Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Fatimah

NIM : 210501500031
Kelas : PBSI E’21
MK : Teks dalam Bahasa Indonesia

TEKS CERITA
1. Teks Cerita Ulang 
Bertamu ke Rumah Nenek
Nama saya adalah Nur Fatimah akrab disapa Fatim atau Ima. Saya lahir di daerah
kabupaten Enrekang. Saya adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ibu saya kebetulan
asalnya dari Jawa,  dia asli orang disana, sedangkan bapak saya asli orang Enrekang.
Pada saat saya masih duduk di bangku SMA kelas 3, tepatnya pada bulan Ramadhan
kebetulan saat itu sekolah saya libur, dan saya diajak oleh ibu saya untuk ke Jawa, tempat
dimana ia dilahirkan. Ibu saya memang selalu rutin pulang kampung saat bulan
Ramadhan tiba. Saat itu hanya saya dan ibu saya yang pulang ke Jawa, adik, dan kakak
serta ayah saya tinggal di rumah, mereka tidak ikut bersama kami berdua pulang ke Jawa.
Sebelumnya saya sudah pernah ke Jawa, itu bukan kali pertamanya saya pulang ke
kampung halaman ibu saya. Jadi, itu bukan pengalaman pertama saya pergi ke Jawa.
Saya sangat menikmati hari liburan saya pada saat itu, meskipun saya hanya berdua
dengan ibu saya pulang ke Jawa. Saya merasa senang karena disana saya bertemu dengan
keluarga besar saya dari Ibu.
Pada suatu hari, saya diajak keponakan Ibu untuk pergi ke sawah nenek, kebetulan
hari itu nenek lagi panen padi, sawah nenek tidak terlalu jauh dari rumah beberapa menit
saja saya sudah sampai di lokasi sawah nenek. Banyak orang memanen padi di ladang
nenek, dan ada juga yang memanen padi atau mengirik bulir padi dengan mesin perontok.
Suatu ketika, saya diajak ibu ke rumah teman lamanya. Rumah teman Ibu berada di
pinggiran danau sehingga dengan leluasa kita dapat menyaksikan keindahan danau
tersebut. 
Hari-hari berikutnya saya lalui dengan menyenangkan. Ikut bergabung bermain
bersama teman baru saya di desa itu, ternyata mereka sangat ramah dan suka bergaul.
Saya merasa seakan-akan sudah lama bergaul dengan mereka.
Hari terakhir, hari dimana esoknya saya dan ibuku akan meninggalkan rumah nenek.
Saya merasa enggan meninggalkan desa nenek saya. Desa yang subur penduduknya yang
ramah dan suka bergotong royong. Rasanya saya ingin terus berada di desa nenek tetapi
itu tidak mungkin. 
Sebulan penuh aku berada di rumah nenek menjalani masa libur, pengalaman yang
sangat menyenangkan. Jika ada kesempatan liburan sekolah pada masa berikutnya, aku
meminta pada ibu agar kembali berlibur di rumah nenek.
2. Teks Anekdot
Malas Berbuntut Hukuman

Di suatu kelas XII Ipa 2 ada satu orang  siswa yang bernama Udin. Udin adalah
seorang siswa yang pemalas. Setiap hari ia selalu bermain dan tidak peduli terhadap
tugas-tugas sekolahnya.
Suatu hari, Udin bangun kesiangan dan akhirnya ia datang ke Sekolah jam 06.55.
Saat itu teman-temannya sangat sibuk, sehingga Udin bertanya kepada mereka "Hai
teman-teman, apa yang sedang kalian bicarakan dan kerjakan itu?" teman-temannya pun
menjawab "Kita lagi ngebahas PR Bahasa Indonesia din" Udin pun langsung terkejut
mendengarnya tapi tetap saja dia tidak ingin mengerjakan tugas tersebut. Tapi di sisi lain,
dia juga agak merasa ketakutan karena ia belum mengerjakan PR Bahasa Indonesia,
selain itu Guru mata pelajaran tersebut termasuk Guru yang killer.  
Saat bel Sekolah berbunyi tanda masuk kelas sudah dimulai. Udin pun merasa
sangat khawatir tapi tampilan muka nya dari luar terlihat cool-cool saja.  
Pada saat guru tersebut masuk, guru tersebut langsung menanyakan PR yang ia
berikan kepada siswanya pekan lalu. Dan ketika guru tersebut menghitung jumlah buku
yang dikumpulkan, rupanya buku itu kurang 1. Guru itu bertanya "Anak-anak, siapa yang
tidak mengumpulkan buku Bahasa Indonesia?" Udin pun dengan santai mengangkat
tangannya dan berkata dengan lantang  "Saya Bu" guru itu pun memarahinya dan
bertanya kepada Udin mengapa ia tidak mengerjakan tugas tersebut. Tapi yang
menjelaskan semua itu adalah teman Udin, namanya Bagas. Bagas menjelaskan semua
mengapa Udin tidak mengerjakan PR tersebut.
"Bu, sebetulnya semalam saya sudah chat Udin lewat whatsApp agar
mengerjakan tugas itu, tetapi kata Udin, “Gak ah males, kalau bisa besok kenapa harus
sekarang", lalu saya jawab lagi Bu dengan berkata " betul sih hehe, eh tapi kan kumpul
tugasnya besok, gak takut kena marah sama bu guru?", kemudian udin menjawab 
"ngapain takut, mending turu aja, mana tau pas tidur dapet duit haha". Saya pun
menjawab " lho apa hubungannya coba, mana ada tidur bisa dapat uang, ada ada aja
kamu Udin". Lalu, si Udin dengan lawakan sarkas nya menjawab "Pemerintah yang tidur
aja bisa dapat uang banyak kenapa kita nggak? makan uang rakyat pula haha. Saya pun
hanya tertawa kecil dan terdiam dengan lawakan kocak si Udin. 
Setelah Bagas sudah menjelaskan alasan mengapa Udin tidak mengerjakan
tugasnya, Udin akhirnya tetap kena hukuman dari gurunya sebab tidak mengerjakan tugas
yang diberikan.
Sejak kejadian tersebut, Udin mulai berubah, ia mulai rajin belajar dan
mengurangi kegiatan bermain dengan membantu Orang Tua di rumahnya dan selalu
mengerjakan tugas yang diberikan oleh para guru-guru di sekolah.

3. Teks Eksemplum
Ditinggal Sendirian diRumah

Aku punya pengalaman yang cukup mengerikan beberapa tahun yang lalu. Saat
itu aku sudah kelas 2 SMA . Sebelumnya aku belum pernah ditinggal sendirian di rumah,
karena orang-orang di rumahku tahu bahwa aku orangnya penakut. Tapi, entah saat itu
aku mau-mau saja ditinggal dirumah sendirian. Kebetulan saat itu ayah, ibu serta adik
dan kakak ku hendak menghadiri sebuah acara pesta pernikahan salah satu keluargaku.
Pada malam itu, aku ingat sekali tepat pada malam Jumat. Saat itu aku hendak
tidur cepat karena bosan sendirian di rumah. Tapi, tiba-tiba entah kenapa perasaanku
gelisah dan tidak karuan. Tiba-tiba aku terbangun, dan melihat sosok bayangan yang
sudah aku cap dalam pikiranku dan mengsugesti bahwa itu adalah hantu.
Aku sangat syok dan ingin berteriak, tapi tidak bisa, rasanya suaraku tercekat di
tenggorokan. Aku ingin mengatakan sesuatu dan berharap seseorang dapat mendengarku
dan menolongku, aku berusaha meraih benda yang ada di dekatku, tapi tangan dan
tubuhku tak bisa bergerak sama sekali.
Saat itu, aku sudah pasrah dan memberanikan diri untuk membaca doa sambil
memejamkan mata, dan setelah berdoa, aku tidak melihat lagi sosok bayangan hantu tadi.
Perasaanku sangat lega dan aku pun melanjutkan tidur.
Aku sadar karena sebelum tidur aku tidak berdoa terlebih dahulu. Mulai besok,
aku akan membaca doa sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai