme dari cina adalah Dr sun yat sen ia
mendirikan partai politik yang bernama partai nasional cina (kuo min tang). ia mencita-
citakan cina berdasarkan san min chu I (tiga sendi kedaulatan rakyat) yang terdiri atas
a. Republik cina adalah suatu negara nasionalis cina
b. Pemerintahan cina di susun berdasarkan demokrasi atau kedaulatan berada di tangan
rakyat
c. Pemerintahan cina mengutamakan kesejateraan sosial bagi rakyat cina
Dan antara tahun 1916-1922 terjadi kekacauan di cina tetapi hal tersebut dapat di
padamkan oleh Dr sun yat sen dan ia menjadi presiden pertama cina sampai akhir hayat
nya tahun 1924 pemerintahannya di gantikan oleh chuang kai shek
2. Gerakan nasionalisme di turki
Tokoh yang mempelopori gerakan nasionalisme di turki adalah seorang tokoh
militer turki yang benama Mustapha Kemal Pasha, ia bersimpati terhadap gerakan turki
muda. Gerakan turki muda merupakan awal dari gerakan nasionalisme yang dilakukan
oleh rakyat turki hal ini disebabkan karena gerakan itu terbentuk atas dasar semangat
kebangsaan yang berusaha menggulingkan kekuasan barat dan menentang rezim lama
yang lemah (Sultan Hamid II). Gerakan tersebut berhasil mengusir sekutu dan memaksa
untuk duduk di meja perundingan perjanjian laussane 1923.
3. Gerakan nasionalisme filipina
Tokoh yang mempelopori gerakan nasionalisme di filipina adalah Jose Rizal ia
memimpin pemberontakan Katipuran yang bertujuan untuk mengusir penjajahan
bangsa spanyol dari filipina namun pemberontakan itu gagal, dan Jose Rizal di jatuhi
hukuman mati pada tanggal 30 desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan
kemarahan rakyat filipina terhadap penjajahan spanyol hal tersebut terbukti sejak
tahun 1896 pemberontakan di lanjutkan oleh Euriho Aqwraldo dan kemerdekaan pun

6
di peroleh pada tanggal 12 juni 1898, namun kemerdekaan itu tidak berlangsung lama,
karena kemunculan Amerika Serikat yang menghapuskan kemerdekaan itu. Amerika
Serikat baru memberi kemerdekaan kepada Filipina pada tanggal 17 juni 1946
4. Gerakan nasionalisme india
Negara India memulai gerakan nasionalismenya dengan membentuk sebuah
organisasi yang benama all india nations congers tokoh-tokoh yang terkenal dalam
organisasi tersebut adalah Mahatma Gandhi, Pandhit J.Nehru.B.G Tilak, Moh. Ali
Jinah, Iskandar Mirza, Liquat Ali Khan. Tokoh yang paling terkenal adalah Mahatma
Gandhi yang mendapat julukan bapak kemerdekaan India. Dasar perjuangan dari
Mahatma Gandhi adalah sebagai berikut:
a. Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti perperangan
b. Hartal yaitu suatu pergerakan rakyat yang menolak bekerjasama dengan kolonialisme
Inggris
c. Satya gahna yaitu suatu gerakan rakyat India yang tidak bekerja dengan pemerintahan
kolonial Inggris
d. Swadesi yaitu suatu gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang buatan negeri
sendiri.
Dengan keempat dasar perjuangan itulah rakyat India mampu mengusir kolonialisme
Inggris dari negara mereka.
5. Gerakan nasionalisme mesir
Tokoh yang mengawali pergerakan nasionalisme di Mesir adalah Muhamad Ali
dengan cara menjadi bagian dari kesultanan turki lalu muhamad ali di tunjuk sebagai
pasha (gubernur) mesir, setelah ia menjdi pasha (gubernur) mesir, muhamad ali mulai
membangun mesir menjadi sebuah negara yang kuat dan pelahan mulai memisahkan
diri dari kesultanan turki hal tersebut memicuh perperangan antara mesir dengan turki
namun turki yang yang di bantu oleh inggris dan rusia terlalu kuat bagi mesir yang hanya
dibantu prancis.dengan kekalah tersebut membuat mesir secara perlahan menerima
kehadiran inggris di negaranya melalui konverensi alexandria (1840). Gerakan
nasionalisme di mesir terus berlanjut di bawah pimpinan arbi pasha (1881-1882)
tujuannya adalah menentang kekuasaan bangsa eropa terutama inggris, setelah perang
DUNIA II berakhir nasionalisme mesir terus berkobar puncaknya pada tanggal 23 juli
1952 meletuslah revolusi mesir.dan pada akhirnya pada tanggal 18 juni 1953 mesir
menjadi negara berbentuk republik. Meskipun telah merdeka gerakan nasionalisme
terus di kobarkan oleh Gamal Abdul Nasser.
7
6. Gerakan nasionalisme Jepang
Ketika Jepang diperintah oleh Kaisar (Tenno) Meiji, Jepang memasuki zaman
modernisasi yang banyak membawa perubahan terhadap perkembangan Jepang di
dunia Internasionalisme pada masa itu. Kemenangan dalam perang Jepang melawan
Korea, menyebabkan pasukan Jepang melanjutkan perjalanan ekspansinya ke
Manchuria. Penyerangan Jepang terhadap Manchuria pasukan Jepang berhadapan
dengan pasukan Rusia. Kemenangan Jepang atas Rusia ternyata berdampak luas di
wilayah Asia. Bangsa-bangsa di Asia mulai bangkit menentang penjajah Barat.
7. Gerakan Nasional Mozambique
Gerakan membebaskan Mozambique bernama Felimo didirikan oleh
Dr.Eduardo Chivambo Mondlane di Dar-es Salam (ibukota Tasmania) tahun 1962.
Mozambique mengadakan perlawanan terhadap Portugis.Mereka mendapatkan
bantuan senjata dari RRC dan negara Komunis di Eropa, bantuan empat dan moril
diperolah dari negara-negara Afrika yang telah merdeka. Mondlene meninggal
digantikan Samora Moises Machel sebagai presiden pertama.negara baru ini
menjalankan sistem komunis dengan mengadakan pertanian dan nasionallisasi
perubahan-perubahan.
8. Gerakan Nasional Afrika Selatan
Perjuangan bangsa kulit hitam untuk menentang kekuasaan Apahertheid
berhasil dicapai setelah dilaksanakannya pemilihan umum mulitiras dengan terpilihnya
Nelson Mandala sebagai presiden Afrika Selatan yang pertama dari bangsa kulit hitam.
9. Gerakan Nasional Angola
Gerakan Nasionalisme di Angola bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan
memebaskan diri dari kekuasaan bangsa Portugis. Angola berhasil mencapai
kemerdekaannya tanggal 11 November 1975.

E. Kelahiran negara-negara baru di Asia Afrika


a. RRC
China yang berpaham Komunis, merupakan salah satu dari The Big
Five (Amerika Serikat,Unisoviet, Inggris, Perancis, China). China yang dimaksud adalah
China Nasionalis dibawah presiden Chiang Kai Shek. Kemudian terjadi perang
pendirian yang berbeda pada tahun 1946. Akhirnya Chiang Kai Shek terpaksa
meninggalkan daratan China karena Maotse Tung berhasil melakukan berbagai

8
serangan kemudian tanggal 1 Oktober 1949 Kung Chang Tong memproklamasikan
berdirinya RRC dengan Ibukota Beijing dan ketua (presiden) Mao Tse Tung.
b. Republik Rakyat Korea Selatan
Korea Selatan berbentuk negara Republik Korea dengan Ibukota Seoul dan
Syngman Rhee sebagai presidennya pada tanggal 15 agustus 1948.
c. Malaysia
Saat itu Malaya sedang dikuasai oleh pemerintah inggris kemudian terbentuknya
Perserikatan Tanah Melayu (1957), karena adanya perundingan antara pemerintah
Inggris dengan Malaya. Dan perserikatan tersebut tergantung dalam Commonwealth of
nations dengan Ibukota Kuala Lumpur.
d. Singapura
Awalnya Singapura bergabung dengan Malaysia, tetapi sejak 9 Agustus 1965
Singapura menarik diri dari Malaysia dan menjadi Republik Singapura hingga kini.
e. Indo-China
Sejak tahun 1940, Indo china yang menjadi jajahan perancis diduduki oleh
Jepang. Gerakan rakyat bersenjata bersatu menentang Jepang yang te rkoordinasi
dalam gerakan Vietminh dan Vietnam Doc Lap Dong Minh Hoa(persatuan
Kemerdekaan Vietnam, dipimpin oleh Nguyen Ai Quoc (Ho Chi Minh). Ho.C.M
memproklamasikan kemerdekaan Indo-China pada 22 Agustus 1945.
Vietnam pada tahun 1946, terjadi perundingan antara Vietnam dengan Perancis di
Fontainebleau (perancis). Perundingan mengalami kegagalan sehingga perang antara
Vietnam dengan Perancis sejak tahun 1946 sampai 1954. Vietnam melakukan perang
gerilya dipimpin oleh Nguyen Giap. Pada tahun 1954 benteng Perancis di Dein Phu
dikalahkan pasukan Vietnam.
f. Laos
Sejak tahun 1949, Laos menjadi negara merdeka dalam lingkungan Uni Perancis.
Dalam perundingan Jenewa (1954), kemerdekaan Laos diakui dengan Raja Somdet
Prachao Sisavang Vong sebagai pemegang tampuk pemerintahannya.
g. Kamboja
Pada tahun 1947, Kamboja dibawah pimpinan Pangeran Norodom Sihanouk
maju selangkah menjadi negara monarki yang yang berundang-undang dasar. Pada
tahun 1949, Kamboja diakui sebagai negara merdeka dalam lingkungan Uni Perancis.
Pada tahun 1953, Kamboja keluar dari lingkungan Uni Perancis dan menjadi negara
merdeka yang berdiri sendiri.
9
h. Thailand
Pada akhir tahun 1941, Muangthai diduduki oleh Jepang dan menunjuk Luang
Phibun Songram sebagai penguasa Muangthai. Dengan tertembaknya Raja Ananda
Mahidol (1946) menyebabkan Jendral Luang Phibun Songram kembali memimpin
Muangthai. Pemerintahan Phibun Songram menunjukan sikap antikomunis. Sebagai
pengganti Raja Ananda Mahidol diangkat adiknya Phumiphon Aduldet yang masih
berusia 19 tahun yang sedang balajar di Swiss. Dalam melaksanakan pemerintahannya,
Phumiphon.A dibantu oleh Dewan Kerajaan hingga tahun 1950.
i. Pakistan
Pakistan berdiri pada tanggal 15 Agustus 1947. Muhammad Ali Jinnah (Ketua
Liga Muslim) menjadi Gubernur Jendral berkedudukan di Karachi dan Perdana
Menterinya bernama Liquat Ali Khan. Sebagai negara muda, Pakistan Mempunyai
beberapa masalah yang menjadi hambatan di antaranya :
1) Hubungan dengan India menjadi tegang karena masalah Kashmir.
2) Bentuk geografis Pakistan yang ganjil,yaitu terdiri dari dua bagian,Pakistan Barat dan
Pakistan Timur yang dipisahkan oleh India.
g. Sri Lanka
Negara Sri Lanka atau Sailan (Ceylon) adalah sebuah negara pulau. Negara ini
terletak disebelah tenggara India.Sebagian besar wilayah Sri Lanka datar dengan
beberapa gunung di bagian selatan. Penduduknya diperkirakan berjumlah 12 juta jiwa
yang terdiri dari golongan Sinhala, Tamil, Eurasian, dan Eropa dengan agama yang
dipeluknya Budha, Hindu, Islam, dan Katolik. Pada perang Dunia II, Sri lanka tidak
langsung mengalami bahaya perang. Pemerintahan Inggris menggolkan Sri Lanka
menjadi negara merdeka pada tanggal 4 Februari 1948. Keadaan dalam negeri Sri Lanka
tidak banyak mengalami kegoncangan. Pemerintahan dikepalai oleh perdana menteri
Senayak. Ketika John Kotelawala menjabat sebagai perdana menteri tahun 1955, negara
Sri Lanka merupakan salah satu negara sponsor Konferensi Asia Afrika(1955).
h. Ethiopia
Pada tahun 1935 Ethiopia diserbu oleh pasukan-pasukan Italia, namun lima
tahun kemudian dibebaskan oleh pasukan Inggris. Pada tahun 1950 Erithera bergabung
dengan Ethiopia, sehingga mendapat dua pelabuhan di tepi Laut Tengah yaitu Mussawa
dan Assab. Ethiopia menyerupai kerajaan kristen absolut. Pada tahun 1960, Raja Haille
Selassie berhasil memadamkan pemberontakan di negaranya,tetapi tahun 1974 ia
digulingkan dari pemerintahannya.
10
i. Libya
Libya terletak di pantai utara Afrika. Daerahnya pernah menjadi kekuasaan
Turki. Pada tahun 1911, Italia menyerbu dan menguasai Libya selama Perang Dunia II.
Pada tahun 1951, Libya diakui kemerdekaannya dibawah pimpinan Raja Said Idris Al-
Sanusi. Ia pertama kali muncul pada tahun 1916 ketika berhasil memimpin perjuangan
melawan kolonial Italia. Ia semakin dikenal sebagai figur yang berpengaruh di
Cyrenaica, sebuah wilayah yang sekarang berada di utara Libya.
j. J. Kamerun
Jerman menguasai Akmerun dari tahun 1881. Ketika Perang Dunai I meletus,
Inggris dan Perancis merebut koloni Jerman itu. Bagian timur dan selatan Kamerun
digabungkan dalam Afrika Ekuatorial perancis dan sisanya dijadikan daerah mandat
Liga Bangsa-Bangsa yang dititipkan kepada Inggris dan Perancis. Pada tanggal 1 januari
1960, daerah mandat inggris menjadi Republik Kamerun Merdeka. Pada tahun
1961,dalam suatu Plebisit daerah mandat inggris bagian Selatan bergabung dangan
Republik Kamerun. Sedangkan bagian utara bergabung dengan Nigeria.
k. Aljazair
Orang Perancis menguasai Aljazair sejak tahun 1830. Sebelumnya Aljazair
termasuk wilayah Turki. Karena iklimnya cocok untuk tanam,banyak orang-oarang
Perancis yang menetap di pantai utara. Orang Perancis berhasil menguasai tiga
perempat tanah pertanian di Aljazair. Mereka langsung menetap,sehingga penduduk asli
Aljazair makin terdesak. Lajazair disebut juga Perancis kedua atau French-Algerei.
Pada tahun 1954, orang Aljazair mulai melawan Perancis. Perang gerilya berlarut-larut
sampai tahun 1962.Perang kemerdekaan Aljazair dipelopori oleh Organisasi FLN (Front
de Liberation Nasionale). Dalam perang kemerdekaan itu terkenal seorang pahlawan
wanita bernama Jamilah
Korea
Pecahnya Korea Utara dan Korea Selatan merupakan akibat dari aneksasi jepang
trhadap Korea sejak tahun 1910. Setelah jepang kalah dalam perang dunia 2 UNI Soviet
mengambil alih Korea Utara dan Amerika Serikat mengambil alih Korea Selatan.
Akibatnya korea terbagi menjadi dua yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.

11
BAB III
PENUTUP

Nasionalisme adalah paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu yang


harus diberikan kepada negara dan bangsanya, dengan maksud bahwa individu sebagai
warga negara memiliki suatu sikap atau perbuatan untuk mencurahkan segala tenaga
dan pikirannya demi kemajuan, kehormatan dan tegaknya kedaulatan negara dan
bangsa.
Sejak abad 19 dan abad 20 muncul benih-benih nasionalisme pada bangsa Asia
Afrika. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme, antara lain: faktor
dari dalam (kenangan kejayaan masa lampau, perasaan senasib dan sepenanggungan
akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan, munculnya golongan
cendekiawan, paham nasionalis yang berkembang). Sedangkan faktor dari luar antara
lain kemenangan Jepang atas Rusia, perkembangan nasionalisme di berbagai negara,
munculnya paham-paham baru. Selain faktor intern dan ekstern pergerakan nasional
juga ikut mempunyai andil munculnya benih-benih nasionalisme.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 1992. Materi Pokok Pendidikan IPS-2: Buku I. Modul I. Jakarta: Departemen
Abdullah, Taufik. 2006. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid
1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.
http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/sejarah-pengertian-dan-
perkembangannya.html diakses tgl 19/02/2014 at. 8.42
http://dhony-fernando.blogspot.com/2013/05/makalah-ilmu-sejarah.html
diakses tgl 19/02/2014 at.9.15
http://nuruulhidayah.blogspot.com/2013/02/kegunaan-dan-manfaat-mempelajari-
sejarah.html diakses tgl 19/02/2014 at.9.06

13

Anda mungkin juga menyukai