Anda di halaman 1dari 26

JENIS JENIS

KAPAL
LANCANG KUNING
Kapal ini digerakkan oleh layar yang
disebut layar agung dan layar topang,
tapi juga dapat di dayung beramai ramai
Dinamakan Lancang Kuning karena
mengikuti pemaknaan lancang yang
berarti melaju dan kuning sebagai
simbol daulat dan harkat
martabat.Lancang Kuning digunakan
petinggi kerajaan sedangkan Lancang
digunakan rakyat biasa serta menjadi
Lancang dibuat dengan menimbal
papan dan membentuk perut
perahu berasaskan lunas dan dua
linggi yang didirikan di buritan
dan haluan, yakni sebagai
penyatu bilah² papan kayu. Untuk
menyatukan bilah² papan kayu,
digunakan pasak dan dilapik
dengan kulit gelam .
Kong/gading² yang berbentuk V
dan U yang hanya digunakan
sebagai pembuka perut kapal
setelah papan siap ditimbal.
Lancang mempunyai Geladak, Satu atau dua
pintu kecil di lantai geladak ini untuk awak²
keluar masuk di bagian bawah geladak. Di
atas geladak dibuat kurungan dan bagian
buritannya dilengkapi dandan serta kajangan.
Lancang digunakan sebagai symbol dalam
perlengkapan ritual upacara pengobatan si
Lancang di Bengkalis, Panipahan, kampung
Raja Berjamu dan Rokan Hilir. Si Lancang
berbentuk seperti sampan yang dihiasi
dengan janur dan kertas minyak berwarna
kuning. Isi Lancang adalah nasi sampat,
bertih beras, bertih kunyit dan beras kunyit,
bunga merah dan bunga kuning, ayam
bangkang atau yang ayam panggang, darah
ayam , lilin, sirih kerucut, alam – alam (kain
putih yang berfungsi sebagai bendera
lancang). Lancang ini digunakan dalam ritual
BIDUK
Biduk biasanya digunakan untuk
mencari ikan atau untuk muatan
barang. Biduk berukuran panjang
sekitar 4,2 m, lebar 0,75 m, dan
tinggi 0,38 m. Sebutan lain untuk
biduk adalah sampan dan sampan
Riau. Rangka dasar biduk terdiri
dari lunas, sauk (linggi) dan
gading-gading. Lunasnya berupa
kayu beroti panjang yang
BIDUK
Lunas ini berfungsi untuk bagian
bawah lambung biduk agar tidak
mudah rusak ketika melanggar
benda keras. Gading-gading
merupakan rangka biduk yang
disusun di atas lunas tempat
menimbal papan yang membentuk
lambungnya, bentuknya seperti
huruf V atau U. Sauk adalah kayu
yang didirikan di haluan dan di
buritan yang ketinggiannya sama
BIDUK
Di antara dua birai papan ditimbal
dengan kulit pohon gelam untuk
menahan biduk dari luapan air
Sedangkan untuk menutup lubang
paku, pasak dan sambungan kayu
dan papan digunakan gala-gala agar
biduk tidak bocor. Di bagian dalam
lambung dipasang kayu beroti
berukuran 3 cm x 5 cm yang
disebut setal, pada sebelah kiri dan
kanan cabang gading- gading,
BIDUK
Menggerakkan dan mengemudikan
biduk digunakan dayung atau
pengayuh yang terbuat dari kayu.
Dayung ini berupa batang kayu
panjang yang pada satu ujungnya
berbentuk seperti daun yang
digunakan untuk mengayuh biduk.
Ujung satunya berbentuk bulat
sebagai pegangan.
PERAHU
Perahu adalah kendaraan air
yang biasanya lebih kecil dari
kapal laut. Beberapa perahu
biasanya dibawa oleh kapal
laut.Perahu hanya beroperasi
di perairan dangkal seperti
sungai, danau, atau pantai.
Perahu memiliki beberapa
bagian, diantaranya:
Bow: Merupakan bagian
depan dari perahu.
PERAHU
Stern: Merupakan bagian
belakang dari perahu.
Port: Bagian kiri dari perahu
dilihat dari penumpang yang
menghadap bow.
Starboard: Bagian kanan dari
perahu dilihat dari
penumpang yang
menghadap bow.
PERAHU
Stern: Merupakan bagian
belakang dari perahu.
Port: Bagian kiri dari perahu
dilihat dari penumpang yang
menghadap bow.
Starboard: Bagian kanan dari
perahu dilihat dari
penumpang yang
menghadap bow.
SAMPAN
Sampan merupakan alat untuk
transportasi sungai yang terbuat
dari kayu di jalankan dgn
menggunakan dayung atau
galah,sampan dapat memuat 30
orang penumpang
Sampan payang digunakan dengan
perahu payang, di pakai untuk
membetulkan
Payang(pukat).sampan Riau
KAPAL
Kapal umumnya memiliki geladak
yang berukuran besar dan berdaya
muat besar. kapal dapat dibuat dari
bahan kayu atau besi dan
digerakkan dengan layar atau mesin
uap. di alam Melayu mengenal
beberapa jenis kapal sesuai dengan
kegunaannya kapal-kapal tersebut
diantaranya kapal balok, kapal
belangkas, kapal layar, kapal
pemair, atau kapal pemayar, dan
JUNG Kapal ini berukuran
panjang antara 15
meter hingga 27 meter.
Namun, Jung yang
berukuran besar
berukuran panjang 34
meter dan lebar 9
meter. Sewaktu di air,
bagian dasarnya
terendam sedalam 2,1
meter dan
menampakkan bagian
JUNG
Jung mempunyai lunas yang lurus
dengan linggi haluan sedikit condong ke
luar. Jika dilihat dari depan, permukaan
haluannya mencuat tajam. Bagian
buritan agak mendatar dipotong
bersudutan tepat dengan lunas. Atap atau
kup yang dibuat dari kajang mengkuang
atau pondok kecil dari papan didirikan di
bagian buritan jung. Jung mempunyai
geladak dengan pintu kecil berada di
JUNG
Untuk naik-turun awak kapal ke geladak. Jung juga mempunyai hiasan
atau dandan, yang moncong keluar dari bagian buritan, berbentuk segi
empat bujur
Jung menggunakan sejenis kemudi pacat yang besar dan berat.
Kemudi disangkut tegak di bagian buritan jungPada daun kemudi
terdapat beberapa baris lubang kecil bujur empat untuk memudahkan
kemudi digerakkan ke kiri dan ke kanan di dalam air. Menyebutkan
jung adalah kapal-kapal utama yang digunakan untuk armada perang.
POMPONG
Kapal Pompong ddalah kapal
tradisional dengan ukuran 7 GT
(tonase kotor/ tonase kotor). Ukuran
volume pompong lebih besar dari
perahu yang sering dijadikan sebagai
untuk penumpang, barang,
mencariikan, ataupun pengangkutan
pasir sialan batu. Pompong bisa
digunakan di laut, danau, ataupun
sungai.
POMPONG
Pompong yang ada di Riau
kebanyakan berdaya muat
mencapai 1-2 ton yang
digerakkan oleh mesin.
Sering digunakan sebagai
alat trasportasi di sungai
2 CONTOH KAPAL

1. KAPAL LAYAR
2 CONTOH KAPAL

2. KAPAL DENGAN
MESIN UAP
BAGIAN BAGIAN KAPAL

LINGGI HALUAN G
BAGIAN BAGIAN KAPAL

HALUAN
GADING KAPAL LU
BAGIAN BAGIAN KAPAL

GE
APAL LUNAS
BAGIAN BAGIAN KAPAL

GELADAK
SEDIKIT NOTE!
Geladak : Lantai Kapal Gading – gading :
Linggi Haluan : Tiang Tulang tulang
yang tegak dari kapal Kapal
Lunas : Bagian
terbawah kapal yang
terendam di dalam
permukaan air
TERIMA KASIH!

OLEH : KELOMPOK III

Anda mungkin juga menyukai