Anda di halaman 1dari 6

Jerome lahir dijakarta, 2 mei 1998 .

Dimana pada tahun itu sedang terjadi kerusuhan, selang beberapa


hari lahir pun terjadi kerusuhan, penjarahan toko-toko, kekerasan. Keluarga jerome merupakan keluarga
yg sederhana, papanya seorang pendeta dan mamanya seorang IRT. Untuk memenuhi kebutuhan jerome
saat masih bayi sangat susah karena adanya krisis moneter dan kondisi perekonomian yg terbatas,
jangankan untuk beli susu, untuk membeli bahan makanan saja sangat sulit. Pada tahun 2004, keluarga
dan jerome pindah ke surabaya. Saat itu jerome sedang naik ke kelas 1 SD . Saat itu kedua ortunya tidak
memiliki uang yang cukup untuk membayar uang sekolah sehingga sekluarganya keliling bareng2 dari
satu sekolah ke sekolah lain tetapi hampir semuanya tidak pas dengan keadaan mereka, ada yg biaya
terlalu mahal, kuota penuh, dan ditolak sama kepseknya jika tidak bisa sekolah disana. Dan akhirnya dia
masuk ke sekolah dengan berkategori "elite dan high class" karena merupakan sekolah nasional plus
yang bisa menyediakan beasiswa untuk jerome dan abangnya, namanya IPH school. Mimpi dia untuk
bersekolah diluar negeri pun muncul saat masuk sekolah ini. Semua teman kelas jerome merupakan
orang "berada" mulai dari alat tulis, sepatu. Mobil, rumah, dll, dan banyak teman-temannya mengikuti
kursus pelajaran tambahan, hampir semua temannya ikut les matematika KUMON. Dan saat itu jerome
iri dan bilang ke mamanya kalo pengen ikut les dan mamanya menjawab "nggak usah ikut les-lesan ya,
jer. Kamu tahu kita nggak punya uang, kamu ngertiin ya." "Tapi nanti aku ketinggalan dari temen-
temenku dong ?" "Begini aja, temen-temenmu yang ngeles itu, mereka dikasih banyak soal, terus soal-
soal dibahas. Nah, nanti setiap hari, mama kasih kamu soal dari buku matematika, kamu kerjain sendiri,
nanti ada pembahasannya. Sama aja kan kayak ngeles? Tapi yang ini gratis. Anggep aja mama guru
lesnya" dan jerome pun mengikuti apa kata mamanya. Dengan metode ngeles gratis ala mama, jerome
pun bisa bersaing dengan teman-temannya, nilainya tidak jauh berbeda, terkadang lebih baik, terkadang
juga kalah, tapi dari situ jerome termotivasi untuk mulai belajar mandiri, belajar sendiri, ngerjain soal
sendiri dengan didampingi mamanya.

Saat kelas 2 SD, jerome pun bermimpi untuk kuliah di luar negeri karena itu merupakan cara yang masuk
akal supaya bisa dengan bebas kapan pun ke disneyland, karena saat itu dia mendengar cerita teman2
nya saat berlibur ke disneyland. Dan saat itu jerome bilang ke ortunya kalau sehabis lulus SMA, dia mau
kuliah keluar negeri tetapi ortunya hanya tersenyum dan bilang "kamu kan tahu papa mama nggak punya
banyak uang. Untuk bisa biayain kamu kuliah saja sudah sulit betul mikirinnya, je. Apalagi kuliah di luar
negeri? Jadi, kalau kamu mau kuliah diluar negeri, jangan minta ke papa mama, tapi minta ke tuhan ya"
dan saar itu, jerome bertekad untuk mendapatkan beasiswa penuh.

Saat SMP, jerome sudah rajin riset mengenai beasiswa penuh untuk S1, dan untuk studi S1 yaitu dari
NTU (Nanyang Technological University) Singapura dan NUS (National University Singapore). Saat SMA,
dia pun sudah mencari tahu seputar syarat-syarat, seperti nilai bagus saat tes masuk (Matematika, Fisika,
Bahasa Inggris) saat itu jerome percaya diri dengan kemampuannya disekolah, tetapi setelah lihat kisi-kisi
tahun sebelumnya, soal tersebut dengan tingkat kesuliatan tertinggi, selevel dengan Cambridge test A
level, dan dia tidak bisa mengerjakan soal tersebut, maka dari itu dia pertama kalinya belajar kalau "rasa
percaya diri terlalu tinggi yang sebenernya beda tipis dengan kesombongan, tidak akan membawa kita
kemana-mana".

Waktu SMP, jerome bukan murid yang aktif mengikuti olimpiade sains atau matematika dan banyak
mengikuti ekskul dan paduan suara. Namun suatu hari gurunya saat kelas X berkata "Jer, kamu memang
ranking satu di sekolah ini. Tapi kamu belum boleh bangga. Kamu cuma pintar di sekolah, buakn berarti
kamu pintar diluar sana. Kamu harus buktikan kalau dirimu pintar, ikut olimpiade sains dan matematika.
Kalau menang, kamu baru bisa dikatakan pintar" dari situ lah yang mendorong jerome terjun ke dunia
olimpiade di SMA. Banyak yang harus dikorbankan dari pergaulan dan media sosial. Temannya adalah
buku Matematika, kemanapun dan kapanpun pasti bawa buku matematika, saat istirahat, saat jam
ksoong, saat perjalanan dari rumah ke sekolah maupun sebaliknya di angkot, ketika jalan2 ke mal bareng
keluarga. Buku matematika sudah ibarat pacar karena "aku tahu mimpiku layak dibayar sebegitu tinggi
oleh keringat dan kerja keras. Aku tahu mimpiku layak diperjuangkan, dan tidak ada yang bisa
memperjuangkannya selain oleh aku sendiri".

Diakhir kelas X, jerome sudah berhasil menyelesaikan seluruh materi SMA, Materi Olimpiade, dan
Matematika Dasar dan sudah banyak perlombaan yang diikuti seperti olimpiade matematika, olimpaide
farmasi, olimpiade teknik industri dan olimpiade teknik elektro, tetapi tidak ada satu pun lomba yang
berhasil dimenanginya, paling jauh hanya sampai semifinal dan jerome frustasi dan terus mencoba. Lalu
usahanya berbuah manis saat kelas XI, saat mengikuti olimpiade matematika tingkat nasional di UB dan
mendapat juara 3. Dan pada kelas XI dan XII mendapat juara 1 Olimpiade matematika nasional UNM,
Juara 1 industrial Engineering Games ITS, Medali emas international kangaroo mathematics competition,
juara 3 olimpiade teknik kimia nasional universitas widya mandala dan juara 3 olimpiade matematika
universitas wijaya kusuma. Semua dia ikuti tidak lain hanya untuk practice untuk kedepannya mengikuti
tes masuk NTU dan NUS.

Lalu pada 23 januari 2016, hari tes masuk NUS dijakarta banyak dari peserta olimpiade ataupun
pemenang olimpiade yang pernah dia ikuti pun mengikuti tes masuk NUS. Selanv seminggu tanggal 30-
31 januari 2016 ada tes masuk NTU, semalam sebelum tes pun jerome berlatih soal matematika
khususnya tentang vektor tiga dimensi dan bilangan kompleks bersama temannya. Dan saat ujian, soal
matematika hanya lima dengan tipe essai tetapi soal yang dia pelajari vektor tiga dimensi dan bilangan
kompleks tidak keluar tetapi soal2 yang selama ini tidak pernah ia kerjakan.

Saat bulan februari pun pengumuman NUS melalui email, tetapi jeroma tidak keterima dan hanya tinggal
satu harapan yaitu NTU. Dan saat bulan maret awal pengumuman NTU muncul dan jerome keterima di
nanyang tetapi NTU tidak memberikan beasiswa dan jerome merasa hancur, impian sejak kecil dengan
peerjuangan dan kerja keras, waktu dan kekuatan harus dilepas begitu saja.

Jerome pun sempat berfikiran kalau saat S2 studi ke luar negeri dan S1 di dalam negeri dulu, tetapi tetap
dilubuk hatinya masih ingin belajar ke negeri orang. Lalu pada tanggal 21 februari 2016 tepat satu
minggu sebelum pendaftaran mitsui bussan scholarship for indonesia student ditutup, kakaknya
mendapatkan informasi tentang beasiswa itu, dengan cepat jerome langsung mencari tahu tentang
beasiswa itu. Saat setelah selesai menelaah, ia menemukan satu fakta bahwa beasiswa ini mencari siswa
yang bersedia, setelah menyelesaikan studi, kembali ke negara asal dan memberikan kontribusi disana.
Dan semangat jerome pun muncul dan siap mendaftar beasiswa tersebut.

Mata pelajaran yang diujikan hanya 2 yaity matematika dan bahas inggris tetapi contoh soalnya tidak
diberitahu oleh pihak sana, dan yang keterima hanya 2 orang dari ribuan pendaftar. Pada seleksi berkas
pun jerome lolos dan masuk ke tahap tes tulis pada tanggal 26 april, dan setelah selang 2-3 hari ada
pengumuman bahwa jerome lolos ke tahap selanjutnya dan hanya 22 orang yang lolos dari 180 peserta.
Dan masih ada tes psìkolog, tes diskusi kelompok dan wawancara. Untuk tahap akhir pun jerome lolos
dan termasuk dari 14 peserta yg lolos. Dan lanjut ke tahap wawancara, dan ditanyai seperti mau masuk
jurusan apa dan mau jadi apa setelah lulus, dan jerome ingin menjadi menteri pendidikan indonesia. Dan
jerome pun mendapatkan nilai ujian matematika tertinggi yaitu nilainya 99. Dan tahap wawancara
selesai, jerome harus menunggu pengumuman melalui telfon dari pihak mitsui bussan. Dan saat dia
sedang berlibur ke malang, dihpnya ada missed call sebanyak 28 kali yang ternyata dari pihak mitsui
bussan jika jerome terpilih sebagai penerima beasiswa.

Sebelum pergi ke jepang, bagi 2 orang penerima beasiswa mendapatkan pelatihan bahasa jepang dj
universitas persada selama satu bulan dengan pengajar asli dari jepang dan harus menyelesaikan 25 bab
dalam sebulan dan saat tes akhir mendapat nilai 70 sedangkan temannya seperbeasiswa yaitu imam
mendapat 90. Kemudian 22 september 2016, jerome berangkat ke jepang dan harus belajar bahasa di
Tokyo Japanese Language Education Center selaam 1,5 tahun kedepan. Saat disana tidak hanya belajar
bahasa jepang tapi jerome harus mengikuti ujian EJU yaitu ujian bahasa jepang, kimia, fisika, dan
matematika dengan soal semuanya bahasa jepang. Dan hasil dari EJU bisa dipakai dalam berkas
mendaftar ke universitas, semakin tinggi level universitas, maka semakin tinggi nilai EJU yang
dibutuhkan, dan jerome ingin masuk ke Tokyo University. Tetapi untuk kuoata mahasiswa asing sedikit
dan nilai EJU harus tinggi dan saingannya orang2 cina, taiwan, dan korea. Saat masuk kelas bahasa,
jerome dan imam diletakkan dikelas level tertinggi yang orang2nya sudah pada jago dan lancar dan
akhirnya untuk mengejar ketertinggalannya dia, dia pun berusaha belajar lagi dari buku, radio, download
aplikasi tv untuk melihat channel jepang dan download aplikasi belajar jepang.

Karena jerome suka ikut lomba, tetapi dijepang tidak ada perlombaan semacam di indonesia, akhirnya
jerome ikut lomba pidato bahasa jepang bulan februari 2017 yang saat itu baru belajar bahasa jepang
selama lima bulan. Tema yang diambil jerome saat pidato yaitu "Hal kecil itu Penting" dengan
kemampuan bahasa jepang seadanya, ia menulis naskah pidato dengan dibantu guru bahasa seperti
koreksi kalimat yang tata bahasanya kurang tepat. Setelah lolos berkas pidato ada tahap dimana harus
menyampaikan pidatonya. Jerome sempat pesimis karna banyak peserta yang lebih berpengalaman
seperti 13 tahun, 7 tahun dan peserta lainnya diatas 1 tahun belajar bahasa jepang, tetapi jerome hanya
5 bulan. Dan usaha tidak mengkhianati hasil, jerome memenangkan penghargaan yuushuu (luar biasa)
yang hanya ada 2 orang yang menerima beasiswa itu dan sebagai orang pertama. Ya, memang manusia
tidak ada yang tahu masa depan dan hanya bisa merencanakan sebaik-baiknya. Sebagaimana dulu
jerome bermimpi ingin ke disneyland bersama keluarga tetapi dia harus membiayai dari pesawat PP,
penginapan, dll dan demi bisa mewujudkan mimpi itu, jerome menabung dari uang beasiswa, dan
karena makanan dijepang mahal maka dia masak sendiri setiap hari dan kadang beli makanan beku di
toko grosir, dan jalan kaki daripada naik kereta karena naik kendaraan umum dijepang mahal. Dari
tekadnya maka agustus 2017 bisa mewujudkan mimpinya.
Dalam hidup jerome tiada hari tanpa belajar untuk tes EJU yang sangat susah, karena "dalam mencapai
sesuatu memang harus ada yang dikorbankan termasuk hal yang terlihat baik sekalipun. Kita harus
berani mengorbankan yang baik demi meraih yang terbaik". Saat ujian EJU telah diselesaikan, jerome
pun mencocokan jawabannya dan memilih waseda university sebagai universeitas incarannya dan nilai
bahasa jepangnya harus bagus yaitu 280/400 (nilai maksimal reading dan listening : 200). Setelah
sebulan kemudian nilai EJU keluar dan nilai jerome 298/400 pada bahasa jepang dan nilai yang terbaik
dari 4857 peserta EJU.

Lalu jerome mempersiapkan berkas2 untuk mendaftar di waseda university dan mempersiapkan ujian
tulis di waseda yang soalnya lebih sulit dari pada EJU. Lalu jerome lolos tes berkas dan selanjutnya tes
tertulis matematika dan kimia dalam bentuk esai dan jerome juga lolos tes tulis dan lanjut tes
wawancara, dalam wawancara jerome diberitahu jika nilai fisika diatas rata-rata sedikit, matematika
bagus banget, tetapi nilai kimianya nol dan hampir tidak lolos dan akan dipertimbangkan lagi dan
ternyata jerome lolos di fakultas matematika yang hanya 5 orang yang lolos. Walaupun sudah diterima di
waseda, jeroma tetap mengejar target utamanya yaitu tokot university dan terus belajar untuk tes EJU
selanjutnya tetapi tidak lolos, dan jerome pun mengikuti tes bahasa jepang tersulit yaitu JLPT N1 dalam
waktu hanya satu tahun.

Di sosial medianya tentunya di instagram, jerome sering memposting pengalaman lombanya dan saat itu
mencoba membuat video2 lucu karena saat itu sedang trend indovidgram dan dagelan, dan kegiatan
tersebut menyenangkan dan menjadi hoby barunya setelah diposting ternyata banyak merespons baik
dari teman2 nya dan bahkan di repost oleh dagelan maupun indovidgram. Sejak itu jerome semakin
ssemangat membuat video diwaktu sengang seperti cover, main piano, olahraga, dll. Untuk skill edit
videonya pun hanya menggunakan hp dan aplikasi edit di hp, karena sering aktif di media sosial, banyak
yang mengenal jerome sebagai "jago matematika". Dan jerome juga mempelopori official account di line
yaitu "Math Q&A" karena sebelumnya banyak yang bertanya soal matematika kepadanya melalui DM di
instagram maupun chat di line atau facebook. Dan hal ini ia jalani saat kelas XI , ia mengurus Q&A ini
bersama abangnya yang dari 0 sampai 700.000 followers dan 120 admin aktif dan selain matematika juga
ada 8 bidang lainnya dan juga timnya membuka kelas khusus persiapan SBMPTN secara online dan dari
sana ia mendapatkan pemasukan. Tetapi jerome dan abangnya maupun tim admin tidak menerima uang
sepeser pun karena menjalaninya ikhlas dengan tujuan "mencerdaskan bangsa, Free Education for All"

Sesampainya dijepang, ia mulai sibuk sehingga tidak bikin konten di instagram. Jeroma adalah penikmat
yotube sejak 2017 dan pernah kepikiran untuk memulai buat video di youtube tapi karena sibuk, tidak
punya perlengkapan, skil ngeditnya hanya sebatas dihp dan hanya bisa buat video singkat diinstagram,
hal ini lah yang menghambatnya memulai. Tetapi dia saat itu sudah memikirkan nama channel, konsep
video dan openingnya. Dan entah bagaimana dan keberanian dari mana ia bertemu putri yang aktif
didunia indovidgram dan juga punya kamera dan bisa edit lalu mereka bertemu untuk brainstorming dan
mulai shooting, tetapi setelah selesai shooting ternyata file videonya korup sehingga tidak jadi membuka
channel youtube.

Namun pada akhir desember 2017 ia bertemu kevin disebuah acara, dan memulai projek youtube dan si
kevin punya keinginan buat mengajar bahasa jepang ke orang indnesia, dan akhirnya selang seminggu
akhitnya shooting video perkenalan dan penjelasan singkat di youtube menggunakan hp dan video
pertama channel Nihongo Mantappu rilis tanggal 23 desember 2017.

Pada bulan januari, subscribernya hanya ratusan dan jerome memasang target 10.000 subscriber
sebelum agustus. Karena sebelumnya konten video hanya tentang belajar jepang, lalu konten diperluas
menjadi kehidupan dijepang, kukiah dijepang, motivasi dan fenomena yg sedang terjadi dan itu
membuat subscriber meningkat, lalu jerome membuat akun line namanya KEJERDAN yang berisi orang2
yang suka channel nihongo mantapou, dan digrup tersebut jerome menyampaikan targetnta dan
anggota grupnya antusias membantu untuk mempromosikan videonya. Akhirnya pada antara bulan mei-
juni target itupun sudah tercapai.

Pada bulan juni, kevin keluar dari channel nihongo mantappu dan itu membuat jerome stress dan sulit
karna harus mengerjakannya sendiri dari take sampe editing, lalu tidak berlangsung lama akhirnya ia
mendapatkan teman di waseda yang tertarik untuk ikut di channel nihongo mantappu. Pada bulan
september subscribernya meningkat yaitu 50.000 dan karena banyak yang membantunya maka pada 11
oktober 2018 subscribernya naik 2 kali lipat menjadi 100.000 dan pada akhir desember 2018 menjadi
500.000.

Lalu pada januari 2019 ia dihubungi langsung oleh raffi ahmad untuk kolaborasi dichannel youtube raffi
dan bulan februari 2019, jerome pulang ke indonesia dan diundang menjadi guest speaker suatu acara
pameran pendidikan studi di jepang yang diadakan di AEON Mall, BSD. Beberapa hari sebelum hari H,
jerome ditanya dengan panitia acara tersebut apakah yang datang bisa sampai 500 org atau tidak karena
tahun sebelumnya tidak mengundang guest star jadi sepi. Pada hari H, jerome gladi dulu dengan MC jika
saat masuk, dia akan ngomong "MINASAN!" dan berharap penonton menjawab "KONNIJIWA!" Tetapi dia
pesimis karena takut banyak yang datang tetapi tidak tahu salam pembukaan yang biasa dia lakukan di
channel youtubenya. Acara pun mulai jam 12.00 dan jerome mendapat pesan dari abangnya yang
menemaninya kalau sudah ramai dan banyak yang menunggu dirinya dari lantai 1 sampai lantai 3. Tetapi
jerome masih tidak percaya. Saat jam 13.00, ada beberapa sekuriti yang datang ke ruang tunggu yang
siap mengawalnya dann jerome kaget karena itu merupakan hal pertama kalinya seperti ini. Saat MC
sudah memberi aba2 akhirnya jerome meneriakkan MINASAN! dan diluar dugaan, dari lantai 1 sampai
lantai 3 serentak menjawab KONIJIWA!! . Setelah selesai acara sekitar jam 20.00 ada after party yanv
dihadiri penyelenggara dan ada presiden direktur AEON Mall dan presiden direktur pun bilang "saya
tidak pernah melihat AEON Mall seramai itu sebelumnya. Hebat kamu" dan menurut salah satu orang
dari pihak penyelenggara total yang datang ke acara tersebut mencapai 3000-4000 orang. Selain itu juga
jerome mendapatkan kesempatan untuk tampil di TV yaitu hitam putih trans 7 dan ini talk show net tv.

Kedatangan jerome ke indonesia disambut banyak orang dengan antusias. Dan jerome pun teringat
cerita hidupnya jika dia mendapat beasiswa penuh di NTU mungkin ia tidak akan menjadi seperti ini, dan
jika di tokyo university, mungkin ia akan sangat sibuk belajar dan tidak punya waktu luang untuk kegiatan
lainnya. Jerome berada dititik ini karena semua campur tangan tuhan. Apa yang dahulu diliat sebagai
kegagalan yang membuat kecewa dan sedih, hari dimana jerone dengan mantap bisa mengatakan bahwa
itu semua adalah hal indah yang terjadi karena tuhan menyediakan yang lebih baik. Dan ini baru
permulaan dari perjalanan hidupnya, karena hidup hanya sekali dan mati hanya sekali, mari kita berbuat
sebaik-baiknya, supaya kita hidup sebaik-baiknya dan mati sebaik-baiknya.

Anda mungkin juga menyukai