Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelakasanan Praktek Kerja Industry (Prakerin)
Sekolah menenagah kejuruan sebagai salah satu Sub System
Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam fungsi
menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang system pendidikan
nasional upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha dan industry, didekati malalui kebijakan “link and
match” adalah penyelenggaraan kegiatan Praktek Kerja Industry (Prakerin).
Pada dasarnya Praktek Kerja industry (Prakerin) merupakan
penyelenggaraan yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia
usaha dan industry. Pengintergrasian kegiatan pendidikan secara tersistem
pendidikan dunia usaha dan industry. Pengintergrasian kegiatan pendidikan
ini akan menghilangkan perbedaan standar nilai sekolah dan dunia kerja serta
sekaligus mendekatkan supply dan demand ketenagakerjaan.
Landasan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
sekolah menengah kejuruan (SMK) di dasarkan atas arahan garis-garis besar
haluan Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 tentang system pendidikan nasional serta peraturan-peraturan
pendukungnya antara lain :
1. GBHN
Meningkatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat serta badan usaha yang memakai tenaga
kerja.
2. UU SPN no. 2 Tahun 1989 Ban W pasal (1)
Penyelenggaran pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
3. PP No, 39 Bab II Pasal 4 butir (3)
Peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan nasional
dapat berbentuk pemberian kesempaatan magang dan/atau latihan kerja.
4. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha
yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK
dengan dunia usaha antara lain meliputi praktek kerja industry (Prakerin)
dan magang.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intrakuler, harus
dilaksansakan oleh setiap peserta diklat secara individu.
Dengan pengaturan organisasian pola penyelenggaraan pendidikan
SMK perlu membentuk proses kegiatan atau seluruh komponen keahlian dan
kejuruan dalam bentuk latihan kerja di dunia kerja.
Meningkatkan pemahaman dan pemantapan serta mengembangkan
peserta diklat yang didapat disekolah dan menerapkan di dunia usaha.
Meningkatkan ketrampilan berupa penguasasan kemampuan
professional kejuruan peserta didik.

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Adapun tujuan pembentukan laporan praktek kerja industry (prakerin)
ini adalah :
1. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam
bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau kronologi dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar
2. Peserta didik mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan
sessuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis
3. Memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dari dunia usaha/ dunia industry (DI/DI) ke sekolah.

1.4 Batasan Masalah


Dalam laporan pelaksanaan ini penulis hanya membahas tentang
Membuat beberapa produk dan mengelas karena memang hanya itu yang
diajarkan pada waktu praktek dalam penulisan laporan ini penulis ingin
memberikan suatu gambaran kepada pembaca tentang membuat kanopi dan
langkah-langkah kerjanya.
1.5 Tempat dan waktu
Adapun tempat prakerin penulis di Jaya Stell dengan waktu praktek 08
Oktober sampai dengan 07 November 2018.
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya Jaya Steel


Jaya Steel merupakan sebuah bengkel yang didirikan pada tahun 2004
oleh Bapak Salbut bengkel bertempat di Jln. Singgah Mata Dua. Bengkel ini
melayani pembuatan berbagai macam kontruksi baja dan menerima jasa
pemasangan. Bengkel ini memiliki 2 orang karyawan
Data Jaya Steel adalah sebagai berikut :
Nama : Jaya Steel
Alamat : Jln. Singgah Mata Dua
Pemilik : Bapak Salbut

A. Visi & Misi Jaya Steel


Visi :
Terwujudnya program studi keahlian yang kompeten dalam bidang teknik
pengelasan dengan menghasilkan tamatan yang siap, mampu bersaing dan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Misi :
1. Menyiapkan dan menciptakan tenaga teknik pengelasan yang profesional
berbudi luhur
2. Menjalani kerja sama dengan DU/DI dalam penyaluran kerja
3. Meningkatkan kompetensi teknik sehingga mampu beradabtasi dengan
kemajuan teknologi.
4. Melengkapi sarana dan prasarana untuk kompetensi keahlian teknik
pengelasan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
B. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi di Mitra Karya

STRUKTUR ORGANISASI
MITRA KARYA

PIMPINAN

SAMSUAR
DAMAN

KARYAWAN
KASIR WAKIL

FAHMI
AZHARI IWAN
IBNU

TEKNISI

T. RIYAN HIDAYAT
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Las Listrik

Las busur listrik disebut las listrik salah satu cara menyambung logam
dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan
logam yang akan disambung. Pada bagian yang mengeluarkan busur listrik akan
mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair
pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan
dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari
kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan terhubunglah
dengan kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar dengan
tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang akan menghasilkan
energi panas yang cukup tinggi akan mudah mencairkan logam yang
dihasilkan. Besar arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan
memperhatikan ukuran dan jenis elektrodanya.
Pada las busur, hubungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur
listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi
dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi
sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja jadi
terjadi aliran, kemudian dengan memungkinkan penghantar timbullah
busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat
mencapai 5500 ° C.
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan
elektroda dilapisi tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk
besi tempa dan baja lunak. Dapat digunakan polaritas langsung. Kualitas
pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada
kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida
yang tidak diinginkan. Kecuali kawat las yang merupakan jenis yang paling
banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.
3.2 Klasifikasi cara-cara pengelasan

Beroperasi k onvensional Cara-Cara pengkla si fikasian pengelasan DAPAT


di Bagi hearts doa golongan Yaitu, Klasifikasi berdasarkan Cara Kerja dan energi
Yang digunakan. Namun, yang paling sering digunakan adalah cara pengelasan
klasifikasi berdasarkan cara kerja. Jika dilihat dari klasifikasi berdasarkan cara
kerja, di bagi menjadi tiga kelas utama yaitu:
1. Pengelasan cair yaitu, cara pengelasan di mana sambungan di panaskan
sampai mencair dengn sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas
yang terbakar.
2. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan mana menghubungkan di panaskan
dan kemudian dipindahkan jadi menjadi satu.
3. Pematrian adalah cara pengelasan di mana sambungan diikat dan di satukan
dengan menggunakan paduan logam yang memiliki titik cair rendah. Pada
cara ini, logam induk tidak ikut mencair.

3.3 Alat-alat Keselamatan (APD) Praktek Las Listrik

3.3.1 Topeng Las (Masker Las)

Pelindung mata dan wajah pada las listrik berbeda dengan pelindung
mata pada wajah gas, biasanya pelindung mata dan wajah pada las listrik
lebih tebal atau lebih gelap. Supaya juru las dapat melihat busur nyala dan
arah pengelasan tanpa merusak mata, maka pada tameng terpasang kaca
bewarna disebalah di dalam kaca dan kaca jernih ditempatkan di luar .
Gambar:
3.3.2 Apron Dada dan Lengan

Dipakai pada badan dan lengan , menyenangkan g untuk melindungi


dada dan lengan dari panas / percikan api pada saat melakukan proses
pengelasan, biasanya a p ron ini dibuat dari bahan yang tidah mudah terbakar
contohnya kulit, kain asbes dan sebagainya.
Pemeliharaan: Lipat dan tempatkanlah pakaian las (apron) dengan
baik di tempat, bila tidak dipakai.
Gambar :

3.3.3 Sarung Tangan (Sarung Tangan)

Digunakan pada saat pengelasan, gunanya sama dengan afron dada


dan afron lengan yaitu untuk melindungi sipengelas dari panas, dari sinar-
sinar laser atau percikan-percikan logam. Bahan sarung tangan terbuat dari
kulit, terpal yang dicat dengan cairan alumunium dan sebagainya. Sebaiknya
sarung tangan lentur (lemas), sukar terbakar, bukan pengantar arus (besifat
isolasi), dan kuat.
Gambar:
3.3.4 Overall

Overaals atau baju bengkel digunakan untuk melindungi seluruh


bagian tubuh dari percikan atau terak yang bisa saja terpental kearah badan.
Gambar :

3.3.5 Sepatu Safety

Sepatu safety atau sepatu pelindung digunakan untuk melindungi kaki


dari benda yang jatuh dan juga percikan api las atau terak.
Gambar :

3.4 Alat pengelasan las listrik dan alat bantunya

3.4.1 Mesin las listrik

Mesin las listrik berbeda-beda bentuknya, besar kecilnya mesin


tergantung dari tegangan yang akan kita butuhkan. Mesin las Listrik Penyanyi
ADA Yang Langsung using Listrik tetapi ADA also Yang
MENGGUNAKAN MESIN diesel contohnya Adalah mesin las LISTRIK
untuk review Membangun jembatan biasanya MENGGUNAKAN MESIN
diesel Dan dinamo untuk review Listrik get. Namun di bengkel kita
menggunakan mesin las, yang listriknya langsung kita ambil dari rumah
listrik di bengkel.
Gambar:

3.4.2 Meja Las

Meja las digunakan untuk memperbaharui benda kerja pada saat akan
dilakukan pengerjaan. Meja las menarik untuk dialiri listrik positif dari mesin
las, sehingga pada saat terjadi kontak antara elektroda dan benda, maka akan
terjadi pemanasan dan menimbulkan api dari kontak listrik positif dan negatif.
Gambar :

3.4.3 Palu terak

Palu terak di gunakan untuk melepaskan terak dari benda kerja setelah
melakukan pengelasan, bentuk dan ukuran palu terak berbeda-beda
tergantung dari penggungaan di bengkel pada saat mengelas:
Gambar:
3.4.4 Alat penjepit (Tang)

Dipakai pada saat meminda h kan atau untuk mengubah posisi benda
kerja pada saat pengelasan agar terhindar dari panas atau memudahkan proses
pemindahan benda kerja.

3.4.5 Elektroda

Elektroda untuk pengelasan listrik memiliki ukuran yang berbeda-


beda. Elektroda harus disimpan di kamar mandi yang pas agar tidak lembab,
pada saat pengelasan pililah elektroda yang sesuai dengan benda kerja yang
akan kita las.

3.4.6 Sikat Kawat

Sikat kawat digunakan untuk menyimpan sisa terak dan bekas las
yang masih menempel pada benda kerja.
3.5 Keselamatan Pada Diri

 Pakailah pelindung mata pada saat melakukan pengelasan


 Gunakanlah apron dada, apron lengan dan sarung tangan agar terhindar
dari panas
 Hidupkanlah kipas fentilasi Udara PADA saat pengelasan agar Udara can
bersikulasi, Dan secepatnya-secepatnya pengelasan Cepat Keluar .
 Gunakanlah sepatu Keselamatan (s sepatu afety ) .
 Gunakanlah penutup hidung agar segera tidak terhirup .
 Cucilah tangan selama atau setelah bekerja .

3.6 Keselamatan Pada Alat-alat Dan Bengkel Las

 Lipatlah p ron dan sarung tangan dan susun di atas lemari peralatan.
 Letakan dan susunlah alat-alat kerja di lemari peralatan.
 Matikanlah mesin las jika tidak sedang digunakan .
 Bersihkan alat-alat batu dan mesin las yang digunakan .
BAB IV
LANGKAH KERJA

4.1 BAHAN

1. Besi siku 4x4cm dengan ketebalan 3mm


2. Besi hollow 3.5×3.5cm dengan ketebalan 1.3mm
3. Plat 3mm
4. Plat 1mm
5. Atap seng gelombang
6. Dynabolt 10×50 mm
7. Selft drilling screw (sekrup bor untuk memasang atap)
8. Cat epoxy(cat dasar)
9. Cat warna
10. Thinner

4.2 ALAT

1. Mesin las (saya menggunakan mesin las murah dengan watt 900 cocok
untuk proyek rumahan)
2. Mesin gerinda dengan mata potong
3. Mesin bor(mata bor besi 8mm dan mata bor beton 10mm)
4. Penggaris siku
5. Pensil besi (untuk menandai besi yang akan dipotong)
6. Tang jepit/clamp (opsional)

4.3 CARA MEMBUAT

 Potong semua besi sesuai dengan ukuran (tiang, palang penghubung tiang
dan palang dudukan atap).
 Siapkan dudukan tiang menggunakan plat dengan ketebalan 3mm,dengan
ukuran 6×6 cm dan lubangi ke 2 sisinya secara berlawanan menggunakan
mata bor besi 8mm (buat 4 buah)
 Las besi dudukan yang telah dilubangi ke 4 tiang.
 Potong plat 1mm dengan ukuran sesuai besar ujung besi hollow dan las
pada bagian ujung luar besi tersebut (ini untuk mencegah air masuk ke
dalam besi yang menyebabkan karat).

penutup untuk besi hollow

 Sekarang adalah saat nya untuk mendirikan tiang- tiang


penyangga. Tentukan posisi dimana tiang akan dipasang,beri tanda dan bor
permukaan/ lantai menggunakan mata bor beton 10mm, masukan dynabolt
dan pasang besi penyangga (pasang mur tapi jangan terlalu kencang dulu).

 Cara memasang tiang yang lain dan memastikan tiang tersebut sejajar
dengan tiang pertama adalah dengan mengikat/clamp palang penghubung
(yang nantinya akan dipasang di atas tiang-tiang) antara tiang pertama dan
tiang yang akan dipasang.

 Bor dan pasang baut pada tiang kedua seperti yang telah dilakukan pada
tiang pertama.

 Setelah semua tiang terpasang, pasang palang penghubung ke atas kedua


tiang. Sebelum mengelasnya pastikan sudut antara palang penghubung dan
tiang siku 90° menggunakan penggaris siku (pada gambar saya
menggunakan siku magnet). Ini penting untuk memperoleh hasil yang rapi
dan kokoh.

 Jika seluruh tiang dan palang sudah terpasang dan dilas dengan rapi
sekarang saatnya memasang palang untuk dudukan atap.
 Setelah seluruh palang terpasang, kencangkan semua baut-baut pada tiang
(las bila perlu). Selanjutnya kita bisa memasang atap, tapi lebih baik
mengecat dulu semua rangka menggunakan cat dasar. Mengecat langsung
tanpa menggunakan cat dasar juga bisa, tetapi tidak disarankan karena cat
dasar mempunyai daya lekat lebih kuat ke besi. Sehingga cat akan lebih
tahan lama dan tidak akan mudah terkelupas nantinya bila menggunakan
cat dasar.

4.4 Gambar Hasil Kerja


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan prakerin di Jaya Steel selama tiga bulan,
penulis dapat menarik kesimpulan : Pelaksanaan prakerin sangat bermanfaat untuk
membantu pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas penulis dalam dunia kerja.
Selama prakerin di laksanakan penulis dapat mempelajari dan selalu berusaha
meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan. Tugas-tugas yang telah
diberikan telah dapat penulis selesaikan dengan baik dan dapat memberikan
pengetahuan yang berharga bagi penulis. Setelah mempelajari dan
mempraktekkan tugas yang diberikan, dapat menunjang kemampuan masing-
masing program studi.

5.2 Saran
a) Untuk Pihak Sekolah
1. Hendaknya sekolah lebih meningkatkan lagi wilayah untuk tempat
prakerin supaya siswa dapat menambah wawasan lebih maju lagi.
2. Guru pembimbing hendaknya lebih meluangkan waktunya untuk
mengontrol siswa yang sedang melaksanakan Prakerin secara rutin
sehingga siswa merasa terdorong untuk melaksanakan prakerin
dengan baik.
3. Sebelum penempatan siswa di dunia kerja hendaknya pembekalan
yang diberikan kepada siswa lebih ditingkatkan lagi.
b) Untuk Pihak Dunia Kerja
1. Menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik untuk meningkatkan
semangat kerja dan tercipta lingkungan kerja yang sehat dan teratur.
2. Kedisiplinan kerja agar lebih ditingkatkan lagi demi tercapainya
efektifitas waktu pelaksanaan pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA

http://laskarbit.blogspot.com/2009/03/pengelasan-dengan-oksi-asetilin.html
https://www.academia.edu/8717102/las_listrik[Diakses tanggal 20 November]
https://www.academia.edu/9326458/SHIELD_METAL_ART_WELDING_SMA
W_LAS_LISTRIK[Diakses tanggal 20 November]
Kenyon, W. 1985. Dasar—Dasar Pengelasan: Terjemahan Ir. Dines Ginting.
Jakarta: Erlangga
Wiryosumarto, Harsono. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta: PT. Pradnya
Paramita. 2000.
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI MITRA KARYA

PEMBUATAN PINTU PAGAR MINIMALIS

UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MENGIKUTI

UJIAN SEKOLAH & UJIAN NASIONAL

PADA

SMK NEGERI 2 MEULABOH

DISUSUN OLEH :

NAMA : T. RIYAN HIDAYAT

NISN : 0007269038

KELAS : XII. TP (Teknik Pengelasan)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PENGELASAN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMK NEGERI 2 MEULABOH


TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Ini Telah Diperiksa Dan Distujui

Oleh Pembimbing Dan Kepala Program Keahlian SMK Negeri 2 Meulaboh

Disahkan Di SMK NEGERI 2 MEULABOH

Pada tanggal

27 November 2018

Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin

MARZUKI, ST Drs. SAMIN, M.Eng


Nip. 19720502 201310 1 001 Nip. 195910061985031003

Mengetahui,
WAKA Hubmi.

UMMI SALAMAH,S.Pd
NIP . 19700303 200212 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 MEULABOH
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Jl. Sisingamangaraja GIP. Lapang, Meulaboh Kode Pos 32851
Tlp/Fax : (655) 75551238
Email:smkn2_meulaboh@yahoo.com

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

LAS LISTRIK / SMA W

DI

MITRA KARYA

Tanggal 15 Agustus s/d 27 November 2018

Mengetahui,
Pimpinan Meulaboh, 27 November 2018
Manager Mitra Karya Pembimbing

DAMAN Drs. SAMIN, M.Eng


Nip. 195910061985031003
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah


memberikan Rahmat dan Karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil Praktek Kerja Industri (Prakerin). Laporan ini merupakan salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. Terima kasih saya ucapkan yang sebesar-
besarnya kepada Jaya Steel selaku dunia industri yang menjadi tempat untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di dunia industri. Didalam laporan
ini terdapat latar belakang prakerin, struktur perusahaan, landasan teori,
gambar,penjelasan, dan dokumentasi kerja selama kegiatan prakerin

Sebelum penulis meneruskan laporan ini, terlebih dahulu izinkan penulis


mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan praktek kerja industri dan penyelesaian laporan ini, antara lain:

1. Tuhan Yang Maha Esa yaitu ALLAH SWT, yang telah memberikan penulis
kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis bisamenyelesaikan laporan ini
dengan lancar.
2. Kepada kedua orang tua serta seluruh keluarga, yang telah memberikan
bantuan moral , material maupun doa selama penyusun menyelesaikan tugas
ini.
3. Bapak Drs. Jufrinal, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Meulaboh
4. Ibu Ummi Salamah,S.Pd. selaku WAKA Hubmi SMK Negeri 2 Meulaboh
5. Bapak Salbut selaku pimpinan bengkel Jaya Stell
6. Bapak Rizal selaku pembimbing prakerin
7. Karyawan-karyawan Jaya Steel
8. Bapak Marzuki selaku pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi dan
kritikan yang membangun kepada penulis.
9. Bapak Marzuki selaku Kepala Program Keahlian
10. Seluruh guru dan para karyawan/karyawati SMK Negeri 2 Meulaboh
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu sehingga laporan prakerin ini dapat terselesaikan

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam


pembuatan laporan, untuk itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan
kritik dan saran supaya kedepan dapat lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Demikian laporan ini saya buat,apabila terdapat kesalahan penulisan maupun


dalam penjelasan materi saya mohon maaf kepada para pembaca.

Terimakasih,

Meulaboh, 27 November 2018

Rahmat Ilahi
NIS. 9987455566
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Sekolah ................................................................................ i


Halaman Pengesahan Perusahaan ......................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iii
Daftar Isi ................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang prakerin ........................................................................... 1
1.2 Tujuan praktik kerja industri ................................................................... 2
1.3 Manfaat praktik kerja industri ................................................................. 2
1.4 Batasan masalah ..................................................................................... 2
2.5 Tempat dan waktu ................................................................................... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


2.1 Sejarah berdirinya bengkel Jaya Steel ...................................................... 4
2.2 Visi dan Misi Jaya Steel ......................................................................... 4
2.3 Struktur Organisasi .................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Las Listrik ............................................................................. 6
3.2 Klasifikasi cara-cara pengelasan ............................................................. 7
3.3 Alat-alat Keselamatan (APD) Praktek Las Listrik .................................. 7
3.4 Alat pengelasan las listrik dan alat bantunya .......................................... 9
3.5 Keselamatan Pada Diri ............................................................................ 12
3.6 Keselamatan Pada Alat-alat Dan Bengkel Las ........................................ 12

BAB IV LANGKAH KERJA


4.1 Bahan ....................................................................................................... 13
4.2 Alat .......................................................................................................... 13
4.3 Cara Membuat ........................................................................................ 13
4.4 Gambar hasil kerja .................................................................................. 16

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
5.2 Saran ........................................................................................................ 17
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 18
Lampiran
Jurnal Prakerin
Absensi Harian
Absen Mingguan
Daftar Nilai

Anda mungkin juga menyukai