Anda di halaman 1dari 46

~1~

ISI BUKU

1.Perubahan Hidupku (Dewa Wono I)


2. Dunia Terbalik (Franz Michael)
3. Ternyata ! (Fauzan Malvin)
4. Maafkan aku, Tino (Nurfauzi Ramadianto)
5. Harta Soekarno (Rafli Muflih R)
6.

~2~
Perubahan Hidupku
Oleh: Dewa wono i
Masa orientasi sekolah telah berlalu dan ini saatnya hari pertamaku untuk
memulai kegiatan KBM di SMA Pembangunan Negara. Awalnya aku kira tidak akan
diterima di SMA tersebut karena aku siswa yang sangat malas belajar.

“Arjunaaa ! Jangan bengong aja cepetan pake sepatunya“teriak ibuku dari balik pintu.

“Iya, sebentar lagi selesai“kataku menanggapi teriakan ibuku.

ketika melihat ke arah jam tanganku yang menunjukan jam 6 lewat 35 menit aku segera
berpamitan pada ibuku dan berangkat ke sekolah dengan mengendari sepedaku.

Ketika perjalanan aku memacu sepedaku secepat mungkin karena waktu masuk
sekolah jam 6 lewat 45 menit. Tak lama kemudian aku sampai di sekolah tapi aku
terlambat 3 menit dan ditahan di ruang piket oleh guru Komisi Kedisiplinan. Aku melihat
ke segala arah tapi hanya aku saja sebagai siswa yang terlambat. Aku harus berbaris di
ruang piket sendirian. Setelah upacara selesai semua siswa diperintahkan untuk tetap
berada di lapangan. Aku merasakan sesuatu akan terjadi pada diriku dan benar saja hal
yang aku pikirkan. Kemudian aku dipanggil oleh guru Komisi Kedisiplinan untuk berdiri
di depan seluruh siswa sekolah tersebut. Ketika aku berada di depan seluruh siswa
perasaanku sangat tidak stabil dan pikiranku mulai tidak fokus.

“siapa nama kamu ?“tanya guru yang memanggilku kepadaku.

“Arjuna Antasari,“jawabku.

“Kamu kelas berapa ?“tanya guru tersebut kepadaku.

“Kelas 10 Pak, tapi saya tidak tau letak kelas saya”jawabku kepadanya.

”Ok karena kamu siswa baru di sekolah ini Bapak melepaskanmu tapi ingat jika terjadi
hal seperti ini lagi saya akan menghukum dirimu”kata guru tersebut kepadaku.

Setelah itu semua siswa temasuk aku diperintahkan oleh guru Komisi
Kedisiplinan untuk meninggalkan lapangan. Aku masih belum mengetaui letak kelasku.
Saat aku berjalan menelusuri gedung sekolah untuk mencari kelasku tanpa sengaja aku
menabrak seseorang dan kami berdua terjatuh.

~3~
“Maaf, saya tidak sengaja menabrak kamu,”kataku kepada orang tersebut sambil
membantu orang tersebut bangun karena dia terjatuh

“Tidak apa, tenang saja. Kau yang tadi maju karena terlambat ?”kata orang tersebut
sambil menatapku.

“Iya tadi saya yang maju. Siapa namamu ?”kataku kepadanya.

“Perkenalkan nama saya Surya Ariateja. Udah tau di mana kelasnya belum ?”kata
Surya kepadaku.

“Belum”jawabku singkat.

“Kelas kamu ada di sana” sambil menunjuk ke arah kelas yang ada 100 meter di depan
kami.

“Terima kasih” kataku kepadanya sambil pergi meninggalkannya.

Aku segera menuju ke kelas yang ditunjuk Surya. Ketika sampai di depan kelas
tersebut aku memeriksa daftar nama siswa yang ditempel di kelas tersebut dan
menemukan namaku tercantum di daftar nama.

Kemudian aku masuk ke dalam kelas dan memperhatikan ruangan tersebut. Aku
sangat senang karena bisa menemukan kelasku.

“Arjuna jangan diem aja, ayo pilih tempat duduk,”kata seseorang sambil menepuk
bahuku dari belakang.

Aku segera berbalik ke belakang dan melihat Surya yang tersenyum kepadaku.
Aku memilih untuk duduk di barisan kedua pojok kanan dan meletakan tasku di tempat
duduk yang aku pilih.

“Boleh duduk di sebelahmu gak ?”tanya Surya kepadaku.

“Boleh”jawabku.

“Kenapa hari ini kau bisa terlambat ?”tanya Surya kepadaku.

“Tadi pagi aku persiapan berangkat untuk pergi ke sekolah terlalu lama”kataku.

“Kau dari SMP mana ?”tanya Surya.

“Aku dari SMP Harapan Jaya. Kalau kau dari SMP mana ?”tanyaku kepada Surya.

“Aku dari SMP Harapan Jaya juga. Aku kok gak tau kau dari SMP Harapan Jaya”kata
Surya sambil memegang dagunya.

~4~
“Aku jarang keluar kelas jadi gak banyak siswa yang kenal gua”kataku.

Surya dan aku mengobrol sampai bel jam pelajaran pertama berbunyi. Lalu seorang
guru masuk ke ruang kelas kami. Kemudian kami memberi salam kepada guru tersebut.

“Perkenalkan nama bapak Hari Suriateja. Bapak adalah wali kelas kalian”kata Pak Hari
kepada kami.

Seketika aku ingat bahwa guru tersebut yang mewawancaraiku saat aku disuruh
maju ke hadapan banyak siswa. Pak Hari memerintahkan kami untuk membentuk
susunan organisasi kelas dan meninggalkan kelas kami. Lalu kami membentuk
susunan organisasi kelas hasilnya adalah Surya sebagai ketua kelas dan para siswa
yang belum aku kenal. Surya mengajukan usul kepada seluruh siswa yang di kelas
untuk memperkenalkan identitas diri mereka. Semua yang ada di kelas menyetujuinya
dan kami muai memperkenalkan diri satu per satu. Setelah perkenalan semua siswa
sudah selesai kami mulai berinteraksi kepada setiap siswa yang ada di kelas. Aku
hanya terdiam di tempat duduk.

“Arjuna ayo ngobrol bareng kita”ajak Surya kepadaku.

“Nggak terima kasih”jawabku.

Satu hari di sekolah telah selesai dan tidak terasa bel pulang sekolah berbunyi.
Kemudian aku segera pulang ke rumahku. Setelah sampai di rumah aku mengucapkan
salam dan masuk ke rumah. Aku mengganti bajuku dan makan.

“Bagaimana hari pertama sekolahmu ?”tanya ibuku kepadaku.

“Biasa aja bu”jawabku.

Aku menuju kamar dan bermain game android. Setiap bermain game aku hanya
merasakan kehampaan yang menyelimuti diriku tapi aku ingin tetap seperti ini. Aku
mulai berpikir tentang kebiasaanku yang berlebihan bermain game tapi di pemikiranku
yang lain aku tidak mau lepas dari kebiasaanku bermain game.

Hari Senin berganti hari Selasa kali ini aku bangun lebih pagi dan berangkat ke
sekolah jam 6 pagi dengan mengendarai sepeda. Saat sampai di sekolah aku segera
menuju ke kelas dan duduk di kursiku.

“Udah gak terlambat lagi nih”kata Surya kepadaku.

“Iya sekarang aku sudah mulai terbiasa”kataku.

“Kenapa kau terdiam seperti ini ?”tanya Surya kepadaku.

“Aku sedang menguji gaya gesek ketika sedang duduk”kataku.

~5~
“Terserah katamu aku ingin menjauh dari Fisika untuk sementara”kata Surya.

Kami berdua melihat Gajah Mada sedang menulis sesuatu. Aku mendekatinya
karena penasarakegiatan yang dilakukannya

“Apa yang lu tulis ? Bukannya kemarin tidak ada pelajaran ?”tanyaku.

“Aku Cuma lagi menulis kumpulan rumus Arjuna buat iseng aja”jawab Mada.

“Apa ada tujuan lain di balik lu melakukan hal ini ?”tanyaku.

“Dulu aku sering lewat sekolah ini dan aku perkirakan bahwa aku tidak bisa masuk
sekolah ini karena aku jarang banget buka buku tapi aku tidak mau putus asa gitu aja.
Lalu aku mulai bekerja keras dan berdoa untuk bisa masuk ke sekolah ini”jawab Mada.

Seketika aku mulai tersadar kerena ucapan tersebut bahwa kita harus bekerja
keras dan berdoa untuk mencapai sesuatu yang berharga bagi kita. Sesuatu yang
positif tentunya.

“Terima kasih. Ucapanmu telah memberikanku harapan untuk berubah”kataku.

“Sama - sama” Jawab Mada sambil tersenyum.

Jam pelajaran dimulai dan aku sudah memiliki semangat untuk belajar. Bel
istirahat pertama berbunyi dan para guru yang mengajar kembali ke ruang
guru.Kemudian Surya mengajakku untuk pergi ke kantin sekolah dan aku menerima
ajakannya.

“Nanti mau makan apa ? Nanti aku bayarin”tanya Surya Kepadaku.

“Makan Nasi goreng”kataku sambil berjalan menuju kantin.

“Nasi goreng aja tidak ada yang lain ?”tanya Surya dengan tersenyum.

“Iya”jawabku sambil mempercepat langkahku.

Saat sampai di kantin aku tidak sengaja bertemu dengan teman lamaku yang
selalu bermain game setelah pulang sekolah.

“Insan, udah lama gak ketemu. Gimana kabarmu ?”tanyaku kepadanya.

“Biasa aja. Siapa orang yang di sebelahmu ?”tanya Insan.

“Perkenalkan Surya Ariateja”kata Surya yang mulai bergabung dalam obrolan.

“Nama gua Insan Pancasila”kata Insan kepada Surya sambil berjabat tangan
dengannya.

~6~
“Kenapa kita tidak makan dulu aja ?”tanya Surya.

Kami bertiga pergi menuju penjual nasi goreng dan memesan nasi goreng di
sana. Kami bertiga duduk di kursi kantin sambil memakan nasi goreng

“Kau masih sering main game ?”tanya Insan kepadaku sambil memakan kerupuk.

“Selalu setiap pulang sekolah tapi aku sekarang berniat untuk berhenti”jawabku.

“Aku juga sudah berhenti”kata Insan dengan tersenyum.

Setelah kami selesai memakan nasi goreng kami kembali menuju kelas masing –
masing. Tidak terasa waktu cepat berlalu. Kemudian aku pulang ke rumahku. Aku
mengucapkan salam dan menyapa ibuku. Kemudian aku segera ganti baju dan makan
lalu segera menuju kamarku untuk belajar. Sekarang aku sudah merasa lebih baik jika
dibandingkan dengan diriku yang dulu. Aku sangat senang bisa melakukan perubahan
dalam diriku. Aku akan berjuang untuk melakukan hal yang benar untuk saat ini sampai
masa yang mendatang.

~7~
Ternyata !
Oleh: Fauzan Malvin
Namaku Yadi saat ini umurku menginjak 13 tahun, aku bersekolah di salah satu SMP
Favorit di Kota Bandung letaknya hanya 200 meter dari rumahku dan saat ini aku kelas
2 SMP, Tak terasa ini hari terakhir Ulangan Semester 1, seperti tahun-tahun
sebelumnya keluargaku selalu membuat jadwal liburan untuk tiap akhir semester,
sepulang sekolah aku langsung bergegas menemui bundaku, tanpa salam aku berlari
kedalam rumah untuk menemui bundaku.

“Hhuhh..hhuh..bunn,” aku berkata sambil kelelahan karena berlari dari sekolah


“Ada apa nak?, masuk rumah gak salam, sekarang kecapean gitu, kenapa?, di kejar
anjing?” tutur bundaku

“Iya bun maaf, gak ada anjing kok diluar cuma aku gak sabar aja buat liburan besok,”
jawabku

“Oalah, segitunya banget kamu cuma mau liburan doang,”

(tiba-tiba hp budaku berdering) “Kring.. kring..kring..,”

“Nak angkat telfonnya sana takut penting,” perintah bundaku

Ketika ku liat di layar hp ternyata telfon dari ayah, aku sangat gembira melihatnya dan
tak sabar dengan rencana liburan yang akan ia rencanakan.

“Halo Assalamualaikum yah” tutur ku

“Iya waalaikumsallam, bunda mana nak?” tanya ayah

“Ada noh di dapur lagi masak, ayah kita mau kemana ni liburan sekarang?” tanyaku
balik

“Aduh kayaknya kita gak bisa liburan untuk tahun ini, ayah besok ingin pergi ke
Kalimantan ada keperluan kerja di sana, main ke rumah nenek aja sana ke Cilacap kalo
kamu mau, oiya tolong sampaikan ke bunda siapin pakaian ayah untuk sekitar
seminggu di Kalimantan,” jawab ayah

“Yaaahh... yaudahlah nanti aku bilangin ke bunda, terus besok antar aku ke terminal
mau pulkam sendiri aja, pasti bunda gak mau juga kalo tanpa ayah perginya,” jawabku
dengan kecewa

”Yakin kamu pengen sendiri?” sahut ayah seperti meledekku

~8~
“Berani lah, laki-laki harus serba bisa yah,” jawabku kesal

“Oke besok bareng ayah ke terminal jam 6 pagi dah ready ya?” kata ayah

“Oke,” sahut ku

Dengan lesu aku mendekati bunda, “Telfon dari siapa tadi?” tanya bunda

“Dari ayah,” kataku

“Ayah ngomongin apa tadi?” tanya bunda

“Bunda di suruh siapin pakaian buat ayah seminggu di Kalimantan, besok dia mau
perginya dan berangkat jam 6 sekalian nganter aku ke terminal, aku mau pulkam
sendiri aja naik bis” jawabku

“Oh gitu, yakin kamu mau sendiri,” kata bunda dengan nada meledek

“Ya beranilah,” jawabku

“Wiih hebat anak bunda,” jawab bunda sambil memelukku

Ke esokan harinya

Aku sudah siap dengan koperku untuk pulkam dan ayah juga sudah siap dengan
kopernya untuk pergi ke kalimantan.

“hati-hati ya di jalan yah, dan hati-hati juga ya nak di jalan jaga hp sama dompetnya,
simpen baik-baik, nyalain juga suaranya biar tiap ayah atau bunda chat dan telfon kamu
gampang” kata bunda

“Iya bunda.. bunda gak ngomong aku juga tau kok,” sahutku dan di balas dengan
senyuman olehnya

Awalnya aku merasa takut dan gugup karena biasanya aku selalu bersama orang tua
kemana-mana sekarang aku sendiri menempuh jarak cukup jauh sendiri tanpa orang
tua, tapi kalo bukan sekarang buat mandirinya kapan lagi pikirku saat itu.

Sesampainya di terminal tenyata sudah ada bis yang menuju Cilacap kampung
halamanku, aku pun pamit ke ayah “Yah aku berangkat dulu, ayah hati-hati di jalan ya,”
kataku

“Iya sayang, kamu juga hati-hati dan jaga barang-barang berharga ya, salam dari bunda
sama ayah buat kakek nenek di sana ya,” sahut ayah

~9~
“Oke yah, daah,” kataku

“Daah,” balasnya

Aku pun bergegas masuk kedalam bis, dan mengambil tempat duduk paling bellakang
karena cukup ramai saat itu, aku langsung memasang headset yang tersambung
dengan MP3 kecil yang ku bwa, dan tak lama aku pun tertidur.

Saat ku bangun teernyata bis telah tiba di terminal Cilacap perjalanan ku hanya 7 jam
mungkin cukup lancar perjalanan tadi, jarak dari terminal ke rumah kakek ku cukup
jauh, sekitar 2km dan aku memutuskan untuk naik ojek.

Sesampainya di sana, sambutan hangat kakek dan nenek menyabutku di sana, tidak
seperti biasanya yang rumahnya selalu rapi saat ini cukup berantakan mungkin karena
aku tidak menginformasikan mereka sebelumnya pikirku.

“Kenapa kamu gak bilang dulu kan nenek bisa beres-beres dulu dan bikin makanan
buat kamu,” kata nenek

“Iya, kok tumben gak bilang dulu,terus orang tua kamu gak ikut?” timpal kakek

“Iya kek nek, pulkamnya ngedadak banget di tadinya mau jalan-jalan sama keluarga,
tapi ayahnya pergi ke Kalimantan ada keperluan perusaaan katanya, dan bunda di ajak
pasti gak bakal mau kalo tanpa ayah, yaudah aku mutusin pulkam aja sendiri daripada
BT di rumah,” kataku

“Alhamdulillah deh ayah kamu pergi ke Kalimantan kan nenek bisa ketemu kamu,” tutur
nenek

“Hust, apaan sih kamu,” sambut kakek sambil menyenggol nenek dan kami pun tertawa
lepas karena kelakuan mereka.

“Kek, nek aku tidur duluan ya lelah banget nih,” kata ku

Merekapun memaklumi dan memberiku kamar sebelah depan untuk di tempati, kamar
yang biasa digunakan pla oleh keluarga ku setiap pulkam dan membuatku bernostalgia
seandainya bisa liburan bareng, aku pun memberi kabar kepada orang tua bahwa aku
telah sampai, puas ku bengong memikirkannya akupun terlelap.

Ke esokan harinya, aku di bangunkan oleh nenek untkuk solat subuh “Yad, bangun
subuh dulu sana kebo banget kamu sudah jam 7 ini, terus makan sana nenek masak
ayam kampung bakar,”

“Hah jam 7 malam nek?” tanyaku

“7 pagi lah,” jawab nenek

~ 10 ~
“hah? magrib isya kelewat dong” aku langsung berlari untuk solat subuh dan dilanjutkan
dengan sarapan

Setelah ku sarapan aku merasa cukup bosan karena sinyal hp tidak ada, menara d
kampung itu baru saja jatuh karena hujan badai kemarin lusa, tontonan tv di
kampungku pun hanya beberapa chanel saja, karena masih menggunakan antena.

Tiba-tiba kakek datang dan memberiku cacing, ember, dan joran pancing. “Dari pada
kamu gak jelas gini kamu mancing aja sana nih udah kakek siapin dan motornya udah
di siapin d depan sana,” kata kakek.

“Wah macing yeeay,” sambutku gembira

“Iya kakek beli kolam ikan di sebelah wetan (selatan) sana, kamu nanti tanya aja ke
rumah yang berwarana merah di sebelah kiri itu rumahnya pak Kadir, dan titiplah motor
di sana,” tutur kakek

“Siap, oke kek nek aku pergi ya, daaah,” kataku

“Dah,” balas mereka

Dengan mengendarai motor tua milik kakek aku pergi mencari rumah berwarna merah
milik pak Kadir, tidak terlalu jauh dari rumah kakek aku menemukan rumah berwarna
merah dan memberhentikan laju motor.

“Assalamaualaikum,” aku memberi salam sambil mengetok pintu rumah itu, dan tak
lama salamku di jawab “Waalaikumsallam,”

“Apa benar ini rumah pak Kadir?” tanyaku

“Iya saya sendiri pak Kadir,” jawabnya

“Maaf pak mengganggu, saya cucunya pak Oman (kakekku) mau minta izin nitip motor
di sini boleh pak?” kataku

“Oiya boleh kok silakan parkir aja di depan sini,” jawabnya

“Terima kasih pak, maaf pak kalo kolam ikannya pak oman sebelah mana ya?” tanyaku

“Kamu lewat jalan sempit di sebelah sana (menunjukan jalannya) terus di situ banyak
kolam ikan, kolam punya pak Oman sebelah kiri ke dua dan banyak daun talasnya,”
jawabnya

“Oh, baik pak. Terima kasih pak dan maaf mengganggu,” tutur ku

“Iya sama-sama, haha tidak kok tidak mengganggu” jawabnya

~ 11 ~
Akupun menuruni jalan tersebut, hanya jalan tanah yang biasa di lewati oleh para
penduduk desa letaknya pun dekat dengan lembah dan hutan pinus di sebelah atasnya,
dari kejauhan aku melihat kolam milik kakeku, kolamnya beda sendiri karena satu-
satunya yang di tanami tqamnaman talas di sekelilingnya, berbeda dengan kolam lain
yang di tanami singkong dan pohon-pohon pisang. Tanpa pikir panjang aku memasang
umpan dan melemparkan joran kekolam, 30 menit tidak membuahkan hasil, aku melihat
segerombolan ikan dalam kolam dan merasa kesal mungkin d cacing takk mau
memakan umpanku ikannya dan aku pun berkeliling kolam mencari umpan keong untuk
umpanku.

Aku merasa terkejut dan takut melihat laki-laki di balik pepohonan pinus menaiki motor
RX-king, rasanya di sana ada jalan karena aku melihat ada beberapa atap rumah di
atas sana, dia berambut panjang dan meenggunakan pakaian serba hitam, aku merasa
acuh tak acuh dengan orang itu, karena aku takut terjadi sesuatu denganku bila aku
menatapnya dan aku juga merasa takut bila tidak melihatnya karena tidak tau
pergerakannya.

Aku menemukan keong berukukuran cukup besar di pinggir kolam dan aku bergegas
memasangnya sebagai umpan, akupun melhat ke atas, ke tempat orang asing tadi
yang melihatku di balik pepohonan pinus, ternyata orang itu menghilang, aku merasa
takut jika orang itu bergerak diam-diam mendekatiku, akupun mengabaikan
pancinganku dan berkeliling melihat kondisi sekitar takut orang itu mendekatiku diam-
diam, bunyi tarikan joranku membuat rasa takutku hilang karena aku yakin ini ikan
berukuran besar, dan benar saja aku mendampatkan ikan jenis gurame yang berukuran
3kg bila ku kira-kira beratnya, aku langsung masukannya kedalam ember yang sudah di
isi air dan aku tutupi dengan dedaunan agar tidak loncat keluar ikannya.

Aku kembali melihat keatas, aku melihat orang itu bersama seseorang berbaju
kedinasan yang sesekali melihat kearahku, aku kira ia bukan orang jahat karena tidak
mungkin penjahat dekat dengan pejabat di desa ini, terus mengapa pakaiannya seperti
itu seperti preman, tidak lama mereka pergi kembali,aku pun penasaran dan
memutuskan naik ke atas, ke arah pepohonan pinus untuk mengamati mereka, aku
mengumpat di balik pohon pinus dan melihat mereka sedang duduk mengobrol sambil
melihat beberapa kertas di depan rumah bertuliskan Dusun Desa di depannya, banar
saja di atas ada jalan dan ada rumah-rumah warga, ketika orang bepakaian serba hitam
berdiri untuk mendekati motornya, aku berlari ke bawah dan mengambil peralatan dan
hasil mancingku dan pergi kembali kerumah pak kadir.

“Assalamualaikum,” salamku kerumah pak kadir sambil mengetuk pintu

“Waalaikumsallam, udah kelar mancingnya,” jawab pak Kadir

“Sudah pak dapet gurame besar alahmdulillah 3kiloan,” kataku

~ 12 ~
“Wah hebat juga nih cucu pak Oman,” balasnya

“Haha tidak pak hanya keberuntungan saja, terima kasih pak dan maaf ngerepotin
bapak, saya pamit ya pak,” kataku

“Oke sama-sama, lain kali kalo mancing lagi titip lagi aja,” katanya dengan ramah

“Iya pak, terima kasih, assalamualaikum,” kataku

“Waalaikumsallam,” jawabnya

Akupun pulang kerumah kakeku sambil memikirkan peristiwa orang serba hitam tadi,
sebenarnya siapa dia dan mengapa dia melihatku seperti itu dan kok bisa dia akrab
dengan pejabat desa itu, padahal berpakaian serba hitam dan berambut panjang tidak
terawat, seperti preman pikirku, mungkin aku bisa tanya ke kakek nenek pikirku.

Sesampainya di rumah kakek aku langsung memberikan hasil tangkapanku ke nenek


untuk di buat ikan bakar inginku.

“Wah hebat ya kamu bisa dapet gede gini, kakek mah suka dapet cucunya ikan ini kalo
mancing,” tutur nenek

Tiba-tiba kakek datang dan berkata “Apa-apaan ini ngeledekin kakek,”

“Eh ada orangnya ternyata,” tutur nenek

“Hahahaha,” kami pun tertawa lepas dengan kelakuan nenek

Aku berfikir untuk menceritakan orang serba berpakaian hitam di kolam tadi, akupun
memanggil kakek ku untuk bertanya.

“Kek.. kakek..,” pangggilku

“Iya ada apa yad?” sahut kakek

Namun entah mengapa aku merasa ragu tiba-tiba menceritakannya aku merasa ingin
mengetahui siapa orang itu dengan caraku sendiri, aku malah bertanya ngelantur
karena keraguan ku “ikannya udah matang belum,”

“Belum lah orang baru saja di cuci, udah gak sabar ya?” jawab kakek

“Hehe iya kek dah lapar nih,” kataku

Malamnya setelah menyantap ikan hasil tangkapanku, aku pergi ke alun-alun jaraknya
hanya 1 km dari rumah, aku menaiki motor tua kakek menuju alun-alun, suasana di
sana cukup ramai karena kebetulan malam minggu saat itu, aku pun berjalan-jalan dan
kembali memberi kabar kepada orang tuaku. Terlalu asyik aku bermain hp menabrak

~ 13 ~
seseorang dan membuat hp ku terjatuh, aku meminta maaf kepada orang yang aku
tabrak, ternyata yang aku tabrak orang berpakaian serba hitam yang tadi aku lihat saaat
di kolam.

“Maaf pak maaf,” kataku meminta maaf

Orang itu pergi tanpa kata-kata dan senyuman, hanya tatapan tajam seperti tanpa kata.

Aku memutuskan untuk langsung pulang karena aku masih takut bila orang itu benar
seorang preman, di keramaian seperti ini sangat sulit mengawasi posisinya, saat ku di
jalan ke arah rumah kakek, aku melihat spion dan motor RX-king milik orang asing itu
mengikutiku, jalanan yang ku tempuh cukup sepi menambah ketakutanku dan
memperkencang laju motorku, sesampainya di rumah kakek aku langsung masuk
kamar dan menenangkan diri, tak lama aku mendengar suara RX-king berenti di depan
rumah kakek, karena kamarku ada di depan dekat pintu keluar dan ruang tamu aku bisa
mendengarkan siapa yang datang.

“Assalamualaikum,” suara seseorang mengetuk pintu

“Waalaikumsallam,” jawab kakek yang terdengar sabil membuka pintu

“Eh ada apa bud malam-malam datang kesini,” saut kakek

Aku pun memberanikan diri untuk keluar kamar dan orang itu menatapku tajam kembali

“Ini siap? (sambil menunjukku),” kata orang asing itu bertanya kepada kakek

“Ini cucu saya lah, oalah kamu gak akan kenal dia ini anaknya Alif (ayahku),” jawab
kakekku

Orang asing itu tersenyum “Oalah anaknya Alif, aku ini paman kamu,” katanya

“hah? paman? pamanku kan hanya ada dua yaitu paman Rahmat dan paman Agus,”
jawabku bingung

“Iya ini paman Budi, ayahnya paman Budi ini adik kakak dengan kakek, kakek mu ini
kakaknya ayah paman Budi, paman budi itu gak tau kamu karena 10th tugas di NTB dia
ini polisi intel,” saut nenek yang baru datang dari belakangku

“Oh gitu, jadi ini paman jauh aku ya,” jawabku sambil salim dengannya

“Maafin paman ya, paman lagi bertugas di desa ini karena banyak pencurian ikan
dengan cara disetrum, sudah tertangkap 2 pelakunya menurut info totalnya 3 jadi
paman tadi ngawasin kamu terus seharian takut kamu pelakunya, tapi pas paman
buntutin kamu dari belakang tadi kamu berhenti depan rumah pak oman (kakeku)
paman jadi penasaran kamu itu siapa jadi mampir deh kesini,” kata paman Budi

~ 14 ~
“Ooh gitu, iya paman gak papa, tapi tadi sempet ngerasa takut juga sih hehe,” kataku

“Kenapa emang?, kamu takut ya paman kamu kayak preman?” tutur nenek

“Hust,,, gak boleh ngomong gitu, namanya juga intel,” kata kakek sambil menyenggol
nenek

“Hahaha,” kamipun tertawa lepas meihat kelakuan kakek dan nenek yang seperti anak
muda

~ 15 ~
~ 16 ~
~ 17 ~
~ 18 ~
Dunia Terbalik
Oleh: Franz Michael
Hari ini sama seperti sebelumnya. Tak ada yang berbeda, tak ada yang spesial. Cuma
satu kata yang dapat aku simpulkan, yaitu “membosankan”.

Aku yang selalu datang terlambat ke sekolah mendapat teguran dari guru. Temanku,
Dika yang juga selalu mendapat teguran dari guru karena selalu tidur saat
pembelajaran berlangsung. Orang-orang lemah yang selalu jadi korban bully dari Deni
beserta komplotannya namun mereka juga selalu mendapat teguran dari pihak sekolah
karena kelakuan mereka.

Tapi ada pula yang menyenangkan dari sekolahku, yaitu “Melody”, seorang yang begitu
cantik, kulitnya yang putih rambutnya yang terurai panjang menambah kecantikannya,
dan juga sifatnya yang dermawan yang membuat semua cowok yang ada di sekolahku
tergila-gila, padanya termasuk aku.

Melihatnya dari kejauhan saja aku sudah merasa senang. Seringkali aku ingin
mendekatinya namun perasaan grogi dan bimbang selalu datang, jadi aku pun
memutuskan untuk menyimpannya seorang diri saja.

Satu lagi hal yang membuat aku bosan adalah kebiasaan Doni beserta komplotannya di
kantin selalu menggoda cewek-cewek yang sedang jajan di sana, terutama Melody dan
teman-temannya.

Setiap malam aku sering berhayal aku bisa berteman dengan Melody dan mampu
mengubah kebiasaan di sekolah.

“Kriiing” alarm hp ku berbunyi tanda ku untuk tidur.


Rasanya aneh memang, biasanya orang membunyikan jam alarmnya tanda untuk
bangun tidur, dan aku malah sebaliknya. Salah satu kebiasaanku dengan membalikkan
hal hal yang membosankan bagiku.

“Andi, Andi, bangun.. bangun.. kamu nggak sekolah? Ini udah jam Tujuh”.
~ 19 ~
Seperti biasa ibu membangunkanku lagi untuk yang ke sekian kali nya. Dan untuk
kesekian kali nya juga aku terburu-buru bersiap ke sekolah walau sebenarnya aku tahu
ini adalah hal yang buruk.

Mandi, memakai seragam, sampai sarapan pun semuanya serba terburu buru.

Aku berangkat dengan terburu-buru. Belum sempat aku memanaskan mesin sepeda
motorku, langsung aku pakai saja. Mungkin itu sebabnya motorku sering mogok.

Sesampainya di sekolah. Seperti biasa aku terlambat lagi masuk ke kelas. Jam pertama
sudah dimulai, guru sudah lama memulai menjelaskan materi, aku baru tiba di depan
kelasku.

“Maaf, Pak. Aku terlambat”. ucapku dengan kelelahan dan nafas yang terengah-engah.

“Andi, kau terlambat lagi. Itu bagus..! Anak-anak, kalian harus mencontoh Andi yang
selalu datang terlambat”.

Tidak seperti yang kuduga. Jawaban dari guruku sangat sangat membuatku terkejut
dan bingung.

Aku segera duduk di bangkuku, tepat di sampingku seperti biasa Riko tertidur saat
pelajaran berlangsung.

“Di, bangun,Di . Bapak sedang menjelaskan tuh..” aku berusaha membangunkan Dika
yang tertidur.

“Andi, apa yang kau lakukan?” tanya pak guru dengan suara keras.

“Saya mencoba membangunkan Dika, Pak” jawabku dengan sedikit terkejut

“Bagus”

Jawaban pak guru membuatku merasa bingung untuk yang ke dua kalinya, namun
untuk kali ini jawaban pak guru tak sesuai dugaanku.

“Bagus sekali, kalian harus mencontoh Dika yang tertidur saat pelajaran berlangsung.
Hari ini ada 2 orang yang Saya beri nilai plus. Andi yang datang terlambat dan Dika
yang tertidur saat pelajaran berlangsung. Kalian harus mencontoh mereka, jangan
cuma sibuk membaca buku dan mendengarkan penjelasan materi ini.”

Kali ini aku semakin bingung dengan yang diucapkan oleh Pak Guru.

Saat jam istirahat berlangsung aku dan Dika pergi ke kantin dan hal yang aneh lagi
yang aku saksikan adalah Deni yang biasa menggoda para gadis kini tidak terlihat di

~ 20 ~
tempat itu dan yang ada gadis-gadis cantik, Stella dan sahabat sahabatnya termasuk
gadis yang aku sukai, Melody.

“Jangan ke sana ah.. kita ke tempat yang lain aja? Di sana ada cewek-cewek jelek yang
godain kita” kata Dika.

“Maksudmu Stella, Melody, dan teman temannya?” kataku penasaran.

“Ya iyalah. Emang siapa lagi?”

“Di, mereka kau bilang jelek? Jadi yang cantik itu seperti apa menurut mu?” tanyaku
yang semakin penasaran.

“Itu tuh. Itu dia gadis yang paling cantik di sekolah ini..” jawab Dika sambil menunjuk ke
arah seorang gadis berbadan gemuk, dengan kaca mata culun dengan memakai behel
di giginya dan di wajahnya penuh jerawat.

Entah apa yang membuat Dika berubah. Dia yang biasa merasa jijik dengan gadis
seperti itu malah sangat tergila gila padanya sekarang.

Kebingunganku semakin menjadi-jadi ketika semua lelaki, tidak hanya Dika mendekati
gadis gemuk itu.

“Orang-orang di sini mulai gila” pikirku.

“Hai, cowok. Sini dong..”

Suara yang tidak asing kudengar memanggilku. Suara yang membuat lelaki di sekolah
ini tergoda. Ya, suara itu berasal dari Stella dan sahabat-sahabatnya.

Aku menuruti panggilan dari Stella walau dalam keadaan grogi, ditambah lagi di
sampingnya ada Melody yang tersenyum melihatku.

Walau aneh, tapi mungkin ini kesempatanku dapat berbicara dengan Melody.

“Nama kamu siapa?” tanya Cindy.

“Na.. Nama saya Andi.” jawabku dengan sedikit grogi.

“Kamu lucu juga ya.” kata Stella.

“Andi, minta nomor hp kamu dong.” minta Melody.

Apaaa… Ini seperti mimpi saja. Seorang gadis pujaan hatiku meminta nomor hp ku
secara langsung. Tanpa berpikir aku pun memberikan nya secara cuma-cuma.

~ 21 ~
“Entar malam, boleh nggak aku ngajak kamu nonton” ajak Melody.

“Bo.. boleh kok.” jawabku dengan rasa percaya bercampur tidak percaya.

Semua yang kusaksikan betul-betul aneh dan tidak seperti biasa.

Pandanganku mulai tertuju pada Deni dan komplotannya sedang melakukan hobinya.
Membully anak-anak lemah.

“Ya. Setidaknya cuma ini yang tidak berubah. Berlanjut seperti biasa.”

Namun dugaanku salah. Deni beserta kelompotannya memberikan uang Rp. 1000
rupiah kepada orang yang ia bully tadi dan bergegas pergi.

Salah seorang guru menyuruh Deni dan rekan-rekannya untuk menghadap kepada ke
kepala sekolah atas tindakannya. Ya, pasti mereka dihukum lagi.

Namun dugaanku salah lagi. Mereka malah dipuji atas tindakannya yang selalu
membully orang orang lemah.

“Tindakan kalian akan mengharumkan nama sekolah” kata bapak kepala sekolah.

“Betul-betul aneh.” pikirku

Malam pun tiba. Malam yang sudah lama kunanti nanti kan. Dapat nonton bareng gadis
pujaanku.

Dengan kukendarai sepeda motorku aku membonceng Melody yang duduk di belakang.

Cobaan mulai datang. Di tengah jalan ban motorku kempes. Aku mulai mencari tempat
pompa ban.

Tidak lama aku menemukan tempat itu dan segera ban ku yang kempes diperbaikinya.

Belum sempat aku membayar ongkos pompa ban nya, sang Tukang Pompa tersebut
segera memberiku uang Rp. 2000.

“Ini, mas. Terima kasih”. ucapnya yang membuatku kaget.

Hal aneh apa lagi ini?

“Nggak, mas. Ini salah. Kok saya sebagai pelanggan diberi uang. Seharusnya saya
dong yang membayar anda.” ucapku sambil mengembalikan uang yang ia berikan tadi
padaku dan memberikan uang Rp. 2000 sebagai ongkos pompa ban kepadanya.

Dia terlihat keheranan dan tiba-tiba marah.

~ 22 ~
“Eh, mas. Anda mau menipu saya yah?” ucapnya dengan kesal.

Aku semakin merasa kebingungan.


Namun Melody yang ada di sampingku memperbaiki keadaan. Dia segera mengambil
uang tadi dari Tukang pompa ban tersebut seraya meminta maaf kepadanya.

“Maafkan teman saya, mas..”

Kebingungan dan keherananku tambah besar.

“Ah.. nggak apa-apa deh, yang penting aku bisa jalan bareng dengan Melody” pikirku
untuk menenangkan diri.

Sesampainya di dalam bioskop hal serupa terjadi lagi pada penjual tiket. Si penjualah
yang harus membayar kepada sang pembeli.
Mungkin aku sudah hampir gila dengan situasi ini.

Namun aku tidak mau lagi mempedulikannya.

Sehabis nonton, aku meninggalkan gedung bioskop bersama Melody.


Terlihat Stella dan teman-temannya hendak menjemput Melody dengan mobil nya yang
berwarna merah.

“Ndi, aku bareng Stela aja yah. Makasih” ucap Melody.

“Ya. Nggak apa-apa kok” jawabku.

“PROOKK..!!”

Entah apa salahku, tiba-tiba saja Melody menamparku.

“Mel, apa yang…”

Belum sempat kulanjutkan pertanyaanku, dia langsung berterima kasih padaku.

“Makasih yah, Ndi atas waktunya”

Dia pun segera meninggalkanku bersama sahabat-sahabatnya itu.

Rasa penasaranku belum hilang hingga kulihat seorang pria yang ditampar degan
keras sebanyak 3 kali oleh seorang wanita yang adalah mungkin adalah pacarnya
sendiri. Dan segera wanita itu meninggalkannya.

Aku memberanikan diri untuk bertanya pada pria itu.

“eee.. maaf, mas. Kalau boleh tau. Cewek tadi itu pacar mas yah?” tanyaku.

~ 23 ~
“Iya. Emang kenapa?” jawabnya penasaran.

“Kok dia nampar mas sih? Dia marah yah sama mas?” tanyaku lagi.

“hehehe, kamu berasal dari planet mana, mas? Mas ini kolot banget yah? Tamparan itu
adalah tanda rasa cinta. Semakin keras tamparannya maka sebesar itu pula rasa
cintanya.”

Mendengar jawaban dari orang itu membuat aku semakin bingung. Entah dia yang
aneh atau aku mulai gila.

“Mas, kalau mau lihat bukti rasa benci. Itu di sana” kata pria itu lagi sambil menunjuk ke
arah seorang gadis yang mencium kening pacarnya.

Waduuh..
Aku betul-betul semakin yakin. Dunia ini menjadi terbalik.
Segera kutinggalkan orang itu dengan kebingungan dan keheranan yang belum hilang.

Namun aku mulai menyadari bahwa tamparan yang kudapatkan dari Melody adalah
bukti bahwa ia menyukaiku.
Entah aku merasa geer atau memang itulah yang terjadi. Hatiku mulai kegirangan.

Pandanganku mulai tertuju pada seorang pria yang mengenakan topi. Dengan gerak-
gerak yang mencurigakan seperti itu aku yakin dia adalah seorang penjahat ataupun
pencopet.

Aku mulai memberanikan diri membuntuti orang itu. Walau diriku ini merasa takut
namun rasa penasaranku ini lebih tinggi.

Pria mencurigakan itu berjalan dan menghampiri seorang pria dari belakangnya. Pria
mencurigakan itu terus memperhatikan kantong belakang celana orang yang ada di
hadapannya itu.

Aku yakin dia adalah seorang pencopet..

Aku bersiap siap untuk segera berteriak jikalau pencopet itu mulai melakukan aksinya.
Namun untuk kesekian kalinya hal yang kuanggap aneh terjadi lagi.

Pencopet itu memasukkan dompetnya ke dalam saku belakang celana seorang pria
yang ada di hadapannya itu dan bergegas pergi.

“Loh kok?..”

Pria tersebut sadar bahwa ada sesuatu yang aneh dalam saku celananya.
Dia segera memeriksa saku celananya dan ternyata benar.
Sebuah dompet yang bukan miliknya ada di dalamnya.

~ 24 ~
“Hey copeeet..!”

Teriakan pria itu membuatku semakin tenggelam dalam keheranan.

Dengan rasa yang terlanjur penasaran aku mendekati pria itu dan bertanya.

“Maaf mas, anda ini betul-betul dicopet?”

“Ya iyalah. Kalau nggak, ngapain aku berteriak?” jawab pria itu yang masuk akal.

“Emang dompet mas diambil yah sama pencopet?” tanya ku lagi.

“Aduuh, mas ini dari planet mana sih? Kok kolot banget yah? Nih lihat! Dompet orang
itu dia masukin ke dalam saku celana saya. Itu berarti dia mencopet saya..” jawab sang
pria itu yang mulai tidak masuk akal menurutku sambil menunjukkan sebuah dompet.

Aku putuskan untuk segera pergi meninggalkan gedung bioskop ini. Namun kulihat
seorang pria tua tanpa sengaja menjatuhkan kopernya. Kopernya itu tepat berada di
hadapanku.

Entah apa yang ada di dalamnya.


Tanpa berpikir panjang segera kuambil koper itu dan mengejar pria itu.

Usahaku tidak sia sia. Walau dengan rasa lelah, aku bisa menyusul pria tua itu.

“Pak, ini koper bapak tadi jatuh. Bapak lupa yah” ucapku dengan nafas yang mulai
terengah.

Pria tua itu segera membuka kopernya yang ternyata berisi uang yang banyak. Jika
kuprediksikan mungkin sekitar 5 sampai 10 jutaan.

“Nggak usah, pak. Saya ikhlas mengembalikan ini” ucapku dengan sedikit ge’er.

Segera kutinggalkan pria tua itu.

“Hey..! Jambret..!”

Entah apa yang terjadi, pria itu berteriak seperti itu. Padahal sangat jelas koper itu
masih ada di tangannya.

Saat kuberbalik tiga orang penjaga bioskop di tambah dua orang petugas berlari
mengejarku.

Saat itu pikiranku kosong. Tak ada apa apa yang bisa kupikirkan selain Lari.

~ 25 ~
Aku berlari menghindari kejaran mereka namun apa daya. Kekuatanku yang lemah tak
mungkin menandingi kekuatan mereka yang memiliki badan besar seperti tentara.

Mungkin ini nasibku, menjadi seorang narapidana yang sampai sekarang aku masih
bingung.

‘Apa salahku?’

Mengembalikan uang adalah hal yang benar namun di sini mengembalikan uang
adalah hal yang salah. Dan aku mulai benar benar yakin kalau aku terjebak dalam
dunia yang terbalik. Hal benar menjadi salah dan hal yang salah menjadi benar.

Tunggu dulu..

Jika aku mendapat hukuman penjara yang berat yang membuat kita tersiksa berarti di
dunia yang kutempati sekarang adalah..

Kali ini dugaanku benar.

Aku dimasukkan ke dalam sebuah sel oleh petugas dan dibalik sel penjara itu adalah..

Sebuah hotel yang mewah. Dengan pelayanan seperti hotel bintang lima.

“hehe, dunia ini memang terbalik. Tempat ini mereka bilang siksaan. Yang benar saja”
ucapku sembari bersantai menikmati pelayanan hotel mewah tersebut.

“Andi.. bangun..! Kamu nggak sekolah? Ini udah jam berapa. Cepat bangun..”

Ibu membangunkanku dari mimpiku. Mimpi yang entah kuanggap mimpi buruk atau
mimpi indah. Tapi yang jelas itu cuma sebuah mimpi.
Mimpi terjebak dalam.. “Dunia Terbalik.”

~ 26 ~
~ 27 ~
~ 28 ~
~ 29 ~
~ 30 ~
~ 31 ~
~ 32 ~
~ 33 ~
~ 34 ~
Maafkan aku, Tino
Oleh : Nurfauzi Ramadianto
Suatu pagi di tengah derasnya hujan di Jakarta, Farah terbangun seperti biasa
untuk memulai aktivitasnya di kantor. Ia mulai mandi, menyiapkan seragam kerja nya,
dan juga segala peralatan yang digunakannya selama kerja. Setelah itu, dia sarapan
dengan masakan kesukaannya yaitu sayur lodeh yang dimasak oleh ibunya tercinta. ”
Selamat pagi, bu.” ucap Farah kepada ibunya. “Pagi juga, putriku. Silakan menikmati
sarapan yang ibu masak ya nak.”, balas ibunya. Setelah sarapan, Farah memeriksa
kembali semua barang-barangnya supaya tidak ada yang tertinggal.

Tiba-tiba, ada seorang laki-laki dengan mobil berwarna hitam yang menjemput
Farah untuk berangkat ke kantor, lalu laki-laki tersebut turun dari mobilnya dan
memanggil Farah dari luar rumahnya, dan ibunya Farah yang menyambut Tino di
depan pintu. “Assalamualaikum, Farah, Farah” kata Tino. Waalaikumsalam, eh ada nak
Tino. Silakan masuk, nak.” balas ibunya Farah. Lalu, ibunya Farah memanggil Farah di
kamarnya. “Farah, Tino sudah menjemputmu tuh di depan, berangkat gih biar ga
kesiangan.” Kata ibu.

”Bu, aku jalan yaa. Ibu hati-hati dirumah yaa.” Ujar Farah. Lalu ibu membalas,
“Iya nak, kamu juga hati-hati di jalan yaa. Banyak sabar kalo di kantor, jangan cepet
emosi.” “Iya bu, itu sih pasti !”, kata Farah. Akhirnya mereka berdua berangkat menuju
kantor bersama-sama. Selama dijalan, mereka saling bertanya tentang pekerjaan
mereka masing-masing sambil menghiraukan kemacetan Jakarta yang setiap harinya
terjadi. “No, kerjaan kamu di kantor lancar ?”, kata Farah. “Yaa seperti biasa aja, yang.
Selalu banyak kerjaan, kadang lembur juga. Capek sih, cuma aku lakuin aja buat masa
depan aku. Kalo kamu gimana, yang ?”, ujar Tino. “Aku Alhamdulillah lancar kok, yang.
Kamu kerja yang rajin yaa biar bisa jadi imam aku nanti hehehehe.”, balas Farah. Tino
membalas perkataan Farah dengan senyuman. Tidak lama, mereka pun sampai di
kantornya Farah. Lalu mereka berpisah untuk saling bekerja di kantor mereka masing-
masing.

Saat Farah sedang sibuk bekerja, Arin, teman dekat nya Farah berlari menuju
ruang kerja Farah di kantor itu, dan Farah seketika terkejut karena kedatangan Arin

~ 35 ~
yang tanpa permisi. “FARAAAHHHHHH !!!!!!!”, kata Arin. “Astaga, kamu ini apa-apaan
Arin ? Masuk ke ruangan ku tanpa permisi, lalu mengagetkanku pula !”, saut Farah.
“Aku pengen nyampein satu hal yang pasti akan bikin kamu sedih.”, ujar Arin. Farah
yang merasa kebingungan pun langsung menanyakan hal tersebut kepada Arin. “Apa
yang pengen disampaikan sih ?”, ketus Farah. Lalu, Arin mengeluarkan handphone nya
untuk memperlihatkan sebuah foto, dan yang ada di dalam foto tersebut adalah Tino
bersama dengan seorang perempuan. “Nih, lihat apa yang dilakukan pacarmu !”, saut
Arin.

Apa ???? Ini ga mungkin !!!”, kata Farah. Lalu, Farah menangis di kantor
tersebut dan merasa tidak percaya bahwa Tino sudah menduakan nya. Selama di
kantor, Farah menjadi tidak focus dalam bekerja dan hanya memikirkan hubungannya
dengan Tino. Farah tidak mau makan, tidak mood saat melanjutkan pekerjaannya, dan
bahkan tidak ingin bertemu lagi dengan Tino.

Saat jam pulang kantor tiba, Farah langsung pergi meninggalkan kantor nya
tanpa menunggu Tino menjemputnya. Tidak lama, Tino dating ke kantor nya Farah
untuk menjemputnya. Sekitar 20 menit Tino menunggu, tetapi Farah tidak kunjung
keluar. “Farah kemana ya ? Kok tidak keluar juga ? Apa jangan-jangan dia sudah
pulang ? Sebaiknya aku ke rumah nya aja deh !”, kata Tino

Setelah menempuh perjalanan seorang diri, Farah pun tiba di rumah dengan
muka yang habis menangis. Ibu nya pun heran, lalu menanyakan hal tersebut kepada
Farah. “Kamu kenapa, nak ? Kok menangis ? Siapa yang bikin kamu nangis ?
Ceritakan kepada ibu, nak.’, kata ibu. Tak lama berselang, Tino sampai di rumahnya
Farah. Lalu, Tino memanggil Farah dari luar rumah. “Farah, Farah, aku mau ngomong
sama kamu Farah !.”, ujar Tino. Tiba-tiba, Farah keluar untuk mengusir Tino dari rumah
nya. “Ngapain kamu kesini ? Aku sebel sama kamu, dasar playboy !”, ucap Farah.
“Hah, kamu kenapa sayang ? Apa maksudnya aku playboy ? Aku ga ngerti maksud
kamu sumpah.”, ujar Tino keheranan. “Jadi selama ini kamu dibelakang aku jalan sama
perempuan lain ? Ngaku aja deh !”, kemarahan Farah pun menjadi-jadi. Lalu, ibu nya
Farah keluar dan merasa kebingungan. “Hei, ada apa ini sebenarnya ?”, kata ibu. “Saya
juga tidak tahu, bu.”, kata Tino. “Tino bu, selama ini dia suka jalan sama perempuan
lain dibelakangku !”, saut Farah.

“Aku tidak pernah jalan sama perempuan lain sayang !”, kata Tino. Lalu, Farah
menunjukkan bukti berupa foto yang diberitahukan oleh Arin tadi. “Ini !!!, Apa ini ?????
Kamu tega sama aku !!!”, kata Farah. Lalu Tino menjawab, “Aku tadi pergi meeting
bersama rekan kerja ku di Bekasi. Dia itu bawahan aku, bukan selingkuhan aku !”, kata
Tino. Ibu semakin bingung sama hal ini, dan ibu coba memberitahu Farah tetapi dia
tidak mendengar. “Farah, mungkin itu rekan nya Tino. Kamu jangan langsung marah
sama dia, nak.”, ujar ibu. “Aku ga percaya bu, dia pasti selingkuh.”, kata Farah.

~ 36 ~
Tidak lama, Farah pun mengusir Tino dari rumah nya. “Pergi kamu, cowok
playboy. Aku muak sama kamu, aku gamau liat kamu lagi !”, ucap Farah. Lalu, Tino pun
memutuskan untuk pergi dari rumah Farah tanpa mendapat maaf darinya. “Sudah lah,
nak. Kamu jangan marah-marah terus sama dia. Siapa tau kan itu memang temannya.”,
ujar ibu. “Aku ga percaya bu. Pasti dia main-main dibelakangku. Pokoknya aku benci
sama dia dan aku gamau liat dia lagi bu !”, kata Farah. Farah pun menangis sekeras-
kerasnya atas peristiwa tersebut, dan dia memutuskan untuk tidak berkomunikasi
dengan Tino untuk sementara waktu.

Saat dijalan, Tino kepikiran akan kejadian tadi. Dia tidak henti-henti nya berteriak
di dalam mobil, dan dia pun mengendarai mobil nya dengan ugal-ugalan. Tidak lama,
ada sebuah truk yang dating dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tidak dapat
terhindarkan. Mobil Tino rusak berat, dan Tino berlumuran darah di mobilnya. Lalu, Tino
segera dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar.

Sesampainya dirumah sakit, seorang warga mengambil handphone milik Tino


untuk mengabarkan keluarga nya Tino. Saat itu juga, orang tua Tino pun pergi ke
rumah sakit yang diberitahukan. Mereka langsung pergi ke ruangan ICU rumah sakit
tersebut untuk melihat kondisi Tino yang berlumuran darah. Lalu, orang tua Tino pun
mengabarkan farah atas kejadian tersebut. Farah kembali menangis dengan keras dan
menyesali perbuatan nya.

Dengan segera Farah dan ibu nya pergi ke rumah sakit itu, dan langsung
mencari ruang ICU untuk melihat Tino. Tidak lama, seorang dokter keluar dari ruang
ICU tersebut dan memberitahukan kabar duka. “Apakah kalian keluarga dari saudara
Tino ?”, kata dokter. “Iya dok, kami keluarganya. Bagaimana kondisi anak saya, dok ?”,
ucap orang tua Tino penuh harapan. “Iya dok, bagaimana kondisi pacar saya ?”, Farah
ikut bertanya kepada dokter tersebut. “Maaf, kami telah berusaha semampu kami, tapi
Tuhan berkata lain. Saudara Tino meninggal dunia ketika dalam perjalanan kemari.
Maafkan kami, semuanya.”, ucap dokter tersebut.

Alangkah sedihnya mereka di sana, terlebih Farah yang sudah curiga berlebihan
kepada Tino yang mengakibatkan akhir dari kejadiannya seperti ini. Farah pun
menangis kembali atas kepergian Tino untuk selamanya, dan Farah langsung ingin
melihat Tino untuk terakhir kalinya. “Tino, bangun sayang ! Kamu jangan pergi dulu, aku
masih sayang sama kamu. Maafin aku kalo tadi aku udah marah-marah sama kamu,
maafkan aku Tino. Please, kembali lagi bersama ku Tino !”, tangisan Farah menjadi-
jadi.

Lalu, jasad Tino dibawa ke ruang jenazah untuk dibersihkan dan akan segera
dibawa ke rumah Tino untuk disemayamkan. Farah beserta ibu dan orang tua Tino pun
lekas menuju rumah Tino untuk mempersiapkan kehadiran jasad Tino. Farah meminta

~ 37 ~
maaf kepada orang tua Tino atas kejadian itu. “Om dan tante, maafin aku yaa. Semua
ini salahku, aku tadi curiga berlebihan sama Tino karena aku mendapat kabar dari
teman ku kalo Tino pergi bersama perempuan lain, tapi ternyata dia pergi meeting
bersama rekan nya. Maafkan aku om dan tante.”, ucap Farah. “Tidak apa, nak Farah.
Maafkan Tino ya nak jika selama hidupnya, Tino banyak melakukan kesalahan.”, ujar
orang tua Tino

Tidak lama, jasad Tino pun tiba dirumah. Banyak orang yang menangis atas
kepergian Tino untuk selamanya. Semua ini merupakan takdir dari Tuhan, maka Tuhan
berhak untuk mengambil Tino dari mereka. Setelah di doakan, jasad Tino dibawa ke
pemakaman umum dekat rumah Tino. Saat jasad Tino dimasukkan ke dalam liang
lahat, Farah pun kembali menangis dan masih tidak percaya akan kepergian Tino.
Setelah itu, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk kembali melakukan
aktifitas seperti biasa. Walau Farah masih menangis dan tidak percaya, tetapi mau tidak
mau, Farah harus mengikhlaskan kepergian Tino, dan ini menjadi pelajaran bagi Farah
untuk dapat menjaga emosi dan tidak mudah percaya dengan orang lain.

4 tahun berlalu, Farah kembali menemukan pasangan hidup yang akan


menikahinya. Tetapi, ikatan kekeluargaan dengan keluarga Tino tidak putus begitu saja,
melainkan tetap terjalin dengan baik. Lalu, Farah menikah dengan pasangannya itu.
Setelah itu, Farah meminta untuk berziarah ke makam Tino dan sekaligus untuk
menceritakan tentang pernikahanya dan mendoakan Tino. “Assalamualaikum, Tino.
Gimana kabar kamu ? Semoga kamu tenang ya di alam sana. Oh iya, aku sudah
menikah lho dan suamiku sifatnya sama seperti kamu. Yaa Walaupun aku masih sedih
karena kejadian itu, tapi aku udah ikhlas kok. Semoga kamu masuk surge ya. I love you
!”, kata Farah. Farah kembali ke acara pernikahannya untuk melanjutkan proses
pernikahannya tersebut. Dan akhirnya Farah hidup bahagia bersama suaminya
selamanya.

~ 38 ~
Harta Soekarno
Oleh: Rafli Muflih R

Fajar menyingsing jernih dan dingin dengan kesegaranya, membangunkanku di


ruang kerja, tugasku menumpuk bagaikan gunung semeru yang pernah kutaklukan.
Tiba-tiba aku mendengar suara telpon berdering dengan segera aku mengangkatnya.

“Hallo…Selamat pagi dengan proffesor sean??” ucap seseorang dibalik telepon

“Iya dengan saya sendiri, ada apa ya?” aku bertanya

“Ini saya, yang kemarin ngajak kerja bareng , kita jadi kerja sama tidak mas??”

Oh iya aku lupa jika ada yang menawarkan kerjasama untuk mencari artefak
lagi.Dengan segera aku menjawab “iya mba jadi, mba bisa kirimkan file yang
berhubungan dengan tujuan kita ke email saya “

“Oke, terimakasih” balasnya mengakhiri percakapan kami.

Tidak gampang orang untuk berkerjasama denganku,aku hanya memilih klien


yang menarik bagiku. Seseorang yang menelpon ku tadi ialah seorang sejarahwan,
mungkin tugasku akan mencari artifak kerajaan Majapahit atau Kerajaan Sriwijaya
yang sangat terkenal pada zamanya atau mungkin mencari potongan–potongan
prasasti aku membayangkanya pasti sangat menantang

SIANG HARINYA
Email tersedia

Kubuka email,pasti itu kiriman dari si Chloe si sejarahwan. Aku sangat


penasaran dengan isinya semoga saja, ini pencarian harta karun pada masa kerajaan.
Yang berisi:

“BERSAMA INI, SOEKARNO atas nama seluruh rakyat yang tercinta, Dan atas
nama Pemegang Harta yang Rakyat titipkan dan percayakan kepadaku, karena
mengingat kondisi dari kesehatanku dan kondisi dalam tubuh kabinetku sendiri, maka
sangat perlu aku mengambil jalan yang aku pikir sangat tepat untuk mengamankan
nasib bangsa dan rakyat yang sebagian tidak tahu tentang harta yang aku tinggalkan.

Hanya sebagian saja dari orang-orangku yang tahu, namun aku juga masih
sangsi akan kesetiaan mereka terhadap bangsa/rakyat indonesia.

~ 39 ~
Sering didalam kesendirian aku melamunkan dan membayangkan seandainya
surat wasiat kekayaan rakyat ini jatuh ke tangan orang yang tidak mau tahu akan jerit
tangis rakyat yang sangat TERTINDAS, bagaimana rasa tanggung jawabku di
kemudian hari. Maka kepada siapa saja yang membawa atau yang mendapat ”surat
wasiat” ini, aku berharap mau (bersedia) menghubungi Pengacaraku mr. X yang berada
DI NEGARA X

Sangat bahagia sekali kalau diantara rakyatku mau dan sanggup memikirkan
nasib bangsa yang tercinta ini. Didalam kesempatan ini aku juga berharap jangan
sampai diantara anak dan istriku mengetahui ini semua. Aku tinggalkan ini bukan buat
(untuk) mereka, buat (untuk) kesejahteraan rakyat banyak. Sekali lagi jangan mereka
(anak dan istriku) mengetahui hal ini. Selain itu, aku juga tinggalkan surat-surat
berharga dan surat kuasa/ surat pelimpahan yang sudah aku tanda tangani. Hanya
orang-orangku saja yang sudah aku tunjuk untuk mewakili kalau aku benar-benar ada
halangan atau meninggal dunia. Kiranya cukup surat wasiat ini aku buat guna
memperlancar usaha mensejahterakan rakyat, kalau tuhan tidak memberiku usia
panjang, maka surat wasiat ini bisa buat siar yang menyatakan bahwa bangsaku ini
adalah bangsa yang besar.

Dan “surat wasiat” ini aku buat dalam dua bahasa, inggris dan indonesia.

“Sekali merdeka tetap merdeka”

JAKARTA, 12 januari 1967

Atas nama seluruh rakyat indonesia, presiden, PANGLIMA tertinggi angakatan


PERANG REPUBLIK INDONESIA

Ttd

Mr. Soekarno

Aku terkejut ternyata isinya adalah surat warisan harta soekarno, wow! bulu
romaku berdiri saat membaca surat tersebut. Surat wasiat yang dicari cari oleh seluruh
rakyat Indonesia. Tetapi bagaimana caranya si chloe mendapatkan surat wasiat itu
ya??.Apa dia termasuk orang penting???

Incoming call
Chloe

Kuangkat teleponnya, lalu berkata. “halo chloe”

~ 40 ~
“Halo prof. sepertinya kita harus bergerak cepat untuk mencari harta ini
,dikarnakan menurut BIN ada pergerakan dari anggota PKI untuk mengincar harta ini”
balasnya cepat.

“APA!!, PKI masih ada??,bagaimana mungkin!!” tanpa sadar aku berteriak, aku
sangat panik. Tentu saja, siapapun pasti panik jika mengetahui hal ini.

Terdengar helaan nafas dari sana .“Ceritanya panjang prof.Sekarang aku


sedang di jalan untuk mencari untuk menjemputmu.Tunggu aku di luar kantor mu” lanjut
Chloe mengakhiri percakapan.

Tak lama setelah percakapan berakhir, terdengar suara klakson.

TINN TINNNN

Itu pasti Chloe!

“Iya!! Sabar!” dengan berteriak langsung kusambar tas dan keluar kantor, sambil
berlari kecil. “Ayo langsung masuk ke dalam!!!” bentak Chloe, aku pun mengiyakanya.

“Chloe kenapa kamu bisa mendapatkan surat warisan itu!?”aku bertanya dengan
lantang

Jeda sejenak sebelum akhirnya ia menjawab. “Sebenarnya aku anggota dari BIN
sebagai bagian staff khusus sejarah untuk menangani kasus yang berhubungan
dengan sejarah masa lalu Indonesia yang mungkin akan terjadi lagi seperti NEO-
PKI,bangkitnya DI/TII dan lainya”

Aku benar kan! ternyata dia bukan orang sembarangan. “Chloe mengapa NEO-PKI
tahu warisan Soekarno juga ??”

“Aku tidak tahu ,tetapi sebenarnya selama bertahun tahun ini,Pemerintahan kita
sudah di susupi oleh orang-orang pki,maka dari itu pemerintahan kita kacau karna
adanya perbedaan keyakinan yaitu yang satu komunis dan yang satu nasionalis secara
kasat mata,tetapi masyarakat sipil tidak mengetahuinya karna jika di beritahu akan
terjadi kerusuhan dimana-mana” jelas Chloe panjang lebar.

Chloe membawa ku entah kemana, namun semakin lama ia menjauh dari ibu
kota Jakarta menuju Jawa Barat .Chloe melanjutkan “Putra putri pki masuk parpol dan
instansi Negara, Pencabutan TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran
PKI dan Larangan Penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme dan
Pembuatan buku dan film pembelaan terhadap pki.Itu salah satu tanda tanda PKI
bangkit menjadi Neo-PKI. Setahuku sekarang PKI sudah menyusupi ke DPR dan
beberapa instansi negara”.

~ 41 ~
Ternyata penjahat Negara seperti PKI masih terdapat di dalam badan bangsa
Indonesia apa yang akan terjadi jika harta warisan soekarno jatuh ke tangan orang
yang salah? Aku yakin pasti akan terjadi masalah besar yang akan menghancurkan
bangsa ini.

Aku teringat Surat wasiat yang di kirim Chloe dan aku membuka emailnya
kembali. Tunggu.. aku baru sadar kalau adan kesalahan eja dalam surat ini. Aku pun
berkata pada Chloe. “Chloe berhenti sebentar deh”

“Ada apa Prof?” balas Chloe. “Sepertinya kau harus melihat surat ini. BERSAMA
INI,SOEKARNO…..TERTINDAS……DI NEGARA X…….” ucap ku sambil melihat email
surat wasiat,. Chloe terdiam setelah aku selesai “Eh iyaa! Bukankah ini salah jika dalam
bahasa Indonesia? Huruf Kapital kan hanya untuk di depan kalimatkan.”Jelas Chloe.

“Apa ini artinya NEGARA X yang membuat Soekarno tertindas artinya Negara
Indonesia?” Aku bertanya.

“Yap benar Soekarno di tindas (di asingkan) di beberapa tempat, tapi yang di
mana ya? Setahuku soekarno kan di asingkan di banyak tempat di Indonesia.” Jelas
Chloe. Dan dengan cermat aku melihat surat wasiat itu lagi.

“Mungkin ini seperti kode untuk mencari hartanya dan…ini menunjukkan tempat
……. JAKARTA!!!”ujar ku.

Chloe menatapku. “Apa kau yakin?” tanyanya. Aku pun mengangguk mantap.
Dan sekarang kita harus ke Jakarta dan harus memutar karna arah ke Jakarta
berlawanan arah.Di luar langit terlihat bersedih seperti ingin menangis

Chloe langsung menelpon seseorang dan memberitahu informasi tentang harta


rahasia ada di Jakarta dan dia langsung mengarahkan mobilnya ke arah Jakarta
selatan. “Kita harus kembali ke kantor ku untuk,meminta back-upan”ucap Chloe,“oke
baiklah kalau begitu”

Sesampainya disana Chloe menyuruhku untuk masuk ke ruanganya sedangkan


dia ingin menemui bosnya.Ruangan chloe ini kurang lebih luasnya sama dengan
ruangan kerjaku tetapi disini ruanganya lebih rapih.Kurang lebih 30 menit menunggu si
Chloe yang tidak datang-datang,Aku pun memutuskan jalan-jalan ke luar ruangan.

Orang-orang sibuk berlalu lalang seperti terjadi sesuatu yang gawat.Chloe bilang
kalau dia di panggil ke ruangan kepala BIN bagian Kontra Intelijen tetapi ini sangat lama
sekali.Akupun menghampiri suatu ruangan yang sangat berisik mereka sedang ingin
terjun ke lapangan.Tidak sengaja aku menguping *hei ayo cepat kita sedang di
butuhkan di lapangan*ucap seorang komandan,*siap komandan* anak buahnya

~ 42 ~
bersahutan.*PKI telah mengetahui surat warisan soekarno,sepertinya BIN telah di
susupi oleh orang PKI!!* ucap Komandan.

Tidak mungkin PKI telah memasuki BIN, aku harus menemui Chloe sekarang
dan harus mencari Harta soekarno sekarang juga!!. Aku pun mencari ruangan kepala
BIN bagian Kontra Intelijen dan aku tersesat di kantor ini. “Proffesor sean!!!, Mohon ikut
aku” pinta Chloe yang di temani 2 orang pengawal berbadan tegap. Aku pun
menghampirinya “aku ingin dibawa kemana??” Chloe dan 2 pengawalnya tidak
menjawab sepatahpun. Aku dibawa ke dalam sebuah lift tetapi aneh nya malah turun ke
bawah padahal kantor ini tidak punya basement sama sekali.

“Tidak mungkin”aku kaget ketika pintu lift terbuka. bagaimana bisa ada kantor di
bawah tanah seperti ini, disini sangat mirip seperti kantor mata-mata di film-film ternyata
memang ada yang seperti ini. aku langsung dibawa ke kantor bosnya Chloe dan 2
pengawal tadi menunggu di depan pintu ruangan.

“Oh kamu yang namanya Proffesor Sean Bronson yang terkenal karna
menemukan artifak kerajaan kutai dan menemukan Makam kerajaan Gajah mada serta
menemukan peninggalan penyerangan kerajaan mongol di Indonesia” ucap Komandan
“I…iya itu saya komandan”. “Tadi saya di ceritakan Chloe bahwa Harta rahasia
Soekarno ada di Jakarta”ucap komandan. “Ya benar komandan”kata ku “Lalu dimana
tempat spesifik di Harta tersebut” ucapnya lagi “kalau menurut saya Soekarno itu
terkenal dengan ideologi NASAKOM yang artinya dekat dengan Komunisme, nah
komunisme sangat erat kaitanya dengan Freemason. Menurut buku tentang organisasi
rahasia yang saya baca maka Monas lah yang paling kental dengan nilai Freemason
karna mirip sekali dengan bentuk Obelisk lambang Freemason.”

Wow Chloe ternyata sangat ahli dalam hal Secret Society,seperti yang sudah
kuduga seorang anggota BIN memiliki kecerdasan di atas rata-rata.Komandannya
Chloe bernama Steve kulihat dari name tagnya,dia sangat kekar dan berwibawa.Dia
menyuruh dengan paksa kami untuk langsung pergi ke tkp dan meminta kami untuk
membawa 2 pengawal yang tadi untuk menjaga kami.

Sesampainya disana kami masuk ke dalam monas untuk mencari dimana


ruangan rahasia,padahal jam segini Monas sudah tutup namun kami memiliki akses
untuk masuk Monas,"disana mungkin terdapat simbol Freemason"Aku sambil menunjuk
ruangan di ujung sana yang bergambar Baphonet atau kepala kambing yang terukir di
depan pintu.Sambil berjalan pelan “Chloe apakah kamu tahu bahwa BIN telah di susupi
oleh orang PKI?”dengan suara pelan.“Apa?!,mana mungkin!! Untuk masuk BIN saja
harus memiliki Sumpah dan janji untuk setia pada Negara ini” Aku dan Chloe sambil
menengok sedikit ke belakang,ternyata!!!!

~ 43 ~
Salah satu pengawal pergi entah kemana,“Marco,dimana penjaga satu lagi”ucap
Chloe dengan terkejut.“Ehhh,itu dia sedang mengecek ke sana,takutnya kita di ikuti
seseorang”sambil menunjuk arah ke arah belakang.Ku amati dia seperti ada yang aneh
dengan si Marco,bajunya berantakan dan di kakinya ada jejak darah apa jangan-jangan
dia membunuh pengawal 1 lagi. “Chloe…”ucap ku dengan berbisik “Jangan bergerak!!!,
tunjukan harta rahasianya!!”ucap Marco dengang mengarahkan pistolnya ke aku dan
Chloe, oh tidak rasanya seperti antara hidup dan mati.

Marco menyuruh kita untuk memberi tahu dimana letak harta itu di sembunyikan.
Aku pun melangkah memasuki ruangan yang pintunya bergambar Baphonet tadi, ku
buka pintunya lalu aku mencari petunjuk selanjutya. Aku menyusuri ruangan yang yang
berisi barang-barang dan diorama pada saat Soekarno menjabat jadi presiden, saat
melihat ke atas terdapat Lambang Garuda ,ternyata terlihat samar-samar sebuah
gambar jika dilihat dari samping .Kulihat terdapat gambar Palu dan Arit di atas Lambang
Garuda dan dibawah Lambang Garuda terdapat Ukiran Bulan Bintang. Kurasa inilah
tempat harta karun yang aku cari selama ini.

Soekarno Berideologi NASAKOM yaitu Nasionalis, Agama, dan Komunis. Di


ruangan ini terdapat gambar Garuda, Palu Arit dan Bulan Bintang.Ini sudah sangat jelas
bahwa disini terdapat petunjuknya.

Terlintas dalam pikiranku untuk tidak memberitahu petunjuk yang aku temukan.
Kemudian aku memutuskan untuk mengelabui Marco agar dia tidak mendapatkan harta
tersebut. “Marco, aku tidak menemukan petunjuk di sini, sebaiknya kita mencari di
tempat yang lain”ucapku sambil mendekati Marco. “Jangan bohong kau, dari awal aku
sudah mengetahui recanamu, sandiwara yang ingin kau buat sudah aku ketahui”ucap
Marco dengan mengarahkan pistol ke kepalaku.

Chloe dengan sigap “Cukup Marco!! dasar pengkhianat, PKI harus dimusnahkan
!!!”, Marco langsung mengarahkan pistolnya langsung ke kepala Chloe dengan cepat
lalu terdengar bunyi “DORR!!” Chloe langsung tergeletak jatuh ke lantai. Aku langsung
menopang badannya dengan tanganku.

Darah dari kepala Chloe mengalir dengan cepat, darah Chloe membasahi lantai
sehingga merubah warna asli dari lantai. “Kurang ajar kau!!,Marco!!” teriak aku dengan
penuh amarah, aku langsung menangis karna sudah tidak tahan lagi temanku di
tembak di depan mataku. Darah yang menetes membuat suatu tulisan yang ada di
lantai menimbul yaitu “…djang di balik meja toea terdapat…” hanya kalimat itu yang
terlihat di lantai, itu terlihat seperti potongan kalimat

“Hei kalimat apa itu??”ujar Marco menunjuk lantai. Aku hanya diam membatu ,
“Hei jawab bodoh !!”. Aku langsung membuang muka dan menaruh jasad Chloe di atas

~ 44 ~
tempat tidur peninggalan belanda. Aku mendorong tempat meja ke sisi ruangan lainya,
entah kenapa tidak ada yang aneh di balik tempat tidur ini.

Ku telusuri di sekitar area di bawah meja.Saat ku menginjak lantai seperti ada


yang aneh, lantai nya berbunyi, sedangkan yang lainnya tidak. Ku raba lantainya, dan
kucoba mengetuk. Benar saja, ketika ku ketuk lantai tersebut seperti terdapat rongga di
dalamnya. Rasa penasaran dalam diriku makin bangkit. Aku mencoba untuk
membukanya namun, gagal.

Aku mengitari ruangan ini untuk mencari benda yang dapat digunakan untuk
membuka lantainya. Betapa beruntung nya aku ketika menemukan sebuah palu tua
yang sudah berkarat, kuambil palu tersebut dan mulai membuka lantai. “Marco bantu
aku!” kataku dengan muka jutek, dia tersentak dan mulai membantuku menghancurkan
lantainya, dan terlihat sebuah tangga yang menuju bawah tanah.

Entah kenapa tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan padahal di
tempat ini hanya ada aku dan Marco. Aku mengintip dari lubang pintu dan diluar sana
terdapat komandan Steve bersama tim nya sedang bersiap memaksa masuk ruangan.
“PKI keluar dari ruangan atau kita akan memaksa masuk” bentak Komandan Steve.
Aku yang di depan pintu langsung membukakan pintunya dan langsung merunduk.
Pasukan dari BIN langsung mengarahkan pistolnya ke arah Marco. “tangan di atas!!”
pasukan bersahutan dan langsung memenuhi ruangan.

Komandan Steve menghampiri jasad Chloe “Chloe yang malang, semoga


engkau tenang di surga sana” dengan mata berkaca-kaca. “bagaimana kalian tau kalau
aku disandera” ucap ku. “Sebenarnya kami tidak tahu kalu kau disandera, gps yang ada
di dalam tubuh Chloe mati, itu artinya Chloe juga mati karna Gps akan menyala jika
detak jantung juga berdegup, maka dari itu kami langsung kesini untuk mencari Chloe”
kata komandan Steve dengan muka sedih.

Marco telah di tangkap dan sudah di keluarkan dari ruangan ini. aku dan
komandan steve memasuki ruangan bawah tanah tadi. Aku dan dia melangkah
menuruni anak tangga yang rapuh dengan hati-hati.

Pada saat aku sampai di bawah aku tertegun melihat Tulisan di dinding yang
sangat besar dan menyala di kegelapan “Harta Ini Harta Amanah Milik Bangsa
Indonesia Dan Harus Di Gunakan Dengan Bijak”. Disudut ruangan kulihat terdapat
seperti tombol untuk menyalakan lampu, Aku nyalakan lampunya “klik”

Aku dan Komandan steve terharu melihat Harta yang berupa ribuan batang
emas tersimpan rapih dan masih terlihat baik terjaga belom tersentuh oleh satu orang
pun. Aku menangis inilah harta legenda yang dicari cari oleh seluruh Indonesia akhirnya

~ 45 ~
di temukan. “Aku harus menelpon Ketua BIN agar ini akan di teruskan ke pihak
Presiden RI” ucap Komandan Steve.

Apa harta ini akan aman?, jika ada orang yang mengetahui harta ini?,akankah
harta ini akan berguna untuk Indonesia atau malah akan menghancurkan
Indonesia?.aku merasa bersalah sekaligus bangga dengan hasil yang kucapai.

Esok Harinya
Disini aku berada di depan makammu Chloe, kau akan menjadi patner yang
akan kuingat terus dalam perjalananku. Kita berhasil menemukanya Chloe, harta
rahasia milik soekarno yang dicari cari oleh seluruh orang di Indonesia, entah kenapa
air mataku mengalir sekali lagi di depan mu Chloe. Sekarang aku menggantikan mu di
BIN dan sekarang perjalananku sebagai anggota BIN di mulai.

~ 46 ~

Anda mungkin juga menyukai