Anda di halaman 1dari 4

Motivasi yang mendasari perilaku peserta didik di sekolah yakni menghargai nilai-nilai kebajikan diri

sendiri. Hal ini dimungkinkan karena usia peserta didik kami yakni remaja dimana setelah mereka lulus
mereka akan melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sehingga motivasi mereka saat berperilaku
khususnya dalam pembelajaran yakni bagaimana mereka memiliki kecakapan kompetensi mereka yang
menunjang saat mereka terjun di masyarakat.

Motivasi yang mendasari perilaku peserta didik di sekolah yakni berperilaku untuk mendapatkan imbalan
atau penghargaan dari orang lain, dengan motivasi ini mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan
pujian dari orang lain dan nilai yang bagus yang menurut mereka penting dan merekajuga melakukan sesuatu
untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan.  
 
Nilai-nilai kebajikan yang saya rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid saya di
kelas/sekolah adalah nilai kejujuran, keadilan, peduli, integritas, kesabaran, tanggung jawab, mandiri,
berprinsip, keselamatan, kesehatan. Hal itu karena nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang universal
dalam wadah kebhinekaan

Menurut saya hasil penelitian yang menantang buat saya adalah menumbuhkan motivasi intrinsik   pada
murid-murid kita untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai
yang mereka percaya. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi
intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau
hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin
menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai.  

Sebaiknya respon kita bila ada murid kita melakukan kesalahan adalah menanggapi dengan cara
yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka lakukan
untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya, mereka juga dapat
memilih untuk belajar dari pengalaman dan membuat pilihan yang lebih baik di waktu yang akan datang.
Kita perlu berkolaborasi dengan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid
berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan
orang lain

Nilai kebajikan yang telah disusun antara lain, religius, cerdas, terampil, berakhlak mulia dan cinta
lingkungan. Nilai yang menjadi perhatian utama adalah religious. Religius merupakan langkah awal
untuk membangun karakter yang baik pada siswa, mulai dari sikap, sifat serta perilaku keberagamaan.
Nilai religius harus ditanamkan sejak dini, sebagai bekal ketika mereka tumbuh dewasa. Sehingga
mereka memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan kepercayaannya serta bersikap toleransi

(1)Anggota kelas dibagi menjadi beberapa kelompok (2) Setiap kelompok diminta untuk
bercurah pendapat tentang keyakinan tersebut, tampak seperti apa, tampak tidak seperti apa
(3) Hasil curah pendapat ditempel di sekeliling dinding kelas agar menguatkan pemahaman.

Bersikap Positif
Penumbuhan budaya positif ini penting untuk memungkinkan tumbuhnya murid merdeka yang memiliki
kemandirian dan motivasi intrinsik yang tinggi. Untuk itu kita sebagai guru tentunya perlu terus berlatih
meningkatkan kapasitas diri dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan
mentransformasikannya menjadi harapan bersama.

Dalam rangka menciptakan lingkungan yang positif maka setiap warga sekolah dan pemangku
kepentingan perlu saling mendukung, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai kebajikan yang telah
disepakati bersama. Untuk dapat menerapkan tujuan mulia tersebut, maka seorang pemimpin
pembelajaran perlu berjiwa kepemimpinan sehingga dapat mengembangkan sekolah dengan baik agar
terwujud suatu budaya sekolah yang positif sesuai dengan standar kompetensi pengelolaan yang telah
ditetapkan.

guru harus memahami  lima posisi kontrol. Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang
diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi
kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Orang Merasa Bersalah, Teman, Monitor
(Pemantau) dan Manajer.

Orang orang yang paling penting dalam hidup saya yaitu anggota keluarga,family,rekan kerja dan
murid dan masyarakat.Nilai kebajikan yang terpenting dalam hidup saya mau belajar untuk menutupi
dan mengembangkan diri,disiplin dan bertanggung jawab.Saya ingin menjalankan tugas dengan
semangat dan profesonal .Pencapaian yang sangat saya benggakan,saya pernah pendapat nilai tinggi
ketika UKG pada tahun 2015 dengan perolehan nilai 96.190.Pekerjaan ideal bagi saya adalah seorang
guru,dengan pekerjaan guru saya masih bisa belajar terus untuk mengikuti arus perkembangan
zaman.Perjalan hidup saya dimulai dengan cita-cita dan perjuangan sehingga akhirnya perjuangan saya
mengantarkan saya menjadi seorang guru.Hal yang paling bermakna dalam hidup saya ketika saya
ditunjuk menjadi Pembina OSIS,sehingga disana saya bisa mengajak siswa berkolaborasi untuk
memeriahkan kegiatan siswa disekolah.

Orang-orang yang paling penting dalam hidup saya adalah suami, anak, orang tua dan saudara, rekan
kerja dan murid. Nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting dalam hidup saya adalah Mandiri, kerja keras,
jujur, disiplin. Karakter atau sifat yang Anda paling inginkan ada pada diri saya adalah Mandiri.
Pencapaian Anda yang sangat banggakan menjadi guru kreatif dan inovatif melalui Sahabat Rumah
Belajar. Pekerjaan ideal saya adalah Guru. Bagian perjalanan hidup saya, dimana saya merasa itulah titik
puncak hidup saya Ketika lulus PPG Prajabatan dan CPNS umum. Yang paling bermakna dalam hidup
saya. Yang bermakna dalam hidup saya adalah waktu bersama keluarga, berbagi dengan sesama, dan
mengajarkan kebaikan dan karakter Kepada siswa

Disiplin positif merupakan unsur utama dalam konsep budaya positif. Dengan memliki disiplin
diri maka seseorang akan mampu mengontrol diri dan menentukan sikap yang mengacu pada
nilai yang diyakini. Disiplin diri membuat seseorang mampu menggali potensinya untuk tujuan
yang bermakna, Guru dapat melakukan disiplin diri kepada murid 
Posisi yang dipraktikkan oleh guru Pak Joko adalah posisi control Manajer. Pada posisi ini guru
mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan siswanya, memotivasi siswa untuk
mempertanggungjawabkan segala perilakunya serta mendukung siswa untuk menemukan solusi dari
permasalahan Mario dan Andi

Kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi adalah Kesenangan (Fun)

Kebutuhan akan rasa senang, gembira, humor, tertawa dapat dipenuhi dengan gurauan, tantangan dan
pembelajaran bermakna (bermain sambil belajar).

Ketika ditanya Mario dan Adi, Pak Joko menanyakan alasan mereka melakukan hal tersebut karena seru
main lempar lemparan makanan. Mereka menjawab “iya, Pak …”, berarti mereka sedang memenuhi
kebutuhan akan kesenangan.

Yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas : “Baiklah. Bapak disini bukan untuk mencari
siapa yang salah, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa
yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini”, Validasi Tindakan :” Kalian pasti melakukan itu ada
alasannya ya, Ya Bapak bisa lihat kalian merasa senang melakukannya, tetapi yang kalian lakukan
merugikan orang lain, sehingga sekarang kalian dalam masalah”, dan Mencari Keyakinan :” Sekarang
mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita. Apa yang kita percaya? Yang mana
yang kalian belum tunjukkan?

yang akan dilakukan Mario dan Adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada Ibu Dina yaitu menemui
Bu Dina dan meminta maaf kepada Bu Dina serta mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ke depan
jika mereka ke kantin, mereka bisa berperilaku lebih baik lagi untuk mendapatkan rasa senang, tanpa
merugikan orang lain.
Dalam praktek yang saya lihat di sekolah adalah biasanya guru memberikan hukuman hanya
untuk memberikan efek jera terhadap murid tersebut dan berharap kejadian yang sama tidak
terjadi lagi. Tapi sebenarnya hukuman tersebut tidak membuat jera melainkan membuat murid
akan terus melanggar aturan sekolah.
Dengan melihat kasus tersebut saya berpendapat adalah sangat arif bila membagikan hal baik
yang saya dapat dari Program Pendidikan Guru Penggerak ini, untuk membantu memberikan
solusi dari permasalahan yang dihadapi sekolah yaitu dengan melakukan pembiasaan nilai-nilai
kebajikan atau nilai-nilai positif bagi murid dan guru serta warga sekolah untuk menumbuhkan
motivasi dari dalam diri agar terus menerapkan budaya positif sehingga bisa tercipta suasana
sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Saya akan tetap hadir mengajar di kelas tepat waktu karena saya menghargai waktu, menghargai diri
saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid karena saya percaya, tindakan saya sebagai guru akan
dicontoh oleh murid-murid.

Strategi yang selama ini saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid saya adalah
menjadi contoh teladan dan berikan motivasi berupa pujian, senyuman, dorongan, semangat dan
nasehat, serta penguatan dengan terus mengingatkan murid untuk disiplin setelah melaksanakan
kegiatan pembiasaan dan budaya sekolah di pagi hari. Saya selalu berusaha menyadarkan murid akan
tujuan pendidikan, yaitu agar siap hidup mandiri, memahami akiabat dari apa yang mereka perbuat,
selamat dan bahagia agar timbul kesadaran dan motivasi dari dalam diri murid. Saya senantiasa
mengajak murid membuat kesepakatan tentang disiplin positif sehingga murid dapat melaksanakan
kesepakatan yang telah dibuat bersama. Murid yang melanggar kesepakatan mendapat konsekuensi
sesuai kesepakatan yang telah dibuat.

Tindakan terhadap suatu pelanggaran pada umumnya berbentuk hukuman atau konsekuensi ini
merupakan Disiplin dalam bentuk Konsekuensi sedangkan Disiplin dalam bentuk Restitusi mengajarkan
murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti
apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain.

Motivasi murid-murid kelas 2 untuk bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas adalah pemberian
penghargaan berupa stiker bintang bagi siswa yang dapat berdiri lurus dan berbaris rapi antri di depan
pintu, ara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker
bintang adalah Disiplin dalam bentuk Restitusi mengajarkan murid untuk bisa tertib berdiri antri di
depan pintu kelas, guru menjadi teladan untuk tertib dan membantu murid melatih kedisiplinan ,
sehingga murid bisa lebih bersabar, menghargai proses mengatur barisan dan tahu posisi diri sendiri dan
menghargai orang lain

Anda mungkin juga menyukai