Anda di halaman 1dari 1

B.

Kesenian melayu riau

1. Seni Musik

Musik Melayu mulanya berkembang di wilayah pantai Timur, Sumatera, Kalimantan dan
Semenanjung Malaya. Musik Melayu berakar dari qasidah yang mana dipengaruhi oleh kedatangan
dan penyebaran agama Islam dari Arab pada tahun 635 sampai 1600 pada saat syair yang dipakai
berasal dari gurindam yang dinyanyikan, pada tahun 1870-1888 orang Arab dan Mesir masuk Hindia
Belanda mereka membawa alat musik gambus.

Pada kisaran tahun 1940 lahirlah musik Melayu Deli yang mana musik ini menjadi musik
hiburan dan musik pengiring tarian orang Melayu pada acara penyambutan tamu Kehormatan dan
keagamaan, lirik lagu disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari yang mengandung pesan moral di
dalamnya.

2. Seni Rupa Riau

Kebanyakan seni rupa yang dijumpai di Riau memilih corak flora. Hal ini bukan berarti
terlupakannya abstraksi fauna, seni rupa yang menyerupai hewan atau manusia sangat dilarang
ftdalam ajaran islam. Karena seni rupa Melayu bertumpu pada Islam yang mana terapan pada
syariat. Contoh dari seni rupa Melayu ini adalah anyaman.

Anyaman adalah karya yang berbahan baku dari jenis tumbuhan salah satunya daun pandan,
anyaman sendiri merupakan karya hasil dari menganyam dalam menjalin bilah. Dalam masyarakat
melayu hasil anyaman dari perempuan berupa perlengkapan rumah sedangkan anyaman laki-laki
berupa alat-alat penangkapan ikan contohnya Tanggu dan jala. Motif yang biasa digunakan dalam
anyaman ini yaitu motif lipat atau lepih,motif belah dan lain-lain .

3. Seni Tari

Seni tari masyarakat melayu Riau dibedakan menjadi dua jenis yaitu sakral dan profan, kedua
tarian ini dibedakan berdasarkan cara dan peruntukannya. Tari sakral adalah tari yang berhubungan
dengan kepercayaan seperti ritual pengobatan, sedangkan Tari profan adalah jenis tari yang lebih
akrab dengan masyarakat melayu deutro yang perkembangannya sangat pesat dalam masa kerajaan
Keritang gasib Riau Lingga Indragiri Siak pelalawan hingga Indonesia saat sekarang ini.

Salah satu tarian rakyat yang sangat populer dan hidup di kalangan masyarakat Riau yaitu tari
zapin. Tari Zapin adalah tari rakyat daerah Riau, kata Zapin berasal dari Bahasa Arab yang menurut Dr
Omar Amin hoesland dalam bukunya kultur Islam "Al Zapin" berarti gerak kaki, alat yang digunakan
untuk mengiringi tarian ini adalah sebuah gambus tiga buah marwas dan sebuah Gong. Pada saat
sekarang ini tari zapin sudah mulai ditata dengan menggunakan pola lantai yang disesuaikan, untuk
suatu pertunjukan jumlah penari sudah melebihi 2 orang bahkan mencapai jumlah 8 orang penari.
Perubahan ini mulai dirasakan pada tahun 1960 demikian pula sejak tahun 1965 para penari Zapin
tidak lagi dimonopoli oleh kaum lelaki saja tetapi mulai ditarikan oleh remaja putri akan ditarikan
secara berpasangan .

Anda mungkin juga menyukai