Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PENJASKES TENTANG

BULUTANGKIS DAN SOFTBALL

Maisyafri Bachtiar
XI IPA 3
No. Absen : 13

SMAN 69

Jalan Mantap-Mantap, No. 17

2019
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang bulutangkis dan
softball. Makalah ini berisi tentang teori dan cara mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari hari. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas penjaskes.
Makalah ini disusun sebagaimana seharusnya dan memuat semua informasi yang
diperlukan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat dijadikan suatu referensi dan kajian
pustaka bagi yang memerlukannya. Makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya sampaikan ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu, baik dalam pencarian maupun penyusunan makalah
ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu demi perbaikan di laporan
selanjutnya saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan. Atas
perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

2
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

1. BULU TANGKIS .................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................5

1.1 Latar belakang ...............................................................................5


1.2 Rumusan masalah .........................................................................5
1.3 Tujuan penelitian ...........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................6

2.1 Sejarah ..........................................................................................6


2.2 Peraturan ....................................................................................... 7
2.3 Teknik / skill ................................................................................9
2.4 Sarana & Prasarana .....................................................................13

BAB III PENUTUP ..............................................................................15

3.1 Kesimpulan .................................................................................15


3.2 Saran ..........................................................................................15

2. SOFTBALL ........................................................................................... 16

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................16

1.1 Latar belakang .............................................................................16


1.2 Rumusan masalah .......................................................................16
1.3 Tujuan penelitian .........................................................................16

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................17

2.1 Pengertian .................................................................................... 17


2.2 Sejarah ......................................................................................... 17
2.3 Perlengkapan ............................................................................... 18
2.4 Teknik .......................................................................................... 19

3
2.5 Peraturan ..................................................................................... 21

BAB III PENUTUP ..............................................................................25

3.1 Kesimpulan ..................................................................................25


3.2 Saran ............................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................26

4
1. Bulutangkis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona


India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama
badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan
Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan
ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke
mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol
menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi
juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai
kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut
pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti
Rudy Hartono.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis?
2. Apa saja peraturan dalam permainan bulu tangkis?
3. Bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?

1.3 Tujuan penulisan


1. Mengetahui sejarah permainan bulu tangkis
2. Mengetahui peraturan dalam permainan bulu tangkis
3. Mengetahui teknik dasar permainan bulu tangkis

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah

1. Sejarah Bulu Tangkis di Dunia

Dalam perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno


sekitar 2000 tahunlalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi
yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanparaket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjagakok agar
tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores danShuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya
akan memakai dayung/tongkat(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga
kok tetap di udara dan mencegahnya darimenyentuh tanah. Ini cukup populer untuk
menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk ini
Dalam sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang,
Republik Rakyat Cina,dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi
Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah
setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania
di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

6
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an.
Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah
pamflet oleh Isaac Spratt, seorang  penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton
Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini
melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton
House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

2. Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia

Pada tahun 1992 bulu tangkis menjadi olahraga olimpiade musim panas di
kejuaraan barcelona. Ketika itu tim Indonesia dan Korea Selatan masing-masing
memperoleh dua medali emas. Perkembangan bulu tangkis di negara Indonesia
tidak bisa dipisahkan dengan pertumbuhan bangsa indonesia, saat zaman sebelum
revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, hingga saat periode zaman orde baru.
Sebagian orang-orang belanda membawa jenis cabang olahraga bulu
tangkis, kemudian pelajar-pelajar yang pulang dari luar negeri setelah menunutut
ilmu. Hal ini yang membuat olahraga bulu tangkis bisa populer dan digemari
masyarakat.
Sekitar tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai oleh
seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok negeri. Namun untuk cabang olahraga
ini baru menemukan organisasi setelah tiga tahun diadakannya PON pertama di
Solo tahun 1984, tepatnya tanggal 5 mei 1951.

2.2 Peraturan

1. Peraturan Service Bulutangkis

      Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan untuk memulai
suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service yang baik dan benar bisa
dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi
jaring ke area lawan. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin
untuk penerima servis. Antara partai tunggal dan ganda memiliki area servis masing-masing
yang berbeda. Pengungdian service dilakukan sebelum permainan dimulai, seorang wasit
melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang pertama berhak
melakukan servis.

Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan


bulutangkis antara lain :
§     Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
§     Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
§     Kaki kiri statis.

7
§     Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
§     Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
§     Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan


olahraga bulutangkis :
§     Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
§     Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
§     Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
§     Kaki kiri melakukan langkah.
§     Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
§     Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
§     Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

2. Garis Lapangan untuk Area Permainan dan Service Bulutangkis

Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai ganda dan partai
tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan bulutangkis setiap garis lapangan memiliki
fungsinya masing-masing. Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis
belakang juga memiliki 2 garis (Luar dan dalam). 

Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan untuk partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah garis samping dalam
dan garis belakang luar, sedangkan untuk area service untuk partai ganda adalah garis samping
luar dan garis belakang bagian dalam.

3. Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis

Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan, yaitu:
1. Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putra
dengan seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain tunggal putra adalah Taufik
Hidayat.
2. Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang pemain putri
dengan seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain tunggal putri adalah Susi
Susanti.
3. Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putra
dengan dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh pemain ganda putra adalah
Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
4. Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putri
dengan dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh pemain ganda putri adalah
Greysia Poli dan Nitya Krishinda.

8
5. Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan putra putra
dengan pasangan putra putra putri juga dari tim lawan. Contoh pemain ganda
campuran adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.

4. Sistem Penilaian/ Perhitungan Point dalam permainan bulutangkis

Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan poin dalam badminton/ bulutangkis
diantaranya adalah sistem pindah bola dan sistem reli poin. Beberapa peraturan yang
diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin.

Sistem pindah bola dalam permainan bulutangkis


 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap
pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang
dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan
servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah
kanan, bukan oleh “orang pertama”.

Sistem reli poin dalam permainan bulutangkis


 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh
pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh
lawan.
Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami banyak perubahan, mulai dari
sistem klasik yaitu pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin. Terhitung
sejak Mei 2006 pada kejuaraan resmi seluruh partai tunggal maupun ganda menggunakan
sistem perhitungan 3 × 21 reli poin.
Poin tertinggi dalam setiap set adalah 21 poin kecuali jika terjadi perpanjangan
(Deuce) yang dikarenakan terjadi persaingan yang sangat ketat antara kedua pemain sehingga
harus diperpanjang hingga selisih jarak 2 poin sesuai dengan ketetapan.
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan jika pemain tunggal
maupun ganda bisa memenangkan dua set pertandingan secara langsung. Jika terjadi hasil
yang sama kuat dalam dua set, maka dilanjutkan dengan set permainan yang ketiga. 

9
2.3 Teknik / Skill

1. Teknik Dasar Menggunakan Raket


Memegang (grip) dalam permainan bulu tangkis terdiri atas 3 jenis, yaitu:

Cara memegang raket dengan teknik forehand

Pelaksanaannya:

 Pegang raket di tangan kiri dan posisi raket tegak lurus.


 Tangan kanan memegang senar.
 Tangan kanan arahkan ke pegangan raket.
 Telapak tangan berada pada ujung pegangan tangan.
 Jari telunjuk agak terpisah dari jari-jari lainnya.
 Ibu jari melingkar wajar.
 Jari-jari lainnya agak renggang.

Cara memegang raket dengan teknik backhand

Pelaksanaannya:

 Ibu jari posisinya melingkar tegak lurus di sepanjang pegangan raket.


 Ibu jari ke dalam sebagai pengungkit.
 Pegangan berubah dengan berputarnya raket ¼ putaran.

Cara memegang raket dengan teknik frying pan

Pelaksanaannya:

 Letakkan raket di lantai, pegang dan angkatlah.


 Bidang raket sejajar dengan tubuh.
 Seperti memegang penggorengan atau palu.

2. Teknik Dasar Pukulan Forehand 


Dalam melakukan permainan bulutangkis teknik dasar forehand merupakan jenis
pukulan yang paling sering digunakan. Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan
cara mengayunkan badan dari belakang ke arah depan raket dengan telapak tangan
menghadap shuttlecock.

Cara Melakukan Teknik Dasar Pukulan Forehand

10
 Pegang raket dengan teknik forehand.
 Posisi kaki kiri berada di depan dan posisi kaki kanan berada di belakang.
 Posisi badan miring ke arah kanan.
 Pukul shuttlecocks sambil dengan menggerakan bahu ke depan.
 Biarkan gerakan tangan terus ke bawah.
 Apabila kamu ingin melakukan pukulan clear, pukulah shuttlecocks sekeras
mungkin.

3. Teknik Dasar Footwork (Gerakan pada Kaki)


Kelincahan posisi gerakan kaki ke samping, depan dan belakang merupakan salah
satu teknik yang harus diketahui. Tujuannya adalah agar kita dapat menjangkau kok dari
area manapun. Sehingga jika berada di posisi yang tepat kita bisa menyerang ke daerah
lawan dan melakukan pukulan yang berkualitas dan mematikan.

4. Teknik Dasar Sikap dan Posisi Badan Pada Permainan Bulutangkis


Pada posisi badan harus bertumpu kepada kedua kaki agar seimbang dalam
melakukan teknik penyerangan maupun bertahan. Menekuk atau membengkokkan kedua
lutut kaki, kemudian ketika berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga posisi
pinggang tetap tegak. Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan posisi sejajar,
bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku melebar ke samping badan
sehingga tangan yang memegang raket bebas bergerak. Ketinggian kepala raket harus
lebih tinggi dari kepala kita.

5. Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position)


Jika kamu memegang raket menggunakan tangan kanan, usahakan posisi badan
menyamping ke arah net dan kaki kiri berada di depan kaki kanan. Posisi badan harus
berada di belakang kok yang akan dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke belakang.
Ketika memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan yaitu dari posisi
belakang ke depan.

6. Teknik Dasar Service 
Teknik ini dilakukan dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri depan maupun belakang
pemain lawan. hindari melakukan service dengan posisi kok yang tanggung dan tepat
berada di depan pemain lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam mematikan
pergerakan kita. Ada 3 macam teknik service:

Service Forehand Pendek

11
o Pegang bola dengan tangan kiri setinggi dada, kepala raket mengarah ke
bawah.
o Ayun raket ke depan, pukul dengan pelan.
o Jangan menggeser kedua kaki.
o
Service Forehand Panjang

o Berdiri kangkang, berat badan di kaki belakang.


o Tangan kiri yang memegang bola, jatuhkan tepat di depan.
o Putar badan pada saat berat badan berpindah dari kaki belakang ke kaki yang di
depan.
o Pergelangan tangan dan lengan berputar.
o Bola dipukul tinggi dan jauh.
o Sebelum bola dipukul, kedua kaki jangan bergeser.
o Gerakan akhir servis, arahkan tangan melampaui bahu kiri.

Service Backhand
Memukul kok menggunakan raket bagian luar, jika kamu memegang raket
menggunkan tangan kanan teknik ini dilakukan dengan posisi kaki kanan berada di
depan sedangkan kaki kanan berada di belakang. Teknik ini menggunakan ayunan
yang relatif pendek dan tidak harus dengan tenaga yang penuh. Lakukan hal
sebaliknya jika kamu memegang raket menggunakan tangan kiri.

7. Teknik Dasar Overhead 
Satu-satunya cara jika ingin melakukan teknik ini adalah dengan memegang
dengan teknik forehand. Hal ini dilakukan karena kok berada jauh dibelakang posisi kita,
pukulan ini dilakukan seperti gerakan melempar.

8. Teknik Dasar Smash 
Pada teknik ini pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok harus mengarah
ke bagian bawah area lawan. Pukulan ini biasanya digunakan saat posisi menyerang dan
bertujuan untuk mematikan pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan
dengan lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang sempurna.

12
9. Teknik Dasar Dropshot 
Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama dengan teknik smash, namun
perbedaanya adalah pada posisi raket saat akan melakukan pukulan seperti melakukan
gerakan tipuan seolah-olah seperti ingin melakukan teknik smash. Jika pada
teknik smash mengguanakan kekuatan penuh, makak berbeda dengan
teknik dropshot yaitu hanya dipukul dengan dorongan atau sentuhan yang halus. Seorang
pemain bulutangkis yang profesional biasanya saat melakukan
teknik dropshot posisi shuttlecockterjatuh tidak jauh dari net atau diantara garis ganda
pemain lawan dengan net. Dalam melakukan teknik ini ada banyak faktor yang
menentukan berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh, pegangan raket, pergerakan
kaki dan perpindahan berat badan yang harmonis.

Cara Melakukan Teknik Dasar Dropshot

 Pegang raket dengan teknik forehand.


 Posisi pada saat memegang raket yaitu menyamping badan ke arah bahu.
 Usahakan bergerak dengan lincah agar mendapatkan posisi badan berada di
belakang shuttlecock.
 Pukul raket dengan posisi keadaan tangan lurus, kemudian dorong dan
sentuh shuttlecock dengan pelan seperti ingin melakukan teknik smash.
 Arahkan shuttlecock ke daerah yang kosong yaitu ke arah kanan atau kiri depan area
permainan lawan.

10. Teknik Dasar Netting 


Teknik netting merupakan pukulan yang tidak terlalu keras yang berada tipis di dekat net.
Jarang pemain yang bisa melakukan teknik ini, karena ini harus memiliki sense yang tinggi
dan teknik penempatan bola yang baik.

2.4 Sarana & Prasarana

13
1.    Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton
Federation (IBF) sebagai berikut.
a.    Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single) dan
ganda (double).
b.    Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran 5,18
meter digunakan untuk partai tunggal.
Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang berwarna jelas
dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan sebagainya.

2.    Net atau Jaring


Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua. Ukuran net sebagai
berikut.
a.    Panjang net : 610 cm.
b.    Lebar net: 76 cm.
c.    Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.
3.    Tiang Net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya
bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis
samping.

4.    Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.

5.    Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk
membuat kok (shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang
dilapisi dengan kulit. Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14

14
sampai 16 helai. Garis tengah gabus, yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas
adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat dengan benang. Ketinggian bulu dari
permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74 mm. Kok yang standart
beratnya antara 4,73–5,50 gram.

6.    Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (shuttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut
raket. Beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk membuat
raket yaitu:
a.    Kayu
b.    Aluminium
c.    kayu dan aluminium
d.   fiberglas, dan
e.    Arang (carbonex)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bulu tangkis atau badminton merupakan suatu olahraga raket yang


dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan. Bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan (“kok”/”
shuttlecock”) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Olah raga
yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat
Tiongkok. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan
Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih,
objeknya dimanipulasi dengan kaki.

Ada beberapa teknik dasar dalam permainan Bulu tangkis, di antaranya:

1) Teknik Dasar Memegang Raket, di antaranya ada tiga macam, yaitu Pegangan
forehand, Pegangan backhand, Dan Pegangan pukul kasur/amerika.
 2) Teknik Dasar Pukulan, di bagi kedalam dua macam, yaitu pukulan servis yang
terbagi kepada Pukulan servis pendek, Pukulan servis panjang, Pukulan servis
mendatar dan Pukulan servis cambuk. Dan juga pukulan lob yang terbagi kepada
Overhead lob dan underhand lob.

15
3.2 Saran

Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan


bibit atlet yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
Bulutangkis juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia

2. Softball
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball adalah
salah satu cabang olahraga yang dimainkan, permainan ini sangat menarik, karena
dalam permainannya menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan
teriakan-teriakan dengan istilah asing. Di Indonesia Softball mirip dengan permainan
Bola Kasti. Softball lahir di Amerika Serikat dan diciptakan oleh Hancock pada tahun
1887 di kota Chicago. Pada saat itu Softball dikenal dalam bentuk permainan dalam
ruangan atau ditempat tertutup, namun pada tahun 1930 di ubah menjadi permainan di
lapangan terbuka oleh H. Fiscer dan M.J Panley. Pertama kali softball masuk agenda
Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di
Surabaya.
Permainan Softball disebut juga Indoor-Baseball, termasuk olahraga beregu
yang dapat dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul. Sekilas permainan ini
mirip permainan bola kasti, tetapi dalam permainan Softball benar-benar
membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak pikiran. Permainannya, softball
dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, yaitu masing-masing
regu mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan menyerang masing-masing 7 kali.
Pergantian ini apabila regu bertahan berhasil mematikan pemain dari regu penyerang
sebanyak 3 orang. Cara memainkannya ialah seorang pemukul melakukan pukulan
terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (pelempar bola).
Bola dipukul dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar bola bertugas
dari tengah lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di tiga home base, 4 di
luar lapangan dan satu di home plate. Seorang pemukul, harus berhasil mengelilingi
semua base sebelum bola mengenai base yang ditujunya Pemukul dapat menolak

16
lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan tetapi, lemparan yang ketiga harus
dipukul. Berangkat dari latar belakang ini lah penulis membuat suatu makalah yang
berjudul “Olahraga Softball “, semoga tulisan ini bisa membatu para pembaca untuk
mengenal olahraga ini.

1.2  Rumusan masalah

1.   Bagaimanakah sejarah dan perkembangan softball ?


2.   Apa saja peraturan dalam olahraga softball ?
3. Bagaimana cara melakukan teknik dalam olahraga softball ?

1.3  Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Sejarah Dan Perkembangan Softball


2. Mengetahui peraturan Dalam Olahraga Softball
3. Mengetahui Teknik Dalam Olahraga Softball

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Olahraga Softball

Softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol
lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun
1887. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu baseball atau
hardball.
Bola softball saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar
oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul
bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga
(defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka
(run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir
yaitu home plat .

17
2.2. Sejarah Olahraga Softball

Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah


Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak
sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang
mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di
klub Farragut Boat.Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang
alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung
Harvard.Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah
sarung tinju itu.Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board
of Trade, George Hancock.Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di
dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi.Dia
mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya
menyerupai bola.Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai
Farragut Boat menyerupai lapangan baseball.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu.Tim dibagi menjadi dua dan
Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan
skor akhir 44-40.Semenjak itu permainan baseball versi dalam ruangan
dikenal.Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama
softball sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya,
jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball,
dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 softball mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana
dilakukan di dalam ruangan.Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini
(National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur
olahraga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar.
Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress) meminta
komisi untuk menstandarkan olahraga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan
walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan
Asosiasi Softball Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana
telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk softball kelas pria
pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great
Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah
amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun
1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standar peraturan
softball. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946,
dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain
ke sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah
dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam.Tahun 1950 jarak antara
pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114
meter).
Dilihat dari segi partisipan, softball telah berkembang menjadi olahraga tim
yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria ,
dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai
kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa
melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam baseball.

18
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi
Softball Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun.Ini
tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak
resmi. Di Negara lain softball juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua
maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan
internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Softball Amatir dan
merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia
untuk putra. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Softball Internasional
(International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk
wanita tahun 1965.

2.3. Perlengkapan Olahraga Softball

1) Bola softball terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram, berdiameter + 30
cm.
2) Stick untuk memukul terbuat dari kayu sepanjang 40 cm.
3) Glove (sarung tangan besar yang terbuat dari kulit).
4) Pitcher plate yaitu tempat injak pitcher (pelambung bola).
5) Masker, leg protector, dan body protector untuk pelindung tubuh catcher (penangkap
bola).
6) Base yaitu tempat hinggap pelari (runner).
7) Uniform dan cap (kostum dan helm) untuk pemukul/runner.

2.4. Teknik keterampilan dalam softball

Teknik gerakan yang harus dikuasai kalau ingin bermain softball antara lain
melempar bola, menangkapbola, memukul, dan melakukan sliding. Sebelum melakukan
lemparan terlebih dahulu harus dapatmemegang bola dengan benar.Teknik memegang bola
dengan dua jari digunakan untuk pelempar yangmemegang bola dengan benar.Teknik
memegang bola dengan dua jari digunakan untuk pelempar yangmempunyai ukuran jari-

19
jari besar dan panjang.Pegangan tiga atau empat jari digunakan untuk pelempar yang
mempunyai ukuran jari-jari kecil dan pendek atau biasanya sering digunakan oleh wanita.

1) Melempar bola
Berbagai macam lemparan bola pada permainan softball sebagai berikut.
A) Lemparan PITCHER
Pitcher adalah seorang pelambung bola yang bertugas melambungkan bola.Lemparan
pitcher harus berada di atas lutut dan di bawah dada pemukul atau disebut dengan strike
zone.Cara melakukan lemparan sebagai berikut.
a)      Pertama pegang bola di tangan kanan, tangan kiri memegang glove.
b)      Kaitkan kedua tangan dengan posisi bola di dalam glove.
c)      Injak pitcher plate kemudian putar tangan yang memegang bola satu putaran bahu
penuh, dengan bantuan pergelangan tangan lepas dan lemparkan bola ke depan.

B) Lemparan Antar-Base
Lemparan ini dilakukan oleh semua penjaga baik yang berkedudukan di lapangan dalam
(in field) ataupenjaga base, dan di lapangan luar (out field).Adapun teknik melempar bola
antar-base terdiriatas berikut ini.
1.      Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw).
2.      Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw).
3.      Teknik lemparan bawah (underhand throw).
4.      Teknik lemparan dengan lecutan tangan.

2) Teknik menangkap bola

Teknik menangkap bola harus dikuasai oleh semua pemain penjaga.Pemain yang bertugas
menangkap bola adalah catcher dan penjaga base/lapangan, termasuk pitcher.

20
A) Teknik Menangkap Bola Untuk Catcher Sebagai Berikut.
1.      Posisi awal jongkok.
2.      Tangan kiri memakai glove khusus catcher, dengan posisi tangan menghadap ke
depan menyongsong gerakan bola yang dilempar pitcher.
3.      Tangan yang lain membungkus agar bola tidak lepas.

B) Teknik Menangkap Bola Untuk Penjaga Lapangan/ Base Sebagai Berikut.

(1) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah.


a)      Buka kaki agak lebar.
b)      Bungkukkan badan 90o untuk bola pelan, atau badan jongkok dengan salah satu
lutut menumpu tanah untuk bola cepat.
c)      Kedua tangan siap menangkap dengan tangan kiri yang memakai glove berada di
bawah sedangkan tangan kanan melingkupi bola dengan menutup telapak tangan
agar bola tidak lepas.

(2) Teknik menangkap bola lambung,


a)      Kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan.
b)      Badan tegak dengan pandangan ke arah datangnya bola.
c)      Posisi tangan setinggi kepala.
d)      Tangan kiri yang memakai glove menyongsong datangnya bola, sedangkan tangan
yang lain melingkupi bola agar tidak lepas.

(3) Teknik menangkap bola lurus, caranya sama dengan menangkap bola lambung
bedanya hanya pada saat menangkap bola, posisi tangan ke depan dada.

3) Teknik memukul (batting)


Tujuan memukul dalam permainan softball antara lain melewati atau mencapai
base di depannya dengan selamat, mencetak nilai kalau bisa melewati semua base dengan
selamat. Cara memukul dalam permainan softball ini ada dua macam, yaitu memukul bola
dengan ayunan penuh (swing) dan memukul bola tanpa ayunan (bunting).
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memukul sebagai berikut.
a)      Teknik memegang alat pemukul (grip), yaitu pegang stik di bagian pegangan di
atas knop, dengan posisi ruas jari-jari kedua membentuk satu garis lurus.
b)      Cara berdiri (stand), berdiri di dalam batter boxes dengan kedua kaki kangkang,
dengan berat badan di kaki belakang.
c)      Cara menggeserkan kaki depan (stride), yaitu pada waktu akan mengayun stik,
kaki depan digeser atau dilangkahkan ke arah datangnya bola.
d)      Cara mengayunkan stik (swing), yaitu ayunkan stik dengan cara mendorong ke
depan sambil meluruskan siku. Sedangkan memukul bola tanpa ayunan (bunting),
dilakukan dengan cara memukul
e)      bola perlahan agar jatuhnya tidak jauh dari tempat pemukul itu sendiri.

21
f)       Gerak lanjut (follow through), yaitu setelah melakukan swing dengan impak bola
yang benar, maka memutar badan ke arah pukulan dengan menjaga keseimbangan
sebagai gerak lanjutnya.

4) Teknik sliding
Sliding adalah upaya menjangkau base dengan cepat dengan cara
meluncurkan dan menyentuhkananggota badan ke base.
Berikut ini tujuan penggunaan teknik sliding.
a)      Untuk mengurangi laju lari ke arah base tanpa kehilangan tempo lari antarbase
dan dapat berhenti tepat di atas base tersebut.
b)      Untuk menghindar dari kejaran lawan sehingga dapat mencapai base dengan
selamat.
Ada tiga macam teknik sliding.
a)      Teknik sliding lurus (straight leg slide).
b)      Teknik sliding mengait (hook slide).
c)      Teknik sliding dengan kepala lebih dahulu

2.5. Peraturan dalam Softball

Cara bermain

 Untuk regu yang mendapat giliran untuk memukul, maka setiap pemain mendapat
kesempatan 3 kali memukul. Dengan ketentuan bila pukulan pertama dan kedua strike
maka pemain yang bersangkutan harus lari.
 Urutan pemukul ditentukan oleh nomor urut yang telah ditentukan sebelum bermain
 Pemukul yang pertama tidak boleh dilalui pemukul yang kedua, pemukul kedua tidak
boleh dilalui pemukul ketiga, dan seterusnya
 Setiap base hanya boleh diisi oleh satu orang pemain.
 Pada waktu bola dalam permainan, bebas mengadakan gerakan kecuali bila pitcher sudah
siap untuk melemparkan bola kepada pemukul.
 Pada waktu akan ditick, pelari tidak boleh menghindari berlari ke luar atau ke dalam lebih
dari batas.

Strike

Dalam permainan softball, strike dihitung apabila:

 Saat dipukul, bola kena atau tidak kena


 Lemparan baik, walaupun bola tidak dipukul
 Bola yang dipukul meleset keluar, bila pukulan yang meleset itu melambung dan
tertangkap oleh si penjaga, maka pemukul itu langsung mati.

Lari Bebas

Lari bebas diberikan apabila:

22
 Pitcher’s melemparkan bola 4 kali salah
 Si pemukul dihalang-halangi pada waktu akan menuju base
 Bila semua base terisi, sedangkan si pemukul telah empat kali tidak memukul karena
pitcher melemparkan bola salah terus.

Cara Mematikan Dan Tukar Tempat

Cara mematikan dapat dilakukan dengan cara ditick sebelum pelari mengenai base. Pada
waktu men-tick bola tidak boleh dilepaskan atau terlepas dari tangan. Kecuali dalam
keadaan lari cukup dengan membakar base, yaitu sambil memegang bola, menginjak base
yang dituju pelari. Bertukar tempat dilakukan setelah tiga kali mati.

Pemain dikatakan mati apabila:

 Pemain pemukul tidak dapat memukul bola sebanyak tiga kali, dan cachter dapat
menangkap bola yang dilempar Pitcher sebelum bola jatuh maka pemukul dinyatakan mati.
 Catch ball/Fly Out terjadi apabila bola yang dipukul dapat ditangkap oleh regu penjaga
sebalum bola menyentuh tanah, jika terjadi Fly Out maka pelari tidak bolah berlari ke base
salanjutnya dan apabila berlari maka dinyatakan Out.
 Dapat ditick apabila tidak menginjak Base.

Pembantu

Dari masing-masing regu mempunyai dua orang pembantu yang berpakaian serangam
dengan regunya. Kedua pembantu itu kerjanya memberi petunjuk kepada pemukul dan
pelari base. Tempatnya di tempat pembantu yaitu satu orang di sebelah kiri dan satu orang
lagi di sebelah kanan.

Cara Memperoleh Nilai

 Setiap pelari dengan pukulan baik dan dapat kembali dengan selamat mendapat nilai satu.
 Setiap pelari yang menuju base harus ada pada base atau menginjak base, tidak boleh lewat
begitu saja. Jika dilewati maka boleh di-tick . Hanya pada base pertama boleh lewat.
Tetapi tidak berpura-pura, maksudnya untuk bisa lewat di base yang kedua.
 Jika ada bola yang ditangkap dari hasil pukulan, maka si pemukul dinyatakan mati. Para
pelari masing-masing kembali ke basenya dengan cepat agar basenya tidak dibakar oleh
penjaga
 Pelari yang kembali dapat dimatikan.
 Pelari yang sudah dimatikan tidak dapat melanjutkan perjalanannya.

Jika memukul dan dapat kembali ke home base dapat selamat, maka ia mendpat nilai 6 dan
setiap base lawannya mendapat nilai satu.

Peraturan Khusus

23
1. Apabila pada salah satu pertandingan berakhir dengan hasil sama (tie) setelah pertandingan
berjalan 7 inning, maka pertandingan akan dilanjutkan dengan menambah inning.
2. Tim yang tidak bersedia atau menolak bermain pada waktu yang telah ditentukan dalam
acara pertandingan (play ball) maka tim tersebut dinyatakan kalah dengan angka 0-15.
3. Time out diberikan hanya satu kali kepada setiap tim yang bertanding untuk setiap inning,
masing-masing selama 1 menit.
4. Pergantian pemain dapat dilakukan oleh setiap regu kapan saja dengan melapor kepada
umpire home dan scorer.
5. Jika Pitcher Sudah melakuka Touch ball (siap Untuk melempar) maka pitcher tidak boleh
melepaskan touchballnya dan tidak ada gerakan lain, kecuali melempar bola ke catcher.
Dalam gerakan Pitching tidak boleh ada gerakan yang diulang-ulang, jika terjadi hal-hal
seperti itu, Umpire akan memberikan Peringatan dan jika terjadi lagi maka akan diberi
hukuman (box).
6. Hukuman bisa berupa freewalk bagi pemain lawan.
7. Jika lemparan pitcher menganai tubuh pemukul maka pemukul akan dinyatakan free walk
(jalan bebas).

Peraturan lainnya:
1. Apabila pertandingan telah berjalan 7 inning dan skor imbang (Tie) maka pertandingan
akan dilanjutkan dengan menambah Inning.
2. Tim yang menolak bermain pada waktu yang telah ditentukan dalam pertandingan (Play
Ball) maka tim tersebut dinyatakan kalah dengan skor 15-0.
3. Setiap Inning hanya diberikan satu kali Time Out dengan waktu setiap Time Out adalah
selama 1 Menit.
4. Pergantian pemain dapat dilakukan kapan saja akan tetapi harus melapor kepada wasit
yang bertugas memimpin pertandingan.
5. Jika lemparan pitcher mengenai badan pemukul maka pemukul dinyatakan Free Walk

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu
cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga
dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.Untuk membuat
peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk
itu.Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball
Federation).Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang
menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk
Indonesia pada saat ini.

3.2 Saran
Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan
suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama
PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB.PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball
tingkat nasional. Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://dikatama.com/materi-teknik-dasar-permainan-bulu-tangkis/
http://www.bukusekolah.org/2016/07/teknik-dasar-bulu-tangkis-atau.html
http://edhay76.blogspot.co.id/2015/03/sarana-dan-prasarana-dalam-permainan.html
http://one-sport-station.blogspot.co.id/2014/09/cara-bermain-dan-peraturan-
bulutangkis.html
http://www.kabarsport.com/2015/12/peraturan-bulutangkis.html
http://aldianwidjaya.blogspot.co.id/2015/09/Makalah-Lengkap-Bulu-Tangkis.html
http://dikatama.com/sejarah-bulu-tangkis/
http://pustakamateri.web.id/permainan-bulu-tangkis/
http://anzenterabyte.blogspot.com/2015/01/pendidikan-jasmani-olahraga.html

https://satujam.com/teknik-dasar-permaianan-softball/

https://caragigih.id/sejarah-softball/

26

Anda mungkin juga menyukai