Anda di halaman 1dari 26

 Pada tahun 2006,saya bernama Khairul hamdi yang

bertempat tinggal di jorong Rao Rao, kecamatan ranah


batahan, kabupaten Pasaman barat,provinsi Sumatera
barat,awal itu saya Pertama kali menginjak di dunia
pendidikan saya merasa aneh karena saya belum tau apa apa
dan saya tiap harinya selalu di marahai sama ibuku karena
saya tidak mau masuk TK dan saya tidak mau sekolah, tiap
hari ibuku memaksaku untuk bangun dan mengantarkan ku
ke sekolah TK seiring waktu berjalan saya sudah satu Minggu
duduk di bangku TK dan ternyata tidak seperti yang saya
bayangkan selama ini dan semenjak itupun saya sudah mau
pergi ke sekolah dan sangkin semangatnya saya untuk pergi
ke sekolah saya memberanikan diri untuk meminta sepeda
kepada ibuku awalnya ibuku nggak mau membelikannya lalu
saya tidak pernah bosan tiap pulang sekolah saya selalu
meminta kepada ibuku biar di belikan sepeda dan Saya
berkata kepada ibu, ibu belikan aku sepeda biar aku bisa pergi
ke sekolah sendiri agar ibu tidak lelah mengantarkanku tiap
hari ke sekolah dan akhirnya ibukupun sedikit terdiam dan ke
esokan harinya saya berangkat ke sekolah dan pulang jam 10
pagi setelah saya sudah sampai ke rumah tiba tiba wajah saya
berubah karena melihat ada sepeda baru di teras rumah,lalu
saya masuk ke rumah dan mencari ibu di rumah dan saya
tidak menemukan ibu rumah,saya berpikir yaudalah ibu
mungkin lagi di luar setelah itu saya pun melihat kembali
sepeda itu dan saya tidak berani memakainya karena sepeda
itu belum tentu punya saya,beberapa menit kemudian ibupun
datang dan saya langsung bertanya kepada ibu,”ibu itu
sepeda siapa ya” lalu ibu menjawab oh itu sepedanya
hamdi,tadi ibu belikan sama abangnya hamdi,lalu saya pun
berlari kedepan ibu dan langsung memeluk ibu dan berkata
terimakasih ya ibu,ibu sudah membelikan sepeda itu hamdi
saya sangat sayang ibu sambil memeluk ibu kembali.
 Ke esokan harinya saya langsung bangun tidur cepat dan
berangkat ke sekolah lebih dulu dengan hati yang bahagia
semenjak itu sayapun sangat rajin ke sekolah dan dua hari
setelah Saya punya sepeda tiba tiba anak tetangga sayapun
membeli sepeda baru dan semenjak itu saya dan Anak
tetangga saya tiap hari selalu sama sama ke sekolah dan
pulangnyapun sama sama,tidak lama kemudian kamipun lulus
TK dan ingin melanjutkan ke sekolahan. Pada tahun
2007 dimana sayapun dengan persiapan untuk masuk SD dan
ibu saya sudah membelikan saya seragam sekolah dan alat
tulis awal saya pertama kali masuk SD saya merasa bangga
dengan apa yang saya lihat dan saya juga merasa senang
karena saya memiliki banyak teman teman baru,dimasa saya
duduk di bangku kelas satu SD saya awal awalnya malu malu
karena saya belum kenal sama teman teman baru saya,saya
cuman kenal orang orang yang se TK sama saya di hari
pertama kami memperkenalkan diri dan lebih lucunya Teman
teman ku ada yang nangis waktu memperkenalkan diri seiring
berjalannya waktu sayapun menyesuaikan diri dengan teman
teman baru saya.
 Di hari kedua saya dan anak tetangga saya janjian agar pergi
bersama ke sekolah dan kebetulan saya siap duluan nah saya
pergi kerumah dia untuk nungguin dia anak tetangga saya
bernama Roy setelah saya sampai kerumahnya saya lalu
memanggilnya”roy,roy kamu udah siap ayok berangkat”lalu
ibunya menjawab tunggu bentar ya Hamdi Roy belum siap dia
lagi makan lalu saya menjawab oo iya iya lanjutinlah dulu dan
ibunya Roy berkata kepada saya sini sama Roy makan Hamdi
kata ibunya Roy lalu saya menjawab makasih ibu saya udah
makan tadi lalu ibunya Roy menjawab emangnya Hamdi
bangunnya jam berapa Hamdi bangun jam 6 Bu, seiring
berjalannya waktu Roy pun sudah siap dan dia pun mencium
kedua tangan orang tuanya lalu kami memberi pamitan dan
kami pun berangkat kami berangkat ke sekolah berjalan kaki
karena sepeda kami yang tadinya masih TK sekarang sudah
tidak layak untuk di pakai setengah perjalanan kami melihat
ada dompet di tengah jalan lalu kami mengambilnya dan kami
membuka dompet itu ternya isinya uang banyak dan tidak
lama kemudian orang yang kehilangan dompet itupun datang
lalu dia bertanya kepada kami dek apakah kalian melihat
dompet tadi di jalan sini katanya lalu kami menjawab iya ada
kak ini kami bilang dan akhirnya si kakak itupun merasa
senang dan akhirnya si kakak itupun berterima kasih kepada
kami dan memberikan uang kepada kami awalnya sih kami
tidak mau menerimanya tapi karena kami di paksa untuk
Nerima uang itu Akhirnya kamipun menerima Lalu sikakak
berkata sekali lagi terimakasih ya dek kata si kakak dan iapun
lalu pergi,kamipun melanjutkan perjalanan ke sekolah sambil
kami berjalan kami mengeluarkan uang yang di kasih sama
kakak itu tadi dari kantong celana lalu saya melihat ternyata si
kakak itu memberiku 50 RB dan saya bertanya kepada teman
ku Roy,Roy kau di kasih berapa kata saya lalu Roy menjawab
aku di kasih 50 RB juga katanya lalu kami merasa senang dan
sangat berterima kasih karena betapa banyaknya uang itu dan
akhirnya kamipun sampai ke sekolah lalu kami masuk kelas
dan tidak berapa menit kemudian ibuk guru pun datang dan
memberi salam kepada kami”assalamualaikum”kata ibuk
guru lalu kami menjawab”walaikumsalam Buu dan kamipun
mulai belajar.
 Dan seiring berjalannya waktu jam pulangpun datang bel
berbunyi menandakan pulang dan kamipun bergegas untuk
bersiap siap untuk pulang lalu sayapun dan Roy berjalan kaki
lagi untuk pulang.
 Beberapa hari Kamis lalui di kelas satu dan kamipun tidak
menyadari bahwasanya kami pun sudah mau ujian naik kelas
dan waktunya pun tiba ujian pun sudah di mulai hari Senin
semenjak itu Hamdi gak bolehi lagi main main keluar Hamdi
selama ujian dirumah terus belajar hari Sabtu pun tiba ujian
pun habis dan kamipun mengadakan kelas miting setelah itu
di hari Sabtu sekolah kami mengadakan penerimaan raport
semua orang tua murid pun di undang dan di umumkanlah
dari juara 3 sampai juara 1 di tambah lagi juara umum setelah
saya tunggu lama ternyata yang di umumin gak ada namanya
saya dan Alhamdulillah saya cuman dapat nomor 5, setelah
semuanya selesai kamipun di kasih libur sama sekolah selama
2 Minggu.
 Saya memanfaatkan waktu selama 2 Minggu itu bermain
sama Roy main bola main sepeda main layangan dan waktu
libur itu bertepatan di bulan puasa setiap sahur ibu selalu
membangunkan saya untuk makan saya kadang kadang
bangun dan kadang kadangnya lagi gak mau bangun masih
enakan tidur selama saya berpuasa di masa itu saya cuman
puasa setengah hari.
 Setelah itu waktu liburpun sudah tidak ada lagi dan kami
masuk lagi pada hari Senin dengan lokal dan kelas yang
berbeda saya selalu satu lokal sama sahabat saya yang
bernama Roy kami kelas dua dan kamipun duduknya satu
meja saya sering memperhatikan sahabat saya karena dia
menulis dengan menggunakan tangan kiri saya heran lalu saya
bertanya pada teman saya “ Roy apakah kamu cuman bisa
pakek tangan kiri?”lalu Roy menjawab iya saya cuman bisa
tangan kiri dan kalau saya menulis dengan tangan kanan
bagiku sulit untuk menuliskannya kata dia” dan akupun
memahami apa yang ia katakan mungkin dia sudah terbiasa
dengan tangan kiri makanya dia sulit menulis dengan tangan
kanan.
 Dan waktu pun berjalan begitu cepat saya dan Roy sudah mau
masuk kelas 3 lagi waktu ujian naik kelaspun sudah tiba lagi
dan seperti biasa saya cuman bisa dirumah kalau ada ujian
kerja saya cuman belajar dan tidak boleh pergi keluar rumah
dan tepatnya pada hari Senin ujian pun di mulai saya duduk
semeja dengan Roy dan kami mengerjakannya dengan baik
dan teliti ujian pun selesai dan penerimaan raportpun di
laksana pada hari Sabtu depannya lagi lalu kamipun
memanfaatkan waktu untuk bermain karena ujian sudah kami
lewati akhirnya hari Sabtu pun tiba dan seperti biasa semua
orang tua murid di undang untuk datang penerimaan raport
murid ibu sayapun datang setelah di umumin ternya saya
cuman dapat nomor 7 rengking saya menurun akibat terlalu
banyak bermain lalu setelah semuanya selesai kamipun
bergegas pulang setelah sampainya di rumah ibu saya
mengomeli saya dan saya Sampe nagis ibu saya berkata
makanya jangan terlalu banyak bermain kata ibu
saya,sayapun hanya bisa terdiam sambil menangis.
 Seperti biasanya waktu kami libur bertepatan pada bulan
Ramdhan saya sering pergi tarawih bersama teman teman
saya kami selalu jadi omongan orang banyak karena orang lagi
sholat kami asik bermain bercerita di belakang setelah itu
kami juga sering membuat orang orang marah karena kami
sering main petesan Sampek Sampek kami di omelin.
 Waktu libur pun sudah habis Sayapun sudah tumbuh agak
besar dan saya pun sudah memasuki kelas tiga dan berusia 9
tahun.
 Di hari pertama kelas 3 kami mengadakan pemilihan ketua
kelas dan wakil ketua kelas dan saya di pilih sebagai ketua
kelas awalnya saya tidak mau lalu ibu guru berkata udah
Hamdi aja ya katanya lalu saya hanya bisa menjawab ia dan
semenjak itu sayapun belajar menjadi ketua kelas yang baik
dan taat Sama perintah,kam sering bermain di sekolah ketika
waktu jamkosong dan waktu keluar main,
 Kami sering bermain.
 Dan pada hari keempat saya berkata kepada ibu saya ibu saya
merasa uang jajan saya kurang,nah pada waktu kelas 1 dan
kelas 2 uang jajan ku hanya 2 RB namun setelah saya
memasuki kelas 3 saya merasa agak udah besar sedikit maka
dengan yang ibu kasih 2 RB saya rasa kurang Bu kata saya lalu
ibu hanya diam dan sambil mengerjakan pekerjaannya,lalu
sayapun pergi keluar rumah untuk bermain dan besoknya
sayapun bergegas untuk pergi ke sekolah bersama teman saya
Roy namun ibu tetap juga memberi uang jajan 2 RB saya
hanya diam dan mengambilnya.
 Dan ternyata ibuku mengubah uang jajanku ibuku memang
mengasih aku tiap hari 2 RB tetapi di hari Kamis saya di kasih
5 RB tiap di hari Kamis dan aku sangat senang sekali di usia ku
yang 10 tahun ini aku aku mulai mengenal yang namanya
permain PS dan aku dt Roy bahkan setiap pulang sekolah kami
selalu pergi untuk main PS kamu rela tidak jajan disekolah
asalkan kami bisa main PS.
 Setelah sekian lama berlalu waktu ujian pun semakin dekat
dan waktu saya untuk belajar gak ada lagi gara gara si PS tadi
selang beberapa waktu,waktu ujianpun datang dan kami ujian
Sampe 1 Minggu dan setelah itu ada penerimaan raport
seperti biasnya semua orang tua muridun ikut menghadirinya
dan setelah di umumkan juara 3 Sampe juara 1 dan juara
umum ternyata namaku tidak ada disitu lalu pembagian
raport pun di lanjutkan di lokalnya masing masing dengan
membawa orang tuanya biasanya namaku selalu dekat
setelah kami nunggu sama ibuku ternyata sayapun Cuma
mendapatkan nomor 9 sehingga membuat ibuku terkejut dan
ibu guru berkata pada ibuku ini si Hamdi jauh kali menurun
buk kata si ibuk guru,dia biasanya gak kayak gini apakah dia
gak pernah belajar lagi di rumah ya buk kata si ibu guru
kepada ibuku lalu ibuku menjawab ia Bu dia sekarang udah
jarang kali belajar di udah sering di ingatin tetap aja gak mau
dia sekarang berubah kata ibuku dia sekarang kebanyakan
main PS sama temannya kata ibu lalu ibu gurupun menjawab
oo pantesan hasilnya gini dan ibu gurupun berkata padaku
Hamdi kamu gak boleh gitu ya kamu gak boleh lagi main PS ya
kamu dengarin tu kata ibu biar nanti Hamdi bisa juara kata si
ibuk guru lalu saya hanya bisa diam sambil menundukkan
kepala.
 Setelah itu kamipun langsung pulang dan sesampainya
dirumah ayah ku bertanya gimana hasilnya nak kata ayah lalu
aku hanya diam dan langsung masuk ke kamar dan ayah pun
heran lalu bertanya kepada ibuku kenapa dengan dia kata
ayah ada apa kata ayah lalu ibu menjawab dengan suara yang
keras itulah kalau nggak pernah belajar lagi pasti hasilnya juga
menurun kata ibu kepada ayah lalu ayah menjawab loh
emangnya dia gak pernah belajar lagi dirumah kata ayah ku
ibuku menjawab ia di sekarang main PS aja kerjanya gak
pernah dia lagi belajar kata ibu dan ayah langsung datang ke
kamar ayah bicara kepada ku kenapa kamu gak pernah belajar
lagi dirumah kata ayah lalu saya jawab ia yah aku salah aku
nggak main PS lagi.
 Seiring berjalannya waktu sayapun sudah menduduki kelas 4
SD dan setelah kami duduk di kelas 4 dan ternyata ada juga ya
yang gak naik kelas di bilang temanku Roy kepadaku loh siapa
itu kata temanku si Roy dan saya berkata Lo iya iya mungkin
orang itu nakal kali kata si Roy.
 Sejak aku kelas 4 SD yang main PS tadi pun udah kami
tinggalkan kami sering mandi ke sungai sama teman teman ku
kadang kami bawa makanan ke sungai lalu makan sambil
mandi mandi lalu bermain dan Sampe sore itu di sungai kalau
udah adzan Adzhar baru kami pulang begitulah kerjaan kami
tiap hari Sampe aku sempat sakit demam satu Minggu gara
gara seringa main ke sungai.
 Setelah semuanya di lewati dan waktu ujianpun semakin
dekat untuk ujian naik ke kelas 5 setelah kami menyelesaikan
ujian ternyata hasil dari ujianku cukup meningkat dari tahun
kemarin dan saya mendapat nomor 5 ibu dan ayah pun sudah
senang mendengarnya semenjak itu ayah dan ibupun
mengasih uang jajan yang cukup sama saya yang tadinya 2 RB
perhari dan hari Kamis 5 sekarang sudah menjadi 5 RB perhari
dan 10 RB di hari Kamis dan teman temanku semuanya sudah
mulai sunatan pas masa itu ada sunatan massal gratis nggak
bayar makadari itu orang tua dari teman temanku
memaksakan anaknya supaya siap untuk di sunat awal si kami
bertanya tanya seberapa sakit sih di sunat lalu ada yang
menjawab kata orang sakit bangat macam di gigit harimau
kata dia dan ada juga yang bilang ahh nggak ada itu kata ayah
ku macam di gigit semut doang dan tiba tiba waktunyapun
sudah datang dan temanku teman ku datang ke gedung itu
bersama orang tuanya sementara aku nggak datang karena
masih takut dan ada juga yang nangis dan ada juga yang biasa
aja lalu setelah semuanya selesai saya bertanya kepada
temanku bagaimana rasanya Roy lalu Roy menjawab nggak
sakit cuman kayak di gigit semut doang katanya lalu saya
bilang kepada orang tua ku saya mau di sunat Bu yah lalu
ayah dan ibu menjawab yaudah besok hamdi di sunat ya kata
ayah iya yah saya jawab.
 Tibalah di hari besoknya saya sudah siap siap dan ayah
sayapun sudah memanggil dokter yang mau sunat saya lalu
dokter berkata tarik nafas ya rileks baru di cubitnya kakai saya
ini sakit katanya lalu saya jawab nggak dok kata saya Sampe
tiga 3 dokternya itu bertanya baru setelah itu dokternya
bilang udah siap lalu saya heran dan bertanya kepada diri
sendiri ternyata nggak sakit kata dokter itu kita di kasih
suntikan dan di bius biar nggak terasa sama kita waktu di
potong.
 Setelah itu sayapun hanya bisa duduk dan terbaring di atas
kasur selama satu Minggu dan nggak boleh pake celana dulu
harus pakai sarung dulu dan sarungnya di ikat ke atas,kata
dokternya kepada ayah dan ibu saya tidak boleh dulu makan
makanan seperti Indomie,telur,ikan laut, dan masih banyak
lagi semenjak itu saya Cuma makan sayur sayuran saja seperti
daun ubi dan lain sebagainya.
 Setelah 3 hari berlalu tiba tiba ayah berkata padaku kalau
Hamdi nanti mandi Hamdi mandinya pakai air hangat ya
bersihkan pakai air hangat biar kuman kuman yang ada disitu
mati lalu saya menjawab iya yah kata saya semenjak itu saya
selalu mandi pakai air hangat ternya semakin cepat
sembuhnya gara gara mandi air hangat tadi setelah satu
Minggu saya sudah mulai mendingan dan saya sudah pakai
celana dan sudah mulai keluar rumah tapi dengan syarat
celana saya masih saya Tarik kedepan biar nggak nyangkut
soalnya kalau nyangkut di pasti lengket dan susah sakit buat
lepasinny.
 Seiring berjalannya waktu sayapun sudah sembuh dari itu
semua saya juga sudah mulai bisa bermain main lagi sama
teman temanku seperti biasanaya.
 Waktu berjalan begitu cepat tidak terasa saya sudah
memasuki kelas 5 SD semenjak saya duduk di kelas 5 SD saya
mulai bandel karena usiaku yang semakin bertambah dan
sifatku semakin labil setiap di jamkosong kami pasti
memanfaatkan waktu untuk bermain sepak bola kadang
kadang juga saya tidak masuk kelas karena pengaruh teman
teman ku di usiaku yang memasuki 11 tahun saya semakin
tidak memperdulikan kata orang tua dan tiba tiba waktu
untuk ujian kelas 6 pun datang lalu kami ujian dan setelah itu
penerimaan raport saya tidak mendapat rengking lagi ayah
dan ibu sering sekali memarahiku namu aku tidak pernah
mendengarkannya.
 Setelah di kelas 6 pergaulan sama temanpun sudah mulai ikut
ikutan dan terbawa bawa padahal sebentar lagi mau UN
namun aku tidak sedikitpun menghiraukannya bahkan aku
asik pergi ke kebun sungai untuk mencari bambu untuk
membuat layangan bersama teman teman kami juga sering
buat layangan Sampe malam dan akhirnya waktu ujian UN
pun datang dan kamipun Ujian UN dan lebih asyinya lagi
murid murid dari SD lain pun ikut ujian di sekolah kami
ternyata semua di gabung dan saya mendapat lokal dengan
teman teman yang berbeda setelah sayapun mulai panik
untuk menghadapi soal soal dan akhirnya sayapun cuman bisa
mengerjakan sesuai kemampuan saya sendiri dan betul betul
memahami soal karena kalau saya tidak benar benar
membaca soal saya tidak dapat menyelesaikannya dan
akhirnya waktupun habis dan lembar ujianpun di kumpul dan
begitu seterusnya sampai ujian selesai.
 Begitu ujian selesai kami libur dan cuman bisa nunggu hasil
kelulusan sama nunggu ijazah keluarga dan Alhamdulillah
saya lulus dan sekolah pun mengadakan perpisahan buat kami
yang kelas 6 kami mendapat bagian pas acara perpisahan
kami menyayi bersama dan kamipun latihan tiap hari dan
setelah hari ha nya pun datang dengan berbagai jenis susunan
acara tibalah saatnya kami tampil bernyanyi dan
Alhamdulillah kami bisa menyelesaikannya dengan baik dan
cukup memuaskan.
 Setelah itu kami libur dan kami tidak pernah lagi datang ke
sekolah karena pagi sudah dinyatakan lulus untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP.
 Waktu pemberian ijazahpun tiba lalu saya dan Roy
menjemput ijasah itu.
 Awal saya duduk di sekolah SMP saya masuk lokal 7B di hari
pertama kami perkenalan dan memilih perangkat kelas saya
masuk pada seksi keamanan disitu saya memiliki banyak
teman,saya juga mengikuti berbagai organisasi seperti OSIS
dan anggota Pramuka pada kelas 1 SMP saya masih mengikuti
peraturan,saya juga nggak pernah bandel dan ternyata begitu
banyak anak anak pintar sehingga di penerimaan raport saya
cuman dapat nomor 11,
 Setelah kami sudah naik ke kelas 8 saya masuk pada lokal 8A
disitu saya mulai terbawa bawa lingkungan karena teman
teman saya sangat nakal nakal sayapun sering bolos nggak
pernah belajar pergi ke UKS dan tiba waktunya ujian saya pun
Cuma bisa mendapat nomor 18 karena itu saya sadar semua
memang salah saya karena saya sudah terbawa bawa
lingkungan dan teman temanku sangatlah labil,
 Setelah saya memasuki kelas 3 sayapun masuk lokal 9A disutu
juga kami memilih perangkat kelas dan saya di pilih sebagai
ketua kelas dan semenjak itu saya mulai berpikir lagi saya
mencoba mengikuti peraturan dan belajar lebih giat setelah
kami sudah melakukan UN dan Alhamdulillah meskipun saya
tidak mendapat lulusan 10 besar terbaik.Pada tahun 2017-
2018 saya mendaftarakan diri ke SMA N 1 ranah
batahan,silaping, kabupaten Pasaman barat, provinsi
Sumatera barat.
 Saya memilih jurusan IPA dan Alhamdulillah saya lulus dan
masuk di lokal 1A semenjak itu saya selalu rajin,giat belajar
dan mengikuti seluruh peraturan sekolah saya juga masuk
organisasi OSIS sebagai seksi agama dan pada hari pertama
mengadakan pemilihan perangkat kelas saya juga terpilih
sebagai seksi keamanan, selang beberapa waktu kamipun
mengadakan pemilihan perangkat OSIS di sekolah dan saya di
tunjuk sebagai calon ketua OSIS dan calon wakil saya bernama
Kurniawan kami di pilih sebagai perwakilan dari kelas 1 IPA
dan yang menjadi lawan kami adalah dari kelas 2 dan satu lagi
dari kelas 1 juga dan akhirnya kamipun di wawancarai
terlebih dahulu karena waktunya telah tiba aulapun di hias
sedemikian rupa dan kami sebagai masing masing kandidat di
anjurkan untuk menyampaikan visi misi dan saling debat
kandidat dan setelah acaranya semua selesai anggota OSIS
yang lama pun bergegas mengambil kotak pemilu dan
menghitung hasil siapa yang paling banyak di coblos antara
kandidat nomor 1, kandidat nomor 2 dan kandidat nomor 3
dan nomor kami di Kurniawan tepat pada nomor 3 maka
setelah semuanya di hitung satu persatu tenyata yang di pilih
adalah kandidat nomor satu yaitu adalah kakak kelas kami
lalu saya berbicara kepada wakil saya wajarlah orang itu di
pilih karena orang itu menurut saya orang itu lebih
berpengalaman makanya kandidat nomor 1 yang terpilih.
Setelah waktu ujian naik kelaspun sudah tiba dan kamipun
Ujian habis itu kami menerima raport dan saya Alhamdulillah
naik kelas 2.
Dan di kelas dua guru guru pun sudah sering bertanya kepada
kami tentang cinta cita lalu tiba giliran saya di tanya saya
bilang saya ingin masuk tentara semenjak itu di kelas dua saya
sudah memulai yang namanya latihan lari renang dan saya
juga menjaga kesehatan diri saya agar tidak bermasalah,saya
juga menghindari yang merugikan diri seperti merokok saya
tidak lagi merokok saya fokus pada cita cita saya dan setelah
naik kelas tiga saya terus terusan mempres diri saya agar saya
dapat meraih cita cita saya sampai akhirnya ujian Nasional
pun tiba dan saya dinyatakan lulus dari sekolah SMA negeri 1
ranah batahan lalu saya berkata kepada kedua orang tua
saya,yah,Bu saya ingin masuk tentara lalu orang tua saya
menjawab emangnya kamu udah siap menerima semua
resikonya kata kedua orang tua saya lalu saya menjawab
yah,Bu saya siap mengabdi kepada negara ini jawab saya lalu
kedua orang tua saya mensuport saya dan sayapun bertanya
tanya kepada teman saya yang sudah berpengalaman dan
akhirnya saya mendapatkan tempat untuk bimbel saya bilang
kepada kedua orang tua saya yah,Bu saya mungkin harus
bimbel dulu biar saya lebih siap lagi untuk menghadapi ketika
penerimaan prajurit sudah di buka lalu kedua orang tua saya
menjawab iya dan akhirnya sayapun bimbel selama 2 bulan
dan saya melihat di internet ternyata penerimaan prajurit TNI
sudah di buka lalu saya mendaftarkan diri saya lewat online
setelah persyaratan online terpenuhi waktunya daftar ulang
dengan langsung datang ke tempat pendaftaran lalu saya
pergi dan membawa semua persyaratan yang di minta dan
akhirnya kamipun sudah mulai mengikuti seleksi, pertama
seleksi administrasi dan saya lewat setelah itu seleksi rikmin
atau uji kesehatan dan Alhamdulillah juga saya lewat setelah
itu seleksi garjas atau seleksi fisik atau tes fisik dan
Alhamdulillah juga saya lewat setelah itu ada namanya
parade yang di sebut pantukhir daerah dan disitulah saya
gagal.
Dan saya tidak pernah menyerah Sampe saya mencoba tes
tentara sampai 4 kali dan tidak pernah lulus akhirnya saya
berpikir dan beralih lagi ke STIKES binalita sudama Medan ..
Sekian dari saya terimakasih. Sebagai seseorang yang baru
saja lulus SMA, saya rasa tantangan terbesar adalah
untuk tidak ikut-ikutan hal yang sebenarnya tidak
penting / negatif. Pressure untuk ikut-ikutan teman
(peer pressure) sangat kuat pada masa SMA.

Misalnya: Ajakan untuk bolos, membully teman,


bergosip, kurang ajar dengan guru, nyontek, malas-
malasan, merokok, narkoba, minum-minum, ke diskotik,
pacaran, balap liar, tawuran, HS, dll.

Atau bisa juga:

"Temanku punya HP merek X, kok aku nggak"


"Mereka semua pacaran, kok aku nggak"

Ilustrasi orang pacaran wkwkwk


Kadang kita mengikuti apapun yang orang lain lakukan
secara membabi-buta. Karena kita ingin blend in, gaul,
diakui oleh lingkungan pertemanan kita. Ya tidak salah
sih merasa demikian, namun ada beberapa rambu-rambu
yang harus dipahami.

Saya sendiri mengalami hal yang sama. Seingat saya,


saya berganti circle utama sebanyak 2x selama saya SMA.
Menurut saya, saya lebih berkembang ketika masuk
circle kedua karena saya dikelilingi oleh orang-orang
yang sedikit lebih ambis, pintar, namun tetap seru dan
kadang-kadang sedikit 'gila'. Di circle pertama sepertinya
lebih banyak 'gila' nya daripada aspek positif yang lain.
Saya sarankan untuk menghindari circle seperti ini.

Saran saya selanjutnya adalah: berhati-hatilah dalam


memilih circle. Atau lebih spesifik, berhati-hatilah terlibat
dalam kegiatan yang circle-mu lakukan karena tidak
semua itu perlu kamu ikuti. Contoh: Orang lain pacaran
dan kamu mau ikut-ikutan? Hey, kamu lebih tau kamu
siap atau tidak. Tolong jangan membuat keputusan cuma
karena ikut-ikutan. Apakah dengan pacaran kamu jadi
lebih baik? Biasakan berpikir 10 langkah kedepan. Kamu
dipaksa oleh teman-temanmu? Itu bukan teman yang
baik, tinggalkan saja. Believe in yourself. You actually
know more about yourself than others. Orang lain tuh
bisanya cuma nyinyir. Kalau ada masalah, apa mereka
mau menolong? Biasanya sih, tidak. So, tidak perlu
menyerah kepada pressure dari orang lain.
Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
Selamat menikmati masa-masa putih abu-abu, karena 3
tahun itu akan berlalu dalam sekejap terutama di masa
belajar online seperti ini. Isilah masa 3 tahun itu dengan
memori dan orang-orang positif yang tidak akan pernah
kamu lupakan, yang ketika kamu menoleh kebelakang,
kamu bisa bilang dengan bangga "Hmm, aku tidak
terlalu menyesalinya".Pertemanan. Pada saat SMA umum
mulai terbentuk identitas diri seseorang. Hal ini dikarena
mereka diberi mulai kebebasan oleh orang sekitar untuk
kegiatan mereka(bermain, belajar,berteman, dll)
sehingga mereka akan menerima lebih banyak informasi
secara langsung(tanpa orang tua). Sehingga kita dituntut
untuk berteman dengan baik dan harus pandai mengatur
diri.
Pelajaran. Jika anda telah memasuki SMA maka akan ada
penjurusan.hal ini sangat penting untuk memasuki
perguruan tinggi. Meskipun kita bisa lintas jurusan untuk
ke universitas. Usahakan anda tidak melupakan atau
ketinggalan pelajaran yang diberikan. Semakin banyak
Anda lupa/tertinggal suatu pelajaran maka semakin
banyak usaha yang anda harus dikeluarkan untuk
mengejarnya.
Menentukan masa depan. Ini menurutku yang paling
susah. Anda harus memutuskan apa keinginan/cita-cita
anda pada masa yang akan datang. Semakin spesifik
semakin bagus.
Apa tantangan terberat saat memasuki Sekolah menengah
atas(SMA)?
Sebagai seseorang yang baru saja lulus SMA, saya rasa tantangan
terbesar adalah untuk tidak ikut-ikutan hal yang sebenarnya tidak
penting / negatif. Pressure untuk ikut-ikutan teman (peer pressure)
sangat kuat pada masa SMA.

Misalnya: Ajakan untuk bolos, membully teman, bergosip, kurang


ajar dengan guru, nyontek, malas-malasan, merokok, narkoba,
minum-minum, ke diskotik, pacaran, balap liar, tawuran, HS, dll.

Atau bisa juga:

“Temanku punya HP merek X, kok aku nggak”

“Mereka semua pacaran, kok aku nggak”

Ilustrasi orang pacaran wkwkwk

Kadang kita mengikuti apapun yang orang lain lakukan secara


membab

Apa tantangan terberat berkuliah di luar negeri?


Apa bagian tersulit dari sekolah menengah atas (SMA)?
Apa sesuatu hal yang membuatmu terlibat masalah besar ketika di
Sekolah Menengah Atas (SMA)?
Bagaimana rasanya putus sekolah SMA?
Bagaimana cara mengurangi atau menghilangkan kelelahan
(burnout) saat berada di sekolah menengah atas jika
memungkinkan?
Pertemanan. Pada saat SMA umum mulai terbentuk identitas diri
seseorang. Hal ini dikarena mereka diberi mulai kebebasan oleh
orang sekitar untuk kegiatan mereka(bermain, belajar,berteman,
dll) sehingga mereka akan menerima lebih banyak informasi secara
langsung(tanpa orang tua). Sehingga kita dituntut untuk berteman
dengan baik dan harus pandai mengatur diri.
Pelajaran. Jika anda telah memasuki SMA maka akan ada
penjurusan.hal ini sangat penting untuk memasuki perguruan
tinggi. Meskipun kita bisa lintas jurusan untuk ke universitas.
Usahakan anda tidak melupakan atau ketinggalan pelajaran yang
diberikan. Semakin banyak Anda lupa/tertinggal suatu pelajaran
maka semakin banyak usaha yang anda harus dikeluarkan untuk
mengejarnya.
Menentukan masa depan. Ini menurutku yang paling susah. Anda
harus memutuskan apa keinginan/cita-cita anda pada masa yang
akan datang. Semakin spesifik semakin bagus.
Untuk poin yang ketiga anda bisa memikirkannya sampai kelas 12.
Usahakan pada saat memasuki kelas 12 anda sudah mengetahui
keinginan anda. Jika sudah memiliki keinginan maka persiapkan
kebutuhannya. Misal anda ingin menjadi seorang programmer
maka anda bisa mencari spesifikasi/penjurusan apa yang ada dalam
IT. Setelah itu anda mencari universitas yang bagus untuk
menunjang pembelajaran anda. Saya sarankan untuk melihat mata
kuliah, tenaga pengajar, alumni, dan akreditasi.

Mohon maaf apabila ada salah kata.


Apa tantangan terbesar bagi siswa ketika bertransisi dari sekolah
menengah ke dunia kuliah?
Pengalaman saya di semester satu, yang paling sulit bagi saya
adalah menyesuaikan diri dengan kecepatan pembelajaran

Contohnya begini:

Saat saya SMA, satu bab materi bisa dibahas antara 2–3 minggu.
Dalam seminggu, untuk satu mata pelajaran tertentu, bisa ada
lebih dari satu pertemuan. Ketika saya kuliah, saya keteteran
dengan fakta bahwa untuk setiap mata kuliah setiap pekannya
akan berganti bab. Dosen tidak akan menunggu apakah kamu
sudah benar-benar paham atau belum karena mereka punya
jadwal yang sudah disusun dengan ketat dan harus diselesaikan
dalam satu semester

Masalahnya, terutama untuk m

Apa perbedaan yang kamu rasakan ketika SMA dan kuliah?


Sebenarnaya ada banyak perbedaan baik yang mencolok sampai
yang hanya samar samar. Saya menulis perbedaan yang saya
rasakan selama menjadi mahasiswi di salah satu kampus ya…

Tidak ada seragam. Hal ini mungkin terdengar menyenakan karena


kalian bisa menggunakan apapun yang kalian mau. Tapi bisa juga
menjadi bencana, kalian harus melakukan mix and match pakaian
setiap hari agar tidak terkesan menggunakan baju itu itu saja. (Saya
pernah berdiri dihadapan lemari pakaian selama 30 menit hanya
untuk menentukan pakaian yang akan saya kenakan)
Tidak akan ada yang marah kalau kalian bolos. Tidak ada wali kelas
yang akan marah marah kalau kalian terlalu banyak bolos kelas,
urusan presensi kehadiran urusan kalian sendiri.
Tidak perlu memiliki buku tulis yang dibedakan setiap pelajaran.
Saat kalian kuliah kalian hanya butuh satu binder dengan isi loose
leaf yang bisa dilepas dan diisi ulang sesuai kebutuhan.
Di SMA kalian akan diberi pinjaman buku paket oleh perpustakaan
dan dianjurkan membeli lks yang sama. Di dunia kukiah tidak ada
buku wajib yang harus dimiliki, dosen hanya akan memberikan
referensi literatur yang bisa kalian pakai. Kalau merasa butuh
silahkan beli, kalau tidak ya tidak masalah.
Urusan nilai adalah urusan masing masing. Kalian tidak akan bisa
mengandalkan teman untuk mengingatkan tugas, jadwal kelas,
atau apapun itu. Segala hal yang terjadi adalah urusan kalian
sendiri. Silahkan jadilah mandiri, tidak ada yang akan membantu.
Hubungan dengan dosen sangat penting dan bisa menentukan
masa depan kuliah kalian. Jangan sampai membuat masalah
dengan dosen, kalian mungkin bisa diberi nilai D/E dan mengulang
mata kuliah. Baik baiklah dengan dosen, sedikit terkesan menjilat
tidak masalah. Sedangkan guru lebih mirip orang tua yang akan
membimbing dan menyayangi kalian apapun yang terjadi.
Beberapa dosen akan senang menyiksa mahasiswanya jika ada
yang tidak ia sukai.
Mata kuliah sangat padat, tidak seperti pelajaran di SMA yang
meluas. Matkul menjurus sesuai jurusan kalian. Jika kalian salah
jurusan, selamat, kalian akan muak dan pusing tujuh keliling.
Tugas kuliah sangat kompleks, kalian harus mengerjakan dengan
hati hati dan harus menyelesikan semua tugas dengan
meninggalkan kesan cerdas atas apa yang kalian tulis. Beberapa
dosen mata kuliah menerapkan aturan dilarang plagiat, tidak boleh
copas sembarangan kalau tidak ingin tugas kalian dibuang begitu
saja.
Setiap dosen memiliki aturan berbeda dalam tiap kelas. Kalian
harus mengingat semuanya. Saya beberapa kali membuat notes
agar saya mengingat aturan tak tertulis apa yang dimiliki tiap
dosen. Misalnya tidak boleh menggunakan pakaian warna terang di
kelas dosen A, harus menggunakan kemeja berkerah di kelas dosen
B, keterlambatan maksimal 10 menit untuk dosen C, Harus diam
dan senyap di dosen D. Hal seperti ini tidak akan terjadi di SMA,
karena secara normal peraturan sekolah ditaati menyeluruh.
Bebas menggunakan make up. Mahasiswi bisa memakai model
make up apapun. Mahasiswa bisa memanjangkan rambutnya. Di
SMA, liptint tipis saja kadang tidak diperbolehkan, rambut siswa
laki laki melewati kerah juga langsung dibawakan gunting oleh
ST2K atau Guru BK.
Jam kuliah fleksibel. Kelas bisa dibatalkan sewaktu waktu dan
diganti sesuai kesepakatan dosen dan komting kelas. Di SMA kalian
masuk jam 7 dan pulang jam 4 (rata rata) + ekstrakurikuler. Kalian
bisa mendrop mata kuliah yang kalian inginkan. Di SMA kalian
harus mengikuti semua pelajaran yang sudah ditentukan sekolah.
Organisasi kampus adalah kegiatan politik nyata yang akan kalian
rasakan. Banyak mahasiswa yang ditumpangi kepentingan sendiri
atau golongan. Di SMA OSIS pun tidak akan se “nyata” ini
politiknya.
Adanya kontrak kuliah (kesepakatan dosen dengan kelas) yang
diajukan dosen setiap pertemuan kelas pertama. Guru SMA saat
pertemuan pertama mungkin hanya basa basi perkenalan
kemudian langsung pelajaran. Di kehidupan kuliah, kalian harus
mencermati kontrak ini dengan seksama, teliti sungguh sungguh
apakah kalian bisa menyanggupi seluruh isi kontrak. Contoh :
penilaian keaktifan kelas adalah 50% dan kalian merasa tidak
sanggup, silahkan ajukan negosiasi dan sesuaikan dengan
kemampuan kelas. Jangan asal setuju, nanti kalian kena batunya
sendiri 
Strategi dan target lulus, harus kalian susun sejak maba. Di SMA
bisa dipastikan kalian hanya akan menjalani selama 3 tahun.
Sedangkan kuliah kalian harus memiliki target, kalian ingin lulus 3,5
tahun; 4 tahun; atau lebih.
Untuk lulus SMA kalian butuh telah melaksanakan wajib belajar 3
tahun, ikut Ujian Sekolah, Ujian Nasioanl. Saat kalian kuliah, untuk
mendaftarkan skripsi kalian harus memiliki SKPI (Surat Keterangan
Pendamping Ijazah). Setiap kampus, fakultas, bahkan jurusan
memiliki aturan SKPI masing masing. Ada yang menggunakan
sistem poin, ada yang menggunakan syarat yang dijabarkan (surat
apa saja yang dibutuhkan). Contoh skpi ini adalah sertifikat
mengikut ospek, sertifikat lkmmtd/tm, sertifikat seminar atau
pelatihan (umum/nasional) yang berhubungan dengan
jurusan/fakultas, sertifikat toefl dengan minimal skor, dll.
Poin diatas membuat kalian harus menyiapkan segala startegi sejak
masuk kuliah. Harus ikut berapa seminar? Harus ikut tes toefl
berapa kali sampai bisa lulus dengan skor minimal yg telah
ditentukan?
Tahun pertama SMA biasnaya dimulai dengan mencari teman baru,
mengikuti ekstrakurikuler yang kalian minati. Saat kuliah untuk
menentukan ukm atau organisasi kampus yang ingin kalian ikuti,
kalian masih harus memikirkan apakah kegiatan tersebut akan
mengganggu kegiatan kuliah kalian? Apakah kegiatan
ukm/organisasi tersebut berpotensi menganggu konsentrasi belajar
kalian?
Kegiatan ekstrakurikuler SMA memberi pengalaman
menyenangkan sesuai minat dan hobi. Kegiatan ukm/ atau
organisasi kampus, menyita waktu kalian! Mengikuti ukm atau
organisasi berpotensi menambah beban pikiran dengan setumpuk
program kerja yang dilaksanakan. Kadang kalian juga harus
mengorbankan diri untuk bolos makul demi ukm/organisasi. Jika
tidak hati hati kegiatan itu bisa membuat kalian mengulang makul!
Kalian terpaksa ikut kelas adik tingkat 
Ikut organisasi kampus atau kepanitiaan volunteer bukan untuk
bersenang senang. Biasanya yang ikut organisasi ini untuk mencari
pengalaman dan meramaikan CV mereka nanti. Segalanya
berorientasi masa depan. Hal hal semacam ini bisa menjadi
penentu masa depan.
Di SMA kalian mungkin berteman karena saling nyambung atau
memang berusaha mendapatkan teman sebanyak banyaknya. Di
dunia kuliah tidak ada yang namanya pertemanan, semuanya
tentang relasi. Carilah teman yang bisa memberikan manfaat untuk
kalian, cari teman yang memiliki relasi baik. Berteman dengan
kakak tingak atau dosen bisa membuka relasi demi masa depan.
Di kampus tidak perlu mencari teman yang nyambung untuk
senang senang. Carilah teman yang bermanfaat, teman yang bisa
diajak diskusi tugas, teman yang akan membantu jika kalian
kesusahan (pokoknya yang ada manfaatnya) Salah memilih teman
di kampus, bisa mengantarkan kalian pada bencana. Carilah teman
yang selevel dengan kalian, dunia kuliah kejam, jangan berteman
demi gengsi. Berteman karena gengsi hanya akan membuat uang
kalian ludes, hubungan toxic, dan tekanan sosial yang mengerikan.
Di SMA kalian mungkin kesana kemari hanya bersama teman satu
geng atau hanya dengan itu itu saja. Duduk sebangku harus dengan
A, ke kamar mandi dengan A, makan di kantin dengan A. Di
kampus, hal ini jarang terjadi. Kalian mungkin akan lebih sering
melakukan banyak hal sendirian. Jarang ada teman yang bisa
masuk ke kelas yang sama terus terusan, jarang ada yang satu
dosen wali. Kalian akan punya teman dari berbagai lingkungan (tapi
mungkin tidak akan sangat dekat)
Komting kelas mungkin akan menjadi orang yang bisa
menyelamatkanmu jika memiliki masalah nilai dengan dosen.
Komting akan menjembatani dosen dengan kelas. Mereka adalah
orang yang paling mungkin benar benar membantumu saat ada
masalah dikelas, teman kalian mungkin hanya bisa iba, tanpa bisa
membantu banyak. Komting sudah memiliki ikatan dengan dosen,
mereka bisa memberikan satu dua solusi yang bisa dilakukan.
Sedangkan ketua kelas saat SMA lebih sedikit menyelesaikan
urusan kelas dan siswa, kebanyakan ditangani oleh wali kelas.
Wali kelas saat SMA mungkin akan berjarak dengan kalian.
Sedangkan wali dosen harus kalian mafaatkan sebaik mungkin.
Mintalah nasehat mengenai ipk atau mata kuliah.
Di SMA mungkin kalain jarang menghapus nama teman dalam
tugas kelompok, dan lebih mudah melakukan kerkom karena kalian
bertemu 5 hari dalam seminggu. Kalau di kampus kalian satu
kelompok dengan orang yang sama sekali tidak mau mengerjakan
bagaiannya dalam tugas kelompok, langsung coret saja namanya!
Tidak ada manfaat memberikan nilai kepada orang yang hanya
numpanh nama, itu hanya merugikan kalian saja. Toh kalian tidak
akan setiap saat bertemu dengan orang itu. Urusan nilai urusan
masing masing, tidak usah ragu menghilanhkan nama orang seperti
itu.
Satu kelas masuk bareng lulus bareng! Masih sangat mungkin di
SMA. Hal ini nyaris tidak mungkin diterapkan di kuliah. Kalian
berjuang sendiri sendiri, tidak mungkin menyamakan waktu
kelulusan semua mahasiswa. Pun tidak usah iri dengan mereka
yang lulus lebih cepat, kalian hanya perlu lulus pada saat yang
tepat, tidak masalah di semester berapa. Jalan setiap mahasiswa
itu berbeda.
Hati hati dengan teman kampus kalian! Kalian tidak tau apa yang
dipikirkan teman kalian, jadilah orang yang tidak terlalu mencolok
kalau mau aman. Temanmu itu bisa menjadi orang yang mengadu
ke dosen kalau kalian curang ujian, temanmu itu bisa mencoret
namamu jika kalian tidak ikut tugas kelompok, temanmu itu bisa
men-delete file skripsi kalian hanya karena iri. Hal mengerikan
seperti ini, bisa kalian temukan di kampus. Saya rasa sebagian
teman SMA, tidak akan seberani ini (walau mungkin tetap ada yang
begini)
Dunia pertongkrongan SMA normalnya dilakukan sabtu-minggu
dan didominasi oleh pembahasan seputar hobi atau kesenangan.
Tongkrongan kuliah didominasi pembahasan yang masih
menyangkut materi kuliah, politik kampus, hak mahasiswa dan
semacamnya.
Ada yang bilang, saat SMA kalian bisa hafal nama sebagain besar
teman seangkatan. Di kulaih, nama teman beda kelas saja sudah
lupa. (Anak teknik can’t relate tapi)
Group kelas kuliah adalah sebagain dari nyawa. Group ini bakalan
ngasih tau kuliah jadi atau nggak, ruangan dimana, tugas dosen
yang Cuma di share ke pj (penanggungjawab) mata kuliah. Ini
sebabnya kalian harus pinter milih teman. Biar ada yang ngasi
informasi penting seputar kelas.
Saat SMA tidak mengerjakan tugas, guru akan ngejar ngejar terus.
Di kuliah tidak mengerjakan tugas, dosen tidak peduli. Tapi siapkan
mental ya kalau khs muncul dengan nilai E.
Kalau malas berangkat kuliah, kalian bisa TA alias titip absen ke
teman. Bisa bolos tapi presensi kalian bisa full, biasanya dosen
tidak sadar. SMA tidak mungkin bisa melakukan ini.
Guru killer masih lebih baik daripada dosen killer. Dosen killer
beneran bisa nge “kill” mahasiswanya.
Untuk mendapat nilai tinggi di SMA biasanya didapat dari nilai
ujian, nilai tugas, dan sedikit nilai keaktifan. Saat kuliah untuk
mendapatkan nilai tinggi ada trik yang bisa dilakukan. Trik ini bisa
bersih bisa pula kotor. Beberapa mahasiswa bisa melakukan apa
saja demi nilai A atau demi lulus makul.
Kadang kuliah itu = kalian bayar kelas untuk belajar sendiri.
Pengalaman pribadi saya, pernah mendapat dosen yang tidak
mengajarkan apa apa selama satu semester, saya terpaksa belajar
mata kuliah itu sendiri.
Kalian berusaha membuat kelas di SMA menjadi solid. Di kuliah?
BADOAMAT!

Anda mungkin juga menyukai