Anda di halaman 1dari 15

1

Kita kembar tapi tak identik, bukan karena fisik akan tetapi karena orang tua. Orang
tua kita sama sama bekerja akan tetapi pastinya setiap orang tua cara mendidik anak
berbeda beda dengan tujuan masing masing yang pasti semua orang tua
mengajarkan anak nya ke arah yang baik walaupun mungkin ada beberapa tindakan
orang tua yang menyakiti anaknya tanpa disadari dan tidak diterima oleh anaknya
sendiri.
Kita bertujuh tidak sengaja ditemukan oleh takdir melalui sekolah, mungkin kalau
kita tidak dipertemukan seperti ini kita tak sadar bahwa kita kembar dalam segi
orangtua yang selalu bekerja mencari nafkah untuk anaknya.
Kita kembar tapi tak identik.

2
DAFTAR ISI
HIDUP PENUH RINTANGAN..............................................................................................................4
AKU YANG TERSESAT.......................................................................................................................7
MENARIK GARIS KEHIDUPAN.........................................................................................................8
HIDUP DALAM SUPERPOSISI..........................................................................................................10
KELUARGA CEMARA.......................................................................................................................11

3
HIDUP PENUH RINTANGAN
Bismillahirrahmanirrahim, Haloo Guys, jadi disini saya akan memberikan kisah
perjalanan hidup aku dari awal hingga masuk SMAVO. Saya lahir di kota Sidoarjo,
pada tanggal 05-September-2006. Saya juga merupakan anak pertama dari 3
bersaudara. Jadi saat saya berumur 1 tahun, saya akhirnya pindah rumah yang awalnya
tinggal di Sidoarjo ke kota Bogor. Saya tinggal di kota Bogor selama 6 bulan, dan
setelah 6 bulan saya akhirnya pindah ke Kab Bogor, yaitu Kota Cibinong hingga saat
ini. Pada saat itu dimana saat saya berumur 5 tahun akhirnya saya Bersekolah untuk
pertama kalinya, yaitu TK, dimana saat saya di masa TK, saya pada saat itu
merupakan anak yang tidak bisa diem, bahkan saat pembelajaran berlangsung, saya
pada saat itu malah bermain sendiri menggunakan kayu, dan kayu itu digunakan untuk
memukul benda atau hewan yang ada di sekitar saya. Sehingga guru saya sampai

pusing mengurusi saya, Hahahahahahaha, jadi teringat masa TK 😊, rasanya ingin

mengulangi masa itu😊. Pada masa itu juga, aku sering diusil sama Saudara-saudara
aku. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya naik ke SD. Pada momen saya masuk ke
sekolah SD saya pertama kalinya, awalnya saya merasa agak takut, karena saya
berpikir kalo SD itu gurunya galak-galak. Ternyata memang benar. Karena saat
pemilihan kelas dan guru, saya mendapatkan seorang guru yang agak killer, setelah
berjalannya satu semester pada saat kelas 1 SD, awalnya pada saat itu, saya
bersekolah, masih aman-aman aja, tidak ada kendala, setelah semester 2 dimulai, saya
mulai terasa tidak enak, sebab pada saat itu sudah mulai adanya pembullyan terhadap
saya, saat semester dua berlangsung, saya yang awalnya senang-senang aja
bersekolah, lalu pada suatu ketika saya pun di bully oleh teman sekelas aku, walaupun
bully nya tidak berat, hanya sekedar lisan, perkataan. Pada momen itu saya merasa
agak sakit hati karena perkataan mereka, setelah itu, besoknya di saya di bully lagi,
dan cara membully nya sama seperti kemarin, dan itu terjadi lagi setiap hari saya
sekolah, semenjak saya di bully pertama kalinya, awalnya saya ingin melaporkan ini
ke guru dan orang tua saya, akan tetapi saya tidak berani melaporkannya. Setelah
berlangsung lama, sih pembully itu sekarang, sudah membully aku dengan cara fisik,
yaitu dengan cara saya di dorong hingga terjatuh, di keroyok, terus di tendang,
sehingga saya menangis di depan pintu kelas, dan menjadi tontonan siswa yang berada
di sekitar. Setelah saya menangis, para orang yang membully aku akhirnya kabur, lalu
datanglah seorang guru untuk mencari tahu, apa penyebabnya, dan saya pun
mengatakan kronologinya, setelah saya selesai bercerita kepada guru, akhirnya saya
dan orang yang membully aku pun berminta maaf. Setelah kejadian itu, Alhamdulillah
dalam sementara waktu, aku tidak di bully lagi, hingga saya naik kelas ke kelas 2.
Di kelas 2, saya pada saat itu, berharap, semoga pada kelas 2 ini, muridnya, bisa di
ganti. Ternyata masih tetap, setelah itu, mulailah masa pada kelas 2 SD, berjalan lah

4
kejadian-kejadian di masa kelas 2, awalnya, saat masih kelas dua, masih aman saja,
masih belum terlihat ada pembullyan, terhadap diriku, pada saat itu, akhirnya saya pun
mulai merubah sifat saya, yang awalnya sifat saya yang suka sendirian, menjadi lebih
sering berinteraksi agar bisa memiliki teman yang banyak, setelah saya merubah sifat
saya, awalnya berbuah manis, sebab saya pada saat itu sudah mempunyai beberapa
teman, hingga suatu saat, saya mulai di bully lagi, oleh teman-teman di kelas saya,
walaupun pada saat saya di bully saya sudah bisa melindungi saya sendiri. Suatu
Ketika, mungkin ini adalah kejadian yang paling saya kesel dan benci, karena pada
saat itu, ternyata teman saya, yang awalnya saya mengira baik ternyata, dia ikut
membully saya, jujur aku agak kecewa, serasa di khianati, setelah berjalannya waktu,
pada suatu Ketika, para pembully itu, akhirnya membully aku secara fisik, dan
kejadiannya di dalam kelas, pada saat itu aku pun di bully dengan di pukul, ditendang
dan sebagainya, hingga menyebabkan saya nangis, yang paling nyesek, pada saat itu,
guru saya datang ke kelas saya untuk mengajar, terus guru saya melihat saya sedang
menangis, akhirnya guru aku datang dan mencari tau masalahnya, tentu saja saya
mengatakan kronologinya, setelah saya menceritakannya, guru tersebut seakan tidak
peduli terhadap saya, hanya mengatakan, “jangan diulangi lagi yah” pesan itu di
lontarkan untuk pembully aku dan, gurunya pun melanjutkan pelajaran. Setelah
kejadian itu pada akhirnya saya pun memberanikan untuk, memberi tahu tentang
kejadian saya di bully barusan dan dulu pada masa kelas 1 semester 2 ke orang tua.
Setelah saya bercerita ke orang tua pada saat itu, orang tua aku pun melakukan
inisiatif, yaitu ingin memindahkan sekolah aku, ke sekolah lain, yaitu sekolah dimana
Ayah aku mengajar. Lalu saya pun tidak masuk ke sekolah itu lagi selama 3 hari,
untuk mendaftar ke sekolah baru, setelah 3 hari berlangsung, pada akhirnya saya
datang ke sekolah untuk mengucapkan perpisahan di kelas saya, setelah itu pada
akhirnya saya melangkahkan kaki saya ke sekolah baru, dan disana saya akhirnya
bertemu dengan teman-teman yang baru, dan di sekolah tersebut, guru saya, teman-
teman saya selalu mensupport aku, walaupun saya harus beradaptasi di lingkungan
baru, dan juga saya ketinggalan materi pelajaran dikarenakan SD sebelumnya sama
sekolah SD yang baru, materi pelajarannya sangat berbeda, karena sekolah saya
sebelumnya, adalah sekolah NEGERI, dan sekolah baru saya adalah sekolah SDIT.
Walaupun demikian, saya akhirnya bisa beradaptasi di lingkungan baru, dan saya
sudah mengejar materi yang sudah tertinggal.
Di sekolah aku yang baru, aku merasa sangan senang dan nyaman, di sekolah tersebut
saya sudah tidak merasakan yang namanya di bully, dan disana saya bahkan
mendapatkan banyak sekali teman-teman baru dan juga baik, setelah beberapa bulan
berlangsung, akhirnya sekolah saya, mengadakan study tour, tentu saja saya sangat
senang sebab ini pertama kalinya saya study tour pada masa SD, karena saat TK saya
sudah melakukan study tour. Setelah itu, akhirnya saya pun naik kelas, ke kelas 3.
Masa di kelas 3 menurut saya adalah masa terbaik di hidup saya, sebab pada masa itu,
saya akhirnya sudah melupakan momen kejadian-kejadian pada saat saya di bully

5
dulu. Di masa itu juga saya akhirnya bisa merasakan kegembiraan bersama-sama,
dengan teman saya, di masa itu juga saya merasakan yang Namanya Kebersamaan dan
Keharmonisan antara guru dan teman-teman saya di kelas. Setelah berlangsung lama
di akhir semester 2 sebelum naik kelas, kelas kami mengadakan perpisahan kelas,
sebab di sekola saya, nanti di kelas 4 siswa-siswi bakalan di reset. Setelah acara
perpisahan kelas itu selesai, akhirnya saya pun naik ke kelas 4, dimana saat itu juga
saya mendapatkan teman-teman yang baru.
Pada masa kelas 4, saya awalnya merasa aman-aman saja, pada suatu ketika saya
sadar, bahwa pada kelas 4 beberapa teman saya di kelas sudah mulai melakukan yang
namanya Geng, dimana saat itu beberapa teman saya, juga mulai mengusil saya,
seperti melempar sepatu saya, di lempari bola dengan sengaja, dan mencoret-coret
buku tulis dan buku paket saya, setelah kejadian tersebut, saya akhirnya mulai berhati-
hati dengan merekan, dengan cara jangan mendekati mereka, pada akhirnya saya
bermain dengan teman-teman saya yang saya rasa baik, dan itu saya lakukan hingga
kelas 5. Saat masa kelas 6, di masa itu, akhirnya saya melaksanakan UN. Dan setelah
selesai akhirnya sekolah saya mengumumkan, kelulusan kami, setelah pengumuman
kelulusan, kelas saya pada akhirnya melakukan acara perpisahan, setelah acara
tersebut selesai saya pun memikirkan untuk mencari sekolah mana yang ingin saya
tuju untuk ke depannya, setelah saya lulus, awalnya saya ingin lanjut ke pesantren,
tapi tidak jadi, pada akhirnya saya lanjut di sekolah MTS, dan alhamdulillah, saya
lolos, dan akhirnya saya bisa bersekolah di MTS, dengan teman-teman, dan
lingkungan yang baru.
Di MTS, saat awal masuk kelas, saya merasa agak takut, sebab saya agak trauma
dengan sekolah SD lama saya, takutnya sekolah ini sama halnya dengan sekolah SD
dulu, akan tetapi tidak demikian, sebab di MTS, di kelas saya sebagian besar memiliki
sifat yang baik, dan ceria, dan juga ada beberapa di kelas saya, yang agak bandel, dan
jelek sifatnya. Akan tetapi walaupun bandel, dia tetap menjadi teman baikku dan tidak
pernah membully. Saya juga sebenarnya pernah di bully di MTS oleh kakak kelas,
dengan cara fisik,yaitu menendang dan memukul saya, sehingga sering antara aku dan
kakak kelas yang membully aku, berantem walaupun saya kalah, dengan kejadian itu
akhirnya saya melaporkan hal tersebut ke guru, dan yang membully aku pun akhirnya
pergi ke ruangan BK, dan ternyata kakak kelas yang membully aku itu, anak nya guru.
Setelah kejadian itu aku agak takut, sebab takutnya kakak kelas tersebut akan balas
dendam, dan pada akhirnya saya pun kalo melihat kakak kelas tersebut, pasti selalu
menghindar dan bersembunyi, dengan teman saya. Setelah berjalannya waktu setelah
selesai PTS semester 2 saat kelas 7. Terjadilah sebuah wabah global, yaitu Covid-19.
Yang menyebabkan sekolah saya melakukan pembelajaran secara daring atau online,
jujur dengan metode pembelajaran tersebut, saya akhirnya merasakan sesuatu yang
tidak pernah saya alami, yaitu aktif dalam dunia digital, karena pada saat itu saya
dibelikan HP untuk pertama kalinya, dimana pada saat itu, akhirnya saya bisa
merasakan rasanya memiliki sosmed, game, nonton anime, dan sebagainya, pada masa

6
itu juga saya akhirnya, bisa merasakan yang namanya mabar, contohnya seperti mabar
ML, FF, PUBG, dan lain-lain, saat masa Covid juga, keseharian aku mungkin, serasa
kayak orang males, seperti: tidur malam, bangun jam 3 pagi untuk sholat tahajjud,
sholat shubuh, belanja (bantu orang tua), absen kelas, tidur, bangun jam 9 pagi, liat
tugas, lihat deadline tugas, mabar, nonton anime, sholat Dzuhur, zoom, tidur, sholat
ashar, mabar, ngerjain tugas kalo ada, kalo tidak ada yah lanjut mabar, sholat maghrib,
ngaji, sholat isya, nonton anime dan mabar, tidur malam, gituu terus hingga setahun.
“Tapi menyenangkan sih, hehehehehehe”, Terus saat kelas 3 akhirnya aku pun masuk
sekolah, walaupun hanya sebagian, dan masuknya sesuai absen, setelah melakukan
selama berbulan-bulan akhirnya sekolah aku melakukan pembelajaran full seperti dulu
lagi, dan setelah sekian lama, akhirnya aku pun melakukan ujian madrasah untuk
kelulusan, alhamdulillah lulus, jujur pada momen ini terasa kaget, saya serasa kok
cepat amat sekolah disini, sudah lulus aja, hahahahahaha, pada akhirnya kelas kami
pun melaksanakan acara perpisahan, setelah acara perpisahan selesai, saya pun
mencari sekolah lanjutan, pada momen ini saya mendapatkan 3 pilihan sekolah, yaitu
SMANSA BOGOR, SMAVO, DAN SMANTIC, dan pada akhirnya saya memilih
SMAVO karena dekat dari rumah, dan akhirnya pun saya lolos masuk SMAVO, saya
awalnya mengira SMAVO itu sekolah biasa saja seperti umumnya, dan ternyata saya
salah, setelah saya lihat dari sumber berita, SMAVO merupakan sekolah yang keren
dan sangat berprestasi, apalagi saya dengar-dengar banyak teman-teman SD saya dan
MTS saya, sangat menginginkan masuk di SMAVO, walaupun banyak yang gagal,
setelah mendengar kabar itu akhirnya saya senang karena saya bisa sekolah dengan
kalangan orang-orang yang hebat. Dan bener, saat masuk SMAVO, saat masa MPLS,
saya pun akhirnya masuk ke kelas X-5, dimana di kelas tersebut memiliki teman-
teman yang luar biasa SOLID, hebat, dan keren, sehingga bisa membuat saya terus
termotivasi.

7
AKU YANG TERSESAT
Aku memasuki perpusatakaan umum, tujuanku mencari sumber buku buku untuk
tugas sosiologi dan beristirahat sebentar dari teriknya matahari. Setelah aku
mendapatkan buku yang ku mau, aku duduk bagian belakang yang dekat dengan
jendela lalu mengeluarkan buku bersampul coklat tapi entah kenapa tiba tiba perasaan
ku campur aduk.
“Kepribadian anak dibentuk pertama kali oleh keluarganya, setiap keluarga pasti
memiliki cara mendidik anak berbeda dan tentunya setiap keluarga memiliki tujuan
yang berbeda. Semua orang masih belajar sesuatu untuk hidupnya atau peran di dalam
hidupnya, kata “belajar” tidak akan jauh dari sebuah kata “kegagalan”.”
Itu yang ku tulis di buku bersampul coklat ini yang seharusnya tidak ku tulis disini
dikarenakan ini buku tugas tapi tidak apa untuk sesekali. Tiba tiba handphone ku
bergetar yang ternyata ibu ku menelfon. “Ada apa menelfon?” Pikir ku.
“Ada apa, bu?” Jawab ku.
“Kalau udah sampai rumah buat makan malam ya dan bantu abang mu untuk packing
malam ini, dia ga bisa sendiri. Ibu pulang telat malam ini” Jawab ibu.
Aku hanya bisa mengangguk lalu menghela nafas sambil bilang “Baik, bu”
Aku adalah anak tengah perempuan satu satunya yang memiliki dua saudara laki laki.
Aku kira memiliki dua saudara laki laki akan menyenangkan karena aku
membayangkan bagaimana dijaga oleh mereka dan diperlakukan seperti princess
umumnya dikerajaan, ternyata semua perkiraan itu hanya angan angan ku saja, yang
terbukti ialah aku harus menanggung dua peran sekaligus.
Sejak kecil aku di didik keras oleh kedua orang tua ku, entah dari segi kemandirian
atau kekerasan fisik. Teringat sekali, apabila aku bangun sedikit siang akan terjadi
bahu sebelah kanan berdarah karena cubitan ibu yang sangat keras. Selain keras pun
semua pilihan sudah diatur oleh ibu, dari aku sekolah sampai menentukan jadwal
keseharian. Dampak semua itu menjadi dampak negative terhadap diriku sendiri yang
apa apa ragu untuk mengambil keputusan karena biasanya dipilihkan oleh ibu ku
sendiri. Terkadang aku selalu berfikir tentang semuanya, apakah ini benar benar akan
mengarahkan ku ke arah yang benar? Apakah aku akan bisa melawan kerasnya
kehidupan dengan cara yang sudah di didik oleh orang tua ku? Banyak sekali

8
pertanyaan itu muncul akan tetapi sampai sekarang pun belum mendapat jawaban
yang pasti, abu abu.
Tak terasa aku beranjak dewasa, benar benar tak terasa. Banyak yang aku telusuri
sendiri tanpa sepengatahuan orang tua, mulai dari ikut organisasi yang berakhir
menjadi bendahara osis dan ketua pramuka tetapi apa untungnya buat mereka tahu?
Mereka tahu pun tak mengubah apapun dan juga terlihat tidak bangga anaknya meraih
sampai sejauh itu tanpa bimbingan mereka. Terkadang aku tak bisa mengambil
keputusan, bukan karena tak mengerti resiko resiko yang terjadi akan tetapi takut
keputusan ku tidak dihargai dan juga takut dimarahi oleh ibu, tapi seseorang pernah
mengatakan ini kepada ku “sampe kapanpun kalau kamu masih ada di bawah aturan
orang tua, aku yakin ga bisa bertanggung jawab karena terlalu apa apa harus
dengan persetujuan mereka. Boleh ngawasin tapi yang wajar, biarin anak anaknya
berkembang dengan sendirinya mereka juga punya potensinya sendiri, orang tua
berperan sebagai support system anaknya.”
Dari perkataan teman ku itu, aku mulai berani belajar untuk mengambil keputusan
sendiri dan mengemukakan pendapat ku sendiri yang sudah ketahui pasti akan
dibantah oleh kedua orang tua ku.

9
MENARIK GARIS KEHIDUPAN
Kehidupan saya mulai saat lahir kedunia, saya lahir di rumah sakit hermina pada
tanggal 29 Agustus 2008 di jam 10 pagi. Saya lahir dari nyokap saya, yaa.. tentu saja.
Pada saat itu nyokap saya melahirkan saya dengan normal. Sebenarnya saya belum
ngerasain apa itu arti kehidupan yang sesungguhnya waktu lahir, yaa.. gimana mau
ngerasain, inget aja nggak.
Lanjut pada saat masa saya masuk TK di Al-Azhar dimana umur saya itu masih 4
Tahun, masih seru-seru aja sih, belum kerasa beban apa-apa. Buku disiapin Orang tua,
Dipakein baju seragam, Pulang masih jam 10 Pagi, Tugas Hampir gaada, pokok nya
enak banget dehh.. . Nahhh Akhirnya masuk SD Kelas 1 di Al Azhar juga, Pas masuk
di hari pertama saya hampir nangis. Yaa.. karena saya gatau kelas saya itu dimana,
bahkan nyasar ke kelas 5 dan 6. Untung nya ada guru yang nyamperin saya dan saya
ditanya... “Kelas 1 Apa dek?”, “Gatauuu”. Ucap saya sambil mata berkaca-kaca.
Akhirnya guru itu ke bagian kelas 1 untuk nganterin ke kelas saya, Thanks untuk guru
itu.
Waktu berlalu dan berlalu hingga akhir nya di kelas 4 SD di 2017. Pada waktu itu
saya mulai ngerasain yang namanya alur cerita kehidupan yang sesungguh nya.
Dimana tugas-tugas yang mulai banyak, maksud saya banyak ini untuk ukuran anak
SD. Yaaa... Akhirnya nilai rapot saya turun, saya kena omel sama orangtua. Pada
akhir nya saya berusaha untuk memperbaiki nilai, yaa.. walaupun ga tinggi-tinggi
banget, tapi okee lahhh.
Dan.. terjadilah suatu hari di tahun 2017 dimana itu adalah hari terpuruk saya dimana
pada saat lagi hari libur sekolah, Pada siang hari nyokap saya nerima telfon dari adek
nyokap saya yang lagi dirumah kakek saya. Pas nyokap saya angkat, tante saya
spontan bilang“Mbakkk, bapak masuk ICU’, ngomong-ngomong kakek saya ini
memang sudah sakit cukup lama. Dan pada waktu itu nyokap spontan kaget dan
nangis ketika denger nya, dan saya pun sebagai cucu nya juga merasakan kaget nya.
Dan Bokap saya yang dimana Suami nyokap saya langsung memesan tiket kereta ke
Solo, dan sore nya langsung berangkat menuju stasiun. Saat Sampai stasiun,
mengambil tiket, menunggu kereta dan akhirnya naik ke keretanya, sekedar informasi
saya berangkat bareng Adek nyokap saya dan keluarga nyokap saya yang lain. Hari
terpuruk ku belum selesai, Karena ke solo memakan waktu 12 jam, Menurut di tiket
saya sampai di solo itu jam 5 Pagi. Saat di tengah-tengah perjalanan sekitar jam 2
pagi, saya sih tidur saat itu, Dan Entah kenapa saya kejodot sesuatu. Nah pada jam 2
itu juga nyokap di telfon oleh adek nyokap saya, dan saat nyokap angkat tante saya itu
sambil nangis nangis, spontan nyokap saya bilang “kenapa to dekk?’, dan tante saya
menjawab dengan nangis kejer, “Bapak Wes Raenek Mbak”, Yang artinyaa “Bapak
udah ga ada mbak”. Seketika Nyokap, bokap, adek nyokap lemes se lemes lemes nya
dan nangis, saya ga ngeliat sihh, karena masi tidur juga. Sekitar jam 3 saya bangun,
saya bingung dong kenapa adek nyokap yang ikut saya megang yasin, pada saat itu
saya gatau pada saat itu kakek saya udah meninggal. Tapi pada waktu saya lanjut tidur

10
dan dibangunin ketika sampai di solo. Adek nyokap saya yang disana menjemput, dan
ditengah perjalanan saya kaget ketika tau kakek saya udah gaada. Singkat cerita saya
sampai, saya menyolatkan dan ikut ke peristirahatan terakhirnya. Fiuhh, Hari hari
yang sangat terpuruk.
Singkat cerita saya sampai ke kelas 6 SD di tahun 2019, masa dimana mengenal yang
dinamakan kedewasaan. Saya mulai disibukan dengan Try Out dan tugas yang
banyak, Yaa.. karena saya udah kelas 6, Saya juga mulai mendaftar di SMP Al-Azhar
pada bulan September. Tapi bukan sekedar SMP biasa, karena saya ikut program
akselerasi, jadi SMP saya Cuma 2 Tahun. Bulan demi bulan berlalu, hingga sampai di
penghujung tahun 2019 ke 2020. Masuk dimana pada tahun 2020, Yang dimana
tahun yang memori nya tidak akan terlupakan. Pada saat Hari pertama tahun baru
banjir melanda di jakarta dan sekitarnya. Saya libur 3 hari pada waktu itu, pada saat
masuk saya langsung dihadapi dengan Try Out demi Try Out.
Dan masuk lah ke bulan maret awal dimana seluruh diwajibkan libur karena adanya
kasus Covid, yanggg katanya libur 2 Minggu. Saya seneng dong libur, tapi saya gabisa
keluar rumah karena covid. Jiwa rebahan pun muncul, apalagi muncul aplikasi yang
namanya Tiktok makin suka rebahan. Covid oh Covid, makin parah hari demi hari,
Sampailah ke bulan juni dimana kelulusan saya itu Online. Kelulusan saya sih biasa
biasa aja, gaada seru-seru nya karena online. Akhirnya saya masuk ke SMP di 2020,
dan masuk ke masa MPLS menggunakan Aplikasi Zoom. Setelah MPLS masuk ke
pembelajaran online, yang dimana ini bagian paling seru sih. Karena bisa
bercengkrama dengan asik, bermain game bareng, dimana saat itu populer game
bernama Among US. Seruu... Banget kalo di inget-inget.
Akhirnya saya masuk ke fase pendewasaan, dimana mulai stres karena tugas, mulai
banyak beban dan lain-lainnya. Pada saat online saya juga ngerasa bosan yang tak
tertahan, pengen nya keluar rumah tapi tidak bisa karena covid dan covid.
Masuklah ke bulan puasa, itu merupakan puasa yang plain banget. Gabisa belanja
takjil, ngabuburit, Buka bareng dan lain lain nya. Sampai pada hari lebaran itu juga
lebaran yang plain banget, karena tidak solat ied bareng, kumpul bareng, makan opor
bareng. Tapi yang utama bukan itu sih, tapi THR. Karena covid membuat ekonomi
sulit, saya gadapet THR deh.
Tahun 2020 terus berlanjut hingga ke 2021, saya berharap covid bakal hilang di 2021.
Hingga sampai ke tahun 2021, Covid ga ilang sih, tapi berkurang. Saya juga bisa
keluar rumah walaupun Cuma di mobil aja. Tiba-Tiba Covid Naik di bulan Februari,
untung nya bisa turun lagi di bulan April. Hingga ke Puasa dan lebaran 2021. Saya
mulai dapet THR tuhh, dan udah bisa mulai kumpul keluarga lagi. Akhirnya di bulan
September 2021, Saya bisa sekolah tatap muka untuk pertama kalinya di SMP, seru
banget pada waktu Pertemuan tatap muka pertama itu. Tapi galama dari bulan
Agustus Covid naik lagi, jadinya sempet di stop lagi. Tapi di lanjut lagi di September .
Akhirnya masuk Ke tahun 2022 Saya udah full tatap muka, masuk jam 7 pagi dan
pulang jam 12 siang. Hingga sampai ke hari Ujian sekolah di bulan maret pas puasa,
ujian nya lewat website nya Al-Azhar. Setelah selesai saya libur puasa dan lebaran,

11
saya lebaran ke kampung halaman bokap di sumatra utara, tepat nya di rantau prapat.
Setelah liburan di kampung halaman bokap, saya akhirnya pulang ke bogor lagi.
Untuk melakukan acara perpisahan sekolah, saya kepilih buat pidato saat itu.
Akhirnya saya masuk lagi kesekolah untuk latihan acara nya. Hari perpisahan pun
tiba, saya perpisahan di hotel grand savero bogor. Ini merupakan pengalaman pertama
saya di acara perpisahan, karena waktu sd covid dan online jadi gaseru. seru banget
acara perpisahan itu, setelah acara perpisahan saya makan-makan di sebuah restoran
sama temen-temen smp saya. Setelah itu saya dapet pengumuman kalo saya itu libur 2
bulan, liburan yang panjang. Akhirnya saya jalan-jalan aja disekitar bogor sampai
jakarta.
Pada akhirnya masuklah waktu pendaftaran SMA, saya daftar di SMAN 2
CIBINONG/SMAVO Di 2022. Daftar nya online, dan keterima. Singkat cerita masuk
lah masa MPLS SMAVO, masa dimana saya pertama kali melihat smavo secara
keseluruhan. Dan pada hari pertama MPLS saat upacara, saya hampir pingsan.
Untungnya ada guru yang nolongin saya dan dibawa ke uks, thanks untuk guru itu.
Masuklah ke masa pembelajaran, saya baru tau kalau tugas smavo sebanyak. Sempat
stres sih, tapi akhirnya jadi biasa aja. Masuk lah ke masa PAS di penghujung tahun
pertama kali dismavo, saya baru tau ternyata smavo juga punya web untuk pas.
Sampailah di akhir tahun 2022, dimana saya sendiri di rumah karena bokap umrah,
nyokap kerja. Pas tahun baru 2023 saya jalan-jalan ke taman safari untuk sekedar
healing.

12
HIDUP DALAM SUPERPOSISI
Jalan hidupku bermula saat diriku lahir di dunia ini (iya lah), orang tuaku tidak
memiliki waktu yang cukup untuk merawatku dan saudaraku, jadi mereka
menyerahkan tanggung jawab itu kepada pembantu untuk merawat kami berdua. Jejak
pendidikanku bermulai di sebuah PAUD, di sana aku diajari garis dasar dari ujung
pensil dan memahami coretan di atas kertas (intinya belajar baca dan nulis).
Naik ke bangku TK, masalah bersosialisasi mulai menabrakku layaknya sebuah
kereta, dimana banyak murid disana yang bermain sirkel. Pikiranku tanpa sadar mulai
beradaptasi dengan mengembangkan sifat menyendiri dan mencoba mengapresiasi diri
(meskipun mulai sedikit berlebihan). Kakiku mulai beranjak ke bangku SD, SD yang
sama tempat ibuku bekerja.
Pengalaman penuh dengan pengembangan bakat sedang ku jalani di bangku SD ku.
Banyaknya eskul yang menjadi pusat ingatanku di waktu SD. Lomba menjadi sebuah
keseharian (atau kesebulanan?) yang aku rasakan dimana berawal dari sekedar lomba
estrakulikuler menjadi lomba akademik yang bermula dari perlombaan matematika
(dengan modal 80% hoki (dapet juara 3 lagi)). Masa pembuatan buku tahunan pun tiba
dan kelasku memilih tema petualang. Perjalanan SD ku ditutup dengan sebuah wisuda
dan memulai jejak baru di masa SMP
Masa SMP melatih pikiranku untuk mengingat dengan cepat dan konsistensi.
Bersamaan dengan serangan dari Virus Covid 19 (virus sialan) susunan ingatanku
mulai amburadul dan memaksaku untuk beradaptasi dengan mengharuskanku
menerjemahkan informasi menjadi kata-kata yang dapat dimengerti oleh otakku
sendiri. Banyaknya hal yang aku pelajari di internet dari sekedar merakit mesin
sampai pemahaman multiverse dengan adanya teori kuantum. Di titik ini aku mulai
hidup di 2 dunia berbeda secara bersamaan, dimana dunia penuh pertentangan dan
keraguan dengan dunia penuh kepercayaan diri saling bertentangan namun saling
bercampur aduk yang membuatnya berada di satu tempat sekaligus layaknya 2 muka
di koin yang berputar. Covid sudah mulai dijinakkan dan aku kembali ke sekolah
dengan sistem offline terbatas. Jejak SMP ku berakhir di saat wisuda dan aku memulai
jurnal baru di bangku SMA.
Pencarian SMA bermulai dengan sebuah target yang berbunyi "cukup dekat untuk
melakukan berangkat pulang secara mandiri". SMAN 3 Cibinong sudah terkeker
olehku dengan jalur Tahfidz, namun akhirnya kekeran tersebut berpindah ke SMAN 2
Cibinong melalui jalur anak guru dikarenakan berbagai saran. Hingga hari ini aku
masih akan terus belajar sambil menyeimbangkan diriku di 2 dunia berbeda dalam
wujud pemikiran imajinatif yang rasional dan juga sebaliknya. Saat ini, aku telah
menemukan jalurku untuk mempelajari bahasa pemrograman sederhana dan cara
bekerja dengan sistem gaji (walau masih berupa in-game currency), hal yang masih
kucari adalah tempat belajar cara untuk hanyut dalam arus kehidupan dan menguasai
arena melawan rasa panik yang suka bermunculan entah dari mana.

13
KELUARGA CEMARA
Mungkin saat aku masih kecil saat pembagian kebahagiaan keluarga aku baris paling
depan deh, aku benar benar bahagia dengan keluarga ku ini. Semua yang terjadi
dikeluarga ini membuat ku bahagia walaupun hal sekecil apapun itu. Malam ini, aku
dan keluargaku sedang berada di Puncak untuk family time yang biasa kita lakukan.
Family time ini benar benar membuat ku dan keluarga saling mendekatkan, kompak,
dan juga menghilangkan kejadian kejadian kemarin yang terasa berat.
Aku dan keluarga sedang duduk dimeja makan, di Villa yang kita sewa untuk sehari
semalam disini. Semua sudah berkumpul kecuali kakak ku, memang manusia satu itu
sangat lama sekali mandinya.
“Samperin kakak mu aja, lama banget” Ucap Ayah. Muka ayah terlihat sekali sudah
kelaparan, aku hanya ketawa dan saling menggangguk. Saat ingin turun dari kursi,
suara kakak terdengar.
“Masak apa mala mini, Ma?” Tanya Kakak. Aku yang mendengar suaranya langsung
duduk dikursi Kembali yang ku duduki.
“Masak makanan kesukaan kalian dong, mala mini pokoknya special.” Ucap Mama.
Kita bertiga sangat senang, masakan Mama ini tidak ada yang mengalahkan sekalipun
restoran itu bintang 5 apalagi masak makanan kesukaan kita yang benar benar kita
tunggu tunggu. Muka kita benar benar antusias menyambut makanan itu. “Ayo Ma
duduk, aku sudah lapar.” Ucap ku diiringin dengan anggukan Ayah dan Kakak ku.
Mama yang mendengar itu hanya terkekeh kecil dan langsung menduduki kursi
kosong yang berada dihadapan ku. “Okey, baca do’anya ya jangan lupa” Ucap Mama
mengingatkan kita semua. Semuanya langsung berdoa, setelah mengatakan ‘Aamiin’
dalam hati masing masing benar benar langsung menyambut masakan Mama tiada
tandingan ini.
Setelah sesi rebutan siapa yang mengambil banyak dan yang kebagian sedikit, aku
langsung menyantap makanan itu yang membuat ku semangat melahap makanan ini
sampai habis tanpa tersisa. Saat sibuk makan, Mama menanyakan yang biasa ia
lakukan kalau sedang makan bersama seperti ini.
“Hari ini ada apa aja? Cerita dong Mama mau dengerin cerita anak Mama”
Aku dan Kakak ku mulai cerita seminggu terakhir ini yang terjadi di Sekolah secara
bergantian.
Aku mengamati wajah satu satu keluarga ku, mereka terlihat bahagia bersama
tawanya yang merekah seperti bunga dipagi hari. Tiba tiba aku teringat ucapan Mama
perihal ia mendidik ku dan kakak ku, ia bilang “Mama gamau sampe pukul/apain
anak soalnya itu bakal jadi cerminan anak, bisa jadi anak mama bisa ngelakuin lagi
ke anaknya nanti” Aku sangat memahami apa maksud Mama ku bilang seperti itu.

14
Aku memang benar benar bersyukur berada dikeluarga ini akan tetapi pastinya
keluargaku tidak semulus itu, beberapa kali ingin melakukan perceraian gara gara
adanya orang ke tiga. Akan tetapi tidak sampai melakukan perceraian karena Ayah
tahu bagaimana rasanya memiliki kedua orang tua yang bercerai dan juga mereka
saling menurunkan egonya masing masing agar tidak salah paham.
Memang keluarga harmonis impian semua orang apalagi yang tidak merasakan hal itu
pasti menginginkannya akan tetapi di sisi lain aku menginginkan percintaan dan
pertemanan ku berhasil, terkadang aku berfikir seperti ini “Yaudalah ya gagal soal
pertemanan atau percintaan itu mungkin hal biasa yang penting keluarga aku selalu
ada.” Aku sadar bahwa Allah benar benar adil, aku tidak beruntung dipertemanan atau
percintaan tapi aku beruntung di hal lain, aku juga bisa iri sama orang yang berhasil
dalam pertemuannya dan percintaannya tapi aku balik lagi ke diri sendiri kalau kita
harus banyak banyak bersyukur apa yang terjadi.

15

Anda mungkin juga menyukai