Anda di halaman 1dari 4

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

pembelajaran dalam mengelola sumber daya merupakan tugas guru untuk mengelola ekosistem sumber
daya yang ada disekolah, dimana sebuah ekosistem sekolah merupakan hubungan interaksi yang saling
berkaitan dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor-faktor biotik yang ada disekolah yaitu :
Kepala sekolah, Guru, Murid, Wali murid dan Masyarakat sekitar. Sedangkan faktor abiotiknya yaitu :
keuangan sekolah dan segala bentuk sarana prasarana yang ada disekolah serta lingkungan alam sekitar.

Mengingat-Ingat Ekosistem, Bayangkan Sekolah Atau Salah Satu Sekolah Tempat Bapak Dan Ibu
Bertugas, Apa Bagian-Bagian Yang Ada Dari Sekolah Tersebut Sebagai Sebuah Ekosistem?

Ekosistem sekolah terdiri dari beberapa bagian yang saling berinteraksi satu sama lain, di antaranya:

- Manusia

Bagian paling penting dari ekosistem sekolah adalah manusia. Manusia yang ada di dalamnya seperti
guru, siswa, staf administrasi dan pegawai sekolah, yang menjadi penghuni utama dari lingkungan
sekolah.

- Lingkungan Fisik

Ekosistem sekolah juga terdiri dari lingkungan fisik yang meliputi gedung sekolah, ruang kelas, ruang
administrasi, taman, lapangan, dan fasilitas lainnya. Lingkungan fisik yang sehat dan kondusif sangat
penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan para penghuni ekosistem sekolah.

- Kurikulum

Kurikulum adalah bagian penting dari ekosistem sekolah yang menentukan jenis dan kualitas pendidikan
yang diberikan. Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan para siswa agar dapat memaksimalkan
potensi mereka.

- Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler seperti klub olahraga, paduan suara, dan lain sebagainya juga merupakan
bagian dari ekosistem sekolah. Kegiatan ini membantu meningkatkan keterampilan sosial dan
kemampuan akademik para siswa.

- Perpustakaan

Perpustakaan adalah bagian penting dari ekosistem sekolah, yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
Perpustakaan menyediakan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan
penelitian bagi para siswa dan guru.

- Hubungan Antarmanusia

Hubungan yang terjalin antara guru, siswa, dan staf sekolah adalah faktor penting yang memengaruhi
keseimbangan ekosistem sekolah. Hubungan yang sehat dan saling mendukung akan membantu
meningkatkan prestasi akademik dan kesejahteraan mental para siswa dan penghuni lainnya.

Dalam ekosistem sekolah, semua bagian tersebut harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif dan memaksimalkan potensi para siswa dan penghuni sekolah lainnya.

Selain sumber daya yang terlihat seperti bangunan, peralatan, dan buku, ada beberapa sumber daya lain
yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah, yaitu:

1. Pengalaman dan pengetahuan guru

Guru adalah sumber daya terpenting di sekolah. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran siswa.
2. Komunitas lokal

Sekolah dapat memanfaatkan komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seperti lokakarya,
seminar, atau kunjungan lapangan. Komunitas lokal juga dapat memberikan bantuan finansial atau
sumber daya lainnya yang dapat membantu sekolah.

3. Alumni

Alumni dapat memberikan kontribusi dalam bentuk donasi atau pengalaman mereka di dunia kerja.
Sekolah juga dapat memanfaatkan alumni untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa.

4. Teknologi

Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran siswa, seperti menggunakan aplikasi
pembelajaran online, video pembelajaran, dan simulasi.

5. Keahlian dan keterampilan siswa

Siswa memiliki keahlian dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu sekolah, seperti
desain grafis, fotografi, atau pembuatan film.

6. Mitra industri

Sekolah dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan atau industri untuk memberikan kesempatan
magang atau kunjungan lapangan kepada siswa. Mitra industri juga dapat memberikan bantuan finansial
atau sumber daya lainnya.

7. Organisasi nirlaba

Organisasi nirlaba dapat memberikan dukungan dalam bentuk donasi, kegiatan sosial, atau relawan
yang dapat membantu sekolah.

Sumber daya-sumber daya ini dapat dimanfaatkan oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermanfaat bagi siswa.

1. Ingatlah kembali sosok pemimpin yang pernah Anda tahu selama berprofesi sebagai guru,
seperti apakah sosok pemimpin yang Anda ingat itu? Hal apa yang paling Anda ingat dari sosok
pemimpin tersebut?

Sosok pemimpin yang pernah saya tahu selama berprofesi sebagai guru dan selalu saya ingat adalah
Pemimpin yang ramah, rendah hati. tidak sombong, memiliki visi/tujuan yang jelas, amanah terhadap
tugasnya, tidak semena-mena dalam memerintah bawahannya, dan bisa melindungi anak buahnya serta
memberi solusi yang pas apabila terjadi suatu permasalahan. Sosok pemimpin seperti ini banyak saya
temui pada orang-orang sekitar saya di lingkungan sekolah dan ini bisa menjadi teladan saya untuk
menjadi seorang pemimpin pembelajaran di kelas.

Selama menjadi seorang guru pasti kita bertemu dengan berbagai tipe pemimpin atau sosok pemimpin
yang berbeda-beda. Mereka memiliki gaya memimpin yang tidak sama satu sama lain. Berikut adalah
beberapa sosok pemimpin yang pasti semua guru pernah mengalami:

Pemimpin yang menyerahkan segala urusan kepada anak buahnya. Beliau hanya turun tangan jika ada
permasalahan terkait sistemnya. Jika tidak ada permasalahan lebih cenderung diam yang penting segala
urusan lancar. Campur tangan sepertinya menjadi hal yang sangat tabu untuk dilakukan karena tipe
seperti ini menganggap bahwa para pendidik itu bukan lagi waktu diatur dan diberikan arahan. Pendidik
memiliki usia yang sudah bisa menentukan jalan hidupnya yang penting kewajiban mereka dilaksanakan

Pemimpin yang visoner. Pemimpin yang segala sesuatu harus memiliki visi atau tujuan yang jelas dan
harus tercapai. Pemimpin seperti ini sudah memiliki gambaran untuk melakukan apa dan apa yang harus
dilakukan anak buah kedepannya. Selalu melibatkan banyak orang dalam melakukan segala program.
Setiap warga sekolah yang dipimpin sosok seperti ini harus berpikir dan bergerak melakukan hal sama,
bergerak kedepan sesuai renacana yang telah dibuat. Sosok pemimpin seperti ini lebih peka terhadap
permasalahan yang terjadi dengan anak buahnya. Terkadang hal sekecil apapun menjadi sorotan yang
harus diselesaikan. Sosok pemimpin seperti ini mengganggap bahwa setiap permasalah yang dihadapi
anak buahnya akan menghambat terhadap etos kerja maka perlu secepat mungkin untuk diatasi.

Sosok pemimpin yang otoriter. Segala kebijakan harus menurut dia. Anak buah itu hanya pelaksana tidak
punya hak untuk membuat kebijakan dan aturan. Mereka tidak tahu rencana seperti apa yang akan
dibuat karena tidak pernah dilibatkan dalam proses pembuatannya. Mereka hanya harus melaksanakan
terhadap apa yang telah dibuat dan diputusakan pemimpin. Informasi tidak begitu diperhatikan jika
datangnya dari bawahan. Tidak ada kebermaknaan anak buah dalam menentukan putusan yang akan
diambil. Pusat penentu adalah pemimpin. Gerak langkah, pola pikir dan pola kata harus mengikuti apa
yang diintruksikan sosok pemimpin ini.

 Setelah mengingat sosok pemimpin yang Anda tahu, menurut Anda pribadi seperti apakah sosok
pemimpin yang ideal? Apa saja sebetulnya tugas seorang pemimpin?

Sosok pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu menjadi teladan, memiliki visi yang jelas, dan
bisa memajukan oragnisasi yang dipimpinnya. Selain itu seorang pemimpin juga harus memiliki
integritas yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik terhadap bawahannya, kreatif dan Inovatif,
memiliki Kecerdasan secara Emosional, dan memiliki keterbukaan.

Tugas seorang pemimpin adalah memastikan organisasi yang dipimpin memiliki perencanaan,
melakukan pembagian tugas yang baik, memastikan tugas telah dilaksanakan sesuai rencana,
mengevaluasi, dan memberikan penghargaan sehingga bisa mewujudkan visi dan misi yang telah dibuat.

pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang bisa  memanagemen sekolah dengan baik, bisa menjadi
contoh bagi karyawannnya, mempunyai rasa empati yang tinggi, mempunyai visi dan misi yang jelas
dengan mengedepankan kebersamaan. memiliki jiwa bertanggungjawab dan sifat mengayomi kepada
anggotannya 

5. Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah.

Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah? 

jawab :

saat ini saya mempunyai peran sebagai wali kelas, dimana saya mempunyai tanggungjawab untuk
mendampingi dan juga mengarahkan siswa-siswi saya selama 3 tahun kedepan, sesuai dengan arahann
dari bapak kepala sekolah, untuk memaksimalkan pelayanan kami, maka disini saya juga mengadakan
home visit, untuk mengetahui kondisi keadaan orang tua siswa, baik secara ekonomi maupun secara
keseharian siswa kami. dalam kapasitas sebagai wali kelas, kami juga berperan aktif untuk
menyampaikan program-program ungulan bapak  kepala sekolah, dimana selain untuk menyampaikan
progres perkembangan sekolah, sebagai juga sarana dan prasarana kami untuk mempromosikan
sekolah. 

Posisi saya dalam ekosistem sekolah adalah diberi amanah sebagai guru sekaligus wali kelas 6 tahun
pelajaran 2022/2023 di SD Negeri Karangduren 04 Kec. Tengaran. Tugas saya adalah membantu
pengembangan potensi murid, memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk kemajuan murid,
membangun hubungan baik dengan pimpinan, komite sekolah, guru lain, tenaga kependidikan, dan
murid, serta memberikan pengaruh positif dalam pengembangan sekolah. untuk memaksimalkan
pelayanan , maka disini saya juga menjalin hubungan baik dengan orang tua dan warga sekolah, dalam
kapasitas sebagai wali kelas, kami juga berperan aktif untuk menyampaikan program-program unggulan
sekolah, dimana selain untuk menyampaikan progres perkembangan sekolah.
Kekuatan yang saya miliki adalah memiliki semangat belajar yang tinggi dalam mengembangkan potensi
murid dan diberi tugas tambahan yang strategis untuk membantu memberi pendapat dalam hal usulan
pembuatan rencana pengembangan sarana prasarana yang mendukung kemajuan sekolah.

Kelemahan yang saya miliki adalah kurangnya rasa percaya diri dalam menggerakkan organisasi
komunitas sekolah, kemampuan komunikasi yang lemah, dan kurang konsisten dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai