Anda di halaman 1dari 4

MY FAMILY Nama saya Hilmiyatun. Saya lahir pada tanggal 19 april 1989 di desa Tebaban kec. Suralaga Kab.

Lombok Timur NTB. Ibu saya bernama Ibu Athiah dan Ayah saya bernama Zainal Abidin. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak saya bernama Muhammad Gazali dan adik saya bernama Muhammad Sairozi. Kedua saudara saya laki-laki dan cuma saya anak perempuannya. Ayah dan Ibu saya bekerja sebagai guru sekolah dasar.Selain itu orang tua saya juga bekerja sebagai petani sebagaimana masyarakat lain di desa saya yang mayoritas mata pencaharian mereka adalah petani. Kakak saya sekarang masih menjalankan studinya sebagai mahasiswa pascasarjana di UNS dan mengambil jurusan pendidikan matematika semester tiga. Sedangkan adik saya masih duduk di bangku SLTP kelas 1 di Lombok. Pendidikan dasar saya tempuh di SD Negeri 4 Tebaban dan lulus pada tahun 2001, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di MTs Muallimat NW Pancor dan lulus pada tahun 2004. Setelah lulus SMP saya melanjutkan sekolah menengah atas di MA NW Pancor dan lulus pada tahun 2007. Setelah itu melanjutkan pergurun tinggi di STKIP Hamzanwadi Selong mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan lulus pada tahun 2012. Sekarang ini saya menjadi mahasiswa Program Pascasarjana di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan mengambil jurusan yang sama dengan S1 yakni pendidikan bahasa dan sastra Indoneisa. MY FAMILY My name is Hilmiyatun. I was born on the 19th of april 1989 in Tebaban, Suralaga, East Lombok NTB. My mother is Athiah and my father is Zainal Abidin. I have two brothers and no sister. That is why, Im the only daughter in my family. My elder brother is Muhammad Ghazali and my younger brother is Muhammad Sairozi. My father and my mother is an elementary school teacher. Besides, my parents also work as a farmer as well as the majority of people who live in my village. My elder brother is studying on the fourth semester of Mathematic Education of Graduate Program in UNS University, while my younger brother is sitting on the seventh grade of Junior High School in Lombok. I graduated from Tebaban 4 Elementary School in 2001, Muallimat NW Pancor Islamic Junior High School in 2004, and NW Pancor Islamic Senior High School in. After that I finished my study at STKIP Hamzanwadi Selong in the subject of Indonesian Education in 2012 (two thousand and twelve). Now, I continue my study on Indonesian Education Graduate Program in UNS University of Surakarta.

Pengalaman Mengesankan Pengalaman yang paling berkesan dalam hidup saya adalah pada saat saya duduk di bangku kelas 1 sekolah menengah pertama. Sebagai anak kost saya biasa pulang seminggu sekali. Karena saya sekolah di pondok pesantren yang hari liburnya setiap hari jumat, jadi setiap hari kamis setelah pulang sekolah saya biasanya langsung pulang ke rumah. Pada saat itu ongkos naik bis sampai rumah saya cukup membayar seribu rupiah saja. Tepat pada hari kamis, uang saku saya tersisa seribu rupiah. Karena memiliki uang seribu rupiah saja, saya tidak membawa uang saku ke sekolah dengan tujuan uang yang seribu rupiah itu akan saya pakai sebagai ongkos bis ketika pulang nanti. Di sekolah juga saya tidak beli makanan meski perut saya belum terisi makanan dari paginya. Di akhir pembelajaran bel pulang berbunyi, saya langsung keluar kelas dan berjalan menuju kontrakan saya yang tidak jauh dari sekolah untuk menaruh buku dan ganti seragam serta mengambil uang seribu rupiah tadi. Sesampai di kost pikiran saya langsung tertuju ke uang yang seribu rupiah itu. Sayapun membuka laci tempat menaruh uang tersebut. Betapa terkejutnya saya, uang yang ditaruh tadi pagi ternyata sudah tidak ada. Padahal saya sudah pingin sekali cepat sampai rumah dan perut terasa sudah lapar. Saya jadi bingung harus berbuat apa selanjutnya. Hanya itu uang yang saya miliki sementara teman-teman kost saya tidak ada di sana, semuanya sepi. Jadi saya tidak ada tempat untuk meminjam uang. Setelah istirahat lima belas menit, saya memutuskan menemui teman untuk mengantarkan saya pulang. Alangkah baiknya teman saya, dia tidak menolak ajakan itu. Kebetulan juga dia ingin tahu rumah saya. Tanpa pikir panjang kami naik sepeda motor tua yang bermerek legenda. Dipertigaan jalan yang menuju rumah saya, motor itu mogok dan kami menggeret motor itu sampai rumah. Ibu langsung terkejut melihat saya pulang terlambat, karena tidak biasanya saya pulang sore setiap hari kamisnya. Saya juga tidak menceritakan peristiwa yang terjadi sebelumnya, sebab saya tidak mau ibu terpikirkan dengan peristiwa yang saya alami hari itu. Unforgettable Experience An unforgettable experience in my life was when I was sitting on the first grade of Junior High School. I usually back to home once a week because I stayed on the dormitory. Due to the holiday was on Friday, I took Thursday noon after school to back home. The tax for a bus from the dormitory to my home is only a thousand rupiah. At that time, my pocket money left over a thousand dollars. That was the reason why I did not bring pocket money to school in order to use that money to pay the bus to go home. I did not buy any food even though my stomach was missing from the meal. When the bell rang, I out from the classroom and walked immediately to my dormitory which was not far from the school to put books and to change uniforms then took a thousand rupiah earlier.

After coming to the dormitory, my mind was only focused on that money. I opened the drawer where the money placed. How surprise I was when I looked the drawer that the money lost. I really want to go home because of hungry. I was confused what should I do next. I only had that money while I could not ask for my friends help because they were not in the dormitory. Therefore, I confused to whom I could borrow money. After a fifteen-minute break, I decided to meet another friend of mine to drive me home. How lucky I was. He did not refuse the invitation. Incidentally, he also wanted to know my home. Without long thinking, we ride old motorcycles which had brand legend. In three intersections near my home, the motor stalled and we drag the motor up to my home. My mother was surprised to see that I came home late, because I usually did not go home every day On Thursday afternoon. I also did not tell her what happened before, because I did not want she think of the events happened on that day.

Peristiwa ini terjadi ketika saya masih kecil dan belum masuk sekolah dasar. Di hari raya idul fitri biasanya keluarga saya berkunjung ke rumah kakek. Kita pergi menggunakan sepeda motor. Di perjalanan menuju rumah kakek, kita melewati pematang sawah sebab pada saat itu belum ada jalan raya.Tiba-tiba motor yang kami gunakan terpleset karena licinnya pematang sawah. Akhirnya kami semua jatuh di pematang sawah. Baju lebaran dan muka saya kena lumpu. Saya sangat sedih. Ibu pun membersihkan lumpur di muka saya dengan air tanaman padi. Memorable experience This incident happened when I was a kid and has not entered elementary school. On the feast of Idul Fitri my family usually visited their grandparents. We went on a motorbike. On the way to the grandfather's house, we across rice paddies because at that time there was no main street. Suddenly the motorbike used, lapsed as slippery rice paddies then we fell in the rice field. My face and my new clothes hit the mud. I was very sad. Then, my mom was cleaning the mud in my face with rice water.

Nama : Hilmiyatun Nim : S841208020

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jawaban Halaman 108-110. A. Exercise 1 1. C (not given). 2. B (false) 3. A (true) 4. C ( not given) B. Exercise 2 B. 6-4-5-3-2-1 1. A 2. A 3. C 4. B C. Activity 3 1. C (attending local activity centers) 2. B (children) F. Activity 6: Grammar 1. B 2. D 3. D 4. C 5. C D. Activity 4 1. B (visit) 2. D (make) 3. A (motivate) E. Activity 5

Anda mungkin juga menyukai