2
NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK
TUGAS 1 REFLEKSI
Jawaban :
1. Peristiwa Positif
Peran orangtua diantaranya ayah, ibu, nenek dan kakek pada saat itu sangat berarti dalam
mendidik saya, tertutama kakek karena beliau adalah seorang pensiuan Penilik SD yang
begitu ketat dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada saya sehingga prestasi
di kelas pun selalu menjadi peringkat pertama. Sebagai anak pertama orangtua memiliki
harapan yang begitu besar untuk di masa depan yang akan datang.
Ketika saya berusia 10 tahun tepat nya pada tahun 1995 saat itu saya duduk di kelas 5
SD, untuk mencetak siswa berprestasi di Kecamatan Parakansalak pada saat itu dengan
melakukan program kelas unggulan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu di SD Negeri
Parakansalak 4 dimana program tersebut mengumpulkan siswa kelas 5 yang memiliki
peringkat satu, dua dan tiga untuk dibina menjadi siswa teladan sehingga ketika ada
ajang kompetensi memudahkan pihak kecamatan memetakan sesuai dengan jenis bidang
perlombaan baik itu di bidang akademik seperti Matematika dan IPA bahkan di bidang
seni dengan menggali potensi setiap siswa yang berjumlah kurang lebih 30 orang.
Perjalanan menuju sekolah tersebut cukup menyenangkan karena bisa melewati
Perkebunan teh dan melihat langsung proses pengelohan teh di pabrik tersebut.
Pembelajaran di kelas begitu menyenangkan karena bertemu dengan kawan baru dengan
berbagai watak dan karakter dari berbagai sekolah yang ada di Kecamatan Parakansalak
dimana pada saat itu saling bertukar pengalaman, berdiskusi, saling bercerita dan masih
banyak lagi hal-hal yang lainnya. Hingga ketika ada seleksi untuk mewakili lomba siswa
teladan di tingkat Kabupaten alhamdulillah bisa terpilih mewakili kecamatan meskipun
belum membuahkan hasil tapi pengalaman tersebut begitu berharga.
Peristiwa Negatif
Masih di tahun 1995 setelah kakek meninggal dunia beberapa bulan kemudian di tahun
tersebut terjadi sebuah peristiwa yang begitu mengharukan terjadi, dimana rumah yang
ditinggali harus dilalap si jago merah mengalami kebakaran di sore hari. Peristiwa
tersebut terjadi sesaat setelah sholat ashar dimana pada saat itu nenek sedang memasak
ikan layur di dapur ketika nenek hendak berangkat ke pengajian di masjid samping
rumah, ibu masuk ke dapur menambahkan kayu bakar dengan harapan agar cepat
matang namun apa yang terjadi ternyata diluar dugaan. Disinilah perlu adanya
ketelitian. Seandainya saja pada saat itu saya pergi ke dapur untuk memeriksa tungku
api mungkin lain ceritanya.
Pada saat itu saya bermain layang-layang dengan teman di depan rumah, saya melihat
kepulan asap di belakang rumah tidak menyangka ada kebakaran tapi tetangga di
samping atas melihat kobaran api sudah membesar di dapur, ayah yang saat itu baru
pulang kerja ketika akan ke dapur kaget karena melihat kobaran api sudah membesar,
ibu yang sedang sholat ashar berada di kamar pun kaget langsung berlari ke luar rumah,
pada saat itu seluruh warga berhamburan untuk mencoba memadamkan api yang begitu
besar, saya pun hanya terdiam melihat rumah yang dilalap si jago merah. Beberapa saat
kemudian pemadam kebakaran pun tiba namun rumah sudah tidak bisa ditanggulangi
lagi karena pada saat itu terjadi ketika musim kemarau sehingga api begitu mudah untuk
membakar rumah beserta isinya.
Dari peristiwa positif yang saya rasakan merasa bersyukur diberikan anugerah
berupa keluarga yang begitu perhatian dalam mendidik serta memiliki teman dengan
berbagai watak dan karakter.
Dari peristiwa negatif yang saya rasakan setiap melihat ikan layur jadi teringat
dengan peristiwa kebakaran, namun pada intinya kita harus teliti jangan sampai
terulang kembali.
4. Karena masih sangat membekas di hati dan pikiran saya walaupun sudah lama berasa
masih baru.
5. Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi yaitu :