Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Refleksi Lokakarya 6

Setelah melaksanakan kegiatan selama 26 minggu, alhamdulillah kegiatan calon


guru penggerak angkatan ke-8 telah memasuki kegiatan lokkarya 6. Sebagai
bahan refleksi, pelaksanaan kegiatan lokakarya 6 saya tuangkan dalam sebuah
jurnal. Menggunakan model jurnal reflesi 4C yakni (Connection, Challenge,
Concept, dan Change) maka rangkuman kegiatan ini dapat saya susun dengan
baik .Model refleksi 4C ini adalah jurnal refleksi yang dikembangkan oleh
Ritchhart, Church, dan Morrison (2011).
Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadipanduan dalam membuat refleksi model ini,
yaitu:
1) Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon
guru penggerak?
2) Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari
praktik yang anda jalankan selama ini?
3) Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda
penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan
setelah menjadi guru penggerak?
4) Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah
mendapatkanmateri pada hari ini?

Connection (Keterkaitan Materi)


Pada tahap ini saya memulai dengan pertanyaan keterkaitan materi yang didapat
dengan peran saya sebagai guru penggerak? Secara keseluruhan kegiatan ini
adalah sebuah program berkelanjutan dari kegiatan lokakarya 5 dan juga
kegiatan pendampingan individu ke-6 (PI6). Pada Lokakarya 5 para CGP
diminta untuk menghasilkan sebuah rancangan prakarsa program BAGJA,
terfokus hanya pada rencana tindak lanjut tahapan dasar yakni B (Buat
pertanyaan), A (Ambil pelajaran). Muara akhir kegiatan adalah menghasilkan
perencanaan program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan
tujuan program yang telah dirancang di sekolah. CGP diminta secara
berkelompok bahkan berpasangan untuk memaparkan sebuah program yang
dirancang di sekolah untuk dipaparkan nantinya program sebagai program
praktik baik.
Kegiatan Lokakarya 6 adalah lanjutan dari kegiatan lokakarya5, jika pada
lokakarya 5 CGP diminta rancangan prakarsa program BAGJA, terfokus hanya
pada rencana tindak lanjut tahapan B (Buat pertanyaan), A (Ambil pelajaran).
Maka pada lokakarya 6 CGP diminta melanjutkan membuat program prakarsa
BAGJA pada kegiatan G (Gali Mimpi, J (Jabarkan Rencana) dan A (Atur
Strategi). Jika kita melihat keterkaitan secara mendetail, maka selain keterkaitan
yang sangat erat dengan lokakarya 5, pelaksanaan kegiatan lokakarya 6
melanjutkan program praktik baik dengan melakukan kesinambungan
berkelanjutan pada tahap BAGJA terutama Gali Mimpi, jabarkan Rencana dan
Atur Strategi.

Challenge (Tantangan)

Karena pengetahuan CGP yang terbatas, serta banyaknya hal yang merupakan
pengetahuan baru yang hanya didapatkan di dalam kegiatan guru penggerak
maka setiap langkah-langkah baru pelaksanaan alur LMS memberikan
pengalaman-pengalam baru yang menantang. Setiap harinya, selalu ada hal yang
dipelajari karena hampir seluruh kegiatan dengan persentase kegiatan yang
pelaksanaannya dibagi secara luring dan daring secara proporsional maka
tentulah para CGP harus mampu menyeimbangkan antara kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Tidak kalah pentingnya juga
mempersiapkan fisik dan juga psikis karena kegiatan ini pasti menguras pikiran
dan juga tenaga. Tantangan lainnya adalah kemampuan membagi waktu antara
kewajiban melaksanakan PBM di sekolah dengan tagihan alur LMS yang saling
berkejaran. Khusus pada pelaksanaan lokakarya 6 pastilah didapati tantangan
tersendiri dalam rangkaian kegiatannya. Karena beberapa alasan, kegiatan yang
sedianya dilaksanakan pada Hari Sabtu, 11 Nopember 2023, diubah jadwal
pelaksanaannya menjadi Hari Minggu, 12 nopember 2023. Tetap mengikuti
kegiatan full day di hari libur memberikan sensasi tersendiri bagi para Calon Guru
Penggerak Angkatan 8. Pada salah satu sesi kegiatan, CGP diminta melukiskan
visualisasi rancangan program praktik baik sekolah di atas kertas karton.
Merupakan sebuah kegiatan yang memberikan tingkat kesukaran yang levelnya
diraskan berbeda antar CGP, bagi yang memiliki kemampuan melukis mungkin ini
adalah hal yang mudah. Namun, bagi yang kurang dalam hal kegiatan
menggambar maka dapat dipastikan kegiatan ini adalah hal tersulit yang harus
dilakukan.

Concept (Konsep Utama)


Beberapa konsep utama yang ditekankan pada kegiatan lokakarya 6 adalah fokus
kegiatan pada perancangan sebuah program praktik baik di sekolah masing-
masing yang perumusannya menggunakan prakarsa BAGJA. Setelah melewati
tahap Buat Pertanyaan dan Ambil Pelajaran, maka langkah selanjutnya agar
program berkesinambungan adalah membuat langkah Gali Mimpi, Jabarkan
Rencana dan Atur Strategi.
 Gali Mimpi
Pada kegiatan Gali mimpi hal-hal yang dilakukan antara lain: menyusun
deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud, membayangkan dan
menggambarkan masa depan, gambaran masa depan dimunculkan dari
contoh-contoh yang membumi dari masa lalu yang positif, mengalokasikan
kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana, siapa
saja). Langkah konkret atau tindakan yang dilakukan bisa berupa membuat
gambaran/narasi diri program yang akan dibuat, memvisualisasikan dan
membuat peta konsep kegiatan selama melakukan usaha-usaha selanjutnya
dalam hal ini kegiatan yang saya rancang adalah membuat Kotak Ajaib.
 Jabarkan Rencana
Pada tahap Jabarkan Rencana hal yang dilakukan diawali dengan
mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera, membuat
langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;
menciptakan organisasi yang ideal demi mencapai mimpi; mempertahankan
perubahan positif, atau menindaklanjuti masa lalu organisasi yang paling
positif dan potensial, menyusun definisi kesuksesan pencapaian bertahap.
Tindakan nyata yang dilakukan adalah membuat capaian yang realistis
kemungkinan program yang telah dirumuskan, membuat catatan besar target
yang akan dicapai per minggu dan memajangnya di tempat yang mudah
dilihat, memasang catatan target dan tenggat waktu pelaksanaan, melihat
tingkat antusiasme responden program Kotak Ajaib di Sekolah.
 Atur Strategi
Langkah Atur Strategi adalah menentukan siapa yang berperan dalam
pengambilan keputusan; merupakan awal dari penciptaan ‘budaya belajar
apresiatif’ yang berkelanjutan; menyelaraskan interaksi setiap orang (unsur)
terlibat agar dapat bersama-sama menciptakan (co-create) masa depan,
mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol/SOP,
knowledge management, monev/refleksi) tindakan nyata yang dijalankan
adalah mengajak teman sejawat yang memiliki keinginan yang sama untuk
meningkatkan minat baca dan menulis murid, mengkolaborasikan program
dengan warga sekolah, melakukan aksi berkeliling ke setiap kelas melihat
potensi/sumber daya pelaksanaan program Kotak Ajaib.

Change (Perubahan Diri)


Adakah perubahan baik pengetahuan, sikap maupun prilaku CGP setelah
melakukan kegiatan lokakarya 6? Perubahan ke arah yang lebih baik pasti
dialami oleh seluruh guru yang mengikuti kegiatan Guru Penggerak. Tetpi,
sebatas mana kegiatan ini mampu mengubah guru untuk melakukan kegiatan
perubahan jawabannya sangat relatif. Dari slogan guru penggerak yaitu Tergerak,
Bergerak dan Menggerakkan. Saya meyakini bahwa setiap guru yang telah
‘diasuh’ dalam kegiatan Guru Penggerak pasti telah mampu menjadi motor
penggerak yang menggerakkan di sekolah masing-masing. Penentuan berhasil
dan tidaknya program yang dibuat pastilah ditentukan oleh daya dukung sumber
daya di sekolah para CGP tersebut berasal. Tentu tidak akan aple to aple juga
saat membandingkan tingkat keberhasilan para CGP akan rancangan program
yang dibuatnya satu dengan yang lainnya. Selain ada kerumitan tersendiri, dapat
ditarik sebuah kesimpulan sementara bahwa sangatlah dibutuhkan konsistensi
dari seluruh CGP saat sedang berupaya menjalankan program praktik baik yang
digagasnya. Terlebih lagi setelah mengikuti kegiatan lokakarya 6 maka dapat
dipastikan setiap CGP akan siap mematangkan program praktik baiknya sebelum
diluncurkan sebagai sebuah masterpiece pemikiran tentang program merdeka
belajar menitikberatkan pada sebuah pembelajaran yang berpihak pada murid.
Lokarya 6 adalah sebuah kegiatan pematangan (Perubahan diri) secara
konseptual sebelum Lokakaya terakhir sebagai kegiatan panen karya
dilaksanakan. Tentu saja setelah pelaksanaan kegiatan ini muncul sebuah ide
untuk melakukan perubahan. Perubahan dalam diri yang saya alami dan segera
ingin saya lakukan adlah membuat sebuah program sederhana dan bermakna
sehingga kondisi di sekolah saya nantinya akan didapati kepala sekolah yang
cakap dan kompeten, mampu mengelola sumber daya dengan tepat, para guru
yang kolaboratif dan visioner dalam melaksanakan kegiatan PBM, murid-murid
yang antusias dan selalu semangat dalam belajar karena pembelajaran yang
dilaksanakan adalah pembelajaran yang berpihak pada murid.

Anda mungkin juga menyukai