3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN

SUMBER DAYA
KESIMPULAN DAN KETERKAITAN MATERI
DENGAN MODUL SEBELUMNYA

Oleh :
Vita Octaviana, S. TP., S.
Pd
CGP Angkatan 7
Kab. Boyolali
 PENDIDIKAN GURU
PENGGERAK

MULYO TEGUH VITA OCTAVIANA ALFIN MIFTAHUL K.

(FASILITATOR) (CGP) (PENGAJAR PRAKTIK)
 TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSU materi modul ini
CGP mampu menghubungkan
dengan modul-modul yang didapatkan
sebelumnya.
 PEMIPIN PEMBELAJARAN DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seorang

pemimpin (guru) yang dapat memberdayakan komunitasnya agar dapat mengelola
aset yang dimilikinya secara optimal serta membangun keterkaitan dari aset-aset
tersebut sehingga menjadi lebih berdaya guna dan bernilai guna, serta mampu
mendorong kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan
tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada
di dalam diri mereka sendiri untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan.
 IMPLEMENTASINYA DI KELAS, SEKOLAH DAN
MASYARAKAT SEKITAR SEKOLAH

Peran seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran adalah memberikan pelayanan pendidikan yang optimal,
berpihak kepada murid, dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, nyaman, aman demi terwujudnya
visi pembelajaran yaitu peserta didik yang memiliki profil pelajar pancasila.
Dalam mewujudkan visi tersebut, seorang guru mempunyai sebuah "prakarsa perubahan" dimana dari prakarsa
tersebut akan dicapai melalui pendekatan kolaboratif "inquiry apresiatif" dengan tahapan B-A-G-J-A. Dengan
alur BAGJA ini, guru dapat beranjak dari paradigma berpikir defisit ke paradigma berpikir aset. guru akan
menjadi tangguh, pantang menyerah, dan terus meningkatkan efikasi diri dalam memimpin dan mengelola
perubahan secara kolaboratif.
Hal in sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Lewis (2016), bahwa Inkuiri Apresiatif memungkinkan anggota
komunitas sekolah/ kelas melakukan ko-kreasi langkah maju bersama yang berangkat dari kedalaman
pemahaman akan makna/ inti kesuksesan dan sumber daya mereka sendiri sehingga visi yang ditetapkan dapat
tercapai.
 Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan
sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran
murid menjadi lebih berkualitas?

seorang pemimpin pembelajaran, ketika mengelola sumber daya

(tujuh aset/modal) harus dilakukan secara optimal, efektif dan
efisien. hal ini akan membantu proses pembelajaran yang lebih
berkualitas. adapun contoh pengelolaan sumber daya (aset/modal)
yang dapat berimbas pada kualitas pembelajaran adalah sebagai
berikut:
 MODAL
1
MANUSIA
• PENGAWAS SEKOLAH 2. KEPALA SEKOLAH 4. MURID
pengawas sekolah hampir semua murid
Tugas kepala sekolah
adalah modal manusia semangat dalam belajar,
sebagai
yang memberikan patuh dan santun dengan
Fasilitator,Memberi
motivasi, saran guru, serta menjaga iklim
dukungan penuh, dan sekolah yang baik.
membangun terkait
sebagai Motivator
tupoksi guru, konsultan 5. TENAGA NON PENDIDIK
kebijakan, maupun 3. GURU
tenaga non pendidik yang
permasalahan yang guru- guru berkompeten profesional bekerja
dihadapi guru/sekolah sesuai bidangnya, melayani murid dengan
profesional, menguasai IT cekatan sesuai dengan
dan berpihak kepada tupoksinya
murid
 MODAL
1
MANUSIA

7. ORANG TUA MURID

6. KOMITE SEKOLAH
Komite selalu Apresiatif
dan proaktif dengan
pihak sekolah,
Mendukung program-
program sekolah.
komite sekolah juga
memberikan solusi atas
permasalahan yang
timbul terkait
pembelajaran
orang tua murid
berkolaborasi dengan
sekolah dalam
melakukan pengawasan
murid ketika diluar jam
pelajaran serta
berkolaborasi dalam
melakukan
pendampingan belajar
ketika dirumah.
 MODAL
2
SOSIAL
• JARINGAN ALUMNI 2. TOKOH MASYARAKAT 3. PAGUYUBAN
membantu ketika PPDB ORANGTUA MURID
menjalin hubungan yang
baik dengan alumni untuk mengarahkan menjalin kerjasama dengan
anak2 usia SMP masuk orang tua murid yang
yang pada momen-
ke sekolah kami dengan mempunyai usaha-usaha
momen tertentu tertentu. misalnya orang tua
dibutuhkan kerjasamnya pertimbangan jarak dan
yang mempunyai jasa
baik secara akademis kualitas.
persewaan kostum reog,
maupun non akademis topeng ireng untuk
keperluan gelar karya P5
 3 MODAL
• BANGUNAN
ruang kelas degan ventilasi
dan pencahayaan yang
memadai, LAB IPA, ruang
praktik komputer, kantin,
parkir, mushola, taman, kebun
sekolah, halaman luas,
lapangan olah raga, toilet
yang jumlahnya sesuai rasio
penggunanya, Tempat
pembuangan sampah, gudang
FISIK
2. SARANA DAN
ruang UKS untuk murid PRASARANA
putra dan putri terpisah,
laptop berjumlah 15
ruang BK, dapur
unit, LCD 3 unit, printer
sekolah 4 unit, meja kursi sesuai
jumlah murid, jaringan
listrik yang memadai,
jaringan internet wifi,
CCTV dan air PAM
 MODAL MODAL AGAMA MODAL
4 5 6 FINANCIAL
LINGKUNGAN/ALAM DAN BUDAYA

masyarakat sekitar sekolah

Modal lingkungan pemanfaatan dana
mayoritas penganut agama
alam yang dapat BOS untuk
Islam dan Hindu.
digunakan sebagai membiayai
kehidupan masyarakatnya
salah satu sumber maupun murid di sekolah operasional
belajar murid antara menjunjung tinggi toleransi kegiatan sekolah
lain Kebun sekolah, beragama. dengan
Taman, Wisata
Lingkungan
(embung, sungai)
 MODAL POLITIK
7
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
• Melaksanakan instruksi/kebijakan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
• Dukungan dan perijinan atas berbagai kegiatan,
misal: kegiatan rehab gedung, study tour,
pengadaan buku paket dan penunjang serta alat
peraga.
2. Polsek
kerjasama sebagai narasumber bimbingan mental,
tertib lalu lintas, kampanye bahaya rokok dan
narkoba
3. pemerintahan desa
Bekerjasama dengan pemerintahan desa
dalam hal penyelenggaraan kegiatan di
luar sekolah, pengawasan murid dan
sebagai sumber belajar.
4. puskesmas
lokasi bersebelahan dengan sekolah,
sebagai rujukan murid yang sakit agak
serius ketika jam sekolah, juga sebagai
narasumber kegiatan UKS

dengan memanfaatkan ketujuh aset tersebut guru sebagai pemimpin

pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga
berhubungan dengan modul lainnya yang Anda
dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan
Guru Penggerak.
 MODUL 1.1

Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: “menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak.
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak,sebagai pemimpin
pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, pendidik harus mengelola sumber
daya yang ada secara maksimal, mulai dari modal manusia, modal sosial, modal
fisik, modal finansial, modal lingkungan, politik, dan modal agama dan budaya,
dengan berbagai modal/aset tersebut diharapkan murid tumbuh maksimal sesuai
dengan kodratnya
 MODUL 1.2

Nilai dan Peran Guru Penggerak

5 (lima) nilai guru penggerak yakni berpihak pada murid, mandiri,
kolaboratif, reflektif dan inovatif.
Sedangkan Peran guru penggerak ada lima yakni: menjadi pemimpin
pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi
antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan
murid.
dengan nilai-nilai yang melekat pada guru penggerak, maka mereka dapat
menjalankan perannya salah satunya sebagai peminpin pembelajaran yaitu
dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas, berpihak kepada murid
secara mandiri maupun kolaboratif melalui paradigma berbasis aset denga
memanfaatkan sumber daya yang ada.
 MODUL 1.3 DAN 1.
4
visi Guru untuk mewujudkan budaya positif sekolah

visi seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam

mewujudkan sekolah sebagai ekosistem yang aman, nyaman,
pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak kepada murid,
dimana komponen-komponen anggotanya berhubungan saling
membutuhkan, saling menghargai dan mengimplementasikan nilai-
nilai kebajikan sehingga terwujud budaya positif di sekolah. visi
tersebut di wujudkan melalui suatu prakarsa perubahan. Perubahan
positif tersebut dilaksanakan melalui menejemen perubahan
dengan tahapan B-A-G-J-A
 MODUL 2 DAN
MODUL 3.1
praktik pembelajaran yang berpihak kepada murid dan
pengambilan keputusan oleh pemimpin
guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam merancang
pembelajaran yang berpihak kepada murid melalui pembelajaran
berdiferensiasi yang teritegrasi KSE akan dapat berhasil/mencapai
hasil optimal jika dapat menggunakan kekuatan/modal/aset yang
dimiliki sekolah dengan baik. dalam pengelolaan sumber daya
sekolah, guru dapat melakukan coaching dengan kepala sekolah
maupun penanggung jawab masing-masing aset untuk dilakukan
pemetaan aset sesuai dengan kebutuhan. kegiatan coaching ini
akan membantu guru dalam pengambilan keputusan yang tepat
sebelum dilakukan tindakan.
 bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran
apa yang sudah berubah di diri anda setelah mengikuti
proses pembelajaran modul ini !
 MINDSET SEBELUM
BELAJAR MODUL

Sebelum mengikuti pelatihan modul 3.2 , saya sering fokus pada

kekurangan/masalah, tanpa melihat potensi dan kekuatan yang
mendukung, sehingga rencana (prakarsa) yang dibuat
menghasilkan kegiatan yang kurang maksimal atau mungkin tidak
terlaksana
 MINDSET SESUDAH
BELAJAR MODUL

Sesudah mempelajari modul 3.2 Fokus pada aset dan kekuatan dengan
Membayangkan masa depan tentang kesuksesan yang akan diraih dan
berupaya memaksimalkan kekuatan untuk mencapai kesuksesan
tersebut melalui cara memetakan aset atau sumber daya (aset dan
kekuatan), dan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan
kekuatan
 PEMIKIRAN YANG BERUBAH
SESUDAH BELAJAR MODUL

perubahan bisa dimulai dari diri sendiri. sekecil apapun perubahan

yang dilakukan, jika itu dilaksanakan secara konsisten dan
berkelanjutan maka dampaknya akan mulai terlihat dan dapat
menginspirasi orang lain. lakukan perubahan positif secara kolaboratif
dengan berfokus pada aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki
sekolah demi terwujudnya visi seorang pemimpin pembelajaran yang
berpihak kepada murid.
TERIMA KASIH
Presentasi oleh kelompok Rimberio