Anda di halaman 1dari 25

PENTINGNYA

KONSEP
INTEGRASI
NASIONAL
Here is where your presentation begins
Nama Anggota Kelompok :
1. Brian Tanu Wijaya (15)
2. Chasadya Baraputra (16)
3. Duta Fatah Hutama (19)
4. Noviyanto Andar Putratama (32)
1
Pengertian Integrasi Nasional

Pengertian secara bahasa


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa
Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata nasional
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa.
Pengertian Secara Politis
Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Pengertian Secara Antropologis


Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan
yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pendapat Para Ahli Mengenai Integrasi Nasional
J. Soedjawati Djiwandono Howard Wriggins Myron Weiner

Integrasi nasional ialah Integrasi bangsa berarti Integrasi nasional adalah


cara bagaimana sebuah penyatuan bagian yang proses penyatuan
kelestarian dalam berbeda-beda dari suatu berbagai kelompok sosial
persatuan nasional di masyarakat menjadi suatu dan budaya ke dalam satu
dalam arti luas dapat keseluruhan yang lebih kesatuan wilayah, dalam
didamaikan dengan hak utuh atau memadukan rangka pembentukan
di dalam menentukan masyarakat-masyarakat suatu identitas nasional.
nasib sendiri. kecil yang jumlahnya
banyak menjadi satu
kesatuan bangsa.
Dr. Nazaruddin
Safroedin Bahar Djualiati Suroyo
Sjamsuddin
Upaya menyatukan Integrasi nasional ini Bersatunya suatu
seluruh unsur suatu sebagai proses bangsa yang menempati
bangsa pemerintah dan penyatuan suatu wilayah tertentu dalam
wilayahnya. sebuah negara yang
bangsa yang berdaulat.
mencakup semua
aspek kehidupannya,
yaitu aspek sosial,
politik, ekonomi, dan
budaya. Integrasi juga
meliputi aspek vertikal
dan horizontal.
2
Syarat Integrasi
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu
dan lainnya.
2. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan
dijadikan pedoman.
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku
dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
3
Hak dan Kewajiban
Warga Negara dalam
Menjaga Integrasi
Nasional
Hak dan Kewajiban di Lingkungan
Keluarga
Hak
●Bergaul dengan anak sebaya. Kewajiban
●Hak menyatakan dan didengar
pendapatnya. ● Menghormati orang tua, wali dan guru.
●Hak dihargai dan dihormati dalam ● Mencintai keluarga, masyarakat dan
keluarga. menyayangi teman.
● Menghargai orang yang lebih tua.
●Hak beribadah menurut agamanya.
● Melaksanakan etika dan akhlak yang
mulia.
Hak dan Kewajiban di Lingkungan Sekolah

Hak Kewajiban

● Menggunakan fasilitas pembelajaran. ● Mengikuti seluruh kegiatan


● Mendapatkan porsi pengembangan sesuai sekolah sesuai dengan ketentuan
potensi yang dimiliki. yang berlaku.
● Memperoleh bimbingan dan konsultasi ● Mewujudkan dan memelihara
secara optimal. ketertiban, keamanan, keindahan,
● Mendapatkan perlindungan selama kekeluargaan dan kerindangan
berada di lingkungan sekolah ● Hadir di sekolah sebelum bel
sekolah dibunyikan.
● Memberi keterangan
izin/sakit/berhalangan yang sah.
Hak Dan Kewajiban di Lingkungan
Masyarakat
Hak Kewajiban

• Menggunakan fasilitas umum yang • Menjaga kerukunan hidup dengan


disediakan pemerintah tetangga atas dasar saling
• Mendapat pelayanan dari pemerintah menghormati;
• Memiliki hak untuk menyampaikan • Ikut menjaga keamanan dan kebersihan
pendapat di lingkungan masyarakat lingkungan;
• Hak untuk mendapatkan rasa aman. • Menaati peraturan yang berlaku di
• Hak mendapatkan perlindungan
- lingkungan itu atas dasar
dalam
kepentingan bersama;
hukum. • Membatasi diri jangan sampai
mengganggu hak dan kemerdekaan
orang lain atas dasar hak dalam negara
4
Contoh Integrasi yang
Pernah Terjadi di
Indonesia
Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) atau Act of Free Choice adalah pemilihan umum yang
diadakan pada tanggal 14 Juli–2 Agustus 1969 yang diawasi oleh PBB untuk menentukan
status daerah bagian barat Pulau Papua, antara milik Belanda atau Indonesia. 1.025 laki-laki
dan perempuan yang diseleksi oleh militer Indonesia secara aklamasi memilih bergabung
dengan Indonesia. Hal ini merupakan bentuk integrasi yang pernah terjadi di Indonesia dan
berakhir dengan bersatunya kembali Irian Barat ke pangkuan Indonesia.
5
Penyebab dan Akibat
dari Disintegrasi
Nasional
Disintegrasi adalah kebalikannya dari integrasi yaitu keadaan tidak bersatu padu yang
menghilangnya keutuhan, atau persatuan serta menyebabkan perpecahan
Disintegrasi dalam masyarakat
Indonesia ditandai oleh
beberapa penyebab, yang antara
lain

1. Tidak adanya persamaan pandangan antara 3. Kerap kali terjadi pertentangan antara
anggota masyarakat mengenai tujuan yang norma-norma yang ada di dalam
semula dijadikan patokan oleh masing- masyarakat.
masing anggota masyarakat antarindividu 4. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada
maupun kelompok, perang urat saraf, dan di masyarakat tidak lagi difungsikan
seterusnya. dengan baik dan maksimal
2. Kerap kali terjadinya proses-proses sosial sebagaimana mestinya.
di masyarakat yang bersifat disosiatif,
seperti persaingan tidak sehat, saling fitnah,
saling hasut, pertentangan antarindividu
maupun kelompok, perang urat saraf, dan
seterusnya.
5. Perilaku para warga masyarakat 6. Tidak adanya konsistensi dan
cenderung melawan/melanggar nilai- komitmen bersama terhadap
nilai dan norma-norma yang telah pelaksanaan sanksi bagi mereka
disepakati bersama. yang melanggar norma-norma yang
ada di masyarakat
Akibat dari Disintegrasi Nasional

● Konflik bersenjata.
● Demonstrasi dengan kerusuhan
dan anarkis.
● Kemiskinan
● Anak-anak akan kehilangan
Pendidikan
● Hilangnya rasa toleransi
6
Contoh Disintegrasi
yang Pernah Terjadi di
Indonesia
Berikut ini kasus disintegrasi yang • Jejak pendapat di Timor Timur
pernah terjadi di I ndonesia tahun 1999 yang dimenangkan oelh
kelompok pro kemerdekaan
sehingga terbentuklah Timor Leste.
• TNI dan POLRI menghadapi gerakan
gerakan separtis maupun kedaerahan
di indonesia mulai dari RMS tahun
1950, sampai masalah GAM di aceh • hilangnya Pulau Sipadan
dan Papua merdeka. dan Ligitan dari negara
kesatuan Republik
Indonesia.
7
Hal-hal yang
Mengancam Integrasi
Nasional dan Upaya
Pencegahannya
Berikut ini hal-hal yang Politik
mengancam Integrasi
Nasional • Penggunaan kekuatan dalam bentuk
pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintah yang berkuasa.
Ideologi
• Menggalang kekuatan politik untuk
Ancaman di bidang ideologi melemahkan kekuasaan pemerintah.
adalah yang mengancam Pancasila Separatisme melalui pola perjuangan
seperti komunisme, anarkisme, dan politik tanpa senjata dan perjuangan
liberal. bersenjata.
• Separatisme tanpa senjata dengan cara
menarik simpati masyarakat internasional
sulit dihadapi dengan kekuatan militer.
Ekonomi Sosial Budaya
• Indonesia dibanjiri barang-barang
dari luar negeri seiring perdagangan • Muncul sifat hedonisme.
bebas yang tidak mengenal batas- • Muncul gejala westernisasi.
batas negara. • Semakin memudarnya
• Perekonomian Indonesia terancam semangat gotong royong,
dikuasai pihak asing seiring solidaritas, kepedulian dan
kemudahan penanaman modal bagi kesetiakawanan sosial.
orang asing (insvestasi). • Semakin lunturnya nilai-nilai
• Pendapatan tidak merata dan keagamaan dalam kehidupan
akibatnya adalan kecemburuan bermasyarakat.
sosial • Individualisme.
Pertahanan dan Keamanan

● Agresi / invasi
● Sabotase / spionase
● Terorisme
● Pencurian SDA
● Pelanggaran batas wilayah
● Serangan siber
Upaya Untuk Memperkuat Integrasi Nasional

Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional dan mencegah disintegrasi
adalah sebagai berikut
1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan
membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang bijaksana dan
efektif.
THANK
S
Do You Have Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai