Anda di halaman 1dari 3

Jerome Polin

Jerome Polin Sijabat (lahir di Jakarta, 2 Mei 1998; umur 23 tahun) atau lebih dikenal
sebagai Jerome Polin, adalah seorang YouTuber dan selebriti internet berkebangsaan Indonesia.
Jerome dikenal setelah memulai kanal YouTube bernama Nihongo Mantappu yang membagikan
kehidupan pribadinya di Jepang. Jerome sering membuat vlog cara belajar bahasa
Jepang, matematika, dan kesehariannya di Jepang dengan cara mengedukasi yang diselipkan
secara komedi.[1] Saat ini Jerome Polin menimba ilmu di Universitas Waseda Jepang, program
studi matematika terapan.

Masa kecil dan pendidikan dasar


Jerome dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1998. Ia merupakan putra kedua dari Marojahan
Sintong Sijabat dan Chrissie Rahmeinsa. Ayah Jerome adalah seorang pendeta, sementara ibunya
adalah seorang ibu rumah tangga.[4] Jerome lahir pada saat yang berdekatan
dengan kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Pada tahun 2004, keluarga Jerome pindah ke Surabaya.
Pada saat itu, Jerome baru saja lulus dari TK dan akan masuk ke jenjang SD, sehingga orang
tuanya juga berusaha mencari sekolah di tempat tinggal yang baru. Pada akhirnya, ayah Jerome
menyekolahkannya bersama kakaknya, Jehian Panangian Sijabat di SD Intan Permata Hati,
Surabaya. Sekolah tersebut bersedia untuk menyediakan beasiswa kepada Jerome dan Jehian.[5]
Selama di sekolah dasar, Jerome belajar dan mengerjakan latihan soal matematika sendiri
didampingi oleh ibunya. Berbeda dengan teman-temannya yang mengikuti les tambahan, Jerome
belajar dengan metode pembelajaran ibunya di rumah karena keluarganya tidak mencukupi
untuk mengikuti les. Meski hanya belajar bersama ibunya, Jerome dapat bersaing dengan teman-
teman sekelasnya walaupun terkadang nilainya naik-turun. Hal inilah yang kemudian
memotivasi Jerome untuk belajar mandiri di kemudian hari.

Masa remaja dan pendidikan tinggi


Sejak kelas 2 SD, Jerome sudah bercita-cita untuk berkuliah di luar negeri supaya bisa bermain
ke Disneyland. Jerome kemudian menyampaikan keinginannya untuk kuliah di luar negeri
setelah lulus SMA, namun karena orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi, Jerome harus
meraih cita-citanya lewat beasiswa penuh agar bisa berkuliah di luar negeri. Mulai di jenjang
SMP, Jerome melakukan riset mengenai beasiswa S1 penuh ke luar negeri mulai dari internet,
koran, hingga informasi dari teman-temannya. Saat itu beasiswa penuh yang Jerome temukan
adalah dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura dan Universitas Nasional Singapura.
Jerome memulai proses pengejaran cita-cita tersebut dengan melihat syarat-syarat mendapatkan
beasiswa penuh. Syarat untuk mendapatkan beasiswa penuh dari Universitas Negeri Nanyang
dan Universitas Nasional Singapura adalah memperoleh nilai yang sangat baik pada saat tes
masuk. Tes masuk tersebut terdiri atas tiga mata pelajaran, yaitu matematika, fisika, dan bahasa
Inggris. 
Jerome berusaha menyelesaikan seluruh soal matematika kelas X, XI, dan XII pada tahun
pertama SMA. Ia rajin belajar di mana saja, terutama saat menaiki angkutan umum pada saat
perjalanan dari dan menuju sekolah.[8] Jerome juga rajin mengikuti berbagai olimpiade
matematika sebagai ajang latihan. Setelah dua tahun mengikuti berbagai olimpiade matematika,
Jerome mengikuti tes masuk Universitas Teknologi Nanyang yang diselenggarakan di Jakarta.
Dua bulan setelah tes, Jerome dinyatakan lulus seleksi namun hanya memperoleh setengah
beasiswa.[8] Jerome merasa kecewa karena tidak mendapat beasiswa penuh. Kakaknya, Jehian,
kemudian memberi saran kepada Jerome agar mengikuti program beasiswa dari sebuah
perusahaan asal Jepang, Mitsui Bussan yang memberikan beasiswa penuh.[9] Sebelum mengikuti
beasiswa, Jerome diharuskan untuk belajar bahasa Jepang selama satu setengah tahun lamanya.
Setelahnya, Jerome mendapat beasiswa dari program Mitsui-Bussan Scholarschip sehingga dapat
berkuliah di Universitas Waseda, Jepang. Ia mendapat biaya hidup sekitar 150.000 yen per
bulan.

Buku
 Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa (2019), ISBN 978-602-06-3241-4 berisi tentang
kelahiran Jerome berdekatan dengan kerusuhan Mei 1998, bagaimana orang tua
Jerome berusaha menyekolahkan dengan kondisi ekonomi terbatas, sampai akhirnya
Jerome mendapat beasiswa penuh S1 di Jepang.

Prestasi
 Juara 3 Olimpiade Matematika Nasional, pada kelas XI yang
diselenggarakan Universitas Brawijaya
 Juara 1 Olimpiade Matematika Nasional, Universitas Negeri Malang
 Juara 1 Industrial Engineering Games ITS, 2016
 Juara 1 International Kangaroo Mathemathic Competition
 Juara 3 Olimpiade Tehnik Kimia Nasional, Universitas Widya Mandala
 Juara 3 Olimpiade Matematika Universitas Wijaya Kusuma
 Juara 14 Japanese Speech Contest, Suginami Association

 Penerima beasiswa Mitsui Bussan, 2016.

 Masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia pada April 2021.

Penghargaan
 IKAPI Awards 2020 untuk kategori "Rookie of The Years" - Mantappu
Jiwa (Indonesia International Book Fair 2020)

Bisnis Minuman
Tampaknya kini Jerome mencoba peruntungan di dunia bisnis minuman. Bersama sang kakak,
Jehian, Jerome meluncurkan Menantea, produk minuman teh. Menantea sendiri berkonsep toko
yang menjual berbagai macam minuman teh dan cemilan, untuk teman minum teh. Menantea
sendiri baru resmi buka toko pada 10 April 2021 dan sudah memiliki media sosial resmi lewat
akun Instagram @menantea.toko. Menantea mempunyai panggilan unik untuk dua Youtuber
tersebut sekaligus para pelanggan Menantea. Jerome Polin dipanggil Mintea 1 lalu Jehian
dipanggil Mintea 2, untuk para pelanggan Menantea dipanggil Neteazen. Menante memiiki
beragam menu teh, yang diberi nama serba matematika, sesuai dengan jurusan Jerome Polin di
Jepang. Misalnya Matemateaka, Integral, dan Mantappu Tea. Matemateaka adalah minuman teh
rasa buah, sementara intergral adalah royal honey dan boba, dan mantappu tea adalah jeruk leci
dengan cream cheese.

Anda mungkin juga menyukai