Anda di halaman 1dari 6

Analisis kasus 1

1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Situasi kasus 1 adalah Pak Frans sebagai guru matematika SMP Karunia yang
ramah, rajin, penyabar dan disukai murid-muridnya. Pak Frans mengalami dilema
bentindak sebagai guru yang melindungi murid, memenuhi permintaan Andreas
untuk tidak mengijinkan pulang bersama ayah Andreas. Sedangkan ayah Andreas
menjemput Andreas dan mengajak pulang untuk membantu bekerja di ladang
dengan marah-marah dan mnegcungkan parang.
 Paradigma : Rasa keadolan melawan rasa kasihan
 Nilai yang bertentangan yaitu Tanggung jawab dan kedisiplinan.

2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
Tidak ada pelanggaran secara hukum, tetapi terdapat pelanggaran yang di lakukan
Ayah Andreas yaitu terdapat pelanggarana hak asasi manusia untuk mendapatkan
Pendidikan.

3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi).
Pelanggaran kode Etik ketika Ayah Andreas datang ke sekolah yang tidak bisa
menahan emosinya dengan marah-marah sambil mengacungkan parang dan
mengajak anaknya pulang untuk membantunya bekerja di ladang. Seharusnya
orang tua murid memahami prosedur di sekolah ketika hendak menemui anaknya
yang sedang melaksankan kegiatan belajar di kelas, misalnya menemui satpam
atau guru piket terlebih dahulu dengan berbicara baik dan sopan. Harusnya tata
tertib sekolah juga di indahkan oleh orang tua wali murid.

4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi).
Hal yang salah: Orang tua Andreas tidak mengindahkan tata tertib di sekolah
dengan bersikap emosional ketika dating ke sekolah apalagi dengan mengacungkan
parang
Hak anak adalah belajar menuntut ilmu, sedangkan kewajiban orang tua adalah
bekerjaTindakan orang tua Andreas yang menjemput ke sekolah tidak tepat waktu,
ketika kegiatan pembelajaran masih berlangsung, sebaiknya orang tua bisa
menunggu sampai waktu anak-anak pulang sekolah.

5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik
atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Yang saya rasakan bila keputusan yang saya ambil ini salah dan melangar peraturan
atau hukum kemudian dipublikasikan dimedia cetak, elektronik atau media sosial
dan kemudian viral adalah saya pasti akan malu, sedih, dan tidak nyaman,
kemudian saya melakukan refleksi intropeksi diri untuk memperbaiki kesalahan.
Namun sebaliknya, jika berita viral tersebut riil adanya berdasarkan fakta yang
terjadi, maka saya akan menanggapi dengan bijak, karena apa yang saya lakukan
tentunya melalui berbagai prosedur dan telah melibatkan banyak pihak terkait.
Saya bersedia untuk memberikan klarifikasi sebaik mungkin

6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi
ini?Keuptusan yang diambil yaitu :
Mengajak Orang tua Andreas untuk berbicara secara intern, untuk membicarakan
permasalahan secara baiak-baik. Bisa di lakukan dengan coaching untuk membentu
menemukan permasalahan dan solusi yang terbaik yang bisa muncul dari dalam
diri, sehingga bisa di laksanakan dengan baik, dengan tanpa ada pihak yang
dirugikan
Kepala sekolah mengajak Pak Frans bermusyawarah bagaiaman baiknya untuk
tetap memberi sikap adil dan perlindungan pada semua muridnya
Bisa juga melakukan melakukan segitiga restitusi (dengan langkah menstabilkan
identitas, validasi tindakan yang salah, menanyakan keyakinan.

7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Pelaksanaan Coaching dengan alur TIRTA bisa menjadi solusi kreatif

8. Apa keputusan yang Anda ambil?


Keputusan yang akan di ambil yaitu memberikan kesempatan pada Andreas
dengan mengijinkan untuk tidak pulang bersama ayahnya, dan tetap mengikuti
pelajaran di sekolah sampai selesai.

9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?


Prinsip berbasis peraturan, karena dalam melaksanakan tugas harus berlandaskan
peraturan dan tata tertib yang berlaku
Kasus 2

Jawaban:

1. kasus situasi dalam kasus Bu Azizah dan Bu Dani adalah situasi dilema etika,
paradigma yang terjadi pada situasi tersebut adalah paradigma Rasa Keadilan dan
Rasa Kasihan. Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut
adalah nilai integritas untuk transparan dalam penggunaan anggaran dan tidak
berintegritas karena menyetujui penggunaan anggaran organisasi yang tidak sesuai
dengan aturan.

2. Uji legal: tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut. Ibu Dani yang
menggunakan uang MKKS untuk keperluan pengobatan anaknya yang sakit
berjanji untuk mengembalikan uang tersebut sebelum rapat evaluasi. Namun,
situasi ini bisa terjadi pelanggaran hukum apabila Ibu Dani tidak dapat
mengembalikan uang tersebut.

3. Uji regulasi: ada pelanggaran peraturan atau kode etik profesi dalam situasi yang
dialami Ibu Azizah dan Bu Dani, yakni saat Bu Dani menggunakan uang MKKS yang
tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, Bu Dani juga mencoba memengaruhi
Bu Azizah untuk memberitahukan hal yang dilakukannya kepada para anggota.

4. Uji intuisi: ada yang salah dalam situasi ini. Bu Dani memang berjanji untuk
mengembalikan uang MKKS, tetapi uang itu digunakan tidak semestinya, yakni untuk
keperluan pribadi dan tidak sepengetahuan dan persetujuan dari para anggota.

5. Jika keputusan yang saya ambil dipublikasikan di media dan viral, saya akan merasa
kurang nyaman karena kasus ini menyangkut urusan pribadi seseorang.

6. Keputusan yang bisa diambil berdasarkan idola/panutan adalah tetap memberi


waktu dan komitmen yang tegas kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang yang
sudah dipakai dan memberikan nasihat agar perilaku tersebut tidak diulangi di
kemudian hari.

7. Investigasi Opsi Trilemma: penyelesaikan kreatif untuk menyelesaikan masalah ini


adalah dengan mengadakan pertemuan terbatas dengan para pengurus inti MKKS
dan menyampaikan hal yang sebenarnya terjadi, lalu mengajak para pengurus
untuk membuat solusi yang tepat, seperti memberi kesempatan kepada Bu Dani
untuk mengembalikan uang MKKS dan membuat surat pernyataan untuk tidak
mengulangi perbuatan lagi. Di sisi lain, pengurus MKKS bisa mengadakan
penggalangan dana untuk pengobatan anak Bu Dani kepada seluruh anggota MKKS
sebagai bentuk empati.

8. Keputusan yang saya ambil adalah memberi jangka waktu tertentu untuk Bu Dani
agar segera mengembalikan uang MKKS. Jika sampai mendekati rapat evaluasi, Bu
Dani tidak bisa mengembalikan, maka saya akan menggunakan Investigasi Opsi
Trilemma.

9. Prinsip yang saya gunakan dalam mengambil keputusan adalah berpikir berbasis rasa
peduli karena dengan prinsip ini membuat saya memikirkan kepentingan orang lain
dan menimbulkan rasa empati.

Kasus 3

Jawaban

1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Paradigma yang terjadi pada kasus tersebut yaitu kebenaran lawan kesetiaan
Benar, dikarenakan supaya murid SMA Penggerak Bangsa dapat diterima pada PTN
dengan jalur rapor. Namun sisi lain, terdapat nilai kesetiaan terhadap aturan yang
berlaku bahwa semua guru wajib menaikkan nilai siswa sabnyak 10 point demi
nama baik sekolah dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Nilai yang saling bertentangan adalah nilai kejujuran, kasih sayang, dan kepedulian
2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
Tidak ditemukan unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut, namun untuk
melihat peluang di masa depan, guru akan mulai 'menata' nilai sejak kelas X sudah
dipersiapkan.

3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi).
Tidak terjadi pelanggaran peraturan/kode etik profesi, hal ini disebabkan guru
memberi tambahan nilai tidak berlaku untuk satu murid saja, melainkan untuk
semunya murid. Situasi ini masih memberlakukan unsur keadilan serta sudah
menjadi kesepakatan bersama dalam forum rapat yang disetujui oleh kepala
sekolah
4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi).
Perasaan dan instuisi saya terkait situasi tersebut, sebagai berikut:
Penambahan nilai rapot diberikan kepada semua murid tanpa adanya proses
asesmen
Nilai yang sudah dikumpulkan direvisi ulang, terjadi pengulangan kerja dan tidak
menghemat waktu
5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media
cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Jika keputusan saya dipublikasikan ke media, maka perasaan saya adalah sedih,
malu, dan tidak nyaman. Seharusnya saya sebagai kepala sekolah dapat
menghimpun murid serta guru untuk lebih meningkatkan proses pembelajaran
sesuai dengan lajur dan jalur belajar. Penilaian dilakukan tidak hanya terfokus pada
aspek pengetahuan saja, melainkan keterampilan dan sikap juga perlu diutamakan.
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi
ini?
Keputusan yang diambil dalam hal ini adalah sikap seprti yang dilakukan Bu
Rosdiana. Tegas dalam meneliti hasil belajar siswa dan senantiasa memperhatikan
masa depan nama baik sekolah dan yang lebih diutamakan yaitu murid dapat
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri melalui jalur rapor atau nontes.
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Beberapa alternatif penyelesaian yang kreatif yaitu sebagai berikut:
Melakukan sosialisasi kepada semua warga sekolah bahwa untuk mendapatkan
nilai di atas KKM guru harus berpihak pada murid dengan mempertimbangkan
pembelajaran diferensiasi sebagai salah satu pilihan pembeljaran yang kreatif.
Ketiga aspek penilaian (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) memiliki peran
yang seimbang antara satu dan aspek lainnya. Guru tidak diperkenankan hanya
dominan pada satu aspek saja, yaitu pengetahuan.
Menyepakati secara bersama untuk melakukan remedial atau penugasan proyek
jika murid belum tuntas dalam hasil belajarnya.
8. Apa keputusan yang Anda ambil?
Meminta guru untuk terus mengaupgrade dirinya terkait wawasan penerimaan
mahasiswa pada perguruan tinggi negeri dengan berbagai jalur. Guru diharapkan
dapat menggunakan strategi, metode, taktik, dan teknik pembelajaran yang
menyenangkan, bertanggung jawab dan berpihak pada murid dengan
mempersiapkan 3 kebutuhan murid (persiapan, minat, dan profil)
9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?
Prinsip yang saya gunakan adalah prinsip berbasis hasil akhir (Ends-Based-
Thingking), hasil akhir yang baik untuk guru, murid, dan masa depan sekolah.

Kasus 4
Jawaban

Anda mungkin juga menyukai