Anda di halaman 1dari 3

5 kebutuhan dasar manusia ini dikaitkan dengan konteks pendidikan di sekolah.

Sejauh
mana dan seperti apa serta apa yang harus kita lakukan

Setiap manusia bahkan makhluk hidup di dunia pada dasarnya melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dirinya.

Kebutuhan Bertahan Hidup ( Survival)

Makan, minum, sehat, dan merasa aman merupakan beberapa contoh dari
kebutuhan bertahan hidup. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan makanan, olahraga,
memberi perlindungan. Dalam lingkungan sekolah semua peserta didik harus
diberikan Rasa Aman dan Nyaman berada dilingkungan sekolah. Ada 2 kebutuhan
yang mendasar harus diselesaikan dilingkungan sekolah

1. Kebutuhan fisiologis

siswa yang keinginan tahuannya tinggi akan selalu termotivasi untuk belajar, bukan untuk
mencari santai atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan
lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan.  Di Sekolah siswa yang sudah cakap,
kebutuhan untuk memuaskan rasa keingin tahuannya adalah sebuah gaya hidup. Mereka
biasanya sudah memiliki cukup pengetahuan, tetapi ketika mereka berkata mau belajar maka
yang sebenarnya mereka pikirkan adalah rasa kreativitasnya yang hendak dipilih, bukan rasa
belajar yang dirasakannya. Seseorang yang sungguh-sungguh belajar tidak akan terlalu peduli
dengan konsep belajar apa yang diberikan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. 

Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya
atau minimal bisa diatasi.  Manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas belajar sehingga
pada titik ini, daya penggerak untuk belajar akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja
menyelesaikan sebuah tugas besarnya dan kemudian membayangkan sebuah tugas baru lagi
sudah cukup untuk membuatnya mual.

Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya. Setelah siswa
belkajar, mereka akhirnya akan menjadi ingin belajar lagi dan akan terus menerus mencari
pengetahuan. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul.
Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai
dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan
terhadap kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.

2. Kebutuhan akan rasa aman

Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut


kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman
fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam
seperti kriminalitas,  takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam.

Serta kebutuhan secara psikis yang mengancam kondisi kejiwaan seperti tidak diejek, tidak
direndahkan, tidak stres, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari
kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total.

Kasih Sayang dan Rasa Diterima (Belonging Love)

Kebutuhan ini berkaitan dengan aspek sosial dan psikologis. Contoh kebutuhannya
adalah rasa diterima, dicintai, berbagi, bekerja sama. Dalam dunia pendidikan ini
sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa, harus ada rasa saling diterima, saling
berbagi dan saling bekerja sama. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk
dibutuhkan oleh orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk akan
pemenuhan kebutuhan ini seperti bersahabat, kebutuhan untuk dekat pada guru dan keluarga
dan kebutuhan antar pribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang
yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik. Ia
akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting
bagi dirinya. 

Kekuasaan dan Penguasaan (Power)

Ketika seseorang ingin didengar, diakui, dianggap, berprestasi, memimpin, menjadi


kompeten, maka sesungguhnya orang tersebut memiliki kebutuhan akan kekuasaan
dan penguasaan.

Kebebasan (Freedom)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk memilih dan membuat pilihan, untuk
mandiri, dan mengeksplorasi hal-hal baru.

Kesenangan (Fun)

Kebutuhan akan rasa senang, gembira, humor, tertawa dapat dipenuhi dengan
gurauan, tantangan dan pembelajaran bermakna (bermain sambil belajar).

Di dalam konteks sekolah dan pembelajaran, siswa sebagai seorang manusia


memiliki kebutuhan terhadap 5 kebutuhan dasar tersebut. Ketika seorang guru
menemukan perilaku siswa yang tidak sesuai aturan, ada baiknya seorang guru
mencari tahu kebutuhan dasar apa yang ia butuhkan.

Misalnya ketika ada siswa yang sering mengejek temannya, seorang guru bisa


tanyakan mengapa ia melakukan hal tersebut. Jika siswa menjawab “Senang saja,
lantas kita tahu ia sedang memenuhi kebutuhan akan kesenangan.

Setelah tahu kebutuhan dasar yang hendak siswa-siswa penuhi, kita bisa


membimbing mereka memperbaiki perilakunya, dengan melakukan tindakan
restitusi.

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki


kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat

Ketika kebutuhan dasar tak terpenuhi dengan baik, maka besar kemungkinan akan
terjadi perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai