Anda di halaman 1dari 9

Harmoni dalam Keberagaman Indonesia

("keselarasan perbedaan agama dan budaya di indonesia")

ABSTRAK
Harmoni dalam Keberagaman Indonesia merupakan satu kesatuan,perpaduan
keselarasan,dan saling menyeselaraskan dalam keberagaman yang ada
diIndonesia. Dengan adanya keselarasan perbedaan agama dan budaya di
Indonesia banyak keharmoniaan dalam keberagaman diindonesia . Di Indonesia
terdapat berbagai keberagaman terutama dalam hal agama dan budaya. Terdapat
bebagai agama di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Protestan, Konghucu, Hindu, dan
Budha. Keberagaman budaya terdapat pada upacara adat, musik daerah, tari
daerah. Dengan melakukan sikap toleransi seseorang akan saling menghormati
dan menghargai satu sama lain. Negara Republik Indonesia terwujud karena
adanya sikap saling tolerensi antar masyarakat. Dengan adanya Bhineka Tunggal
Ika menjadi semboyan Masyarakat Indonesa untuk saling menghargai dan
mengormati termasuk dalam hal agama maupun kepercayaan. Keberagaman di
Indoenesia

PENDAHULUAN

Dengan adanya keselarasan perbedaan agama dan budaya di Indonesia banyak


keharmoniaan dalam keberagaman diindonesia.seperti yang kita ketahui harmoni
sendiri memiliki arti perpaduan antara satu dengan yang lain sama,halnya juga
dalam keharmonian dalam keberagaman Indonesia yang merupakan satu
kesatuan,perpaduan keselarasan,dan saling menyeselaraskan dalam
keberagaman yang antara agama dan budaya yang ada diIndonesia.

Dalam harmoni sendiri juga terdapat pluralitas yaitu adanya keberagaman agama
dan budaya yang ada diindonesia yang menyebabkan adanya kesatuan dan
persatuan antara agama dan budaya satu sama yang lain.

Didalam keharmonian dalam keberagaman ini juga terdapat Problematika harmoni di


tengah pluralitas budaya dan agama,yaitu yang dimaksud dalam banyak keragaman agama dan budaya
yang sangat banyak dapat juga terjadi konfilik karena perbedaan pendapat karena adanya perbedaan
agama dan budaya

METODOLOGI PENELITIAN

Kelompok kami melakukan Metodologi penelitian kualitatif, merupakan metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,

PEMBAHASAN

A. HARMONI DALAM PLURALITAS AGAMA DAN BUDAYA DI INDONESIA


Jauh sebelum agama masuk ke Indonesia, masyarakat Nusantara menganut kepercayaan seperti
anisme dan dinamisme. Akar agama mereka adalah budaya itu sendiri, mereka menyembah
Yang Maha Kuasa dengan hasil alam seperti pisang, jeruk, bunga dan lain-lain. Mereka
memujanya dengan tarian dan sloka memuji Tuhannya.Kemudian datang pengaruh luar,
termasuk masuknya agama-agama seperti Hindu, Islam dan Kristen ke dalam agama Buddha.
Kedatangan agama-agama di nusantara melalui integrasi berarti mendamaikan agama dan
budaya lokal.Misalnya kita melihat Walisongo. Sembilan ustadz yang mengajarkan dan
menyebarkan Islam melalui budaya lokal. Misalnya beberapa ritual yang bisa kita lihat di
beberapa daerah di Jawa. Melalui doa dan ritual lainnya. Tujuannya adalah agar Islam “masuk”
ke dalam pikiran orang. Kita sering mendengar bacaan al-Qur’an yang berdengung secara ritmis,
seperti membaca, namun dengan nada yang tegas. Ini adalah hasil dari integrasi agama dalam
budaya kita. Sampai saat ini, metode ini telah digunakan oleh para guru dan penganjur Islam,
yaitu Emha Ainun Nadjib. Pengacaranya lebih mudah diterima di masyarakat.Artinya,
kedatangan dan perkembangan agama-agama di Nusantara seringkali tidak lepas dari budaya
lokal. Budaya Bali, budaya Sumatera, budaya Jawa, dll. Kami memiliki budaya khusus untuk
setiap daerah. Artinya ada integrasi antara agama dan budaya yang mengarah pada situasi dan
kondisi yang baik dan damai.Sehingga ketika beberapa pihak mempersoalkan asal-usul budaya
asli agama, seperti B. Turban, cadar dll dari sekte agama India atau Timur Tengah, hal ini
menjadi perdebatan tersendiri.Jika budaya lokal agama itu terintegrasi dengan baik, saya pikir
itu hal yang baik untuk dilanjutkan. Kita tidak boleh memaksakan budaya lain untuk menerapkan
jika agama bisa dan budaya lokal bisa rukun dan damai. Kedamaian dan kemakmuran adalah
tujuan kita sebagai bangsa.

B. KEBERAGAMAN BUDAYA DAN AGAMA INDONESIA


Keberagaman yaitu kondisi dimana terdapat perbedaan dalam masyarakat. Perbedaan itu
sendiri bisa dalam suku, ras, agama, golongan dan lain sebagainya.Indonesia adalah negara
yang majemuk karena terdapat bebagai keberagaman di dalamnya.

 Keberagaman Agama

Di Indonesia terdapat berbagai keberagaman terutama dalam hal agama dan budaya. Terdapat
bebagai agama di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Protestan, Konghucu, Hindu, dan Budha.
Keberagaman budaya terdapat pada upacara adat, musik daerah, tari daerah.

Dengan melakukan sikap toleransi seseorang akan saling menghormati dan menghargai satu
sama lain. Negara Republik Indonesia terwujud karena adanya sikap saling tolerensi antar
masyarakat. Dengan adanya Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan Masyarakat Indonesa

untuk saling menghargai dan mengormati termasuk dalam hal agama maupun

kepercayaan. Keberagaman di Indoenesia terjadi karena:

1. Kondisi Negara Kepulauan


Negara yang berbentuk kepulauan menjadi faktor keberagaman agama di Indoenesia. Di
karenakan tertutupnya akses antar pulau membuat keberagaman dalam hal agama.
2. Letak Strategis Wilayah Indonesia
Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasioal dikarenakan terletak di antara Benua
Asia dan Benua Australia dan juga diantara Samudera Pasifik dan Samudera India.
Kedatangan bangsa asing menyebabkan berbagai keberagaman dalam hal agama,
budaya, ras.
3. Penerimaan Masyarakat Pada Perubahan
Penerimaan masyarakat pada hal-hal baru terutama dalam hal agama membuat para
orang asing mudah dalam menyampaikan ajarannya.

Dalam UUD 1945 pasal 29 menjamin kebebasan beragama yang menyatakan bahwa
setiap penduduk untuk beribadah menurut kepercayaan dan agamanya. Menjamin
kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing. Untuk
menjadi satu kesatuan

yang utuh bisa dengan cara menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia dan tidak
menjadikan perbedaan alasan untuk pecah belah. Jika umat beragama saling toleransi satu
sama lain maka akan timbul sifat menghargai dan menghormati manusia yang beragama lain.
Hal ini sesuai dangan hak bebas meilih dalam kepercayaan beragama.

Bisa dicontohkan dengan cara menghormati agama yang diyakini orang lain dan tidak
mengejeknya. Dalam hal beragama setiap masyarakat pasti merasa yakin bahwa agama yang
dianutnya adalah agama yang paling benar diantara agama yang lainnya. Akan tetapi seseorang
tidak boleh memaksakan agama yang di anutnya kepada orang lain yang tidak sependapat atau
kepada masayarakat yang mempunyai keyakinan berbeda. Hal tersebut bertentangan dengan
hak bebas memilih dalam kepercayaan beragama.

 Keberagaman Budaya

Budaya merupakan hasil karya manusia. Sebagai warga negara harus memiliki sikap toleran
untuk mewujudkan budaya agar tidak bercerai berai. Apabila tidak ada sikap toleran maka akan
menimbulkan salah paham yang berujung pertikaian dan permusuham dalam masyarakat.
Contohnya bisa dengan cara mengahargai hasil kebudayaan tiap suku bangsa. Jika misal di
suatu desa terdapat masyarakat yang mengguankan budayanya dalam acara dan masyarakat
lain yang budayanya berbeda tetap menghormati dan mendukungnya.

Keberagaman budaya di Indoensia beraneka macam seperti tarian adat tradosional, lagu dan
alat musik tradisional, pakaian adat tradisional, beragam makanan daerah, dan upacara adat.
Keberagaman di Indonesia bisa terjadi dikarenakan perbedaan kondisi alam. Kondisi alam alam
yang berbeda seperti daerah pegunungan pantai, dataran rendah, dataran tinggi, hingga laut
yang menyebabkan keberagaman terjadi. Misalnya masyarakat laut yang memiliki rumah,
makanan pokok, pencaharian yang berbeda dengan masyarakat pegunungan. Hal lain yang
menyebabkan keberagaman budaya dikarenakan kondisi negara kepulauan. Dengan ribuan
pulau yang terpisah menjadi penghambat antar masyarakat yang berbeda pulau. Masyarakat
tiap pulau mempunyai budayanya sendiri sesuai dengan lingkungannya.

Tidak dapat dipungkiri dengan keberagaman budaya yang ada konflik antar buadaya sering
terjadi. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor. Terlebih jika masyarakatnya masih memiliki
padangan budayanya yang paling baik dan masyarakatnya masih memiliki pandangan
tradisional . Jika konflik budaya terjadi bisa menelan korban jiwa dan materi yang sangat
banyak.

C. PROBLEMATIKA HARMONI DI TENGAH PLURALITAS BUDAYA DAN AGAMA

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat plural Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, termasuk suku,
bahasa, budaya, dan agama. Selain keragaman kepercayaan yang berasal dari Indonesia, menurut
Heldred Geertz (Zada, 2006: 184), terdapat lebih dari tiga ratus suku bangsa yang berbeda di sana.
Setiap kelompok memiliki budayanya sendiri dan menggunakan lebih dari 250 bahasa yang berbeda.
Secara alami, keragaman agama juga menjadi tantangan tersendiri bagi agama-agama dunia sekarang
ini. Dilema Indonesia sebagai negara pluralisme agama yaitu dengan banyaknya agama dan keyakinan
yang dianut oleh masyarakat indonesia itu sendiri akan menimbulkan persoalan kecil yang sewaktu-
waktu berkembang menjadi masalah besar Oleh karena itu, jika pluralitas agama tidak disikapi dengan
baik oleh masing-masing pemeluk agama tertentu, maka akan berdampak yang tidak hanya berupa
konflik antaragama, tetapi juga konflik sosial dan perpecahan suatu bangsa.

Saat ini Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dalam membina kerja sama antaragama.
Perselisihan ideologis yang akhir-akhir ini mengemuka di Indonesia adalah akibat dari perbedaan
keyakinan (antar umat beragama), main hakim sendiri, mempertahankan suatu kebenaran, atau
prasangka keyakinan satu kelompok terhadap kelompok lain. Khususnya dalam hal pola pikir, pola sikap,
dan pola perilaku individu dalam masyarakat, agama sangat berpengaruh bagi mereka yang
mengamalkannya. Sikap orang-orang yang dipengaruhi oleh agama pada dasarnya memasuki bidang
pengetahuan dan pemahaman agama, dimana agama-agama yang memiliki doktrin atau ajaran memiliki
kecenderungan untuk memaksa pengikutnya untuk mengikuti apa yang diajarkan oleh agama. Secara
psikologis, doktrin-doktrin yang dimiliki agama mempunyai dampak yang luar biasa bagi perkembangan
individu, terutama menyangkut pola pikir seseorang.

Masalah menjaga persatuan umat beragama bukan hanya tugas pemerintah untuk menyelesaikannya,
akan tetapi itu menjadi tanggung jawab bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dialog antar umat beragama
yang berlangsung dalam masyarakat tidak lepas dari tumbuhnya sikap multietnis yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat. Pluralitas kewargaan pada dasarnya mengacu pada gagasan bahwa
suatu masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok identitas yang berbeda dapat hidup
berdampingan, terutama dalam konteks negara-bangsa yang mempersatukan kelompok-kelompok yang
berbeda. Dengan pandangan pluralisme kewargaan akan membentuk sikap hidup bersama dalam
masyarakat tanpa membedakan agama, budaya maupun ras.

Dengan ini bisa disimpulkan dengan harmoni kerukunan antar umat beragama ini dapat menjadi sebuah
harapan di antara kehidupan antar umat beragama yang sewaktu-waktu muncul konflik. Dalam
menciptakan perdamaian, upaya-upaya dalam kontruksi perdamaian pada dasarnya tidak secara
keseluruhan harus terpenuhi akan tetapi sebagian dari upaya-upaya yang ada juga memiliki kontribusi
dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama.

Selain agama, Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya atau biasa disebut masyarakat
multikultural yang memiliki makna suatu masyarakat dengan memiliki banyak struktur kebudayaan.
Negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural karena kekayaan budayanya. Indonesia harus
bangga dengan adanya keberagaman budaya ini karena menjadi ciri khas dan kekayaan Indonesia yang
perlu dijaga. tetapi, dengan adanya keberagaman ini merupakan suatu tantangan besar bagi Indonesia.

Di antara masyarakat Indonesia, rasa untuk saling menghormati dan menghargai antar keberagaman
memang masih sulit. Sedangkan, kedua hal tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik
kecil yang bisa menjadi besar akibat keberagaman budaya. Kurang adanya kesadaran pada budaya yang
merupakan salah satu penyebab dari adanya masalah antarbudaya di Indonesia.

Ada salah satu contoh masalah atau kasus keberagaman budaya di Indonesia yaitu konflik antar suku
yang terjadi antara suku Dayak dan Madura. Konflik antarsuku Dayak dengan Madura ini terjadi di Kota
Sampit, Kalimantan Tengah, yang berkembang mengakibatkan kerusuhan antarsuku. Kerusuhan
berawal dari terbunuhnya empat keluarga Matayo (Madura) yang diduga dibunuh dan disembunyikan
oleh orang Timil (Dayak) dan pada akhirnya meluas menjadi perang antarsuku. Konflik antarsuku ini
seharusnya bisa saja dihindarkan apabila kesadaran budaya telah tertanam.

Orang yang dapat berbicara lintas budaya dan memiliki pengetahuan dalam membandingkan norma
budaya dan komunikasi lintas budaya diperlukan dalam situasi ini. Hal ini disebabkan adanya
kemungkinan bahwa keragaman masyarakat dapat menyebabkan perpecahan kelompok, konflik yang
sering terjadi, pemaksaan integrasi, dan dominasi kelompok, yang semuanya memiliki kemampuan
untuk menimbulkan perpecahan.
Kesimpulan

Didalam keharmonian dan keberagaman diindonesia dengan banyak keragaman


diindonesia pasti ada adanya keselarasan perbedaan agama dan budaya di
Indonesia banyak keharmoniaan dalam keberagaman diindonesia.didalam
keselarasan itu juga terdapat adanya Harmoni dalam pluralitas agama dan budaya di
Indonesia, Keragaman budaya dan agama Indonesia,dan Problematika harmoni di tengah pluralitas
budaya dan agama
Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/amp/dewimayaratih/
5acec66bdcad5b2ab65b0aa2/harmonisasi-agama-dan-budaya-indonesia

https://www.kompasiana.com/amp/dewimayaratih/
5acec66bdcad5b2ab65b0aa2/harmonisasi-agama-dan-budaya-indonesia

https://www.kompasiana.com/amp/dewimayaratih/
5acec66bdcad5b2ab65b0aa2/harmonisasi-agama-dan-budaya-indonesia

https://media.neliti.com/media/publications/195079-ID-problematika-
keragaman-kebudayaan-dan-al.pdf

Anda mungkin juga menyukai