Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.

2 PEMBELAJARAN SOSIAL dan EMOSIONAL

Assalamualaikum, saya Gilang Ramdhanidiansyah Calon Guru Penggerak Angkatan 8


Jakarta Selatan. Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi
Mingguan pada modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal ini sebagai
refleksi diri setelah selama dua minggu ke-2 mengikuti kegiatan Pendidikan CGP yang
kedepannya akan ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai tugas yang harus
dikerjakan oleh calon guru penggerak.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (Fact,
Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat
diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

1. Fact (Peristiwa)

Pada modul 2.2 ini saya mulai mempelajari materi mengenai Pembelajaran Sosial dan
Emosional. Sesuai tahapan MERDEKA yang dilaksanakan, pembelajaran Modul 2.2 ini
dimulai dengan mulai dari diri, kami disuguhi materi dan video yang ada di LMS serta
diberikan beberapa pertanyaan tentang pengalaman yang pernah kami alami yang
berhubungan dengan tugas kami sebagai pendidik yang berkaitan dengan sosial dan
emosional. Bagaimana kami menghadapi krisis tersebut, bagaimana kami bisa bangkit
dari krisis tersebut, serta apa yang kami pelajari dari krisis tersebut. Kemudian kami
disuguhi dengan eksplorasi konsep yang berisi materi-materi tentang Kompetensi Sosial
Emosional, Pembelajarannya serta Implementasinya di sekolah. Selain itu juga diselingi
dengan tugas-tugas yang berisi refleksi dari tiap-tiap materi yang telah kami pelajari.
Tujuan dari materi Pembelajaran Sosial Emosional adalah memberikan pemahaman,
penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri); menetapkan
dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri); merasakan dan menunjukan empati
kepada orang lain (kesadaran sosial); dan membuat keputusan yang bertanggung
jawab.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Pembelajaran Sosial dan Emosional
berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional
Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan
Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan
berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial
Emosional ini dapat diimplementasikan di kelas atau sekolah dengan 4 indikator yaitu,
pembelajaran eksplisit, integrasi dalam pembelajaran guru dan kurikulum akademik,
melalui proses menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE
Tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan.

2. Perasaan (Feeling)

Saya bersyukur mendapat ilmu baru yang sangat luar biasa berpengaruh terhadap
eksistensi saya menjalani profesi sebagai guru. Modul 2.2 memang memberikan saya
banyak ilmu mengenai Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dimana saya adalah
seorang guru yang terkadang sulit dalam kontrol emosi ‘negatif’ seperti marah, khawatir,
dan lain-lain. Di modul ini, saya mendapatkan hal yang luar biasa terkait ilmu-ilmu baru
yang memacu saya lebih bersemangat dalam mengimplementasikan semua yang saya
dapatkan. Forum diskusi selama sesi ruang kolaborasi membuat saya semakin paham
mengenai penguasaan emosi dari pembelajaran sosial dan emosional ini. Saya harap
dengan mempelajari ini, saya akan mampu mengontrol setiap emosi dalam diri saya
yang tentunya berdampak kepada orang lain serta memberikan contoh kepada rekan
sejawat lainnya.

3. Pembelajaran (Findings)

Dalam modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional banyak ilmu baru yang bisa
saya dapatkan. Dari modul ini saya mendapatkan pelajaran bahwa mengenali emosi diri
sebelum melakukan setiap tindakan itu harus, agar tindakan tersebut tidak berdampak
buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain mengenali emosi diri, kita juga dituntut
untuk mampu mengelola emosi tersebut agar kita kembali ke keadaan semula yaitu
dalam keadaan yang bahagia. Selain itu, banyak lagi ilmu yang saya dapatkan di modul
ini seperti kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab. Semua materi tersebut bertujuan untuk menciptakan hubungan
yang baik dan positif dengan sesama rekan kerja, dengan murid maupun dengan
masyarakat disekitar kita. Beberapa kesimpulan dalam mempelajari modul ini antara
lain:

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara


kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap positif mengenai 5 Kompetensi Sosial dan Emosional.

5 Kompetensi Sosial Emosional diantaranya sebagai berikut :

● Kesadaran Diri (Self Awareness),


● Pengelolaan Diri (Self Management),
● Kesadaran Sosial (Social Awareness),
● Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills),
● Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).

Sehingga tujuan utama PSE itu sendiri adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan
kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

4. Penerapan (Future)

Dari pendalaman materi PSE pada modul 2.2 ini saya berencana untuk menerapkannya
terlebih dahulu dalam lingkup kelas saya di sekolah seperti melakukan Bernafas dengan
kesadaran penuh sebelum memulai pembelajaran dengan teknik STOP, kemudian juga
mengintegrasikan kompetensi tersebut dalam pembelajaran saya seperti menerapkan
kompetensi kesadaran sosial dalam perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan, kemudian menerapkan keterampilan berelasi pada saat melakukan
refleksi ataupun memberikan umpan balik terhadap hasil kerja teman maupun
penjelasan guru dengan menggunakan kata-kata yang positif dan mudah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai