Anda di halaman 1dari 2

A.21.1.4.a.9_AHMAD NU'MAN ZEN_JURNAL REFLEKSI MODUL 1.

Peristiwa (Facts):

Pada modul 1.4 Saya Belajar modul Budaya positif. menjelaskan makna Disiplin Positif, dan
mengamati penerapannya di lingkungannya, serta kaitan Teori Kontrol dengan 3 Motivasi
Perilaku Manusia. Tujuan mempelajari materi ini adalah menjelaskan pentingnya memilih dan
menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah,
sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif. Menggerakkan komunitas sekolah untuk
bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal. Menjelaskan konsep budaya positif yang
berdasarkan pada konsep perubahan paradigma stimulus respons ke teori kontrol serta nilai-
nilai kebajikan universal, menjelaskan konsep makna disiplin, keyakinan kelas, hukuman dan
penghargaan, 5 kebutuhan dasar manusia, Restitusi dengan 5 posisi kontrol guru serta segitiga
restitusi dan menerapkannya dalam ekosistem sekolah yang aman, dan berpihak pada murid,
menyusun strategi-strategi aksi nyata yang efektif dengan mewujudkan kolaborasi beserta
seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat
mengembangkan karakter murid, menganalisis secara reflektif dan kritis penerapan budaya
positif di sekolah dan mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan murid.

Perasaan (Feelings):
Melihat judul modul budaya positif, perasaan saya yang adalah rasa termotivasi untuk
menggali dan mempelajari modul 1.4 karena hal tersebut merupakan sesuatu yang baru untuk
saya. Selama ini saya dalam menjalankan disiplin murid dengan cara memberikan hukuman,
ternyata ada cara yang lebih baik untuk menanamkan disiplin bagi anak. Dengan adanya
perasaan tertantang maka saya mempelajari materi yang ada dalam LMS sesuai dengan
jadwal yang ditentukan baik belajar mandiri, kolaborasi dan eloborasi pemahaman.

Pembelajaran (Findings):
Pembelajaran yang saya dapatkan adalah Disiplin positif; merupakan penerapan disiplin yang
bertujuan untuk menerapkan motivasi yang ketiga pada murid, yaitu motivasi menjadi orang
yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Murid akan tetap berperilaku baik berdasarkan nilai yang dipercayai tanpa terpengaruh
adanya reward atau sanksi. Nilai-nilai kebajikan universal menjelaskan konsep makna
disiplin, keyakinan kelas, hukuman dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar manusia, Restitusi
dengan 5 posisi kontrol guru serta segitiga restitusi dan menerapkannya dalam ekosistem
sekolah yang aman, dan berpihak pada murid, menyusun strategi-strategi aksi nyata yang
efektif dengan mewujudkan kolaborasi beserta seluruh pemangku kepentingan sekolah agar
tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid, menganalisis secara
reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dan mengembangkannya sesuai
kebutuhan sosial dan murid. Setelah mempelajari teori diatas saya dihadapkan pada kasus-
kasus dan cara penangannya sesuai dengan pengetahuan yang saya terima. Dari kasus-kasus
tersebut saya menganalisis sesuai dengan ilmu yang sudah kami dapatkan. Dibagian akhit
saya praktek segitiga restitusi dan membuat rancangan aksi nyata budaya positif.
Menghindari hukuman dan penghargaan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena keduanya
merupakan cara-cara mengontrol perilaku yang kurang tepat.

Perubahan (Future):

Setelah mendapatkan materi yang ada dalam modul 1.4 budaya positif perubahan yang akan
kami lakukan adalah
1. Menerapkan disiplin restitusi dengan posisi kontrol sebagai manajer. Mempersilakan murid
mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas
permasalahannya sendiri.
2. Selalu menganalisi secara reflektif dan kritis penerapan budaya positif di sekolah dan
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan sosial dan murid.
3. Mewujudkan budaya positif di sekolah, diawali dengan menciptakan lingkungan positif.
Menanamkan disiplin positif agar tumbuh motivasi murid untuk menjadi orang yang mereka
inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang dipercaya.
4. Bersama murid membuat keyakinan kelas/ sekolah.
5. Mengajak guru lain (teman sejawat) belajar bersama dan menerapkan budaya positif di
sekolah.
6. Berusaha memunculkan motivasi intrinsik dalam diri murid sehingga membentuk budaya
positif dalam diri mereka sendiri. 

Anda mungkin juga menyukai