Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..……………………………………………………………………………..i


Kata Pengantar .……………………………………………………………………………….ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………..iii
Bab I. Pendahuluan ….….…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah……….…………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah …......…….…………………………………………………….1
C. Tujuan Masalah...………………………………………………………………………...1
D. Bab II. Pembahasan………………………………………………………………………2
1. Pengertian UUD 1945 …………………………………………………………2
2. Macam-macam sikap positif …………………………………………………2
3. Contoh sikap positif …………………………………………………………4
E. Bab III. Penutup …………………………………………………………………………5
1. Kesimpulan................................…………………………………………………5
2. Saran …………………………………………………………………………5
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………6
iii
Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang dengan rahmat dan berkat-Nya
kami dapat mendiskusikan dan menyusun teks diskusi ini. Selain itu, terima kasih juga untuk
Ibu Theresia yang telah mengajarkan kami cara untuk membuat makalah ini secara
keseluruhan. Untuk memenuhi tugas PPKN kelompok kami yaitu menyusun makalah tentang
“Sikap Positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Karna itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari pembaca budiman sangat  diharapkan. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua
pihak yang turut membantu terselesaikannya tulisan ini dan semoga bermanfaat .

           
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sekarang ini, banyak sekali masyarakat yang tidak memahami tentang
pengertian Undang-Undang Dasar  1945. Tidak hanya masyarakat para pelajar
sekalipun ada juga yang kurang mengerti akan arti Undang-Undang Dasar 1945. 
Mereka hanya sekedar membaca pada saat upacara bendera hari senin berlangsung,
tanpa memahami maksud dan tujuan pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.

Undang-Undang dasar 1945 sering kita dengar pada saat upacara bendera hari
senin, namun tidak semua sekolah yang menyelenggarakan upacara bendera setiap
hari senin. Bagi sekolah-sekolah yang berada di perkotaan, para pelajarnya dapat
mendengar pembacaan Undang-Undang Dasar, tetapi bagi sekolah yang berada jauh
dari pusat kota, serta tdak memiliki lapangan yang cukup memadai, mereka terpaksa
untuk tidak megadakan upacara bendera pada hari senin.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang saya buat
yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 19945?
2. Apa saja macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam
UUD 1945 sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan Indonesia?
3. Apa saja contoh sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan masalah makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui tentang pengertian Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
2. Mengetahui berbagai macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang
terkandung dalam UUD 1945 sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan
Indonesia.
3. Mengetahui contoh sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD


1945b atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis, konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia
berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS
1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan
dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu
tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen), yang
mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

2. Macam-macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam UUD 1945
sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

Sebagai warga Negara yang baik adalah memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan
Negara, yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi Negara, kesetiaan terhadap konstitusi,
dan kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu maka setiap
warga Negara harus dan wajib untuk memiliki perilaku positif terhadap konstitusi, yang
mempunyai makna berperilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD),
mempelajari isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terjandung
didalamnya, mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi di
langgar.

Berikut beberapa sikap positif terhadap pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Berikut contoh beberapa
sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

a) Persatuan

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Bangsa Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

b) Keadilan Sosial

Menurut Kamus Besara Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat


(perbuatan atau perlakuan) yang tidak berat sebelah (tidak memihak). Sedangkan
sosial berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau
perkumpulan yang bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau
politik).“Keadilan sosial” pada dasarnya tidak lain daripada keadilan.
Keadaan sosial merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bahwa hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Usaha mencapai keadilan sosial
antara lain dilakukan melalui upaya pengembangan perekonomian demi terciptanya
kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran keadilan sosial
yang terkandung dalam sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam keluarga, sekolah, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

c) Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan berasal dari kata “daulat” daulat dalam bahasa Arab artinya
“kekuasaan atau dinasti pemerintahan”. Dan masih ada arti kedaulatan dalam
bahasa-bahasa yang lain misalnnya ;

1) Istilah dari bahasa Inggris kedaulatan artinya SOUVERIGNITY.


2) Istilah dari bahasa Perancis kedaulatan artinya SOUVERAINETE
3) Istilah dari bahasa Italia kedaulatan artinya SOVRANSI
4) Istilah dari bahasa latin kedaulatan artinya SUPERAMUS

Makna dari istilah-istilah di atas kesemuanya memiliki arti “tertinggi”. Jadi


kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah
kekuasaan tertentu atau kekuasaan yang tertinggi yang ada dalam suatu Negara.
Dengan demikian makna kedaulatan rakyat adalah demokrasi, yang berarti
pemerintahan yang kekuasaan tertinggi terletak/bersumber pada rakyat.

d) Ketuhanan

Kata ketuhanan yang berasal dari kata Tuhan yang diberi imbuhan ke- dan –an
bermakna sifat-sifat Tuhan. Dengan kata lain ketuhanan berarti sifat-sifat Tuhan atau
sifat-sifat yang berhubungan dengan Tuhan. Negara Indonesia didirikan atas
landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebagai
konsekuensinya, maka negara menjamin kepada warga negara dan penduduknya
untuk memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,
seperti pengertiannya terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.

Oleh karena itu di dalam negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam
hal Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sikap atau perbuatan yang anti terhadap
Ketuhanan Yang Maha Esa, anti agama. Sedangkan sebaliknya dengan paham
Ketuhanan Yang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan kerukunan hidup beragama,
kehidupan yang penuh toleransi dalam batas-batas yang diizinkan oleh atau menurut
tuntutan agama masing-masing, agar terwujud ketentraman dan kesejukan di dalam
kehidupan beragama.

3. Contoh sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sebagai warga negara Indonesia, kita mampu melakukan beberapa sikap positif
terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam UUD 1945 dengan cara mengembangkan
pola hidup yang baik. Terdapat juga sikap yang dapat kita lakukan di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan dalam berbangsa dan bernegara.

 Dalam lingkungan keluarga, kita dapat mempraktekkan sikap-sikap positif


terhadap UUD 1945 dengan cara menghormati pendapat anggota keluarga,
melaksanakan hasil keputusan bersama keluarga, membantu pekerjaan orang tua,
dll.
 Dalam lingkungan sekolah, kita dapat menaati peraturan yang ada di sekolah
misalnya disiplin tepat waktu, melaksanakan hasil keputusan bersama, menerima
hasil musyawarah pemilihan ketua OSIS dan rapat guru, piket bersama, dll.
 Dalam lingkungan masyarakat, kita dapat menjunjung tinggi norma-norma
pergaulan, menengok tetangga yang sedang sakit, menjalin persatuan dan
kerukunan antar warga, saling menghormati antarwarga, kerja bakti bersama, dll.
 Dalam berbangsa dan bernegara, dengan cara saling menghormati antar umat
beragama, memberikan santunan dana kepada korban bencana alam, tidak
melakukan perbuatan yang dapat merugikan negara misalnya korupsi, mencuri, dll.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945 merupakan bagian dari pokok kaidah fundamental negara yang termuat
dalam Pembukaan UUD 1945.

2. Pokok-pokok pikran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945 , yaitu: 1) Negara persatuan 2) Keadilan sosial 3) Kedaulatan rakyat 4)
Ketuhanan yang maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945 pada hakikatnya merupakan pancaran nilainilai Pancasila.

4. Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang


Dasar Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum
(Reichsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis
(Undang-Undang Dasar) maupun hukum yang tidak tertulis. Undang-Undang
Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya

5. Tugas seluruh bangsa Idonesia untuk mempertahankan dan mewujudkan pokok-


pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

6. Istilah penting : kaidah pokok fundamental, pokok-pokok pikiran, negara


persatuan, keadilan sosial, kedaulatan rakyat, cita-cita hukum.
Daftar Pustaka

https://oktavianipratama.wordpress.com/matakuliah-umum/kewarganegaraan/arti-dan-
makna-sila-ketuhanan-yang-maha-esa/

http://nikolasaldian.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pancasila-uud-1945-dan-
amandemen.html

https://istifunnyassyidiq.wordpress.com/bab-v-kedaulatan-rakyat-dalam-sistem-
pemerintahan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai