Ini adalah hari pertama aku masuk SMA,aku sangat senang sekali karena bisa
masuk ke SMA yang ku impikan sejak SMP. Aku alumni dari SMP KATOLIK
MARIANA yang berada di depan Plaza Milinium . Aku dan teman-teman ku
banyak yang mendaftar di SMA Negeri 12 Medan. Namun yang diterima dari
sekolah kami hanya 8 orang saja. Aku dan teman-teman ku sangat senang ketika
melihat nama kami ada tercantum di website tersebut.
Santa dan Tumiar menoleh ke arah ku dan berkata “ Sampai jumpa nanti pulang
sekolah ya”
“iya” teriak ku kepada Santa dan Tumiar .Mereka pun telah jauh pergi
meninggalkan ku, sehingga mereka tidak kelihatan lagi dari hadapan ku.
Aku pun segera masuk kedalam ruangan ku setelah mereka pergi. Di dalam
ruauk bersama teman seruangan ku atapi aku lupa nama dia . Kami sering
ngombrol bersama .Agnes bertanya “ kamu dari sekolah mana ?”
Jawab dia “ aku dari sekolah SMP 18”
Lalu aku memutar kan mata ku “OH”
“kamu dari sekolah mana?”Tanya dia padaku
“ aku dari SMP Katolik Mariana” jawab ku padanya
Dengan wajah yang bingung mendengar jawaban ku dia pun bertanya lagi
padaku .
“itu sekolah nya yang dimana ya aku tidak pernah dengar ya.”
Ucap ku dalam hati “Aku sudah menembak dari wajah dia yang binggung dari
jawaban ku yang tadi itu.”
“sekolah ku itu yang didepan Plaza Milinium itu loh” jawab ku dengan muka
yang sedikit kesal padanya.
Ucap dia padaku “Oh disitu ternyata”.
“Iya” jawabku dengan mengangguk kan kepala ku dan tersenyum kepadanya.
Tidak lama setelah kami berbincang dengan tertawa-tawa datanglah abang-
abang OSIS yang akan melakukan PLS kepada kami. Waktu itu abang-abang itu
sanagat lucu dan dia sangat pendek . beliau bernama bang Christopel dia dipanggil
dengan sebutan “bang topel” , orang nya sangat lucu dan baik hati kepada kami.
Bang topel bebicara “ adek-adekku ini hari pertama kita PLS untuk itu abang
akan meperkenal bagaimana lingkungan sekolah tercinta kita ini.”
Serentak jawab kami “ iya bang”
Setelah itu ketika kami ingin pulang dia menyuruh kami membawa bunga
melati mini untu satu . Kami pun terasa kesal karena harus mencari bunga tersebut.
Namun kami berusaha karena kalua tidak kami bawa maka kami akan dihukum
bernyanyi didepan kelas.
Bel berbunyi “TENG-TENG” menandakan kami pulang . Aku segera keluar dan
menunggu Tumiar dan Santa didepan ruangan ku. Tak lama kemudiaan mereka
terlihat dari ujung kelas mereka.
Santa melambaikan tangannya kepada ku.
Aku pun ikut melambaikan tangan kepada santa.
Tibalah mereka berdua dihadapan ku.Kami pun langsung berjalan menuju
gerbang sekolah untuk pulang bersama-sama,Namun disimpang jalan kami
berpisah Aku dan Tumiar pulang brsama dengan berjalan kaki , sedangkan santa
pulang naik angkot dengan sendirian.
Kata ku “ hati- hati ya santa dijalan”. Jawabnya “iya agnes tum , kalian juga
harus hati-hati”.
Jawab kami berdua serentak “iya.”
Setelah tiga hari kami PLS besoknya kami akan melakuka tes pisikotes untuk
menentukan jurusan kami kedepannya . Saat aku sangat deg-deg kan untuk
melakukan tes itu, namun aku percaya pada apa yang aku ketahui saja dan yakin
pada Tuhan saja. Hari berikutnya pengumuman tes tersebut ,kami semua
dibariskan didepan kelassesuai ruangan masing-masing. Dibarisan aku jumpa
dengan Santa,Tumiar,Amel, dan Vini,kami ber-5 sangat deg-deg kan satu sama
lain.Setelah guru memanggil nama untuk Mipa 1-5 maka tinggal satu Mipa lagi
yang tersisa itu lah MIPA 6 dan aku sangat takut jika aku tidak masuk IPA.Tapi
ketika nama pertama disebut ternyata adalah nama ku terpanggil diawal. Aku
sangat senang sekali dan bergegas mengambil tas dan masu keruangan ku yang
baru bersama teman-teman ku yang baru.
Tidak lama setelah aku masuk ke ruangan ku ternyata Tumiar satu kelas bersama
ku . Aku senang sekali kata ku “Tum kau disini juga.”
Jawab nya “iya dong” dengan wajah yang gembira sambal melompat kan
kakinya ke lantai.
Kami berdua pun masuk dan duduk di kursi nomor dua.Orang yang berada
didepan kami juga satu sekolah sama dengan kami.kami pun berbincang – bincang
dengan mereka.
“Hai” kata kami pada mereka. “hai juga” jawab mereka pada ku dan tum.
“Siapa nama kalian berdua?” Tanya ku pada mereka
“Aku Risma dan ini teman ku Nuraini , tapi serimg dipanggil “Aini.”
“Ohhh, kalua aku Agnes dan ini Tumiar.”
“Salam kenal lah buat kalian semoga kita jadi teman ya.” Ucap ku pada mereka
berdua.
Kelas ku berada diatas untuk datang ke kelas ku harus naik tangga ,itu membuat
akum alas kemana-mana baik itu ke kantin maupun keruang guru. Kalau pun ke
ruang guru karena ada urusan yang sangat penting baru aku turun kebawah.Aku
pun tidak begitu dikenal banyak orang karena tidak sering turun kebawah,beda
sama sebangku Tumiar yang dikenal oleh semua orang.
BAB 2
Pengambilan Rapot Agnes
Tiba lah pengambilan rapot diakhir semester kelas X untuk kenaikkan kelas XI.
Itu membuat aku deg-deg kan karena aku takut nilai ku akan turun,dan juga akan
membuat mama ku marah pada ku nantinya.Pengambilan rapot di sekolah ku harus
orang tua yang mengambilnya , kalau pun aku ikut aku tidak bisa masuk ke kelas
ku untuk mengambil rapotnya. Aku hanya nunggu di piket saja dan orang tua ku
yang boleh masuk ke dalam kelas.Untuk itu aku mengambil keputusan untuk tidak
ikut dan hanya mama ku yang pergi untuk mengambil rapot ku itu
Sewaktu mama ku pergi aku merasa gelisah di rumah.Perasaan ku tidak enak
ketika dirumah aku takut nanti nilai ku tidak sesuai dengan apa yang selama ini ku
inginkan. Aku pun mencoba menanyakkan teman ku yang telah mengambil rapot
dengan cara mengirim pesan lewat WA pada teman sekelas ku.
Aku memulai mengirim pesan dari tum,
Tum kau udah ambil rapot pesan terkirim dan telah dibaca
Balas Tumiar , udah nes
Kau udah ambil rapot nes
Rangking berapa kau nes?
Balas ku pada tumiar, rangking berapa kau tum
Mama ku lagi ambil rapot ku
Balas Tumiar , aku rangking 2 nes
Oh
Ih enak kali kau ya dapat rangking 2 , aku aja gk tau rangking berapa
Saat aku mendengar bahwa Tumiar mendapat rangking 2, dan disitu aku
merasa sangat sedih dan bahagia juga sih mendengar berita itu . Namun aku
percaya dan berdoa agar aku mendapat nilai yang bagus.
Tidak lama setelah itu mama ku datang mebawa rapot ku , ketika ku lihat dari
jauh muka mama ku sudah tidak enak atau seperti orang yang kesal dan marah.
Dan setelah sampai di rumah ternyata yang ku duga benar , mama ku marah sama
ku karena nilai ku yang turun.
Dengan wajah yang takut dan sedih aku pun membuka rapot ku itu dengan
penuh percaya diri.Ternyata benar nilai ku turun dengan sangat drastic.
“Kenapa bisa kayak gitu nilai mu sih agnes?” kata mama ku pada ku
Aku merasa bersalah dengan nilai ku yang seperti itu. Aku menjawab “ mana
lah ku tau itu mak , kenapa bisa kayak gitu.”
“Ya udah lah lebih giatb lagi lah kau belajar ,supaya bisa kau merubah nilai
mu yang turun ini . Karena kata wali kelas mu kau itu bisa cuman kau tidak mau
tunjukkan dirimu itu bisa. Kau harus berani kalau disuruh ke depan sama guru
mu.” Kata mama ku ke pada ku.
Dari nasehat mama ku itu, aku akan berusaha lagi dengan lebih giat dalam
belajar dan lebih percaya diri dalam melakukan segala hal yang ingin ku
lakukan.Agar aku bisa mewujudkan segala mimpi yang kuingin kan dan orang tua
ku inginkan karena aku sebagai anak yang paling besar di keluarga ku.
Di hari itu aku selalu merenungkan apa yang di ucapkan oleh mama ku kepada
ku . Dan aku menanyakkan kepada teman – teman ku mengenai rangking mereka ,
namun mereka tidak membalas chat ku . Paling mereka cuman meread chat ku aja
dan tidak di balas.
BAB 3
Suasana Kelas XI MIPA 6
Setelah liburan diakhir semester telah selesai , kami kembali masuk sekolah
lagi . Kali ini kami sudah ada di kelas yang baru yaitu kelas XI MIPA 6 yang
berada di dekat kamar mandi laki-laki dan disamping kantin . Itu adalah kelas baru
kami setelah kami naik kelas XI . Aku dan teman-teman ku sangat senang sekali
karena kami semua naik kelas XI,namun di kelas kami banyak orang yang jahil
terhadap teman nya sendiri.
Di suatu ketika , salah satu guru yang akan mengajari kami tidak datang dan
semua teman-teman termasuk aku rebut di dalam kelas . Keadaan kelas kami pun
seperti kapal yang pecah karena semua keadaan mulai tidak terkendali lagi.
Bangku dan meja serta segala barang yang kami punya masing-masing pun sudah
tidak berada di tempat semula.Di mulai dari main gitar , lalu nyanyi bersama –
sama sehingga membuat kelas lain ribut.
Seorang guru dari kelas sebelah kami tiba-tiba datang “ kalau ribut kali kalian
emang siapa guru yang ngajar kalia.” tanya beliau . Jawab kami “ guru kami tidak
datang bu.”
“kalau gitu kalian jangan ribut karena kelas sebelah sedang belajar, tolong lah
suaranya di kecil kan ya.” Kata seorang guru tersebut.
“iya bu” jawab kami serentak. Namun setelah guru itu pergi kelas kami
masih juga ribut .
“We dimana tas ku kalian buat , tolong lah jangan kayak gitu balikkan lah
tas ku itu we” kata ku pada teman-teman ku yang terus tertawa. Aku terus
meminta kepada teman ku yang menyembunyikan tas ku itu. Namun mereka tidak
mendengarkan perkataan ku itu.
Aku keluar kelas dan menangis di luar kelas , stelah mereka melihat aku
nangis mereka lansung mengembalikan tas ku itu. Di situ aku merasa sangat marah
dan kesal kepada teman-teman sekelas ku itu , tapi mereka semua tidak merasa
bersalah dan menyadari kesalahan mereka sendiri.
Orang – orang yang berada di kelas kami itu adalah orang yang unik, lucu,
jahil,dan tidak tahu malu jika sudah di tertawakan oleh orang lain yang bukan satu
kelas kami sendiri.
Guru – guru yang selalu masuk ke kelas kami akan keluar dengan muka
yang marah atau dengan mua yang kesal serta stress melihat kelakuan kami ketika
dia menerangkan atau mengajari kami belajar. Sehingga guru selalu mengecap
kelas kami adalah kelas MIPA paling ribut diantara MIPA lain dari 1-5. Apalagi
ada guru yang bilang “ kelas kalian ini sebenarnya kelas IPA atau IPS sih?”
Jawab kami “ sebenarnya Bu kami ini setengah IPA dan IPS , jadi kayak
gini lah kami jadinya Bu. Sedikit ribut , jahil dan bandal , jadi Ibu maklum aja.”
BAB 4
Ulang Tahunku Yang Tak Berkesan
Setelah masuk kelas XII waktu begitu tidak terasa bagi ku. Aku merasa
bahwa masih kekanak-kanakkan karena sifat ku yang seperti itu. Ketika awal masuk
di kelas 3 perasaan ku sangat bahagia karena aku akan tamat dari SMA dan akan
melanjut ke perguruan tinggi. Di hari pertama kami masuk , kami masih belum
belajar namun teman – teman ku datang lebih awal dari sebelumnya karena ingin
mengambil kursi atau tempat duduk mereka masing-masing. Saat itu aku datang
sedikit lama sehingga teman-teman ku telah mengambil kursi terlebih dulu. Dan aku
mendapat tempat duduk di nomor ke dua didekat pintu / dekat dinding. Aku duduk
tidak sendirian aku duduk bersama tumiar teman ku. Kami sudah lama berteman dan
duduk bersama dari kami kelas X dan dia kawan aku SMP juga.
Kami pun masuk kelas dengan suasana di kelas yang masih gembira karena
masih menikmati masa libur akhir semester.
Apa yang kita harapkan dengan tulus dalam doa , maka akan diwujudkan oleh
KENANGAN DI
MASA KU SMA