PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan Negara lainnya.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah kutipan yang diambil dari
Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular yang ditulis atau dikarang pada tahun ke-
14 Masehi atau lebih tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit yang notabene
menganut kepercayaan Hindu. Empu Tantular adalah seorang penganut Budha
pada masa Majapahit, tapi itu tidak membuat hidupnya menjadi tidak aman atau
tidak tentram. Sebaliknya, Empu Tantular menjalani suatu kehidupan yang aman
dan tentram di bawah kepercayaan Hindu yang dianut oleh kerajaan. Dalam kitab
tersebut, Empu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan
Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa
agama Buddha dan Siwa (Hindu) adalah zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai
kebenaran Jina(Buddha) dan Siwa yaitu tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua,
artinya tak ada dharma yang mendua).
3
Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi bahan diskusi saat dimulainya suatu
proses persiapan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, Ir.Soekarno bersama dengan
Muhammad Yamin, dan I Gusti Bagus Sugriwa membuat diskusi kelompok kecil
di sela-sela sidang BPUPKI perihal dalam mempersiapkan kesiapan-kesiapan untuk
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Secara resmi, lambang burung Garuda beserta tulisan Bhinneka Tunggal Ika
tersebut dipakai pada saat Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang
dipimpin oleh wakil presiden saat itu, yaitu Mohd.Hatta pada tanggal 11 Februari
1950. Lambang ini disahkan yang berdasarkan usulan dari Sultan Hamid 2 dan
Muh.Yamin. sebenarnya, banyak sekali yang mengusulkan rancangan lambang dari
tokoh-tokoh saat itu, tetapi yang terpilih yaitu rancangan yang dibuat oleh Sultan
Hamid beserta Muh.Yamin.
Para Founding Fathers yang kebanyakan beragama Islam pada saat itu,
terlihat sangat toleran terhadap usulan semboyan yang diusulkan oleh Muh.Yamin.
watak inilah yang menjadi cerminan rakyat Indonesia yang sangat toleran terhadap
keanekaragaman yang ada. Rakyat Indonesia sudah mengenal aneka ragam suku
4
bangsa, ras, kepercayaan jauh sebelum agama-agama datang dan masuk ke
Indonesia.
Bangsa Indonesai sudah lama hidup di dalam keaneka ragaman, tetapi hal
ini tidak pernah menampilkan perseteruan antar rakyat Indonesia. Keberagaman
yang ada dipakai untuk membentuk suatu Negara yang besar. Keberagaman yang
terjadi baik itu di dalam segi kepercayaan, warna kulit, suku bangsa, agama, bahasa,
menjadikan Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Sejarah mencatat bahwasanya semua anak bangsa yang tergabung dalam berbagai
macam suku turut serta memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan
mengambil peran masing-masing.
5
ragaman lainnya. Tanpa adanya kesadaran di dalam diri rakyat Indonesia, maka
pantaslah Indonesia akan hancur dan terpecah belah.
D. Pentingnya kebhinnekaan
6
bermasyarakat masih banyak rakyat Indonesia tergagap-gagap menghadapi
perbedaan. Masyarakat yang gagal paham ini belum hidup dalam pluralism sejati
dimana dalam masyarakat yang plural/multikultur, kita tidak perlu lagi
mempertanyakan agama, suku atau bahasa.
Bhineka Tunggal Ika tidak bias dianggap hanya sekedar semboyan, melainkan
di hayati, di simpan pad asanubari setiap warga negara Indonesia untuk menjaga
persatuan & kesatuan negara. Pada prinsipnya semboyan bangsa Indonesia
memiliki makna yang sangat penting yaitu toleransi dan kesatuan. Pertama,
Toleransi dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada
perpecahan atau konflik. Kedua, Kesatuan merupakan hal yang harus dilakukan
dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam ras, suku, dan
agama.
E. Kebhinekaan di Indonesia
7
melimpah masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi beras impor karena
kurangnya rasa cinta kita terhadap barang lokal. sehingga kebinekaan mata
pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena satu sama lain saling
membutuhkan
2. Kebhinekaan ras
8
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan.
Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap
pulau/wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat,
kesenian, maupun bahasa. Adanya kebhinekaan tersebut menjadikan Indonesia
sangat kaya. Walaupun berbeda tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan. Terbukti dengan menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi
dan persatuan
4. Kebhinekaan Agama
9
5. Kebhinekaan Budaya
Induk Bangsa
10
b. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai
suku bangsa dan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan
: Pola kegiatan ekonomi, Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya:
nelayan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Sehingga mereka akan
mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan
lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang lainnya.
11
Masyarakat Indonesia terdiri atas jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki sebanyak
119.630.913 dan perempuan sebanyak 118.010413 Jumlah penduduk ini dari tahun
ke tahun semakin meningkat, sehingga diprediksi penduduk Indonesia akan
bertambah pesat pada tahun-tahun berikutnya, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk Indonesia setiap tahun sekitar 1.49%. Suatu jumlah yang besar dan dapat
menimbulkan persoalan di kemudian hari. Oleh karena itu perlu upaya untuk
mengurangi pertumbuhan penduduk Indonesia.
Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda
karena perbedaan jenis kelamin.
Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-laki mengangkat meja dan
perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris dan bendahara kelas
adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender, yang
dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan jenis
kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin seseorang sehingga dia
menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat dalam
masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis kelamin.
Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak
menunjukkan adanya tingkatan. Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemah bagi
perempuan, adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggung
jawab yang saling membutuhkan dan melengkapi. Zaman dahulu kaum perempuan
tidak diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan
seringkali tugasnya dibatasi hanya sekitar rumah saja. Pekerjaan rumah yang itu-itu
saja, dianggap tidak banyak menuntut kreatifitas, kecerdasan dan wawasan yang
luas, sehingga perempuan dianggap lebih bodoh dan tidak terampil. Sekarang ini
perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah, mengembangkan
bakat dan kemampuannya. Banyak kaum wanita yang menduduki posisi penting
dalam jabatan public.
F. Manfaat Keberagaman
12
Tidak semua negara memiliki keberagaman seperti yang dimiliki oleh
negara Indonesia. Dengan demikian, keberagaman memberikan manfaat bagi
bangsa kita.
Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia yang mendapat julukan negara kepulauan ini kaya akan keunikan
dan keragaman setiap yang ada di dalamnya. Letak antar kota dan provinsi di
Indonesia tidak membuat Indonesia menjadi pecah antara satu sama lain..
Perbedaan letak geografis di setiap wilayah, membuat manusia yang tinggal di
wilayah tersebut juga berbeda dalam hal mata pencarian, berpakaian, membuat
rumah dan warna kulitnya. Berawal dari perdagangan antar negara lahirlah
beberapa agama dan kepercayaan di Indonesia. Seperti julukan yang di Indonesia
yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua.
14