Anda di halaman 1dari 4

Namaku Deni Saputra, biasa aku di panggil Deni dikalangan teman temanku.

Saya mempunyai kakak


laki-laki. Namanya Abdul Latief. Kakak saya sekarang sudah bekerja.Saya terlahir di keluarga yang
sederhana, Sejak kecil saya bercita cita ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses…

Sampai pada waktunya bahwa usia ku kala itu beranjak pada usia 6 menginjak 7 tahun yang mana
mengharuskan diriku masuk pada pendidikan sekolah dasar.

Karena SD adalah awal pendidikan dasar untuk belajar ilmu pengetahuan umum selepas lulus dari
pendidikan Taman Kanak (TK), yang mana itu merupakan anjuran bahkan kewajiban dari Pemerintah
Republik Indonesia.

Sebelum awal masuk sekolah tentunya mendaftarkan diri dengan berbagai adsministrasi dan
persyaratan lainya yang waktu itu aku diantar oleh Ayah, sekalian ke sekolah agar bisa melihat – lihat
akan suasana sekolah.

Berbagai persiapan dan perlengkapan pun akhirnya sudah terpenuhi dan tinggal menunggu saja waktu
dan tanggalnya untuk masuk hari pertama memulai pembelajaran baru dalam sekolah baru dengan
suasana baru juga tentunya.

Terhitung kurang lebih 3 minggu setelah pendaftaran akhirnya sampailah pada waktu dimana waktu itu
ialah hari pertama masuk ke sekolah baru di sekolah dasar di SD Negeri surulangun namanya.

Pertama kalinya mengenakan seragam baru merah putih dengan bangga dan senang gembira serta
semangat aku bergegas memulai aktifitas ke sekolah baru.

Hari itu hari senin tepatnya. Seperti pada umumnya, awal masuk sekolah dan kelas baru setelah liburan,
atau baru pertamakali masuk sekolah, dimulailah hari senin. Pagi hari selesai persiapkan bekal,
berangkatlah diriku ke sekolah bersama teman dan kakak kelas

Hari selanjutnya saya mulai pembelajaran, dari menulis, membaca dan lain sebagainya, dan tidak terasa
kelas satu sudah selesai, pas pengambilan hasil belajar selama 1 tahun saya merasa senang karena
mendapatkan hasil yang baik, alhamdulillah saya mendapatkan juara 2, dan sPada kelas dua – kelas tiga,
saya mendapatkan wali kelas yang care kepada muridnya, sehingga saya merasa nyaman dan senang
saat belajar, setiap kami ada masalah selalu diselesaikan dengan baik sehingga dikelas tersebut tidak ada
masalah antara teman sekelas maupun kelas kami dan kelas lainnya. Untuk prestasi saya di kelas dua
dan tiga juga terbilang bagus, saya mendapatka peringkat 4 karena sudah bersaing. Di kelas 2 dan kelas
3 ini saya dipercaya oleh teman-teman untuk menjadi ketua kelas.ebagai hadiah saya dibelkan sepeda
oleh orang tua supaya lebih semangat lagi belajarnya

Pada kelas dua – kelas tiga, saya mendapatkan wali kelas yang sangat baik kepada muridnya, sehingga
saya merasa nyaman dan senang saat belajar, setiap kami ada masalah selalu diselesaikan dengan baik
sehingga dikelas tersebut tidak ada masalah antara teman sekelas maupun kelas kami dan kelas lainnya.
Untuk prestasi saya di kelas dua dan tiga juga terbilang bagus,tetapi saya tidak mendapatkan peringkat
karena persaingannya yang sangat berat

Pada saat kelas tiga saya memiliki kesan yang tidak mengenakan karena saya terbawa-bawa kedalam
masalah teman saya, padahal saya hanya duduk dalam kelas dan tidak ikut-ikutan, jadi permasalahan ini
di bawa ke ruang guru untuk diselesaikan, untung wali kelas saya ada disana pada saat itu, sehingga saya
bisa bebas dari masalah tersebut.

Saat naik ke kelas empat, saya agak berat hati untuk meninggalkan wali kelas saya, karena saya sudah
nyaman dan saya juga mendengar bahwa guru kelas empat di sekolah saya ini terkenal dengan
pemarah, sehingga saya menjadi takut. Tetapi pendengaran saya nampaknya salah karena saya tidak
menemui guru tersebut marah jika muridnya tidak membuat masalah. Disini saya bisa mengambil
pelajaran bahwa, jangan percaya perkataan seseorang sebelum membuktikannya sendiri. Pada kelas
empat ini saya pertama kali mencoba menjadi pemimpin upacara karena saya di tunjukkan wali kelas
pada upacara rutinitas hari senin

Pada kelas lima, dikelas yang baru teman baru, sekolah mengadakan kegiatan jalan-jalan kelas 5 dan
kelas 6. Disitulah saya mulai akrab dengan teman-teman baru saya, dan pada saat itu saya mendapatkan
pengalaman beharga karena disitulah saya jalan-jalan sama teman-teman barna saya ditunjuk oleh
walikelas pada upacara rutinitas hari senin.

Naik kelas 6 saya mulai belajar karena banyak ujian-ujian yang mau diikuti, mulai dari ujian semester
hingga ujian nasional. Pada saat itu juga kami juga memikirkan masuk ke sekolah menengah mana,
apakah kita akan bersama-sama lagi dan lain sebagainya

Setelah menempuh pendidikan SD selama 6 tahun saya pun melanjutkan pendidikan SMP.Saya
mendaftarkan SMP negeri surulangun yang berada di kabupaten Musi Rawas Utara provinsi sumatera
selatan

Waktu pertama kali mendaftarkan SMP saya sudah mendaftarkan sendiri tanpa di dampingi orang
tua.saya mendaftarkan diri ke SMP tidak sendirian tetapi bersama teman-teman SD dahulu

Setelah surat pengumuman dari SMP keluar dan di nyatakan lulus. Saya mulai berkenalan dengan
sesama teman-teman yang ada di dalam kelas.adaptasi dimulai setelah pembelajaran berlangsung
selama sepekan bersekolah

Di kelas 7 aku masuk di kelas 7A yang konon kata nya adalah kelas unggulan. Aku merasa sangat
senang,bersyukur,kaget,enggak percaya sekaligus takut rasa nya seperti campur aduk.dalam hatiku aku
takut kalau aku gak bisa mengikuti pelajaran karena aku berpikir teman-teman ku sangat pintar.

Namun seiring dengan waktu aku mulai beradaptasi dengan lingkungan yang baru.ternya semua teman
ku sangat enak mereka memang cerdas, tetapi tidak egois,dan tidak individualis.
Di kelas 7 aku mulai mengikuti organisasi yang ada di sekolah. Di sekolah ku banyak organisasi tapi aku
cuma mengikuti organisasi yaitu Pramuka setelah beberapa bulan aku masuk Pramuka aku mundur di
karenakan ada alasan tertentu yang membuat aku mundur.

Saat naik di kelas 8 saya masuk di kelas 8f, saya mendapatkan teman baru lagi yang mana teman baru
saya itu pasti nya pintar-pintar Semua.saat itu juga saya merasa tersaingi.Dan akhirnya Kalah saing,soal
nya belum keliatan pintar nya di tutupi sama yang pintar-pintar.

2 semester di kelas 8 pun sudah di lewati.akhirnya pembagian kelas pun di bagikan.saya akhirnya
dengan berat hati harus berpisah dengan teman-teman saya yang pintar dan baik hati.

Pada saat naik ke kelas 9 saya mendapatkan kelas 9C pada saat itu saya senang sekali masuk Di kelas 9c
soal nya kelas yang Saya pengen dari pertama masuk SMP. Di kelas 9 ini saya harus pokus belajar karena
kelas 9 bukan lagi waktu nya bermain-main.sekarang saya sudah menginjak semester genap,dari mulai
tryout sampai ujian praktek.saya harus belajat lebih rajin lagi supaya pas lulus nanti hasil nya
memuaskan.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMP selama 3 tahun saya melanjutkan pendidikan di SMA.Pada masa
SMA saya mendapatkan pengalaman,teman juga ada cerita susah maupun senang. Awal pertama
memakai seragam abu-abu ini saya sangat bangga, karena sudah sekolah menengah atas(SMA). Di
kategorikan sudah besar. Pada masa ini lah saya mengenal dunia luar. Mungkin saya termasuk di
kategorikan kurang bergaul. Ya seperti itulah yang saya rasakan saat pertama masuk. Teman-teman saya
banyak sekali menceritakan pengalaman mereka sedangkan saya hanya lulus SMP dengan fokus belajar
tanpa melihat dunia luar. Ternyata dunia luar sangatlah menyenangkan. Disaat aku mempunyai masalah
pastilah mereka yang membantu,saat mental turun merekalah yang akan membuat naik lagi. Setiap
pelajaran yang berlangsung pasti kelas kami lah yang paling ribut dan ramai. Entah karena belajar
ataupun bercanda.

Selain belajar saya juga mengikuti ekstrakurikuler di SMA yaitu karate saya bertemu dengan kawan-
kawan baru yang mana kawan baru saya itu adalah atlit-atlit semua.walaupun latihan nya keras tapi
mereka mengasah mental supaya saya bisa menjadi atlit seperti mereka.

Pada saat kelas 2 SMA masih aja harus menyesuaikan diri dengan kawan-kawan baru. Tapi pastinya
lama-lama kita bisa menyesuaikan diri dan berbaur dengan lingkungan. Apalagi ternyata temen-
temenku di kelas dua ini pada asyik semua Sumpah aku nggak nyesel bisa ditempatkan oleh Allah SWT.
meskipun aku sering jadi bahan bullying, aku tetep ikhlasTapi saya sangat senang naik ke kelas 2 di
karenakan jarang belajar. Saya banyak menghabiskan waktu untuk bermain-main keluar dan jarang
merhatiin guru.alhasil nilai raport semester 1 anjlok. Padahal Nilai semester satu sampai 5 dibutuhkan
untuk seleksi masuk perguruan tinggi lewat jalur undangan

Di masa SMA ini juga kita dituntut untuk mulai memikirkan masa depan. Besok mau ke mana sehabis
lulus SMA, mau jadi apa, mau kerja di mana, mau nikah umur berapa, sama siapa.. ._.
Dan aku masih bingung dengan semua itu. Aku belum punya target yang bener-bener aku rencanain.
Padahal seperti yang aku sebutkan di atas tadi, nilai di SMA ini bisa dipakai buat masuk perguruan tinggi
negeri. Kalo nilai rapornya bagus ya syukur kalo keterima undangan. Kalo nggak? Harus belajar lagi buat
tes SBMPTN. Kalo masih gagal? Masih ada sih yang seleksi lewat jalur mandiri. Kalo masih belum diberi
kesempatan

Saat ini aku masih belum mau mikirin itu. Bukannya aku nggak mau nentuin masa depanku mau gimana.
Tapi aku nggak mau terlalu memikirkan itu, nanti malah terlalu terobsesi dan bikin pusing. Yang penting
sekarang itu tetap menjalani hidup yang lebih baik lagi, dan belajar yang rajin lagi

Anda mungkin juga menyukai