DWI MINGGUAN
MODUL 3.2
Ruang Kolaborasi modul 3.2 di forum diskusi 1 telah dihadiri oleh CGP pada Jumat 5
Mei 2023. Bersama CGP lain berdiskusi secara kelompok, CGP diminta untuk dapat
mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi
pemanfaatannya secara efektif. Pemetaan aset di daerah oleh untuk sekolah nantinya
akan dipersentasikan kepada kelompok lain pada ruang kolaborasi sesi 2 di modul 3.2.
Peristiwa (Facts)
setelah berdiskusi dan menelaah bersama
kemudian sabtu 6 mei 2023 kami
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
kelompok kami terdiri dari 3 anggota dan setiap
anggota mempresentasikan secara bergantian
tentang sumber daya di daerah untuk
sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara
efektif. dan menyimpulkan bahwa Pengelolaan
sumber daya yang tepat akan memaksimalkan
peran dan fungsi setiap sumber daya yang ada
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
berkualitas dan lebih bermakna.
Perasaan ( Felling)
Dengan mengikuti modul 3.2 ini , saya merasa
tertantang karena saya kembali memperoleh
pengetahuan baru terkait materi yang disajikan
oleh modul ini. Saya tertarik untuk memetakan
seluruh aset/sumber daya yang ada di sekitar
lingkungan sekolah saya untuk nantinya pasti
kan dapat dimanfaatkan. Saya juga
berkeinginan besar untuk mengajak rekan
sejawat di sekolah untuk dapat menggunakan
pendekatan PKBA (Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset) dengan menemukenali hal-hal
yang positif dalam kehidupan.
Pembelajaran
(Findings)
Setelah melakukan sesi pembelajaran Ruang
Kolaborasi Sesi 1 pada modul ini, ada banyak
hal positif yang saya peroleh sebagai hasil
belajar saya. Modul ini mengajak saya untuk
menggunakan kekuatan sebagai tumpuan
berpikir dengan memusatkan perhatian pada
apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi
inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun
potensi yang positif. Jadi kita diwajibkan
untuk mengubah paradigma/pola pikir kita
yang cenderung menggunakan pendekatan
berbasis kekurangan/masalah (Deficit Based
Thinking)
Pembelajaran
(Findings)
Di modul ini, CGP juga belajar terkait keberadaan
sekolah sebagai ekosistem yaitu sebagai bentuk
interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup:
murid, guru, kepala sekolah, staf/tenaga
kependidikan, pengawas sekolah, orangtua
murid/wali, dan masyarakat sekitar sekolah) dan
abiotik ( unsur yang tidak hidup: keuangan, sarana
dan prasarana).
Pembelajaran di modul ini juga memberi kesempatan
untuk dapat membedakan tujuh aset utama yang
dimiliki oleh lingkungan sekolah meliputi modal
manusia, modal sosial, modal fisik, modal
lingkungan/alam, modal finansial, modal politik dan
modal agama dan budaya. Dengan mengetahui aset-
aset dalam komunitas, maka kita diharapkan memiliki
strategi dalam pemanfaatannya
Setelah memahami pembelajaran di modul
ini harapannya CGP dapat menerapkan
pendekatan pengembangan komunitas
berbasis aset (Asset-Based Community
Development/ABCD) dengan ditandai
perubahan pola pikir (mindset) dan sikap