RUANG
KOLABORASI
Pengambilan Keputusan Berbasis
Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin
ANGGOTA
KELOMPOK 1
RATNANINGRUM, S.PD.
(PENGAJAR PRAKTIK)
EMPAT PARADIGMA
DILEMA ETIKA
Dikelas saya ada seorang siswi dalam materi pembelajaran sangat semangat
mencatat,setiap kali saya memberikan materi siswi tersebut selalu selesai
terlebih dahulu,bahkan terkadang meminta diberikan banyak catatan sedangkan
teman-temannya yang lain mengatakan “jangan banyak-banyak bu”
PERTANYAAN
1.Siapa yang menghadapi dilema?guru
2.Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut memberikan catatan sesuai dengan materi
pembelajaran yang ada
karena untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran
Tapi benar juga jika dia memberikan catatan sesuai dengan kemampuan siswa
karena kemampuan,minat dan gaya belajar siswa beragam
CONTOH PERISTIWA KASUS 1 LANJUTAN . . .
(justice vs mercy)
CONTOH PERISTIWA KASUS 2
Dalam kegiatan belajar di kelas, salah seorang siswa mengalami keterlambatan belajar karena sulit
dalam memahami materi pembelajaran statistika sub materi mean (rata-rata), dikarenakan siswa
tersebut mengalami kesulitan dalam memahami perkalian bilangan, sehingga dalam menghitung rata-
rata data menggunakan pembagian, siswa tersebut tidak paham sama sekali.
Sebuah lembaga pendidikan mengadakan penjualan LKS untuk menunjang pembelajaran murid-
muridnya. Langkah awal yang diambil adalah mengumpulkan wali murid dan memberitahukan
rencana pengadaan penjualan LKS. Kegiatan tersebut di respon baik oleh wali murid dan
hampir 95% tidak ada wali murid yang keberatan dengan penjualan LKS tersebut. Suatu hari
datanglah wartawan dan menanyakan tentang penjualan LKS tersebut, mulai dari kepala
sekolah guru dan murid ditanyai tentang kebijakan sekolah tentang penjualan LKS. Si wartawan
mengancam akan mempublikasikan kejadian tersebut karena telah melanggar aturan tentang
larangan melakukan pungli dalam bentuk apapun termasuk penjualan LKS.
Dalam hal ini terjadi sebuah dilema yaitu kebenaran lawan kesetiaan. Jika semua pihak sekolah
berkata jujur, maka satu lembaga yang akan terkena dampaknya. Dampak yang akan terjadi
adalah sekolah akan tercemar nama baiknya karena telah melakukan pelanggaran dan akan
berdampak kesulitan mendapatkan murid dimasa mendatang.
Untuk menghindari hal tersebut, maka semua guru sepakat untuk menutupi kejadian
sebenarnya dengan mengatakan bahwa sekolah tidak melakukan penjualan LKS, melainkan
penerbit yang menawarkan langsung kepada wali murid dan bertransaksi tanpa melibatkan
pihak sekolah.
CONTOH PERISTIWA KASUS 3 LANJUTAN . . .
PERTANYAAN
1.Siapa yang menghadapi dilema? guru dan kepala sekolah
2.Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut yaitu semua pihak sekolah sepakat
untuk tidak mengatakan hal sebenarnya dengan mengatakan bahwa
sekolah tidak terlibat dengan penjualan LKS demi menjaga nama baik
dan keselamatan lembaga.
Karena penting sekali menjaga nama baik lembaga demi masa depan
lembaga.
Tapi benar juga jika lembaga membuat kebijakan penjualan LKS demi
kelancaran proses pembelajaran muridnya.
Karena dengan terbatasnya buku pelajaran dari sekolah, kebijakan
penjualan LKS akan membantu kelancaran proses pembelajaran bagi siswa.
CONTOH PERISTIWA KASUS 3 LANJUTAN . . .
Pada bulan september sekolah akan mengikuti kegiatan ANBK. Sedangkan jumlah sarpras kurang
memadai dengan jumlah murid yang akan mengikuti, sedangkan disisi lain sekolah membutuhkan
untuk membeli buku paket IKM untuk kelas 2 dan 5 yang membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Sementara pelaksanaan ANBK kepala sekolah memutuskan untuk meminjam laptop pada guru atau
warga sekolah dan membeli buku paket IKM .
Tanggapan kelompok 1
Untuk kasus 1 bisa dilakukan coaching dengan solusi penerapan pembelajaran berdiferensiasi
sesuai dengan gaya dan minat belajar siswa.Sedangkan pada kasus 3 dilema dilema tersebut
terjadi karena suara wali murid agar dirumah siswa tetap bisa belajar sementara wali murid
kebingungan bagaimana caranya jika tidak ada media(LKS).Hal tersebut dilakukan dengan
sosialisasi terlebih dahulu.Jadi dapat disimpulkan bahwa dilema tersebut karena keadaan
ditengah-tengah kebutuhan siswa.
PERTANYAAN KELOMPOK 2
Tanggapan kelompok 1
Untuk kasus tersebut seperti sudah dijelaskn bahwa bukan merupakan bujukan moral,karena
wali murid sudah diarahkan terlebih dahulu agar membeli sendiri LKS tersebut,namun karena
wali murid khawatir tidak seragam maka sekolah menyetujui untuk memfasilitasi.Dengan
demikian hal tersebut merupakan keadaan yang menyebabkan adanya dilema etika.
REFLEKSI