Anda di halaman 1dari 10

Analisa Kepribadian Jerome Polin

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah psikologi kepribadian

Dosen Pengampu: Dyah Rini Susanti, M.Psi.

Disusun Oleh:

Cicih Widia Ningsih 1119121

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
Jerome Seleb Internet dengan Berjuta Prestasi

1. Identitas/Profil Jerome Polin


Jerome adalah seorang pemuda asal kota Surabaya yang masuk
kedalam daftar Forbes 30 under 30 Asia pada bulan April 2021. Forbes
30 under 30 Asia adalah daftar orang yang berisi orang-orang di bawah
usia 30 tahun yang sukses dengan prestasi masing-masing di kategori
tertentu, alasan Jerome Polin dapat masuk kedalam daftar tersebut karena
dianggap memiliki pengaruh yang cukup besar. Selain itu Jerome juga
mulai dikenal setelah membuat kanal Youtube bernama Nihonggo
Mantappu. Kalimat “mantap jiwa” merupakan salah satu jargon dari
seorang jerome polin ketika menyapa para subscriber nya di youtube.
Dalam channel yotube nya jerome membagikan kehidupan pribadinya di
jepang, jerome juga sering membuat vlog belajar bahasa jepang,
matematika, dan kesehariannya di jepang dengan cara yang mengedukasi
yang diselipkan secara komedi.
Jerome ini memiliki nama asli Jerome Polin Sijabat, yang lahir di
Jakarta pada tanggal 2 Mei 1998. Jerome Polin berusia 23 tahun dan
memeluk agama Kristen, Jerome Polin lahir dari sepasang orang tua yang
bernama Marojahan Sijabat dan Chrissie. Dalam keluarga, Jerome Polin
memiliki 2 orang saudara kandung, yaitu kakak yang bernama Jehian
Panangian Sijabat dan adik yang bernama Jesferrel Porman Sijabat.
Alamat rumah Jerome Polin berada di kota Surabaya. Jerome gemar
bermain musik, nonton film, membaca, dan menulis. Riwayat pendidikan
Jerome di mulai dari SD dan SMP Intan Permata Hati Surabaya Barat,
kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negri 5 Surabaya, dan saat ini
jerome sedang menimba ilmu di Universitas Waseda Jepang mengambil
program studi matematika terapan.
2. Perjalanan hidup
Jerome ini adalah pria berdarah Batak yang lahir di Jakarta, banyak
yang bertanya-tanya mengapa dia justru tinggal di Surabya. Jadi, ayah
Jerome yang merupakan seorang pendeta membawa keluarga nya pindah
ke kota Pahlwan atau kota Surabya pada tahun 2004 saat Jerome baru saja
lulus dari TK dan akan masuk SD. Sejak saat itulah, Jerome mulai
menetap di Surabaya dan masuk ke SD Intan Permata Hati, bersama
kakaknya, Jehian. Beruntung bagi keduanya, sekolah tersebut
menyediakan beasiswa kepada Jerome dan Jehian yang berhasil
dimanfaatkan dengan baik.
Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, rupanya Jerome
kecil sempat tidak menyukai pelajaran matematika. Namun, suatu waktu
pemikirannya berubah ketika sang Ibu Chrissie memberikan sebuah
perumpamaan ke Jerome bahwa matematika itu ibarat permainan bajak
laut. Ketika kamu bisa memecahkan kode maka kamu dapat mendapatkan
harta karun. Dari situlah pandangan Jerome Polin terhadap matematika
menjadi berubah dan mulai tergila-gila dengan pelajaran matematika,
Jerome mendapat bimbingan mengenai matematika secara langsung
dari ibunya. Menariknya, ia tidak mengikuti les tambahan
sebagaimana teman-temannya namun hanya mendapat tambahan
bimbingan dari ibunya. Hal ini karena keluarganya tidak cukup biaya
untuk memasukkan Jerome ke lembaga les. Meski demikian,
kepintaran Jerome mampu bersaing dengan teman-temannya di
sekolah meski nilainya tidak terlalu konsisten. Dari sanalah Jerome
Polin mulai termotivasi agar bisa meningkatkan kemampuannya di
bidang akademik. Semakin cintanya dengan matematika, Jerome Polin
kecil mengikuti beberapa lomba yang kemudian bisa dia menangkan.
Diantaranya juara 3 Olimpiade Matematika 2014, Juara 1 Olimpiade
Matematika Vektor Nasional Universitas Negeri Malang pada 2015 dan
peringkat 1 lomba siswa berprestasi tingkat kota Surabaya pada 2015.

Segudang Prestasi Jerome Polin

Semasa sekolah sampai saat ini, Jerome sudah berhasil


menorehkan segudang prestasi khususnya di bidang Matematika.
Berikut adalah daftar prestasi yang pernah diraih Jerome Polin:

1. Juara 3 Olimpiade Matematika Nasional, pada kelas XI yang


diselenggarakan Universitas Brawijaya
2. Juara 1 Industrial Engineering Games ITS, 2016
3. Juara 1 Olimpiade Matematika Nasional, Universitas Negeri
Malang
4. Juara 1 International Kangaroo Mathemathic Competition
5. Juara 3 Olimpiade Tehnik Kimia Nasional, Universitas Widya
Mandala
6. Juara 3 Olimpiade Matematika Universitas Wijaya Kusuma
7. Juara 14 Japanese Speech Contest, Suginami Association
8. Penerima beasiswa Mitsui Bussan, 2016
9. Masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia pada April 2021.

Jerome Polin Dengan Beasiswa Luar Negri

Sejak masih kecil, Jerome punya keinginan untuk pergi ke luar


negri. Awal pemikirannya yang hanya ingin bisa ke luar negri membuat
Jerome Polin berusaha mendapatkan beasiswa karena orang tuanya tidak
mampu membiayai dirinya untuk berkuliah di luar negri. Beranjak
dewasa, Jerome mulai mencari berbagai informasi tentang beasiswa
ke luar negeri lewat internet, koran, bahkan informasi dari teman-
temannya. Sampai pada akhirnya ia menemukan informasi beasiswa
penuh dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura dan
Universitas Nasional Singapura. Agar bisa masuk ke kampus
tersebut, Jerome harus mempunyai nilai sangat baik di tiga mata
pelajaran yakni matematika, fisika, dan bahasa Inggris. Di samping
mengasah kemampuannya dalam mata pelajaran itu, Jerome juga
sering mengikuti berbagai olimpiade matematika yang ia anggap
sebagai ajang mempersiapkan diri. Hingga kemudian, perjuangannya
tidak sesuai yang diharapkan karena beasiswa yang diperoleh dari
Universitas Teknologi Nanyang hanya setengahnya saja. Tak putus
asa, Jerome kemudian mengikuti program beasiswa dari sebuah
perusahaan asal Jepang, Mitsui Bussan yang memberikan beasiswa
penuh atas saran dari kakaknya, Jehian. Setelah belajar Bahasa
Jepang dan menguasainya, ia akhirnya mendapat beasiswa dari
program Mitsui-Bussan Scholarschip. Ia pun bisa melanjutkan
Pendidikan tingginya di Universitas Waseda, Jepang dan mendapat
biaya hidup sekitar 150.000 yen atau sekitar Rp19,2 juta per bulan.

Rambah Berbagai Media, Racuni Generasi Muda dengan Prestasi


dan Talenta
Muda, cerdas, dan bertalenta adalah tiga kata yang patut di
sandangkan kepada pemuda kelahiran 2 Mei 1998 ini. Lini masa sedang
gencar-gencarnya membicarakan pemuda yang mendapat beasiswa penuh
di Universitas Waseda Jepang tersebut.
Berawal dari channel Youtube nya yang bernama Nihonggo
Mantappu Jerome mulai dikenal oleh masyrakat luas. Berkat konten-
konten yang bernilai positif, memotivasi juga menghibur, dalam tahun
pertamanya Jerome Polin sudah memiliki ratusan ribu subscribers yang
hingga detik ini sudah hampir mencapai 8 juta subscribers. Tak puas
hanya dengan merambah media elektronik, Jerome Polin mencoba lagi
untuk semakin memberi dampak dan pengaruh baik melalui media cetak.
Baru-baru ini sebuah buku berjudul Mantappu Jiwa telah beredar luas di
berbagai toko buku di Indonesia. Dengan sebuah embel-embel “latihan
soal matematika” yang ia sandangkan di baris teratas sampul buku
tersebut. Buku ini sebenarnya lebih banyak menceritakan kisah
kehidupannya, mulai dari hari lahir yang hampir bertepatan dengan
terjadinya kerusuhan 1998, hingga ia dapat meraih beasiswa penuh ke
universitas bergengsi di Jepang saat ini. buku terbitan Gramedia ini
bahkan mampu terjual dua ribu eksemplar hanya dalam hitungan menit di
awal pre-order-nya, selain itu buku perdana dari Jerome Polin juga
meraih penghargaan dalam IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) Awards
2020 untuk kategori penulis pendatang terbaik.
Jerome Polin Kebut Buka Bisnis Dalam 10 Hari.
Setelah sukses di Youtube dengan jutaan subscribers dan berhasil juga
menulis karya perdana yang unik serta langsung fenomenal, Jerome dan
kakanya Jehian memutuskan untuk berbisnis minuman teh dibawah brand
Menantea.
Sebenarnya proses pembukaan usaha nya ini dapat terbilang kilat, karena
hal ini berawal dari sebuah keimplusifan Jerome. Jadi, Jerome pada
awalnya sempat meminta pengikutnya mengirim pesan dukungan untuk
membuka toko ke nomor WhatsApp milik kaka nya yaitu Jehian. Hingga
sekitar 27 ribu chat yang masuk saat itu membuat Jehian kesulitan
membuka nomor pribadinya. Dalam waktu yang hampir berbarengan,
mereka juga berkenalan dengan sejumlah pengusaha kuliner yang lebih
berpengalaman, dan mereka bertemu via virtual.
Dengan kombinasi desakan warganet dan dorongan para pengusaha
kuliner itu akhirnya berhasil membuat Jehian dan Jerome terjun bebas ke
bisnis minuman. Tiga resep minuman teh menjadi modal awal, yang
kemudian resep tersebut di sempurnakan oleh Sylvia Surya yang
merupakan pendiri KopiSoe. Lalu pada 10 April 2021, Menantea
akhirnya resmi dibuka di Tomang, Jakarta Barat, dengan persiapan hanya
sekitar sepuluh hari.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang profil dan perjalanan hidup Jerome Polin.
Dimana Jerome Polin berasal dari keluarga kurang mampu namun
memiliki kelebihan dalam bidang akademik khusus nya matematika
sehingga dari kelebihan nya tersebut dapat mengantarkan Jerome pada
kesuksesaan dengan membuktikan diri nya bisa meraih banyak prestasi
sekaligus juga menerima beasiswa penuh di Waseda University, selain itu
di samping sebagai seorang mahasiswa yang berprestasi yang sedang
mengejar gelar sarjana nya Jerome juga sukses sebagai seorang konten
kreator yang memiliki jutaan subscriber, kemudian jerome juga sukses
menjadi pembisnis dengan penghasilan yang cukup besar. Penulis
mencoba merumuskan permasalahan dari uraian tersebut dengan
mencoba menganalisa kepribadian Jerome Polin melalui perjalanan
hidupnya yaitu tentang bagaimana dia berfikir, memnghayati apa yang
dirasakan dalam hidupnya dan bagaimana dia bertingkah laku dan
mengambil keputusan dimulai dari masa kanak-kanak sampai akhirnya
sekarang menjadi seorang seleb Internet yang sukses juga memiliki
banyak prestasi.
Disini penulis mencoba untuk menganalisa kepribadian seorang
Jerome Polin berdasarkan teori humanistik (Carl Rogers).
4. Analisa Kepribadian
Pendekatan humanistik sangat menghargai individu sebagai organisme
yang potensial. Setiap orang memiliki potensi untuk berkembang
mencapa aktualisasi-diri. Pendekatan ini berpendapat bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri, bahwa
hakekat yang terdalam dari manusia adalah sifatnya yang bertujuan, dapat
dipercaya dan mengejar kesempurnaan diri (purposive, trusthworthy, self-
perfecting). Tiga konstruk yang menjadi dasar penting dalam teorinya
adalah organisme, medan fenomenologis dan self.
Pengertian organisme mencakup 3 hal yaitu :
1. Mahluk hidup : tempat semua pengalaman yang disadari baik didalam
diri maupun dunia eksternal.
2. Realitas subyektif : medan persepsi yang sifatnya subyektif, bukan
faka benar-salah
3. Holisme : organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan
satu bagian akan mmepengaruhi bagian lain. Setiap perubahan
memiliki makna pribadi dan bertujuan, yaitu mengaktualisasi,
mempertahankan dan mengembangkan diri.
Pengertian medan fenomena (phenomenal field) adalah seluruh
pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya didunia,
sebagaimana presepso subyektifnya. Keseluruhan pengalaman baik
internal maupun eksternal, disadari maupun tidak disadari dinamakan
medan fenomena.
Konsep pokok dari teori kepribadian Rogers adalah self, sehingga
dapat fikatakan self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang
sebenarnya. Penjelasan self :
1. Self tebentuk melalui diferensiasi medan fenomena (persepsi yang
cocok atau di setujui menajadi self)
2. Self terbentuk melalui introyeksi nilai-nilai orang tertentu
(significant person) dan distrosi pengalaman
3. Self bersifat integral dan konsisten
4. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap
sebagai ancaman.
5. Self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar.
Konsep self menggambarkan konsepsi orang lain mengenai dirinya
sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Misalnya : “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik”
konsep self dalam bentuk apa adanya, disebut struktur self. Sedangkan
gambaran diri seperti yang dia inginkan disebut self ideal (ideal-self).
Jerome Polin memiliki konsep diri bahwa dirinya adalah seorang
cerdas yang memiliki kemauan keras untuk menggapai cita-citanya.
Dia memiliki ideal self sebagai seorang yang berilmu, berprestasi,
dapat bermanfaat bagi sekitar dan dapat memberikan kontribusi yang
baik untuk negrinya (Indonesia). Kondisi ekonomi keluarga yang awal
nya terbatas tidak membuat dirinya putus asa, minder, dan tidak
percaya diri. Akan tetapi justru menjadikan dirinya semangat untuk
belajar mengejar beasisiwa dan meraih cita-citanya, Jerome semangat
untuk mengubah hidupnya kearah yang lebih baik dengan pendidikan.
Hal ini sesuai dengan pendekatan humanistik bahwa setiap orang
memiliki potensi untuk mencapai aktualisasi diri tanap dipengaruhi
darimana dia berasal.
Meskipun beberapa kali Jerome Polin mengalami penolakan
beasiswa saat ingin masuk kuliah yang mungkin bisa mengancam ideal
self nya, ternyata hal tersebut tidak mengubah ideal selfnya yang
tinggi. Konsep dirinya sebagai seorang yang memiliki kemauan keras
untuk menggapai cita-cita mengabaikan pengalam penolakan-
penolakan tersebut. Hal ini karena konsep dirinya yang postifi telah
terbentuk pada masa anak-anakdan remajanya dengan pengalaman-
pengalaman kesuskesannya memenangkan banyak olimpiade sejak
masih kecil. Jerome Polin terus mengejar aktualisasi diri dengan
peningkatan diri, dia terus belajar dan berubah untuk menjadi orang
yang lebih berkembang. Kebutuhan peningkatan diri Jerome pun
bertambah dengan diekspresikan rasa ingin tahu serta ekspolarasi diri
yang dilakukan Jerome, buktinya Jerome di samping aktif sebagai
mahasiswa penerima beasiswa full dia juga aktif menguplod konten
video nya di youtube hingga dia dapat dikenal oleh masyarakat luas
dan berhasil memiliki jutaan subsribers di chanel youtube nya. Selain
itu meskipun jerome berada diluar negri dia berani untuk memulai
bisnis di Indonesia bersama saudaranya, yang mana bisnis tersebut saat
ini sudah dapat dikatakan sukses dan memiliki nama.
5. Dokumentasi

Sumber : https://instagam.com/jeromepolin

Anda mungkin juga menyukai