KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, Saya
sebagai peyusunun Makalah ini dapat menyelasaikannya secara sederhana dan tepat waktu.
Adapun makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang sajiannya
penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan makalah ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang Bulu Tangkis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
Daftar Pustaka................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
11.1 LATAR BELAKANG
2.1 PENGERTIAN
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas
lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan
shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara
menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak
servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang
2.2 SEJARAH
Dalam perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahunlalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang
terdininyadiperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan
kok tetapi tanparaket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini
adalah untuk menjagakok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan
tangan
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
danShuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya darimenyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini
Dalam sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat
Cina,dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan
segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh
sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai
Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore
bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Pada tahun 1992 bulu tangkis menjadi olahraga olimpiade musim panas di kejuaraan
barcelona. Ketika itu tim Indonesia dan Korea Selatan masing-masing memperoleh dua medali
emas. Perkembangan bulu tangkis di negara Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan
pertumbuhan bangsa indonesia, saat zaman sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, hingga
saat periode zaman orde baru. Sebagian orang-orang belanda membawa jenis cabang olahraga
bulu tangkis, kemudian pelajar-pelajar yang pulang dari luar negeri setelah menunutut ilmu. Hal
ini yang membuat olahraga bulu tangkis bisa populer dan digemari masyarakat.
Sekitar tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai oleh seluruh lapisan
masyarakat hingga pelosok negeri. Namun untuk cabang olahraga ini baru menemukan
organisasi setelah tiga tahun diadakannya PON pertama di Solo tahun 1984, tepatnya tanggal 5
mei 1951.
2.3 PERATURAN
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang luar digunakan
untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis belakang luar digunakan untuk
area permainan untuk partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah garis samping dalam dan
garis belakang luar, sedangkan untuk area service untuk partai ganda adalah garis samping luar dan
garis belakang bagian dalam.
Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putra dengan seorang
pemain putra dari lawan. Contoh pemain tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putri dengan seorang
pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain tunggal putri adalah Susi Susanti.
Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putra dengan dua orang
pemain putra dari tim lawan. Contoh pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan Muhammad
Ahsan.
Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putri dengan dua orang
pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya Krishinda.
Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan putra putra dengan
pasangan putra putra putri juga dari tim lawan. Contoh pemain ganda campuran adalah Tantowi
Ahmad dan Lilyana Natsir.
Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan poin dalam badminton/ bulutangkis diantaranya
adalah sistem pindah bola dan sistem reli poin. Beberapa peraturan yang diterapkan untuk
perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin.
Poin tertinggi dalam setiap set adalah 21 poin kecuali jika terjadi perpanjangan (Deuce) yang
dikarenakan terjadi persaingan yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga harus diperpanjang
hingga selisih jarak 2 poin sesuai dengan ketetapan.
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan jika pemain tunggal maupun ganda
bisa memenangkan dua set pertandingan secara langsung. Jika terjadi hasil yang sama kuat dalam
dua set, maka dilanjutkan dengan set permainan yang ketiga.
2.4 TEKNIK / SKILL
1. Teknik Dasar Menggunakan Raket
Memegang (grip) dalam permainan bulu tangkis terdiri atas 3 jenis, yaitu:
Cara Memegang Raket dengan Teknik Forehand
Pelaksanaannya:
o Pegang raket di tangan kiri dan posisi raket tegak lurus.
o Tangan kanan memegang senar.
o Tangan kanan arahkan ke pegangan raket.
o Telapak tangan berada pada ujung pegangan tangan.
o Jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya.
o Ibu jari melingkar wajar.
o Jari-jari lainnya agak renggang.
Service Backhand
Memukul kok menggunakan raket bagian luar, jika kamu memegang raket menggunkan tangan
kanan teknik ini dilakukan dengan posisi kaki kanan berada di depan sedangkan kaki kanan
berada di belakang. Teknik ini menggunakan ayunan yang relatif pendek dan tidak harus dengan
tenaga yang penuh. Lakukan hal sebaliknya jika kamu memegang raket menggunakan tangan
kiri.
2.5 SARANA/PRASARANA
Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang berwarna jelas dan mudah
dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan sebagainya.
3. Tiang Net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya bulat dengan
jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis samping.
4. Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.
5. Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk membuat kok
(shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit.
Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus,
yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat
dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74 mm.
Kok yang standart beratnya antara 4,73–5,50 gram.
6. Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut raket. Raket
beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu:
a. Kayu
b. Aluminium
c. kayu dan aluminium
d. fiberglas, dan
e. Arang (carbonex)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bulu tangkis atau badminton merupakan suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Bulu tangkis
bertujuan memukul bola permainan (“kok”/” shuttlecock”) melewati jaring agar jatuh di bidang
permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang
sama. Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok. Nenek
moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
1) Tehnik Dasar Memegang Raket, di antaranya ada tiga macam, yaitu Pegangan forehand,
Pegangan backhand, Dan Pegangan pukul kasur/amerika.
2) Tehnik Dasar Pukulan, di bagi kedalam dua macam, yaitu pukulan servis yang terbagi
kepada Pukulan servis pendek, Pukulan servis panjang, Pukulan servis mendatar dan Pukulan
servis cambuk. Dan juga pukulan lob yang terbagi kepada Overhead lob dan underhand lob.
3.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlet yang
berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan
diseluruh pelosok daerah di Indonesia