Anda di halaman 1dari 19

Namaku Pramudia Ananda Nurhamzah, biasa di panggil ifank atau pram, aku lahir

pada tanggal 30 Juli 2004 di bogor aku terlahir normal seperti anak anak pada
umumnya, dan saat ini aku sedang bersekolah di SMAN 1 Cariu.

Aku terlahir di keluarga yang serderhana ayahku bekerja sebagai pendamping PKH
dan ibuku berdangan di pasar, dan aku memiliki 2 saudara kandung yang dua duanya
adalah adik perempuanku.

Ayah dan pamanku adalah pencinta alam, sering sekali mereka pergi ke alam bebas
untuk berpetualang, sampai suatu ketika ayah ingin sekali pergi ke gunung Semeru
dan ingin menggapai puncak Mahameru sampai sampai toko sablon yang ayah miliki
waktu itu di beri nama MAHAMERU.

Pada saat umur 4-6 tahun waktu itu aku sering diajak oleh ayah mendaki gunung,
ayah sangat senang sekali mendaki gunung, sampai sampai setahun bisa 3 kali
mendaki gunung yang rata rata pendakiannya memakan waktu sekitar 2-3 hari
untuk mencapai puncak.

Saat mendaki gunung rungking yang tepatnya berada di karawang, jawa barat, inilah
pertama kalinya aku di ajak oleh ayah untuk ikut mendaki, saat itu saat ayah akan
pergi mendaki, aku bertanya kepada ayah "ayah bagaimana rasanya beberapa hari
tinggal di hutan". Kemudian ayah menjawab "Tinggal di hutan sangat seru, kamu
mau ikut ayah mendaki?" Setelah itu aku menjawab "iya ayah aku mau ikut"
disinalah pendakian pertamaku di mulai.

Hari pertama pendakian, ayah dengan bangganya mengenalkanku kepada temannya


waktu itu, aku yang pada saat itu satu satunya anak kecil tak jarang menjadi bahan
mainan orang orang dewasa yang kala itu mendaki, hari pertama aku sangat
bersenang menikmati pendakian yang baru saja di mulai melawati persawahan yang
tak lama kemudian mulai memasuki hutan yang sangat di tutupi oleh pepohonan.

setelah melewati malam yang sangat sunyi di hutan, pendakian yang malam itu aku
tidur dan kemudian di gendong ayah pada saat malam hari itu untuk melanjutkan
perjalan yang sebentar lagi mencapai puncak. Pada pagi hari aku terbangun dari
tidur yang sangat tidak nyenyak karena tidur dipundak ayah, kemudian aku di suruh

1
mandi, kita tau air pegunungan yang sangat dingin sehingga dapat membuat tubuh
menggigil, itu aku lakukan karena akan melanjutkan perjalanan lagi ke tebing tebing
yang berada di puncak untuk melakukan climbing.

Pada saat kegiatan climbing yang di mana pada saat itu aku sedang asik menonton
orang orang memanjat tebing, tiba tiba aku diajak oleh adik dari ayahku untuk ikut
melakukannya aku sangat merasa senang dan aku celakukan climbing itu dengan
perasaan yang sangat gembira. Setelah kegiatan climbing itu selesai, rombongan
kembali ke gubuk yang berada di puncak yang kita tempati untuk tidur dan
menyimpan barang barang, untuk mengemas barang barang ke dalam tas karena
akan turun dari gunung pada sore hari, dan perjalanan pulang aman dan tidak terjadi
apa apa sampai kembali ke rumah.

Pada saat aku berumur 6 tahun dimana aku akan masuk SD yaku di ajak kembali oleh
ayah mendaki gunung tetapi kali ini bukan ke gunung rungking, aku di ajak ke
gunung sangga buana kali ini tidak ada yang spesial karena hanya untuk merayakan
di mulainya pendidikan ku.

Dimulainya tahun pembelajaran dan aku berusia 6 tahun aku langsung masuk ke
sekolah dasar tidak ke PAUD atau TK dulu karena aku sudah membaca dan menulis
sehingga kedua orang tuaku setuju untuk menyekolahkanku langsung ke SD yang
tepatnya di SDN cariu 03.

Hari pertama masuk sekolah, dimulai dari perkenalan dengan teman sekelas
kemudian di lanjut dengan mengelilingi sekolahan di hari pertama masuk sekolah ini
aku mulai mengenal lingkungan pertemanan yang baru karena di sekolah berisi
orang orang baru yang berbeda dari lingkungan perkampunganku. Saat mulai masuk
sekolah juga aku sering tinggal dengan nenek karena rumah nenek dekat dengan
sekolah

Hari demi hari berjalan dengan biasanya, sampai suatu saat aku mulai mengenal
banyak teman-teman dan kebanyakan dari mereka aktif dalam sekolah sehingga aku
dapat mengenal mereka dengan cepat, tak sedikit temanku adalah orang yang
berada "orang yang ekonomi keluarganya tinggi" dan aku sering di ajak mengunjungi

2
rumah rumah mereka untuk bermain dan bermain ps yang dimana anak anak yang
mempunyai ps hanya orang yang ekonominya tinggi.

Aku aktif di sekolah dan selalu masuk dalam 10 besar dari 30an murid yang berada
dalam 1 kelas dan itu hanya sampai kelas 3 aja, kemudian aku pindah sekolah ke sd
cariu 02 pada pertengahan kelas 4 karena nenek sudah di panggil oleh sang pencipta
"meninggal".

Hari pertama pindah ke sekolah baru, waktu itu aku di antar oleh ayah berjalan kaki
menuju sekolah karena sekolah baru ini dekat dengan rumah ku, aku menjadi
pendiam saat pindah sekolah karena aku susah untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang baru tapi untungnya ada beberapa temanku yang rumahnya dekat
dengan aku sehingga aku punya teman yang bisa mengenalkan aku dengan teman
teman yang lainnya.

Hari demi hari ku jalani untuk beradaptasi dengan lingkungan karena lingkungan di
sekolah baru sangat berbeda dengan sekolahku yang lama, awal masuk sekolah
berjalan dengan baik walaupun aku kesulitan untuk beradaptasi dan mendapatkan
teman, sampai suatu hari aku mulai mendapatkan baru yaitu kakak kelas dan kakak
kelas ini adalah sodaranya temanku sehingga aku punya banyak waktu untuk
mengenalnya dan menghabiskan waktu bersama.

Suatu hari sepulang sekolah aku dan temanku bermain sepakbola di sawah dan
menghabiskan waktu untuk bermain sepakbola kemudian setelah bermain sepakbola
yang dimana baju kami kotor semua dan kami pun pergi menuju curug yang berada
dekat dengan sawah untuk membersihkan tubuh dan baju yang kotor, saat kami
sedang membersihkan baju ada satu teman kami yang mengajak untuk berlomba,
lomba yang dia maksud adalah lomba terlentang sambil di dorong oleh arus yang
menang adalah yang pertama mencapai ujung dari sungai yang dimana ujung dari
sungai itu adalah air terjun yang tingginya sekitar 3 meter, aku dan beberapa
temanku pun menyetujui dan mengikuti lomba itu dan lomba pun di mulai, aku dan
temanku pun kemudian mulai terlentang dan hanya di dorong oleh arus sungai, dan
start lomba itu sekitar 6 meter dari finish (di atas air terjun) aku terlentang sambil
menutup mata karena posisi tubuh di atas permukaan air dan kita harus menjaga

3
posisi tubuh untuk tidak tenggelam dan tak jarang air itu mengenai mata dan
menyebabkan mata perih sehingga kehilangan pokus untuk menyeimbangkan tubuh
untuk berada di atas air, karena aku menutup mata aku jadi tidak bisa melihat
seberapa dekat lagi aku dengan air terjun itu sampai sampai aku akan terjatuh dari
atas air terjun yang tingginya sekitar 3 meter itu tapi untungnya aku di selamatkan
oleh orang dewasa yang sedang berada di pinggir sungai, dia langsung melompat
saat melihat aku di ujung dari sungai itu dan menarik aku sehingga aku bisa selamat
dari kejadian waktu itu, aku sangat berterima kasih waktu itu pada dia tapi sayang
sekarang orang yang menyelamatkan aku waktu itu sekarang mengalami gangguan
kejiwaan sampai sampai mau membunuh tetangganya.

Awal kelas 5, saat kelas kelas 5 inilah hal hal buruk waktu sekolah mulai berdatangan
dari mulainya pemalakan oleh orang yang paling kuat dari kelas itu hingga membuat
2 kubu yang dimana aku masuk dalam kubu yang di benci, cerita bermulai ketika
kakak kelas mulai memalak kelas kami yang dimana satu orang harus memberikan
uang sakunya sebesar 1000, aku beri saja 1000 itu daripada aku kenapa kenapa
pikirku saat itu, tapi pemalakan itu berjalan setiap hari hingga aku muak untuk tidak
memberikannya lagi dan aku mulai dijauhi oleh temanku temanku karena di suruh
oleh kaka kelas itu yang dimana kakak kelas itu adalah kakak dari orang yang di
anggap kuat di kelasku, tak lama kemudian ada orang yang mulai menentang
perlakuan dari adiknya kakak kelas itu yang mulai seenaknya untuk menyuruh
nyuruh dan seakan dia yang paling berkuasa didalam kelas itu, pada akhirnya sekitar
4 orang yang mulai menjauhi pergaulan itu dan didalamnya termasuk saya.

Hari demi hari kami lewati berempat dari mulai kami memisahkan tempat duduk
menjadi paling belakang hingga beberapa hal lainnya, selang beberapa minggu kami
ber 4 di undang untuk bermain bola setelah sepulang sekolah oleh kubu dia dan
kami menerima undangannya, tetapi hal yang dilakukan bukanlah bermain bola
melainkan pemimpin dari kubu tersebut menantang pemimpin dari kubuku untuk
berantem, pemimpin dari kubu ku terpancing amarahnya karena di ejek terus
menerus jadi mau tidak mau pemimpin dari kubuku menerima ajakan untuk duel
tersebut, duel tejadi pemimpin dari kubu aku kalah telak sehingga kami menjadi
bahan ejekan lagi.

4
Kesokan harinya entah dari mana dan dari siapa guru di sekolah mengetahui
kejadian itu dan kami semua di panggil untuk menghadap kantor untuk menjelaskan
apa yang terjadi, aku menjadi wakil dari kubu aku untuk menghadap kepada guru
karena orang yang berduel dengan pemimpin dari kubu seberang tidak masuk
sekolah dikarenakan terluka akibat berduel tersebut, aku menceritakan dengan jujur
kepada guru dengan details sehingga guru percaya kepadaku dan membuat mereka
dihukum, dan tak lama kemudian kami dan kelompok mereka kembali berdamai dan
tidak ada pemalakan terhadap kami.

Cerita berlanjut ketika aku kelas 6, pada waktu itu akan di adakan perkemahan sabtu
minggu dan hanya kelas 6 yang boleh ikut dan kami mengikutinya karena kata guru
ini wajib untuk diikuti oleh kita kecuali siswa yang punya penyakit pribadi, tapi ada
satu siswa yang punya penyakit pada kulitnya yang memaksaan dirinya untuk ikut
dalam perkemahan ini. Dalam satu kelas ini kami di bagi menjadi 4 kelompok 2
kelompok perempuan dan 2 kelompok laki laki setiap kelompok berisikan 7-8 orang,
aku satu kelompok dengan siswa yang punya masalah dengan kulitnya, disini aku
merasa sial karena aku satu kelompok dengan dia karena aku berpikir dia pasti akan
menyusahkan ku, tapi untungnya aku juga satu kelompok dengan siswa yang sangat
aktif sehingga itu bisa membantu aku dalam beberapa hal dalam perkemahan.

Hari pertama perkemahan kami sekelas berkumpul di sekolahan terlebih dahulu


untuk menyiapkan tenda dan barang barang lainnya yang telah di suruh oleh guru
untuk mengumpulkannya tiap kelompok sebelum berangkat ke lokasi perkemahan.
Setelah kami siap untuk berangkat ke lokasi perkemakahan tiba tiba hujan turun saat
kami akan berangkat ke lokasi perkemahan tersebut, setelah sekitar 1jam akhirnya
hujan pun reda dan kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi perkemahan
tersebut dengan mobil bakter (mobil yang belakangnya terbuka).

Saat tiba di tempat perkemahan kami menjadi kelompok terakhir yang datang ke
lokasi tersebut sehingga kami mendapatkan lokasi yang tidak enak untuk mendirikan
tenda tapi kami mendirikan tenda di tempat tersebut karena tidak ada lagi tempat
yang bagus untuk mendirikan tenda karena banyak air menggenang di permukaan
tanah dan hanya tempat itu. Setelah kami mendirikan tenda kami memakan bekal

5
yang telah di siapkan oleh orangtua kami dan memakannya bersama sama dan saling
bertukar lauk, selesai makan tak lama kemudian ada acara sekitar jam 13:00 acara
tersebut adalah acara lomba lomba dan setelah acara lomba lomba ada acara untuk
mengelilingi atau menelusuri daerah sekitar tanpa di bimbing oleh pembina, saat
acara penelusuran daerah sekitar kami laki laki di bagi menjadi 2 kelompok dan
kelompok itu sesuai dengan kelompok awal, kelompok pertama mulai penelusuran
menjadi kelompok pertama yang masuk ke dalam hutan kemudian di susul oleh
kelompok kedua yaitu kelompok kami, kami kelompok kedua berjalan menyusuri
hutan tak lama kemudian kami bertemu dengan kelompok pertama yang jalan
duluan tapi entah kenapa mereka diam di depan pertigaan dan setelah aku bertanya
kepada mereka rupanya mereka tidak tau mana jalan yang harus di pilih karena
sebelumnya kami tidak diberi tahu oleh pembina haru pilih jalan mana ketiga ada
pertigaan dan setelah kami berbincang bincang untuk pilih jalan lewat mana kami
memutuskan memilih lewat jalur kiri karena jalur kiri sedikit pohonnya pikir kami ini
pasti jalur untuk ke pemukiman, kemudian kami bersama sama melewati jalan demi
jalan bersama tapi setelah berjalan cukup jauh kami tak menemukan satupun rumah
warga di sekitar kami malahan kami terus masuk kedalam hutan yang di kelilingi
pohon yang rimbun, aku kemudian berteriak untuk meminta untuk berdiskusi
tentang apakah jalan ini adalah jalan yang benar untuk ke pemukiman warga karena
hari semakin sore dan kita belum menemukan satupun rumah warga, setelah
berdiskusi cukup lama kami memutuskan untuk kembali ke lokasi perkemahan
karena hari semakin sore dan gelap dan tidak mau mengambil resiko untuk tersesat
dan akhirnya kami pulang dengan selamat tanpa mengalami kejadian apapun ke
lokasi perkemahan.

Setelah sampai lokasi perkemahan ternyata kakak pembina mencari kami karena
kami cukup lama dalam penelusuran, dan tak lama kemudian kakak pembina datang
ke lokasi perkemahan dan menanyakan kepada kami apa yang terjadi di dalam
penelusuran tersubut lalu teman kami menjawab "Kita salah pilih jalan ka di
pertigaan yang pertama karena sebelumnya kakak ngga kasih tau kami harus pilih
jalan yang mana ketika ada pertigaan" kemudian kakak pembina meminta maaf

6
kepada kami karena dia tidak memberi tahu terlebih dulu dan akhirnya kita disuruh
beristirahat dulu karena malamnya akan di adakan acara api unggun.

Malam pun tiba kami terbangun dari tidur nyenyak kami karena kecapean tadi sore
kami dibangunkan oleh kakak pembina untuk bersiap siap karena akan di adakannya
acara api unggun, tapi aku dan dua temanku yang lain tidak ikut karena masih
kecapean dan aku pun kembali tertidur, tak lama kemudian setelah kami tertidur
tiba tiba temanku membangunkanku karena temanku yang memiliki penyakit
dengan kulitnya itu tiba tiba kambuh karena tubuhnya kedinginan sehingga
menyebabkan rasa gatal dan perih di seluruh tubuhnya itu, aku yang baru bangun
tidur dan tidak tau apa yang harus aku lakukan dengan serentak aku berlari ke tenda
kesehatan dan meminta pertolongan kepada petugas kesehatan di sana untuk
segera ke tendaku, tapi di tengah perjalanan menuju ke tenda petugas kesehatan
dengan kondisi aku yang masih setengah sadar karena baru bangun tidur tiba tiba
kakiku tergelincir mendang batu dan apesnya di depan adalah genangan air dan itu
membuat semua bajuku menjadi basah, awalnya aku tidak berniat untuk
melanjutkan ke tenda petugas kesehatan itu karena dengan kondisi bajuku yang
basah kuyup itu membuatku merasa malu tapi karena temanku yang membutuhkan
pertolongan dengan cepat aku melanjutkan kembali perjalanan ke tenda petugas
kesehatan itu tanpa memikirkan kondisi bajuku sama sekali. Akhirnya aku sampai ke
tenda petugas dan segera meminta pertolongan tanpa basa basi menyuruh petugas
untuk segera ke tendaku, kemudian aku dan petugas segera menuju ke tendaku,
setelah sampai ke lokasi tendaku berada aku segera mengganti baju karena
kedinginan memakai baju basah di malam hari. Aku selesai mengganti baju dan
kembali menuju tenda tapi setelah menuju tenda aku di kasih tau oleh petugas
kondisi temanku saat ini, petugas bilang dia tidak memiliki obat untuk penyakitnya
itu sehingga dia menuruhku untuk berjaga semalaman kondisi temanku ini supaya
kalo ada masalah segera kembali melapor ke tenda petugas tapi Alhamdulillahnya
malam itu tidak terjadi apa apa pada temanku yang sedang sakit ini.

Keesokan harinya aku tidak mengikuti kegiatan apapun yang di lakukan saat
perkemahan karena aku harus berjaga jaga semalaman untuk memastikan kondisi
temanku dan aku hanya menghabiskan waktu di dekat tenda saja, kejadian saat

7
perkemahan ini membuatku merasa tidak ingin melakukan perkemahan lagi karena
apa yang dilalui sangat sangat buruk.

Cerita berlanjut ketika akhir tahun pelajaran pada saat kelas 6 dimana hari itu akan
di adakan acara pentas seni yang akan diadakan di sekolah kami untuk memperingati
hari kelulusan kami di sekolah dasar, seluruh siswa kelas 6 di suruh menyiapkan
acara apa saja yang akan di adakan pada acara tersebut, setelah selesai membuat
rencana dan di setujui oleh guru dan ada beberapa acara yang harus dilakukan oleh
murid sehingga kami harus melakukan latihan untuk acara tersebut.

H-3 pelulusan kami latihan untuk acara pentas seni, di hari ini dimana anak anak
yang akan melakukan pentas degung yang akan menggunakan lapangan sekolah
untuk latihan, aku tidak mengikuti pentas ini karena aku tidak bisa melakukan setiap
bagian dari acara degung tersebut.

H-2 pelulusan kami menyiapkan sebuah ucapan untuk guru guru kami yang sudah
mengajar dan mendidik kami dengan tulus dan tanpa pamrih, acara ucapan ini di
lakukan pada saat akhir acara.

H-1 pelulusan tiba tiba ada grup siswa yang akan melakukan kegiatan ngeband dan
meminta tempat untuk latihan, awalnya kegiatan ini di tolak karena jadwal sudah
tetap dan tidak bisa diubah, tetapi beberapa dari kami setuju untuk melalukan
kegiatan tersebut asalkan kegiatan acara ini dilakukan pada saat telah selesainya
semua acara formal berlangsung dan wali wali murid sudah pulang sehingga hanya
kami dan guru yang ada di sekolahan dan menikmati acara band tersebut.

Pada hari dimana pentas seni tersebut dilakukan semua berjalan lancar tetapi ada
satu acara yang tidak bisa di lanjutkan, acara tersebut yaitu acara band yang akan di
lakukan saat terakhir acara. Acara ini tidak jadi dilakukan karena hari sudah sore dan
kami mulai kelelahan sehingga kami semua setuju untuk tidak melakukannya karena
besoknya akan ada acara makan bersama guru, dan kami harus menyiapkan
makanannya itu malamnya.

Pada malam hari itu siswa kelas 6 berkumpul di rumah guru yang kebetulan
rumahnya dekat dengan sekolah hanya beberapa meter saja dari sekolah, awalnya

8
semua orang berkumpul dan bersenang senang kemudian, hari semakin larut ada
beberapa siswi yang tidak bisa menginap kemudian pulang ke rumah nya masing
masing dan hanya beberapa siswi yang menginap karena subuhnya akan
melanjutkan memasak. Semua siswa lalaki laki tidak ada yang pulang sama sekali
walaupun sudah larut malam, malahan kami berkeliling dan bermain di permukiman
warga, hari itu hari semakin larut malam tepatnya pukul 02:00 ada satu siswa yang
mengusulkan untuk pergi ke sekolahan untuk melakukan uji nyali, beberapa dari
kami menolak tapi di paksa untuk ikut dengan iming iming 'kapan lagi kita seru
seruan bersama sampai larut malam begini', mau tidak mau siswa yang menolakpun
ikut.

Pada awal kami memasuki sekolahan suasana baik baik saja dan kami pun bermain
dengan sompral, tapi selang beberapa menit hal hal aneh mulai berdatangan, diawali
dengan bunyinya alat alat musik gong yang ada di ruang kesenian berbunyi sendiri,
kami biasa saja dengan hal itu karena masih berpikiran positif, sampai suatu saat
ketika kami asik bercanda dan berbincang tiba tiba semua alat musik yang ada di
ruang kesenian berbunyi satu persatu dan kami pun mulai ketakutan saat itu, satu
persatu siswa mulai pergi meninggalkan sekolah dan hanya menyisakan 5 orang di
tempat itu dan salah satunya aku yang bertahan di tempat itu, gangguan demi
gangguan mulai berdatangan kali ini pintu kelas terbuka dengan sendirinya sampai
beberapa kali terbuka walaupun sudah kami tutup, puncak dari kehororoan ini
dimulai dari temanku yang mengecek ruang seni dan melihat gong bergerak sendiri
dia kemudian berteriak kepada kami berempat yang berada di tengah lapangan pada
saat itu, kami berempat kemudian berjalan ke tempta dia berada dan menyaksikan
gong itu bergerak dengan sendirinya setelah beberapa saat kami lihat gong itu
bergerak kami di kejutkan oleh lemari yang terbuka sendiri dan disusul dengan
penampakan wajah wanita keluar dari dalam lemari tersebut, aku sangat jelas sekali
melihat wajah itu dan kami pun melarikan diri dari ruang seni tersebut dan kembali
ke rumah guru yang berada dekat dengan sekolah dan tidur.

Keesokan harinya acara makan di mulai, kami berlima merahasiakan kejadian yang
terjadi semalam dengan tujuan agar siswa yang sedang berkumpul di sekolah tidak
merasakan takut ketika acara di mulai. Acara makan bersama itu berjalan dengan

9
lancar tanpa ada kendala sedikit pun, paling kalau ada kendala itu pun kendala yang
ringan seperti makanan yang kurang asin dan siswa yang serakah, setelah acara
selesai di laksanakan aku mengajak 4 orang teman ku yang semalam merasakn
kejadian itu untuk mengecek ruang seni, kami kemudian mengecek ruang seni
berlima tapi anehnya lemari dimana munculnya wajah itu tertutup dan tidak ada
jejak kaki kami di sana, kami mulai merasakan hal aneh dan langsung pergi
meninggalkan ruang seni dengan teburu buru.

Selesai acara pentas seni kami kelas kelas 6 masih mempunyai acara bersama guru
yaitu acara pergi ke Taman Mini Indonesia Indah dan ke Lobang Buaya dimana
Lobang Buaya ini adalah tempat bersejarah. Acara ini dilakukan setelah seminggu
kami selesai mengadakan pentas seni dan hanya kelas 6 dan beberapa guru saja yang
pergi berjalan jalan ini.

Perjalanan bertamasya akhirnya berangkat kami menaiki bus untuk alat


transportasinya, perjalanan ini sangan bersejarah bagiku karena ini adalah pertama
kalinya aku pergi ke tempat bersejarah.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Taman Mini Indonesia Indah saat itu
masih zamannya kami menonton tv dan menyaksikan sinetron Anak Jalanan, saat itu
kami tidak tahu shotinya acara Anak Jalanan itu adalah di Taman Mini Indonesia
Indah sampai ada saat dimana kita sedang dalam bis ada satu anak yang melihat artis
artis dalam sinetron itu sedang melakukan shoting kami pun sontak berdiri dan
melihat arti artis itu sedang shooting.

Kami sampai di tempat pusat rekreasi tersebut yang di mana itu adalah tempat
replika monas, kami tiba di tempat sekitar pukul 11:00 dan kami pun beristirahat
sebentar lalu melanjukan bermain dan menyewa speda listrik yang dimana speda
listrik tersebut aku gunakan untuk menuju lokasi shooting acara Anak Jalanan
tersebut, aku dan 2 orang temanku mulai perjalanan ketempat lokasi shoting
tersebut, setelah sampai lokasi shooting aku melihat shoting itu dengan perasaan
sangat senang dan menikmatinya cukup lama, setelah cukup lama aku menonton
shooting itu tiba tiba temanku mengajak untuk meminta foto kepada para pemain

10
sinetron tersebut dan betapa senangnya kita bertiga saat itu mendapatkan foto
bersama para pemain sinetron itu.

Hari semakin siang kami sudah menonton acara shoting yang memakan waktu
sekitar satu jam akhirnya kami pergi dan lokasi itu dan melakukan perjalanan ke
tempat tempat lainnya dan kami menghabiskan waktu berkeliling dengan sepeda
listrik tersebut sampai suatu waktu batrai dari speda temanku sudah habis tapi
untungnya lokasinya tidak jauh dari tempat penyewaan tersebut dan akhirnya kami
mengembalikan sepeda tersebut tapi terkena tarif tambahan karena kami
memakainya lebih dari satu jam, pada saat itu uang ku sudah habis di kantong dan
masih ada di tas dalam bus, untungnya temanku berbaik hati untuk membayarkan
tarif tersebut tanpa aku harus mengembalikannya.

Setelah kami mengembalikan sepeda itu rupanya kami sudah di tunggu di dekat bis
karena akan melanjutkan perjalanan menuju lokasi lubang buaya, aku memiliki kesan
ini dengan lokasi lubang buaya ini karena dapat melihat dan mendengarkan sejarah
dari bapak bapak petugas yang berbaik hati untuk mengantar kita mengelilingi
tempat itu, dia menceritakan satu persatu barang peninggalan olah para pahlawan
sampai sampai aku terharu oleh apa yang di lakukan para pahlawan untuk
kemerdekaan Indonesia ini, ini adalah tempat terbaik yang pernah aku kunjungi
karena selain kita mendapat hiburan tetapi kita juga bisa tau sejarah yang di lakukan
oleh para pahlawan zaman dulu untuk kemerdekaan.

Cerita berlanjut ketika awal aku masuk SMP dimana saat itu aku bersekolah di SMPn
01 Cariu, awal masuk sekolah ini aku masih asing dengan lokasi sekolahannya karena
sebelum sebelumnya aku belum pernah mengunjungi sekolah ini tapi untungnya
saat pembagian kelas aku sekelas dengan 3 teman laki laki saat masih sd sehingga
aku tidak terlalu canggung dan banyak orang dari kampungku yang bersekolah disini.

Awal Smp ini aku mulai menyukai pelajaran bahasa inggris, tidak tahu kenapa tiba
tiba saja aku menyukai pelajaran bahasa inggris dan matematika yang mayoritas
tidak di sukai oleh siswa, mungkin karena aku suka tantangan ketika menghitung dan
mempelajari bahasa baru dan tapi entah mengapa aku juga mulai melupakan
pelajaran agama dan pada saat ini akupun terheran heran ketika aku menulis cerita

11
ini kenapa aku sangat tidak suka pelajaran ini, mungkin karena bahasa arab susah
untuk di pelajari karena berbeda dari tulisan tulisan umum yang digunakan sehari
hari.

Pada saat kelas 1 smp ini aku giat dalam belajar dan hampir menguasai setengah dari
mata pelajaran yang di ajarkan, di saat kelas 1 ini juga aku mulai mengenal
percintaan dimana cinta pertamaku ku dapatkan ketika kelas 1 ini, dia adalah
tetangga kelasku sekaligus teman sdku aku sangat kenal dia waktu sd kelas 6 dimana
saat itu aku tidak memiliki perasaan apapun ketika bermain dengannya, hubunganku
dengannya kala itu sangat baik tapi kenapa entah tiba tiba ada rasa sayang untuknya
tiba tiba mungkin karena aku dan dia dulunya suka bermain bersama karena kelas
kita dekat, setelah dekat dengan dia beberapa saat aku memberanikan diri untuk
menembaknya dan menyatakan perasaan cintaku walaupun aku ungkapkannya
lewat pesan di facebook tapi entah mengapa dia menerima ucapan perasaanku dan
akupun sangat bergembira sekali saat itu dan memberitahukannya kepada teman
temanku.

Hubungan awal kami berjalan dengan lancar tanpa ada masalah apapun tapi entah
mengapa saat mulai memasuki kelas 2 sikap dia mulai berubah, dimana kita menjadi
jarang untuk bermain bersama di luar dari area sekolah maupun di dalam sekolah
yang dimana saat itu aku mulai merasakan aneh dengan sikapnya yang mulai
berubah entah kenapa dan mengapa dia tidak memberi tahu alasannya, samapi
suatu waktu ada temanku yang memberi tahu kepadaku tentang dia lagi dekat
dengan seseorang saat eskul pramuka, aku membiarkannya saja karena mungkin dia
hanya berteman dengannya dan aku tidak menanyakan hal itu entah kenapa dan
beberapa minggu kemudian temanku kembali bilang kepadaku tentang dia yang
semakin dekat dan akrab dengan teman lakilakinya, kemudian aku mulai bertanya
kepadanya tentang kebenaran yang di ceritakan oleh temanku kala itu, dan diapun
menjawab pertanyaanku dia mengaku bawah itu adalah temannya saja yang baru
kenalan tapi anehnya aku merasa kenapa baru kenalan kok bisa deket banget dan
tak berapa lama sekitar satu minggu kemudian aku memutuskan hubunganku
dengannya.

12
Beberapa minggu kemudian dia mulai mengechat aku lagi melalui facebook dan
menanyakan kabarku, aku hanya menjawab baik baik saja lalu entah mengapa dia
mau mencerikatan apa yang terjadi dengan hubunganya denganku, awalnya aku
menolak tetapi dia selalu meminta untuk mendengarkan penjelasannya lebih dulu,
karena aku merasa kasihan dan tidak tau haru melakukan apa, aku hanya bisa
memberikan dia kesempatan untuk bercerita tentang apa yang terjadi. Setelah dia
mengetik cukup panjang dan lebar sehingga membuatku merasa hal ini masuk akal
kemudian dia meminta untuk hubunganku dan dia untuk di lanjutkan, aku awalnya
menolak tapi karena menurutku penjelasan masuk akal aku memberikan
kesempatan kedua kepadanya.

Hubungan kami hanya berlangsung sekitar beberapa bulan saja karena aku
merasakan sikap yang berbeda darinya dari awal kami mulai saling berpacaran yang
dimana awalnya dia cukup perhatian berubah menjadi begitu cuek terhadapku dan
aku pun berpikir apakah dia sudah tidak mempunyai rasa sayangnya kepadaku,
benar saja tak lama kemudian temanku yang dulu memberitahu aku tentang
hubungannya dengan lakilakilain die memberi tahu aku kembali bahwa dia melihat
ceweku mulai dekat kembali dengan lakilaki yang sama sperti waktu dulu, akupun
sontak memastikan kebenarannya dan setelah aku melihat dengan mata kepalaku
sendiri akupun langsung meminta putus dari dia dan hubungan kami pun berakhir di
sini.

Cerita kemudian berlanjut ketika sekolah mengadakan study tour ke jogja dan waktu
itu juga aku lagi dekat dengan seseorang, perjalanan kali ini adalah perjalanan paling
apes bagiku karena banyak kejadian buruk yang menimpaku, dimulai dari aku dan
temanku hampir ketinggalan bus karena kami berjalan kaki ke sekolah sehingga itu
menyebabkan aku dan temanku terlambat untuk datang ke sekolah, tapi untungnya
pihak sekolah menunggu aku dan temanku terlebih dahulu.

Dari awal mau berangkat saja aku sudah apes tapi untungnya bus yang di tumpangi
olehku tidak kenapa kenapa, coba kalo terjadi hal buruk pada bus yang aku tumpangi
mungkin aku merasa bersalah karena ke apesanku. Kami sampai hotel malam hari
dan satu kamar diisi oleh 6 murid, awal masuk hotel tidak ada kejadian apapun

13
sampai pagi hari ternyata saat aku mau mandi pintu kamar mandi tidak ada sehingga
itu membuatku tidak mau untuk mandi karena takut akan di jahilin oleh teman
teman sekamarku dan akupun meminjam kamar mandi kamar sebelah karena mau
tidak mau aku harus mandi karena akan berangkat menuju tempat wisata.

Keapesanku datang kembali ketika datang ke goa lalay kalau tidak salah dimana saat
itu aku kehilangan uang ku sekitar 350ribu yang dimana uang yang di kasih orang tua
kepadaku hanya 500ribu itu membuatku sangat sedih dan harus ngapain karena
uang sisa 150ribu itupun harus di bayarkan tiket masuk ke goa 15ribu, aku tidak
bercerita kepada siapapun takutnya merepotkan orang lain tapi aku sangat bersedih
sekali karena tidak bisa membawakan oleh oleh untuk orang di rumah, setelah
pulang kembali kehotel aku hanya merenung dan hanya bermain sosial media, tapi
hal apes kembali terjadi kali ini tentang seseorang yang sedang aku dekati ternyata
dia sudah memiliki pacar aku mengetahuinya ketika aku pergi ke depan kolam
renang dan melihat dia sedang asik berdiam di pinggir kolam renang, sontak rasa aku
ingin mengajak ngobrol langsung muncul kemudian aku menghampirinya dan aku
bertanya "kenapa kamu diam sendiri disini" dia menjawab "gak papa, aku baik saja"
dan aku dan diapun melanjutkan obrolan dan membuat dia merasakan gembira
kembali, tapi pada saat aku sudah mulai kehabisan cerita untuk kita obrolkan tiba
tiba dia memberitahuku bahwa pacarnya mengetahui bahwa dia sedang dekat
dengan aku, akupun terheran heran dan bertanya kepada dia "hah, kamu udah
punya pacar?" Tanyaku padanya dia langsung meminta maaf karena tidak
memberitahuku terlebih dahulu bahwa dia sudah memiliki pacar, disaat dalam posisi
ini aku bingung dan terdiam sebentar dan kemudian aku berbicara kepada dia
"sudah kamu jalani aja hubungan mu dengan pacarmu yang sekarang, aku tidak akan
mengganggu lagi hubungan kalian" kemudian akupun pergi kembali ke kamar
dengan rasa sedih dan kecewa.

Hari esoknya berangkat kepantai dengan perasaan yang campur aduk dan tidak enak
tapi harus aku tutupi untuk tidak di ketahui oleh orang lain, sepanjang jalan aku tidak
menikmati lagi perjalanan yang akan di tuju karena pertama sisa uangku 50ribu saat
akan pergi ke pasar malioboro dan aku hanya berdiam diri di bus karena tidak

14
memiliki uang lagi dan yang kedua aku merasakan patah hati yang dalam karena tau
dia sudah pacar, hal ini terus aku pikirkan sampai pulang kerumah.

Setelah patah hati yang hebat dan dahsyat itu aku mulai mengenal dunia game yang
dimana game pertama kali aku mainkan adalah game 'Mobile Legends' game ini aku
tahu karena temanku yang memberitahukan kepadaku dan akupun mulai
mencobanya sampai sampai aku ketagihan dan melupakan sekolah karena aku
bermain sampai larut malam dan di lakukan setiap hari tanpa mengenal waktu.

Cerita berlanjut ketika kelas 9 dimana ini adalah pertengahan tahun aku berada di
kelas 9 ini kembali mengenal yang namanya cinta, perasaan ini datang ketika teman
dari salah satu teman sekelasku datang ke kelas untuk bermain, yang dimana pada
saat waktu itu aku sedang tertidur di kelas tiba tiba terbangun karena kebisingan
yang dilakukan oleh murid murid perempuan, tapi entah mengapa kejadian ini
seperti di film.

Aku terbangun dari tidurku dan langsung melihat dia sedang melihat kearahku
sontak aku kaget dan heran siapa dia, dia begitu cantik sehingga aku langsung
tertarik ketika aku melihatnya pertama kali dan hanya bisa memandanginya saja
tanpa berbicara sedikitpun. Aku selalu terbayang bayang dengan kejadian waktu itu
dimana aku baru bangun tidur langsung melihatnya bagai bidadari disaat dalam
kegelapan dan aku selalu teringat wajahnya setiap hari, hal ini mengganguku
sehingga aku meminta nomor whatsaapnya pada temenku. Lalu, setelah aku
mendapatkan nomornya aku memberanikan diri untuk mengechat dia terlebih
dahulu untuk mengetahui namanya dan berkenalan, awalnya dia sangat jarang sekali
balas chat dariku akupun heran kenapa dia lama sekali balesnya, aku selalu
berpikiran apakah dia ngga mau di ganggu olehku hanya itu yang aku pikirkan waktu
itu, tapi setelah aku bertanya kepada temanku tentang siapa dia disinilah aku mulai
mengerti kenapa dia bales chatnya lama, karena dia adalah anak pesantren yang
dimana anak pesantren tidak memegang ponsel setiap saat akupun memakluminya.

Aku hanya bisa berinteraksi dengannya memalui sosial media karena aku malu untuk
berinteraksi dengannya langsung di sekolah kala itu sampai suatu saat aku mulai
memberanikan diri untuk mengobrol dengannya saat dia berkunjung ke kelasku,

15
inilah pertama kalinya aku mengobrol dengan dia secara langsung dan aku masih
malu malu ketika pertama kali mengobrol dengannya, dan setelah aku selesai
mengobrol dengannya aku mulai mengetahui sifatnya yang baik dan pemalu
sepertiku.

Hubunganku denganya baik baik saja sampai suatu ketika teman cewe sekelasku
mulai kayak mau misahin aku, aku ngga tahu alasannya dia ngelakuin ini. Aku mulai
menyadarinya ketika ada seorang guru yang mengetahui aku dekat dengannya
padahal aku tidak menunjukan hal hal tentang hubungan aku dan dia di sekolahan,
dan dilanjukan dengan teman cewe yang sekelas denganku ini mengetahui isi
percakapan aku dengan dia dan mulai mengejek ku dengan isi percakapan itu, disini
aku terheran heran kok dia bisa tau isi percakapan aku dengan gebetanku aku hanya
terdiam dan menghiraukannya saja sampai perlahan gebetanku mulai menjauh
dariku dan seakan ada yang terjadi. Aku heran kenapa akhir dari kisah cinta untuk
memiliki pasangan selalu berakhir dengan hal hal yang tidak mengenakan sampai
sampai aku tidak mau merasakan rasa cinta lagi sampai aku menulis cerita ini dan
aku sudah tidak memikirkan tentang percintaan lagi saat ini.

Kemudian cerita berlanjut ketika masuk SMA di SMAN 1 Cariu aku masuk ke sekolah
ini dengan alasan yang konyol yaitu dengan alasan aku tidak mau rambutku botak,
karena di sekolah lain di wajibkan untuk memiliki rambu yang sangat pendek, aku
masuk sekolah ini dengan 3 teman lakilaki sekelasku, dan diantara ketiga teman ini
ada 1 temanku yang sangat dekat sekali sampai sampai pada saat pertama kali MPLS
kami terlambat karena dia harus menunggu aku menyiapkan barang barang yang
disiapkan yaitu barang barang suruhan osis pada waktu itu untuk MPLS dan dia tidak
marah sama sekali kepadaku.

Kami satu gugus pada awal masuk sekolah dan aku merasa bersalah saat melakukan
tes IQ karena pada awalnya dia mau masuk ke jurusan IPA tapi pada saat tes IQ guru
yang mengawasi kami tes bilang untuk jangan cemas karena tes ini tidak
mempengaruhi kita untuk masuk ke jurusan manapun. Setelah mendengar ucapan
itu akupun mulai mengisi tes itu dengan asal asalan dan aku tidak tahu temanku ini
menuruti apa yang aku lakukan. Tapi, pada saat pengumuman kelas dan jurusan

16
kami masuk ke jurusan ips dan kelas yang sama disini aku sangat merasa bersalah
karena seakan akan aku telah memasukan dia ke jurusan IPS, tapi untungnya pada
saat awal awal bisa melakukan pertukaran murid untuk berpindah jurusan dan
diapun mencari orang untuk di ajak bertukar jurusan dan akhirnya dia
mendapatkannya dan masuk jurusan IPA sementara aku tetap di jurusan IPS.

Awal pelajaran kelas 10 di SMA awalnya aku tidak mengenal siapa siapa tapi
perlahan mulai mengenal satu sama lain, pada masa sma ini sifat malasku mulai
meninggi sampai sampai bulan kedua aku baru masuk sekolah aku sudah tidak
bersekolah tanpa keterangan sekitar 1minggu ditambah ada game yang membikin
aku kecanduan untuk menghabiskan waktu dan uang. Rasa malas ini semakin tinggi
dan tinggi sampai sampai orang tuaku di panggil kesekolah dan pada awalnya orang
tuaku mengikuti apa yang harus dilakukan tapi kemudian lama lama karena orang
tuaku sering sekali di panggil ke sekolah orangtuaku sudah mulai merasa jengkel
kepadaku dan hampir tidak memikirkan ku lagi.

Puncak dari rasa malasku ketika datang wabah covid-19 yang dimana saat itu aku
kelas 11 dan sekolah dirumahkan dan melalui zoom, aku malas ini sangat senang kala
itu ketika di rumahkan di tambah ada game yang membuatku tidak mengenal dunia
luar, setiap hari aku hanya bermain game dan bermain game sampai lupa akan
tugasku bersekolah, pada saat ini juga orang tuaku mulai tidak memikirkan apapun
tentang sekolah karena aku tidak memberitahunya bahwa sekolah harus tiap hari
melalui zoom jadi mereka tidak memantauku dan dari pihak sekolahpun tidak ada
yang datang kerumah untuk memberitahu kepada orang tuaku waktu itu sehingga
aku menjadi bebas dengan rasa malasku ini, hingga saat pengumuman kenaikan
kelas aku diberitahu bahwa aku tidak naik ke kelas 12, ayah saya biasa saja karena
dia tau bahwa sikapku yang pemalas ini memang pantas untuk tidak naik ke kelas 12,
tapi berbeda dengan ibu, ibu sangat merasa kecewa kepadaku hingga menyita
handphoneku dan menyuruh aku pokus belajar, tapi karena rasa malas yang
tertanam dalam diriku ini sudah kental sehingga susah untuk menghapus itu.

Pada masa pandemi ini juga aku terkena dampak dari virus itu yang dimana
membuat tubuhku tidak bisa bergerak selama 3 hari dari kamar tidur, dan setelah

17
mengetahui bahwa aku terkena ini terkena virus ini aku diisolasi mandiri selama
kurang lebih 3 minggu. Hal yang aku rasakan pada saat terkena virus ini adalah pada
3 hari pertama perasaan dalam tubuh ini seakan akan inilah tiba waktunya untuk
pergi dari dunia, rasanya sesak sekali dan susah untuk bernafas tapi perlahan setelah
3 hari itu mulai membaik.

Pada minggu kedua indra perasa dalam diriku mulai merasakan semua masakan
terasa sangat asin padahal itu hanya di beri kasih garam sedikit, hal ini membuatku
susah untuk makan dan hanya memakan roti dan susu saja.

Selang tak begitu lama aku mendengar bahwa temanku terkena covid juga, aku
langsung chating dia dan menanyakan kabarnya pada awalnya aku mengejeknya
terkena covid terus tapi setelah aku di beri tahu oleh dia bahwa posisi dia saat ini
dimana dia terkena covid dan ibunya sedang sakit tidak ada yang merawat disinilah
aku mulai berhenti mengejeknya dan mulai memberikan nya semangat setiap hari
walapun kondisiku juga sama terkena covid tapi aku tidak memberitahukannnya
pada siapa siapa, setelah dia memberitahukan bahwa dia telah sembuh di sini aku
merasakan tugasku untuk menyemangati dia sudah selesai walaupun lewat chating
karena tidak bisa tatapmuka karena covid ini.

Aku mulai kembali melanjutkan sekolahku dengan mengulangnya kembali di kelas 11


sambil melawan rasa malas ini, tapi rasa untuk melawan rasa malas ini bagaikan
menguras air dari bak mandi dengan tangan. Sangat susah sekali sampai sampai aku
akan di pindahkan kesekolah lain, tapi untungnya wali kelasku mempertahankan aku
dan memperjuangkan aku untuk naik ke kelas 12.

Saat kelas 12 ini aku bertekad untuk tidak malas dan mengurangi rasa malas ini
secara perlahan walaupun itu sangat membutuhkan waktu dan proses yang lama
sampai aku benar benar menghilangkan rasa malasku ini.

Setengah semester pada saat kelas 12 ini sudah ku jalani tetapi rasa malas ini masih
menempel di dalam diriku aku coba terus melawan dan melawan dan mulai terus
terus dan terus melawan rasa malas ini dengan perlahan untuk memperbaikin nya
dihari yang akan datang, dan aku juga kecewa dengan diriku sendiri karena

18
pengetahuan pengetahuan saat aku smp seakan sirna saat masuk sma ini, tetapi aku
masih akan terus mencari cara untuk mengembalikan pengetahuanku yang dulu dan
tidak akan menyerah untuk terus berlatih mulai saat ini.

19

Anda mungkin juga menyukai