Anda di halaman 1dari 6

Hai, nama aku Ridho.Aku anak pertama dari dua bersaudara.

aku bertempat tinggal di


desa Sugihan kecamatan Jatirogo kabupaten Tuban.

Aku kelas 12 SMA, SMAN 1 JATIROGO pertamakali saya masuk SD bersama teman saya
,waktu masuk kelas 1 belum bisa membaca dan saya masih layak nya anak kecil sering
mementingkan bermain.

Waktu kelas 2 SD saya baru masuk les privat di tangga saya , dan waktu les saya sering
bermain sama anak nya yang nguleng les tetapi karena itu saya jadi suka les di situ
sampai saya naik kelas 3 dan saya menjadi lancar membaca.

Waktu kelas 4 saya selalu bersama teman sekelas saya sering mengejakan PR(pekerjaan
rumah) bersama teman teman se kelas waktu jam pulang ,di halaman sekolah selepas
itu kita bermain bersama di lapangan sekolah bermain ombak sodor dan semacam nya .

Waktu kelas 5 sekolah SD saya di gabung jadi 1 sama SD sebelah SD saya,dan teman
sekelas saya menjadi banyak ,waktu itu terasa aneh karena belum pernah ngobrol dan
bermain bersama,tetapi setelah lama bersama di kelas yang sama saya menjadi akrab
dan sering berkumpul dan waktu iku masih suka ke kantin buat beli jajan dan tidak lupa
beli pedagang keliling yang menjual mainan,saya sering bermain kelereng maupun di
sekolah atau di lingkungan rumah.

Menginjak kelas 6 saya berusaha untuk masuk smp favorit ya itu SMP 1 Jatirogo tetapi
rapot saya masih belum cukup untuk daftar.

Dan saya mencoba daftar di SMP 2 Jatirogo saya di terima dan saya bertemu dengan
teman teman baru saya . dan di situlah saya mulai bandel nya, bandel banget sampe
guru guru pada geleng geleng kepala.

setiap di kasih tugas gak pernah ngerjakaan sukanya gangguin teman teman. Tapi pas
kelas satu belum keliatan bandelnya nah pas kelas dua mulai nakalnya.

Waktu mau kenaikan kelas saya di nyatakan tidak naik kelas karena waktu kelas 2 saya
tetap menjadi orang bandel bersama teman satu kelas saya,teman saya yang tidak naik
kelas Ada 7 dan yang melanjut in cuma 4anak yng melanjutkan sekolah .

Saya sempat merasa bersalah sudah membuat kedua orang tuaku kecewa karena anak
laki lakinya tidak naik kelas, saya juga menyesal kenapa nakal banget sampe gak naik,
tapi di balik semua nya saya menjadi orang yang lebih ikhlas menerima semuanya,
karena sebab adanya peristiwa itu aku tau apa itu ikhlas.

Setelah saya tidak naik kelas, saya di pindah kelas dan ternyata saya masuk ke kelas f
dan saat iku juga saya kenal sama orang orang baru. saya memulai lagi awal yang baru
berkenalan lagi, beradaptasi lagi semua nya serba baru.

Dan teman saya ada yang sekelas dengan Dafa sama rendi jadi saya juga bisa kenal
mereka berdua.

Waktu kelas 3 SMP saya lebih serius dalam belajar dan selalu mengerjakan tugas dari
guru,dan beruntung nya lagi guru saya juga mendukung saya agar menjadi baik dan
teman teman baru juga ikut mengsuport perubahan saya .

Sebelum SMA saya sekolah di SD sugihan2 jatirogo yang sekarang sudah menjadi SD
sugihan SMP N 2 JATIROGO bersama temen ku Dafa dan rendi kita bertiga kita bertiga
sudah berencana sekolah di SMAN 1 JATIROGO.

kita saling bercerita tentang masa depan saya dari dulu ingin jadi polisi menerusin ayah
dan Mbah saya ,di lanjut dengan dafa yang bercita cita menjadi perawat ,saat giliran
Rendi cita cita nya ingin jadi orang sukses ,entah apa pekerjaan nya,saat SMP kita tidak
terlalu dekat karena beda kelas tetapi kita tetap saling menyapa saat
bersampingan ,saya memiliki teman di SMP satu kelas nama nya Joni tetapi dia masuk
di SMA kenduruan jadi sekarang jarang ketemu saat perpisahan kita saling
mengingatkan untuk sang jaga diri dan saling tetap ingat teman waktu SMP.

waktu pun berlalu dan pendaftaran di sekolah an baru SMA di buka saya mendaftar dan
belum tau kalau Dafa dan rendi juga daftar tau tau beberapa hari saat nama nya ada di
papan pendaftaran siswa baru ternyata Dafa dan rendi masuk ,saat iku pun aku merasa
senang ada temen di SMA kebetulan juga saat sudah masuk kelas 1 pertama kali nggak
nyangka bisa satu kelas juga sama Dafa dan rendi masuk ke jurusan IPS.dan teman
sekelas saling kenal sama yang lain dan saya masih sepakat untuk lebih semangat
mengejar cita cita dan dua orang iku pun juga masih memegang erat cita cita nya
Dafapun ingin kuliah di perawatan STIKES Tuban.

Kata orang, SMA itu masa yang tak akan terlupakan. Mungkin benar, aku menonton
begitu banyak film yang menceritakan bahwa masa-masa SMA sangat seru, masa
dimana kita menemukan jati diri sendiri, melakukan hal-hal yang gila bersama teman,
dan banyak lagi.

Kata orang, lebih baik memilih jurusan IPA, karena nanti saat kuliah bisa masuk ke
semua jurusan, sedangkan IPS tidak.tetapi aku masuk IPS Yang pasti, cita-cita ku bukan
menjadi dokter, ilmuwan, arsitektur, dll. Namun cita cita ku adalah seorang polisi. Aku
pun mencari di internet, untuk masuk polisi harus ambil jurusan IPA atau IPS. Sebagian
web mengatakan bahwa IPA dan IPS semuanya bisa masuk polisi.

Untungnya, orang tua ku bukan seperti orang tua temanku yang lain, ada orang tua
yang memaksakan anaknya untuk masuk IPA. Orang tua ku hanya berpesan, "Terserah
kamu mau pilih IPA atau IPS, yang penting kamu suka, Ayah mamah akan selalu
mendukung kamu", aku sangat bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka.

Akhirnya, hari untuk mengumpulkan surat pemilihan jurusan datang. Aku memutuskan
untuk masuk IPS. Aku masuk IPS karena pelajaran di IPS lebih menarik daripada IPA,
seperti sosiologi yang akan sangat berguna untuk masa depan saat melakukan tes
akademik di polisi. Kedua sahabatku, dafa dan rendi juga memutuskan untuk masuk
IPS, berarti semakin besar kemungkinan kami untuk sekelas.

Saat daftar kelas setelah penjurusan dibagikan, aku semakin semangat karena sekelas
dengan Dafa dan rendi aku percaya semua hal yang terjadi pasti ada maksud baik.
Untungnya, di kelasku ada teman yang lumayan dekat dengan ku dari SMP. Hari demi
hari kulewati, berusaha beradaptasi dengan kelas yang baru.

Di SMA ini, aku belajar banyak walaupun susah, seperti mengerjakan banyak tugas dan
mengumpulkannya dengan tepat waktu, dan juga kepercayaan diri ku meningkat
dengan adanya banyak presentasi.

Bulan September pun datang, dan tadi beberapa kakak kelas datang ke kelas,
mengumumkan bahwa mereka membuka rekrutmen untuk anggota OSIS yang baru.

"Enggak ah, ga tertarik gue, males weh OSIS banyak kerjaan," kata rendi. Setelah dipikir,
memang betul yang dikatakan Rendi. Akhirnya saya dan dapa juga nggak ikut. Hati kami
tidak lega karena bingung mau mengambil ekstra. kami malahan gugup apakah akan
diterima, jika diterima maka akan ada wawancara lagi.
Waktu kelas 1 itu saya masih ppkm saya sekolah pakek hp dan disuruh download
google class room ,saat itu saya tidak tau guru mapel secara real masih dalam waktu
ppkm ,dan saat iku saya belum paham pelajaran karena di terangkan di sosmed tidak
sebagus kalau tatap muka ,saya waktu ppkm sering kerja kelompok sama teman saya
yang dekat dengan rumah saya belajar bersama tiap hari mengerjakan bersama

Dan saat naik kelas 2 saya sudah merasa bosan karena sekolah jalur sosmed itu tidak
bisa bercanda bersama teman teman sekelas ,waktu pertengahan Alhamdulillah kita
bisa bertatap muka tetapi masih jaga jarak dan memakai masker masing masing siswa
Waktu semester 2 semua pun kembali normal dan saya merasa bebas tidak takut lagi
berdekatan dengan teman di sekolah

Saya di rumah juga sering lari lari dan sering renang waktu kelas 2 SMA karena pingin
tinggi mengejar target agar bisa menjadi abdi negara polri,sampai saat saya mengukur
tinggi badan ternyata masih kurang dan saya sekarang semakin giat lari lari dan pull up

saya sering berbincang dengan teman saya yang sudah lulus, tentang kehidupan gimana
setelah lulus setalah tidak sekolah. ternyata tidak enak kita harus berani mengambil
langkah awal kita harus kemana. tidak usah tergesa gesa untuk memilih kedepannya
gimana pikirkan matang matang biar tidak salah langkah.

Sekarang saya lebih mementingkan masa depan dulu, Fokus agar masa depan tercapai.
aku sangat berusaha keras untuk menggapai cita citaku. sering bilang mau kurus tapi
makan bakso terus ya itulah aku. selalu berusaha agar itu semua dapat tercapai
ternyata tidak mudah ya. aku sering mengeluh, sering putus asa tapi semua nya bisa di
lawan saat keinginan lebih besar dari rasa malas jadinya buat kita semua ayo jangan
patah semangat buat mengejar apapun itu yang di jadi keinginan kita. kita bisa jadi apa
aja loh yang penting ada niat dan usaha dan satu lagi berdoa jangan lupa, ga boleh jadi
manusia sombong. kalau nantinya gagal gapapa ini hanya dunia kalo berhasil ya
Alhamdulillah.
itu saja yang bisa saya ceritakan tentang pengalaman hidup saya, dan tentang apa yang
saya kedepannya, semoga kita semua sukses buat kedepannya. gak nyangka juga
bakalan pisah. gak kerasa udah tiga tahun aja soalnya sering di rumah eh tiba tiba udah
lulus aja.

oke itu saja terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai