Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 1.1 FILOSOFI PENDIDIKAN KI


HADJAR DEWANTARA

Pada kesempatan ini saya Rita Nuraida Calon Guru Penggerak angkatan 9 dari TK Nusa Indah Desa Karya Mulya Kecamatan
Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Disini saya akan menuliskan tentang jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1
tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi Dwi Mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah
mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal dwi mingguan merupakan
salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Dan ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh
para CGP (Calon Guru Penggerak) untuk membuatnya.

Kali ini saya akan menulis mengenai refleksi saya tentang kegiatan pembelajaran Daring yang sudah dilakukan pada Modul 1.1
Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (1.
Fact; 2. Feeling; 3. Findings; dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (1.
Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).

1. Facts (Peristiwa)

Pada tanggal 16 agustus 2023 CGP Angkatan 9 resmi dibuka melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 9 se Indonesia.
Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak
diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Jangan dijadikan alasan
karena kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar. Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 9 wajib
mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan pertama adalah kegiatan pree test yang
dilaksanakan pada tanggal 16 dan 18 Agustus 2023.

Pada tanggal 19-20 Agustus 2023 diadakan Lokakarya Orientasi secara daring yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir
pukul 16.00 WIB. Dengan bimbingan Ibu Desmilah selaku Pengajar Praktik, Lokakarya Orientasi sunguh sangat menyenangkan dan
merupakan kesempatan pertama bagi saya menimba ilmu di pelatihan guru penggerak menuju tahap-tahap pelatihan berikutnya.
Semoga saya dapat menyelesaikan program CGP-9 ini dengan lancar. Para pengajar praktik sangat menyenangkan dalam
memberikan pemahaman materi, bahkan memberikan dorongan semangat kepada CGP-9 agar senantiasa belajar dengan penuh
bahagia

Mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi yang dilaksanakan pada tanggal 21 agustus
2023, Konsep di forum diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator, kami mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran
Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama teman Calon
Guru Penggerak

Dua pekan saya menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -Ki Hadjar
Dewantara bersama fasilitator Ibu Desmilah. Ada banyak rangkaian kegiatan yang dipelajari dalam LMS, mulai dari diri, eksplorasi
konsep, Ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman yang disampaikan melalui Google Meet tentang
pemahaman secara mendalam konsep dasar pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan abad 21,
koneksi antar materi (kesimpulan dan refleksi), serta aksi nyata yang telah saya lakukan.

2. Feeling (Perasaan)

Dua minggu sudah berlalu dalam mengikuti beberapa kegiatan Pendidikan Guru Penggerak, yang saya rasakan di awal
mengikuti kegiatan pendidikan ini adalah perasaan Bangga karena bisa mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak dan diberi
kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kompetensi diri dan diberi kesempatan untuk ikut berperan dalam perubahan
pendidikan.selain itu juga ada rasa ragu tidak bisamengikuti kegiatan dengan baik karena benturan kegiatan sekolah, terkadang
muncul perasaan merasa minder karena melihat kecakapan teman-teman calon guru penggerak yang hampir mayoritas hebat-hebat.
Namun saya punya semangat untuk belajar dan berkembang sehingga saya percaya diri dengan bekal keinginan yang kuat saya
mampu untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini dengan baik.
Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama menjalani dua pekan mengikuti pendidikan guru
penggerak ini, mulai dari bagaimana menjadi pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik harus menghamba pada anak,
mendesain strategi dan metode pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“, mendidik anak sesuai dengan kodrat alam dan
kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio kultural budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam platform LMS
menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis
Ki Hajar Dewantara. Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS merupakan upaya memandirikan diri dalam belajar.
Dengan mempelajari modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak menuju tansformasi pendidikan
yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidik yang tergerak, bergerak dan menggerakkan
serta di rindui anak didiknya.

Namun saat ini mulai perlahan saya berupaya menerapkan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara dalam
pembelajaran di ruang kelas. Saya merasa bersalah jika saya tidak tulus mencintai anak didik dalam proses menuntun. Adapun ide
yang muncul dalam benak saya adalah adalah menerapkan pembelajaran dengan media video ekspresi agar suasana pembelajaran
tidak membosankan dan menyenangkan. Di tambah dengan kegiatan mendongeng dengan media boneka tangan yang sangat di
sukai anak didik saya.

3. Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya akan berusaha
untuk memahami dan mengimplementasikan secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga saya bisa menerapkan secara
sadar akan pentingnya peran seorang pendidk saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu
terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya.
Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada
Murid, saya akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya /teman sejawat saya akan mengeksplor
kemampuan saya yang selama ini belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa
berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi. Yang tujuannya semata - mata untuk pendidikan yang memerdekakan
anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam, b) Kemerdekaan, c)
Kemanusiaan, d) Kebudayaan, dan e) Kebangsaan.. Seperti Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD-2009) tentang pendidikan dan
pengajaran (“pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik
dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” ini artinya pendidikan merupakan suatu usaha
yang berfokus pada proses atau usaha pembentukan mental dan karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya.

Artinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap anak punya ciri belajarnya
masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik harus melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Wajib bagi pendidik melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar, metode
belajar sesuai dengan kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidk dapat merancang pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan
yang dibutuhkan anak yang lebih dikenal dengan istilah „berhamba pada anak‟. Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus
menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan
pencapaian Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

4.Future (Penerapan)

Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk
berupaya melakukan hal-hal terbaik dalamproses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras
dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Seperti : Mengubah metode dan model pembelajaran di kelas yang dulu
saya selalu memberi batasan-batasan dalam tugas, kini anak didik bisa menyelesaikan tugas yang sukai tanpa mengabaikan tujuan
dari pembelajaran. Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa ( samar-samar
sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi
pada nilai menjadi berorientasi pada proses. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil anak.
Merancang pembelajaran sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan, Membuat kesepakatan di awal
pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran yang berinovasi dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan bagi peserta
didik sehingga pendidikan berpusat pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai