Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1.2.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI – MODUL 1.

2
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal
yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

1. Peristiwa:
Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses
pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah saya mulai memahami dasar dari
pendidikan seperti yang saya pelajari di Modul 1.1. Filosofi pendidikan KHD
mengingatkan saya bahwa sebagai pendidik tugas saya dalah menuntun murid untuk bisa
hidup dengan merdeka berdasarkan segala kodrat alam dan kodrat zaman pada diri
mereka masing-masing. Seringkali ketika mengajar saya hanya terfokus dengan
bagaimana saya bisa menstransfer ilmu, hanya berpikir bagaiamana agar mereka dapat
tuntas nilai KKM, bagaimana mereka mau mengerjakan tugas dan duduk dengan tertib
mengikuti pelajaran. Saya sering mengabaikan bagaimana perasaan mereka, saya sering
lupa mengecek apakah mereka sedang dalam kondisi yang siap atau tidak untuk belajar.
Dan, saya juga sering beranggapan semua anak harusnya sama saja dalam cara belajar
dan pencapaian belajarnya. Namun, dengan mempelajari modul 1.1 dan kemudian
dilanjutkan dengan modul 1.2, saya mulai me-reset mindset saya secara perlahan. Saya
belajar untuk lebih mengenali murid berdasarkan kodrat alam dan kodrat zamannya.
Sehingga ketika saya mengajar, saya bisa menyesuaikan metode/modelnya sesuai
kebutuhan murid tersebut.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah dengan modul 1.1 saya
mempelajari dasar filosofi pendidikan yang bertujuan untuk mencapai pendidikan yang
merdeka. Maka saya sebagai guru penggerak perlu menerapkan berbagai cara untuk
mewujudkannya. Cara-cara tersebut saya pelajari pada modul 1.2 dengan menghayati
terlebih dahulu apa nilai dan peran guru penggerak. Dengan begitu, saya dapat mulai
merencanakan langkah-langkah pembelajaran yang konkrit sejalan dengan pemahaman
filosofi pendidikan oleh KHD.
2. Perasaan:
Saat momen dimana saya semakin memperdalam pemahaman mengenai pendidikan itu
terjadi saya merasa seperti seseorang yang tengah tersesat dalam hiruk pikuk manusia,
kemudian saya menepi dan melihat keramaian ini dari sisi yang berbeda. Hiruk pikuk
manusia ini adalah murid-murid yang saya ajar dengan berbagai karakter. Jika saya tidak
mengenalinya dengan baik, mungkin saya hanya terbawa dengan keramaian tersebut dan
terombang-ambing. Namun, jika saya bisa menepi dan berpikir untuk mengambil
langkah yang sesuai dengan keadaan tersebut, maka saya bisa mengarahkan keramaian
tersebut. Saya bisa menunjukkan arah kepada si A yang ingin ke pasar, atau si B yang
ingin ke rumah sakit, atau si C yang sekedar ingin jalan-jalan. Dan, saya pun bisa
memperoleh jalan untuk tujuan saya sendiri. Namun ini semua bisa terjadi dengan syarat
saya mampu memahami anak-anak tersebut dan menyadari kondisi yang saya hadapi.

3. Pembelajaran:
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa keberhasilan guru dalam mengajar
bisa dilihat dari seberapa pandainya murid-murid yang diajarnya. Prestasi bisa dicapai
dengan nilai-nilai raport yang bagus serta memperoleh juara-juara dalam perlombaan.
Begitu pula dengan pendidikan budi pekerti, semua anak harus berperilaku sama. Jika
mereka tidak bisa berperilaku baik maka harus ada sanksi agar bisa memperbaiki
perilakunya tanpa memperhatikan bagaimana kodrat alam dan zamannya. Namun,
sekarang saya berpikir bahwa setiap anak memiliki kodratnya masing-masing. Ada
karakter-karakter baik positif dan negatif yang telah terukir dalam diri mereka. Tugas
saya sebagai pendidik adalah menuntun mereka untuk bisa menebalkan karakter yang
positif. Namun sebelumnya, sebagai individu saya perlu menghayati terlebih dahulu
nilai-nilai sebagai guru penggerak; seperti berpihak pada murid, mandiri, reflektif,
kolaboratif dan inovatif. Dan selanjutnya, saya bisa menerapkan berbagai langkah
konkret dengan peran-peran saya sebagai guru penggerak antara lain; menjadi pemimpin
pembelajaran, menjadi coach bagi orang lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan
kepemimpinan murid, menggerakkan komunitas praktisi

4. Penerapan ke depan (Rencana):


Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri
dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru
Penggerak yaitu:
a) Pada sesi Apersepsi dalam pembelajaran saya akan selalu menyelipkan motivasi
dan afirmasi positif agar timbul semangat dari dalam diri murid untuk belajar
b) Saya akan selalu menyempatkan untuk melakukan refleksi dengan murid tentang
pembelajaran hari itu di akhir jam
c) Saya akan menerapkan metode/model pembelajaran yang lebih variatif dan
menyenangkan, seperti mengemasnya dalam bentuk game serta berdiferensiasi,
baik konten, proses, ataupun produk
d) Saya akan lebih intens berkomunikasi dengan wali murid untuk saling berbagi
perkembangan anak tersebut
e) Saya akan lebih aktif berperan dalam kegiatan MGMP/S dan Tim Pengembang
sekolah untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan yang mendukung majunya
pendidikan
f) Saya akan memotivasi diri untuk selalu menciptakan inovasi, baik
model/media/proyek dalam pembelajaran
g) Saya akan melatih anggota Ekstrakurikuler Sainspreneur untuk lebih fokus
menghasilkan karya yang bisa menjadi inovasi sekolah

Anda mungkin juga menyukai