Disusun oleh:
Sello yuliandi
XI MIA 1
BAB I
PENDAHULUAN
Pesan ritual itu, lanjut Togarma, ada tiga yang utama. Yakni takut dan
taat pada Tuhan, sebelum tari dimulai harus ada musik persembahan
pada Yang Maha Esa. Kemudian dilanjutkan pesan ritual untuk leluhur
dan orang-orang masih hidup yang dihormati. Terakhir, pesan untuk
khalayak ramai yang hadir dalam upacara. Barulah dilanjutkan ke tema
apa dalam upacara itu. “Makna tarian ini ada tiga, selain untuk ritual
juga untuk penyemangat jiwa. Seperti makanan untuk jiwa. Makna
terakhir sebagai sarana untuk menghibur,”.
1.2 Rumusan masalah
Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang
berasal dari Sumatera Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara,
Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Tortor adalah tarian
seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor
merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya
menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi, di mana melalui
gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Tortor dan musik gondang ibarat koin yang tidak bisa dipisahkan.
Sebelum acara dilakukan terbuka terlebih dahulu tuan rumah
(Hasuhutan) melakukan acara khusus yang dinamakan Tua ni Gondang,
sehingga berkat dari gondang sabangunan.
A. Ulos
Setiap penari tortor harus memakai ulos dan mempergunakan alat
musik/gondang (Uninguningan). Ulos atau sering juga disebut kain ulos
adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun
dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera. Dari bahasa asalnya,
ulos berarti kain. Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat
songket khas Palembang, yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin.
Warna dominan pada ulos adalah merah, hitam, dan putih yang
dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos
dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap
digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini
banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat
pinggang, tas, pakaian, alas meja, dasi, dompet, dan gorden.
B. Gondang Sembilan
BAB lll
PENUTUP
3.1 Kesimpulan