PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan
konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik,
budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia
merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik,
bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain. Pernahkah kalian mendengar
atau membaca peristiwa konflik antarsuku di Indonesia atau konflik yang
mengatasnamakan wilayah atau daerah? Jadikanlah peristiwa konflik tersebut sebagai
pelajaran agar tidak terjadi kembali di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
5. Bagaimana Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Semboyan bangsa Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda
Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita
harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga
memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut.
6. Lagu-lagu perjuangan
2
B. Pentingnya Konsep Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata
Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.
1. Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara Antropologis
1. Howard Wriggins
3
masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan
bangsa.
2. Myron Weiner
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang
mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal.
4. J. Soedjati Djiwandono
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling
mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
4
2. Syarat Integrasi
1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila & semboyan Bhineka Tunggal Ika
6) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
Indonesia.
5
9) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10) Adanya rasa cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
E. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat membedakan baik atau
buruk, benar atau salah, layak atau tidak layak, patut atau tidak patut dalam berkata
dan berperilaku. Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu
pembenahan. Salah satunya kesadaran dalam bela negara. Memang negara
6
Indonesia tidak sedang dalam kondisi perang, tetapi kesadaran untuk bela negara
harus tetap ada dalam bentuk lain demi kemajuan bangsa.
Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara.
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
7
dan kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”. Ada pula pada Pasal 27 Ayat
1) Pendidikan Kewarganegaraan,
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan
dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur
mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah
memasuki resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Adapun, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang
menerapkan dasar- dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
8
Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja
(PMR), dan organisasi sejenis lainnya.
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak
usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet
nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam
pertandingan olahraga.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih sangat sederhana dan banyak terjadi kesalahan baik dari
penulisan maupun pembahasannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan masukan dari guru pembimbing dan juga teman-teman
10
DAFTARt PUSTAKA
http://belajar-ppkn.blogspot.co.id/2016/04/integrasi-nasional-dalam-bingkai.html
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Integrasi Nasional dalam
Bingkai Tunggal Ika”
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan hambatan, namun
demikian, berkat adanya petunjuk, koreksi, saran dan dorongan motivasi dari bearbagai
pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada pihak yang telah membantu.
Makalah ini masih memiliki kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan
pembaca dapat memberikan kritikan dan saran membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Meulaboh, 30 Januari 2019
Penulis
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAT ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebhinnekaan bangsa Indonesia .............................................................. 2
B. Pentingnya konsep integrasi nasional ....................................................... 3
C. Faktor-faktor pembentuk integritas nasional ........................................... 5
D. Tantangan Dalam menjaga keutuhan NKRI ............................................. 6
E. Peran serta warga Negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran ......................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 11
13
INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI
BHINNEKA TUNGGAL IKA
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 1
KELAS : X MIA-2
14