Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

RUANG KOLABORASI
Modul 3.1
CGP Angkatan 6
Propinsi Sumatera Barat
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS
NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
ANGGOTA KELOMPOK 1

Nuriyasmiati Ferawati Desra Zulfikar


SMPN 5 Bukitinggi SMAN 4 Bukittinggi SMA Islam Al-Ishlah
KASUS KELOMPOK1
Seorang anak yang hamil di saat duduk di kelas 3 SMA menjelang Ujian Nasional. Karena perbuatan
tersebut melanggar norma agama maka dewan guru melakukan rapat untuk mengambil keputusan apakah
siswa tersebut akan dikeluarkan atau tidak karena peraturan sekolah untuk hal-hal yang melanggar aturan
agama adalah dikembalikan kepada orang tua. Akan tetapi anak tersebut sudah berada dipenghujung
semester dan akan mengikuti ujian nasional. Jika anak tersebut dikeluarkan dari sekolah otomatis siswa
tersebut tidak akan lulus (menghancurkan masa depan anak) dan akan memberikan dampak ke sekolah.
Akhirnya diadakan rapat dewan guru beserta staf tata usaha. Pelaksanaan rapat cukup alot. Semua sepakat
bahwa anak tersebut salah, melanggar regulasi yang telah dibuat, dan memberikan efek negatif pada sekolah.
Beberapa guru berpendapat bahwa anak itu harus dikeluarkan sesuai aturan, dan sebagian lagi merasa
kasihan terhadap anak tersebut karena masa depannya sudah hancur jangan, ada yang merasa kasihan karena
waktunya hanya tinggal 2 bulan lagi.
Hasil keputusan rapat siswa tersebut diperbolehkan mengikuti ujian tetapi siswa tersebut dilarang ke
sekolah dan melaksanakan ujian di rumah kemudian diawasi oleh wakil kesiswaan.
9 LANGKAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. MENGENALI NILAI YANG SALING BERTENYTANGAN

Rasa keadilan dan rasa kasihan (rasa kemanusiaan)


Berdasarkan aturan yang ada di sekolah siswa tersebut
harusnya dikembalikan ke orang tua akan tetapi hasil
keputusan rapat dewan guru siswa itu tidak dikembalikan ke
orang tua dan diperbolehkan untuk mengikuti ujian nasional
demi masa depan siswa.
2. MENEMUKAN SIAPA YANG TERLIBAT DALAM KASUS INI

Siswa, guru, tata usaha, dan kepala sekolah, beserta orang tua murid
3. .KUMPULKAN FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN DENGAN
KASUS TERSEBUT

Siswa yang hamil saat mau mengikuti Ujian Sekolah

Siswa tersebut diperbolehkan mengikuti ujian di rumah

Siswa tersebut sudah kelas XII

Dilaksanakan rapat dewan guru yang alot terhadap


permasalahan tersebut
4. PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH

Uji Legal : Tidak ada karena kasusnya pergaulan bebas (Dilema Etika)
Uji Regulasi : Ada pelanggaran kode etik, karena sebagai siswa harus menjaga
nama baik sekolah. Siswa tersebut harus mampu menjaga diri dari pergaulan
bebas. Terjadinya pembiaran oleh orang tua.
Uji Intuisi : Sekolah peduli dengan masa depan siswa. Keputusan untuk menegakaan
aturan, artinya aturan dibuat untuk ditegakkan bukan untuk dikecualikan. Jika dia
dikeluarkan maka akan sulit untuk mencari sekolah karena siswa sudah kelas 12.
Uji Panutan/Idola : Mengizinkan ujian tetapi tidak di lingkungan sekolah dan
diawasi oleh wakil kesiswaan. Jika dia diizinkan di sekolah akan mengganggu
kenyamanan bersama
Uji publikasi : kalau kasus ini diviralkan maka kita akan merasa tidak nyaman.
Karena menyangkut nama baik sekolah, nama baik keluarga maupun siswa
tersebut. Kita sebagai guru kita sudah gagal menanamkan pergaulan yang baik
kepada siswa.
5. PENGUJIAN PARADIGMA BENAR LAWAN BENAR

Rasa keadilan lawan rasa kasihan


Individu lawan masyarakat
Jangka pendek lawan jangka panjang
6. MELAKUKAN PRINSIP RESOLUSI

Berbasis rasa peduli (masih memberikan kesempatan ujian


kepada siswa )
Berpikir berbasis hasil akhir (agar dapat menamatkan
pendidikannya)
7. INVESTIGASI OPSI TRILEMA

Jika kejadian ini terjadi semester 1 kita bisa menyarankan untuk


menyelesaikan pendidikan paket C, tapi karena kejadiannya
sudah dipenghujung memang yang terbaik siswa adalah
melakukan ujian di rumah
8. BUAT KEPUTUSAN

Setelah diadakan rapat dengan dewan guru maka diputuskan


bahwa siswa tidak diizinkan datang ke sekolah dan boleh
mengikuti ujian di sekolah. Setidaknya sekolah memberikan
kenyamanan bagi siswa sendiri maupun bagi seiswa yang di
sekolah.
9. LIHAT LAGI KEPUTUSAN DAN REFLEKSIKAN

Agar menjadi kasus yang tidak berulang maka harus ada


kontrak belajar yang diketahui oleh orang tua sehingga
terjadi kejadian yang sama.
Memaksimalkan peran guru BK untuk memberikan edukasi
kepada siswa serta memperkuat ilmu agama untuk semua
guru sehingga siswa
Memperhatikan tempat duduk siswa
Semua guru bertanggung jawab dengan moral dan etika
siswa

Anda mungkin juga menyukai