Anda di halaman 1dari 3

Indahnya Lingkunganku

Saat liburan aku dan keluarga pergi ke desa. Desaku sangat jauh dari
perkotaan tepatnya di Sedayu, Gresik. Alangkah senangnya hatiku dapat
berkunjung menemui sanak saudara yang ada di sana. Suasana di desa
sangat jauh berbeda dengan suasana di Kota Surabaya. Biasanya, aku
mendengar kebisingan kendaraan bermotor, pabrik dan kemacetan. Tetapi,
di desa aku merasa nyaman dan tentram. Setiap pagi, terdengar kicauan
burung dan gemericik air menambah suasana alam yang indah. Di sekitar
rumahku yang di disea, banyak pohon yang besar. Bahkan di sepanjang
jalan kampungku tersusun rapi pepohonan yang rindang sehingga aku
tidak merasa kepanasan saat bermain di siang.

Sedangkan di rumahku yang ada di kota tidak ada satupun pohon


yang besar karena lahan yang kurang luas. Sebentar lagi tiba waktu hari
ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71. Seperti biasanya
para warga berkumpul untuk berdiskusi mengenai perayaan tersebut.
Sebelumnya, aku berbicara kepada ibuku untuk mengusulkan kegiatan
kerja bakti dan menanam tumbuhan pada setiap rumah agar tercipta
lingkungan yang indah, asri, nyaman dan bersih. Ternyata, ibuku senang
dengan ideku. Kami pun bergegas menuju rapat warga di Balai RW.
Wahhh. banyak sekali warga yang sudah berkumpul. Akhirnya Pak RW
pun datang.

Beliau membuka rapat tersebut dan setiap warga mengutarakan


pendapatnya begitu juga dengan ibuku. Ternyata banyak warga yang
setuju dengan ideku. Akhirnya Pak RW pun menyetujuinya dan akan
melaksanakan kegiatan kerja bakti serta menanam tumbuhan pada
tanggal 16 Agustus yaitu satu hari sebelum acara ulang tahun
Kemerdekaan Republik Indonesia. Para warga mengikuti untuk memasang
bendera di sepanjang kampung rumahku.

Hari yang telah ditunggu akhirnya datang juga. Setiap warga


membawa perlengkapan kebersihan dan berbagai macam tanaman, Ada
yang membawa tanaman anggrek, mawar, matahari, bunga sepatu, dan
berbagai macam lainnya. Setelah itu, para warga saling bekerja bakti
membersihkan lingkungan sekitar. Berbagai macam kegiatan pun
dilakukan oleh warga seperti, menyapu jalanan, memasang bendera,
membersihkan selokan, dan membersihkan kampung.

Tak terasa matahari sudah mulai meninggi semua warga pergi


beristirahat dan memakan camilan yang telah disediakan oleh para ibu-
ibu. Setelah beristirahat seluruh warga segera bergegas melakukan kerja
bakti lagi. Tiba-tiba ada seorang pria bertubuh besar yang masuk ke dalam
kampungku. Aku pun tak menghiraukannya dan melanjutkan kegiatan
dengan teman-temanku lagi. Tidak lama kemudian aku mendengar suara
teriakan dari salah satu warga. Kemudian seluruh warga pun berlari
mencari asal suara tersebut. Ternyata asal suara itu adalah suara ibuku
sendiri. Semua warga pun kebingungan dan menanyakan kenapa ibuku
terlihat cemas ?

Perhiasan ibuku telah dicuri, para warga langsung bergegas mencari


pencuri tersebut. Untungnya, salah satu warga bernama Pak Toni dapat
menangkap pencuri itu dan membawanya kembali ke kampungku.
Alangkah terkejutnya aku ternyata si pencuri adalah pria yang bertubuh
besar yang aku lihat tadi. Lalu pencuri itu setelah mengembalikan
perhiasan ibuku langsung dibawa warga ke kantor polisi untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kejadian itu menjadi pelajaran
bagi kita semua agar lebih berhati-hati. Kerja bakti pun selesai aku sangat
senang karena lingkungan sekitar rumahku menjadi bersih dan asri sama
seperti keadaan di desaku. Dengan terciptanya lingkungan yang bersih,
maka dapat menghindari berbagai macam penyakit yang dapat
disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Oleh karena itu, marilah kita
menjaga lingkungan sekitar sebagai wujud peduli dengan alam dan cinta
lingkungan. Itulah salah satu cara merayakan hari ulang tahun Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai